Anda di halaman 1dari 11

RUMAH SAKIT UMUM

PERMATA MEDICAL CENTER


Jl. Raya Panyindangan Wetan Telp. 275013 – 275112
INDRAMAYU

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDICAL CENTER INDRAMAYU
NOMOR :

TENTANG

DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN ( DPJP )


PADA RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDICAL CENTER INDRAMAYU

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDICAL CENTER


INDRAMAYU

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan pada Rumah Sakit Umum Permata Medical
Center Indramayu, perlu adanya kejelasan hak dan
kewajiban pasien;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada butir a tersebut diatas perlu
ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktur RSU
Permata Medical Center Indramayu tentang hak
pasien dan keluarga pada Rumah Sakit Umum
Permata Medical Center Indramayu;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5056);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2004 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431)
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen;
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimum (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 150, Tambahan Lembar Negara Nomor 4585);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011 Tahun 1988
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/ Menkes/ Per/ III/ 2008 tentang Rekam
Medis;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 290/ Menkes/ Per/ III/ 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/
Menkes/ SK/ XII/ 1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;

14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/


Menkes/ SK/ II/ 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;

15. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 17/


KKI/ IX/ 2006 Tentang Pedoman Penegakan Disiplin
Profesi Kedokteran;

16. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 18/


KKI/ IX/ 2006 Tentang Pelayanan Praktik Kedokteran
Yang Baik Di Indonesia;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 4
Tahun 2007 Tentang Pokok – Pokok Pengelolahan
Keuangan Daerah di Kabupaten Indramayu
18. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 6
Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan
Kabuypaten Indramayu ;
19.
Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9
Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah dan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu
sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir
dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Lembaga Teknis Daerah dan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Indramayu
20.
Peraturan Bupati Indramayu Nomor 1.A Tahun 2012
tetang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Permata
Medical Center Indramayu ;
21. Peraturan Bupati Indramayu Nomor 19.A Tahun
2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
Indramayu Nomor 4.A.1 tentang Jenjang Nilai
Pengadaan Barang / Jasa Pada Badan Layanan
Umum Daerah Rumah Sakit Umum Permata Medical
Center Indramayu

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU PERMATA MEDICAL


CENTER INDRAMAYU TENTANG DOKTER
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN ( DPJP ) PADA
RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDICAL CENTER
INDRAMAYU

KESATU : Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ) pada


Rumah Sakit Umum Permata Medical Center Indramayu
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran surat
keputusan ini.

KEDUA : Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )


sebagaimana yang dimaksud pada diktum KESATU
merupakan acuan dan wajib dilaksanakan oleh seluruh
tenaga medis yang memberikan pelayanan kepada pasien
di seluruh unit pada Rumah Sakit Umum Permata Medical
Center Indramayu.

KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan


ini dibebankan kepada anggaran Rumah Sakit Umum
Permata Medical Center Indramayu.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan keputusan ini, akan diubah dan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : INDRAMAYU
PADA TANGGAL : JULI 2015

Direktur
Rumah Sakit Umum Permata Medical Center
Indramayu

dr.H. Mas’ud Hanafiah


Pembina
NIK. 0001 151105 2606 43
Lampiran SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu
Nomor : 445/ 203 - HPK/ 2015
Tanggal : Juli 2015
Tentang : Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ) Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Indramayu.

I. Daftar Nama DPJP Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Indramayu

No NamaDokter Sebagai DPJP


1. Dr , SpB DPJP Bedah
2. Dr, SpB DPJP Bedah
3. Dr,SpBS DPJP Bedah Syaraf
4. Dr,SpBS DPJP Bedah Syaraf
5. Dr,SpOT DPJP Orthopedi
6. Dr,SpOG DPJP Kebidanan dan kandungan
7. Dr,SpOG DPJP Kebidanan dan kandungan
8. Dr SpPD DPJP Penyakit Dalam
9. Dr, SpPD DPJP Penyakit Dalam
10. Dr ,SpA DPJP Kesehatan Anak
11. Dr,SpA DPJP Kesehatan Anak
12. Dr,SpM DPJP Kesehatan Mata
13. Dr,SpM DPJP Kesehatan Mata
14. Dr,SpS DPJP Kesehatan Syaraf
15. Dr,SpKGA DPJP Kesehatan Gigi Anak
16. Dr,SpKJ DPJP Kesehatan Jiwa
17. Dr,SpTHT DPJP Kesehatan Telinga Hidung dan
Tenggorokan
18. Dr,SpKL DPJP Kesehatan Kulit dan Kelamin
19. Dr,SpPA DPJP Kesehatan Pathologi Anatomi
20. Dr,SpAn DPJP Anestesi
21. Dr,SpRad DPJP Radiologi
II. Panduan operasional DPJP

