Anda di halaman 1dari 5

Insentif

Perusahan memberikan insentif kepada karyawan agar dapat meningkatkan produktivitas


kerjanya. Insentif dapat didasarkan atas waktu kerja, hasil yang diproduksi atau kombinasi antara
keduanya.

Beberapa system program insentif ;

a. System premi bonus berdasarkan jam kerja :


1) System halsey
Rumus ; G = T (J S + 𝟏⁄𝟐 JH )
Keterangan ;
G = jumlah gaji dan upah
T = tarif upah perjam
JS = jam sesunguhnya
JH = jam dihemat (JSt – JS)
JSt = jam standar
Misal standar waktu kerja untuk pekerjaan no.8211 adalah 10 bh produk = 24 jam, tarif
upah = Rp500
Jika seorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan jam sesungguhnya 20
jam, maka upaya :
G = 500 (20 + 1⁄2(24 – 20)) = 11.000
Jadi rata-rata upah per jam = 11.000 / 20 = Rp. 550 > tarif standar = Rp. 500
Jadi karyawan tersebut bekerja sesuai jam standar, maka upah = 24x500 = Rp. 12.000
atau 12.000/10 = 1.200 per buah, sedangkan menurut system hasley : 11.000/10 = 1.100
per buah
2) System Rowan
Rumus : G = (1 + JH/JSt) (JS x T)
Berdasarkan contoh sebelumnya :
G = (1 + 4/24) (20 x 500) = 1,1667 x 10.000 = Rp. 11.667
Rata-rata per jam yang diterima = Rp. 11.667/ 20 = Rp. 583,35
By TK per unit = Rp. 11.667/10 = 1166,7
Perbandingan system Hasley dan Rowan :
a) Jika jam hemat kurang dari 50% dr JS : upah system Rowan > Hasley
b) Jika jam hemat = 50% dr JS : upah system Rowan = Hasley
c) Jika jam hemat lebih dari 50% dr JS : upah system Rowan < Hasley
d) Bagi karyawan lebih menguntungkan system Rowan (karena menghemat waktu
lebih dari 50% sulit), tapi bagi perusahaan lebih menguntungkan system Hasley.
3) Premi System Bart
Tidak ada jaminan upah minimum, bonus diberikan sesuai tingkat produktivitas
Rumus : G = ( √JSt x JS) T
Berdasarkan contoh sebelumnya :
G = ( √24 x 20) 500 = 21,909 x 500 = Rp. 10.954,5
Upah per jam = Rp. 10.954,5/20 jam = Rp. 547,725
Upah per unit = Rp. 10.954,5/10 unit = 1095,45
4) Sytem Efisiensi Emerson
Memberikan jaminan upah minimum 2/3 atau 66,67% dari upah pada jam standar.
Bonus atas efisiensi menggunakan rumus :
Persentase efisiensi = JSt/JS x 100%
G = JS x T (100% + % Bonus)
Berdasarkan contoh sebelumya :
% Efisiensi = 24/20 x 100% = 120%
% Bonus = [20 + (120–100 / 125-100) (45 - 20)] (lihat tabel)
= [20 + (20 / 25 ) 25] = 40%
G = 20 x 500 (100% x 40%) = Rp. 14.000
Upah per jam (14.000/20) = Rp. 700 dan upah per unit (14.000/10) = Rp. 1.400
Jam Persentase Efisiensi Persentase Persentase Upah dari Tarif
Sesungguhnya Bonus per Jam
36 67 - 100
30 80 10 110
24 100 20 120
19,2 125 45 145
b. System premi bonus berdasarkan satuan hasil (Payment By Result Schemes) :
Rumus G = JP x T
JP = Jumlah produk yang dihasilkan
T = tarif upah per unit
1) Straight Piece-work, jika produk yang dihasilkan melebihi standar akan memperoleh
premi tertentu.
G = USt + (PS – PSt) x (100% +TPr) x Up/U
Contoh :
PT Nabila menetapkan standar jumlah produk yang dihasilkan seminggu (40 JK) = 400
unit, dengan upah standar Rp 20.000 per minggu.
Jadi upah per unit = Rp 20.000/400 = Rp 50 per unit
Kelebihan jumlah produk dari standar (400 unit per minggu) akan menerima premi rata-
rata 20%. Jika ada 3 karyawan menghasilkan :
Nama Jumlah Produk Upah per Minggu
Karyawan per Minggu
Astrid 500 20.000 + (500-400) x 120% x 50 = Rp 26.000
Budi 400 20.000
Cecep 300 20.000
Upah Astrid per jam = 26.000/40 = Rp 650 dan upah per unit =26.000/500 = Rp 52
Upah Budi per jam = 20.000/40 = Rp 500 dan upah per unit = 20.000/400 = Rp 50
2) Sistem Taylor
- Jumlah produk > standar : upah di atas tarif standar
- Jumlah produk = standar : upah = tarif standar
- Jumlah produk < standar : upah di bawah tarif standar

