Kasus
Kasus
STUDI KASUS
Keterangan :
Nilai
Pemeriksaan Satuan Hasil Keterangan :
Rujukan
: Hasil dibawah nilai rujukan
3
WBC x 10 /µL 4-11 9,6
: Hasil diatas nilairujukan
pH 4,5-8 5,5
Ambroxol 30 mg 2x1 - √ - - - - - - -
NaCl 3% 1 xpemberian - - √ - - - - - -
Novorapid 6-6-6
√
8-8-8 Tiap 8jam - - √ √ √ √ √ √
+2UI
10-10-10
Levemir 0-0-10
0-0-12 Tiap 24 jam - - √ √ √ √ √ √ √
0-014
Indikasi :
Terapi jangka pendek dan pemeliharaan untuk tukak lambung, tukak duodenum,
tukak ringan aktif, terapi jangka pendek dan pemeliharaan untuk refluks
gastroesofagus dan esofagitis erosive, terapi jangka pendek dan pemeliharaan
kondisi hipersekresi patologis, sebagai bagian regimen multiterapi eradikasi H.
pylori untuk mengurangi risiko kekambuhan tukak, meringankan heartburn, acid
indigestion, dan lambung asam.
Mekanisme Kerja :
Ranitidin merupakan suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat
kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam
lambung. Kadar dalam serum yang diperlukan untuk menghambat 50%
perangsangan sekresi asam lambung adalah 39-94 mg/ml. Kadar tersebut bertahan
selama 6-8 jam.
Dosis dan Aturan Pakai :
Dewasa, oral untuk tukak duodenum : 150 mg 2 x sehari, sebagai alternatif dosis
300 mg saat akan tidur dapat digunakan. Untuk kondisi hipersekresi (sindrom
Zollinger-Ellison): 2 x sehari. Jika mengalami gagal ginjal maka dosisnya 150 mg
setiap 12-24 jam. Injeksi im atau iv: 50 mg setiap 6-8 jam. Jika diperlukan obat
dapat diberikan lebih sering, dosis tidak boleh melebihi 400 mg sehari.
Efek Samping :
Sakit kepala, diare, pusing, nausea, konstipasi, penurunan jumlah sel darah dan
platelet (pada beberapa penderita), reaksi hipersensitivitas (ruam, demam,
urtikaria, bronkospasme, eosinofilia)
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas terhadap ranitidin
Interaksi :
Meningkatkan efek/toksisitas siklosporin (meningkatkan serum kreatinin),
gentamisin (blokade neuromuskuler), glipizid, glibenklamid, midazolam
(meningkatkan konsentrasi), metoprolol, pentoksifilin, fenitoin, kuinidin,
triazolam.
Mempunyai efek bervariasi terhadap warfarin. Antasida dapat mengurangi
absorpsi ranitidin. Absorpsi ketokonazol dan itrakonazol berkurang; dapat
mengubah kadar prokainamid dan ferro sulfat dalam serum, mengurangi efek
nondepolarisasi relaksan otot, cefpodoksim, sianoklobalamin (absorpsi
berkurang), diazepam dan oksaprozin, mengurangi toksisitas atropin.
Penggunaan etanol dihindari karena dapat menyebabkan iritasi mukosa
lambung.
Kemasan
Dus @10 ampul