Pendahuluan
Rumah sakit adalah Institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian atau
kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumahsakit harus pula mengendalikan atau
meminimalkan risiko baik klinismaupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses
pelayanan kesehatan berlangsung, sehingga terlaksana pelayanan yang aman
bagipasien.Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama
dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi pelayanan yang
efektif, efisien dan aman bagi pasien itu diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang
tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi
dan wewenangnya. Selanjutnya kerjasama tim merupakan prasyarat untuk mencapai
tujuan tersebut, dan dilengkapi dengan komunikasi yang baik. Serta tidak dapat
dipungkiri bahwa peranan dokter sangat besar dan sentral dalam menjaga keselamatan
pasien, karena semua proses pelayanan berawal danditentukan oleh dokter.Sebagai
instrumen monitoring dan evaluasi maka tidak kalah pentingnya faktor catatan medis
yang lengkap dan baik, dimana semua prosespelayanan terhadap pasien direkam secara
real time dan akurat.Sehingga apabila terjadi sengketa medis rekam medis ini benar
benardapat menjadi alat bukti bagi rumah sakit bahwa proses pelayanan telah dijalankan
dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau terjadi sebaliknya dapat pula berfungsi
sebagai masukan untuk memperbaiki proses pelayanan yang ada.

Maksud dan Tujuan


Maksud : buku pedoman ini dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaandari
kebijakan direktur tentang dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP),
yang menjelaskan tata cara operasional dari konsep dan kebjakan DPJP
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu.

Tujuan Umum :
Tercapainya mutu pelayanan yang baik disemua lini pelayanan dengan mencegah dan
meminimalisasi kejadian tidak diharapkan (KTD) dan kejadian nyaris cidera (KNC)
serta meningkatnya kepuasan pasien terhadap rumah sakit.

Tujuan khusus :
1. Adanya pedoman bagi seluruh staf rumah sakit (baik medis,keperawatan maupun
penunjang) dalam menerapkan pola operasional DPJP, sehingga terjadi persamaan
pengertian, keseragaman dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan.
2. Pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik sesuai kebijakan
dan SPM, SOP dan standar keselamatan pasien yangditetapkan oleh Kemenkes dan
Komisi Nasional keselamatan pasien.

Ruang lingkup
Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi: IGD, Rawat
Jalan, Ruang perawatan, Ruang tindakan (OK dan VK) dan sarana penunjang medis.

Definisi ;
1. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) : adalah dokter yang bertanggung jawab
sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien di RSUD Kabupaten
Indramayu ( apabila pasien hanya perlu asuhan medis dari 1orang dokter).
2. DPJP Utama : adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan asuhan
medis bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.
3. DPJP Tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis pada seorang
pasien, yang oleh karena kompleksitas penyakitnya memerlukan perawatan bersama
oleh lebih dari 1 orang dokter.

Hak dan Kewajiban DPJP :


Hak DPJP :
1. Mengelola asuhan medis seorang pasien secara mandiri dan otonom, yang mengacu
pada standar pelayanan medis rumah sakit, secara komprehensif mulai dari diagnosa,
terapi, tindak lanjut sampai rehabilitasi.
2. Melakukan konsultasi dengan disiplin lain yang dianggap perlu untuk meminta
pendapat atau perawatan bersama ,demi kesembuhan pasien.

Kewajiban DPJP :
1. Membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam medis yang memuat segala
aspek asuhan medis yang akan dilakukan, termasuk konsultasi, rehabilitasi dll.
2. Memberikan penjelasan secara rinci kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan
hasil pelayanan baik tentang pengobatan, prosedur maupun kemungkinan hasil yang
tidak diharapkan.
3. Memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajibannya terhadap
dokter dan rumah sakit, yang dicatat dalam berkas rekam medis.
4. DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarganya untuk
bertanya atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti.

Hak dan Kewajiban DPJP Utama :


Hak DPJP Utama :
1. Melakukan koordinasi proses asuhan medis pasien oleh DPJP yang terlibat
2. Menyeleksi dan mengefisienkan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasien
3. Menyeleksi dan mengefisienkan pengobatan yang akan diberikan kepada pasien
4. Menghentikan keterlibatan DPJP lain dalam perawatan bersama apabila dianggap
perannya tidak dibutuhkan lagi.

Kewajiban DPJP Utama :


1. Memberikan penjelasan medis kepada keluarga atas kemajuan atau kondisi pasien
2. Mengisi resume rekam medis pasien
3. Menjawab pertanyaan pihak ketiga atas kondisi pasien.