Misalkan, PT Oscar memberikan tarif 120% jika melampaui standar, 100% sesuai
standard an 80% di bawah standar. Besarnya upah standar 1 minggu (40 JK) =Rp 20.000,
standar hasil = 400 unit per minggu, atau standar upah per unit =Rp 20.000/400 = Rp 50

- Astrid (500 unit), memperoleh upah :


500 x (50 x 120%) = Rp 30.000 atau Rp 60 per unit atau Rp 750 per jam
- Budi (400 unit), memperoleh upah :
400 x (50 x 100%) = Rp 20.000 atau Rp 50 per unit atau Rp 500 per jam
- Cecep (300 unit), memperoleh upah :
300 x (50 x 80%) = Rp 12.000 atau Rp 40 per unit atau Rp 300 per jam

c. Bonus Kelompok
Jika produktivitas dan efesien kerja tidak dapat diidentifikasikan kepada setiap orang,
maka untuk mendorong produktivitas dan efesiensi kerja karyawan digunakan sistem bonus
berkelompok.
Caranya masing-masing kelompok ditentukan:
- Standar jam kerja
- Standar hasil kerja
- Standar bonus untuk dibagi rata untuk anggota atau dengan sistem nilai
Ada beberapa cara pemberian insentif :
a. Insentif satuan dengan jam minimum (straight piecework with guaranteed hourly
minimum plan)
Karyawan dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah satuan output
standar. Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standar, karyawan menerima upah
tambahan (insentif) sebesar kelebihan unit output di atas standar kali tarif upah per unit.
Contoh :
Menurut time study dibutuhkan waktu 5 menit untuk menghasilkan 1 unit produk,
sehingga jumlah unit standar perjam = 12 unit. Jika upah pokok sebesar Rp. 12.000 per
jam, maka tarif upah per unit adalah Rp. 1.000 (Rp 12.000 : 12). Karyawan yang tidak
menghasilkan jumlah standar per jam, tetap dijamin mendapatkan Rp 12.000 per jam.
Tetapi bila mampu menghasilkan 14 unit per jam (ada kelebihan 2 unit dari jumlah unit
standar per jam), maka upahnya dihitung sbb:
Upah dasar per jam Rp 12.000
Insentif : 2 X Rp 1.000 Rp 2.000
Upah yang diterima per jam Rp 14.000
b. Taylor differensial piece rate plan
Cara pemberian insentif adalah semacam straight piece rate plan yang menggunakan tarif
tiap potong untuk jumlah output rendah per jam dan tarif tiap potong yang lain untuk
jumlah output tinggi per jam.
Contoh :
Karyawan dapat menerimah upah Rp 84.000 per hari (untuk 7 jam kerja). Jika rata-rata
seorang karyawan mampu menghasilkan 12 unit per jam, sehingga tarif per unit = Rp
84.000 : (12 unit x 7 jam) = Rp 1.000
Jika di tetapkan tarif upah per unit Rp 900 untuk karyawan yang menghasilkan 14 unit
atau kurang per jam dan Rp 1.200 untuk karyawan yang menghasilkan 16 unit per jam,
maka upah karyawan dihitung sbb:

Jika menghasilkan 16 unit per jam : (Rp 1.200 x 16 unit) = Rp 19.200


Jika menghasilkan 12 unit per jam : (Rp 900 x 12 unit) = Rp 10.800

Anda mungkin juga menyukai