Pola Operasional DPJP


Kebijakan :
1. Setiap pasien yang berobat di RSUD Kabupaten Indramayu harus memiliki DPJP
2. Apabila pasien berobat di unit rawat jalan maka DPJP nya adalah dokter klinik
terkait
3. Apabila pasien berobat di IGD dan tidak dirawat inap, maka DPJPnya adalah dokter
jaga IGD
4. Apabila pasien dirawat inap maka DPJP nya adalah dokter spesialis disiplin yang
sesuai.
5. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter spesialis , maka harus
ditunjuk seorang sebagai DPJP utama dan yang lain sebagai DPJP tambahan.

Penentuan DPJP ;
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit (baik
rawat jalan, IGD maupun rawat inap) dengan mempergunakan cap stempel pada
berkas rekam medis pasien.
2. Cap stempel “ DPJP Dr ...... “ untuk pasien yang dirawat olehseorang dokter
3. Cap stempel “ DPJP UTAMA Dr ......” untuk pasien yang dirawat bersama beberapa
dokter.

Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat


Apabila dari IGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan, maka petugas ruangan
wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJPpasien tersebut. Apabila pasien
dirawat bersama petugas ruangan juga wajib melakukan klarifikasi siapa DPJP Utama
dan siapa DPJP Tambahannya.

Penentuan DPJP bagi pasien baru di ruangan


Pengaturan penetapan DPJP dapat berdasarkan :
a. Jadwal konsulen jaga di IGD atau Ruangan ; konsulen jaga hari itumenjadi DPJP
dari semua pasien masuk pada hari tersebut, kecualikasus dengan surat rujukan.
b. Surat rujukan langsung kepada konsulen ; dokter spesialis yangdituju otomatis
menjadi DPJP pasien tsb, kecuali dokter yang ditujuberhalangan, maka beralih ke
konsulen jaga hari itu.
c. Atas permintaan keluarga ; pasien dan keluarga berhak meminta salah seorang
dokter spesialis untuk menjadi DPJP nya sepanjangsesuai dengan disiplinnya.
Apabila penyakit yang diderita pasientidak sesuai dengan disiplin dokter dimaksud,
maka diberipenjelasan kepada pasien atau keluarga, dan bila pasien atau keluarga
tetap pada pendirinnya maka dokter spesialis yang ditujuyang akan mengkonsulkan
kepada disiplin yang sesuai.
d. Hasil rapat Komite medis pada kasus tertentu ; pada kasus yangsangat kompleks
atau sangat spesifik maka penentuan DPJPberdasarkan rapat komite medis .

Rawat Bersama :
1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang /disiplindan
kompetensinya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan multi
disiplin, maka perlu dilakukan rawat bersama
2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplinlain sesuai
kebutuhan.
3. Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa cara antara
lain;Penyakit yang terberat, atau penyakit yang memelukan tindakansegera atau
dokter yang pertama mengelola pasien. Dalam hal rawat bersama harus ada
pertemuan bersama antara DPJP yang mengelola pasien dan keputusan rapat dicatat
dalam berkas rekam medis.

Perubahan DPJP Utama :


Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapatsaja beralih
dengan pertimbangan seperti diatas, atau atas keinginan pasien/ keluarga atau keputusan
Komite medis.
Perubahan DPJP Utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis danditentukan sejak
kapan berlakunya.

DPJP pasien rawat ICU


Apabila pasien dirawat di ICU, maka otomatis DPJP ICU yang menjadi DPJP Utama
yang berwenang mengendalikan pengelolaan pasien dengan tetap berkoordinasi dengan
DPJP awal pasien atau DPJP Utama (bila pasien dirawat bersama sebelum masuk ICU).

DPJP Utama di OK
Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab atas seluruh
kegiatan pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai DPJP tambahan. Dalam
melaksanakan tugas mengikuti SOP masing-masing, akan tetapi semua harus mengikuti
prosedur Save Surgery checklist (sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam
berkas rekam medis.

Pengalihan DPJP di IGD


Pada pelayanan di IGD, dalam memenuhi respons time yang adekwat dan demi
keselamatan pasien , maka apabila konsulen jaga tidak dapat dihubungi dapat dilakukan
pengalihan DPJP kepada konsulen lain yang dapat segera dihubungi.

Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP


1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus dilaksanakan
secara komprehensif, terpadu dan efektif sertaselalu berpedoman pada SPM dan
Standar Keselamatan pasien
2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan secara tertulis.
3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan koordinasi
langsung, dengan komunikasi pribadi atau pertemuan/rapat formal
4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam Departemen/kelompok SMF
yang sama dapat ditulis dalam berkas rekam medis,tetapi antar
departemen/kelompok SMF harus menggunakan formulir khusus/lembar Konsultasi
5. Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito
6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar konsul bisa
menyusul , sebelumnya melalui telepon

Anda mungkin juga menyukai