Hukling Freeport
Hukling Freeport
FREEPORT
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
I DIV A
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
1. Kedua orangtua kami yag telah banyak memberikan doa serta dukungan
selama proses perkuliahan dan pengerjaan makalah ini sehingga bisa
terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Natal Buntu Payuk SE,M.Kes,MM, Bapak Sulistiono, Msc
selaku tim dosen pembimbing mata kuliah Hukum Lingkungan.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu tetapi tidak
mengurangi rasa terima kasih kami atas bantuannya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai mata kuliah Hukum
Lingkungan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………..
1.3 Sistematika ……………………………………………………………..
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………
5.2 Saran ……………………………………………………………………..
Mengingat medan yang berat untuk menuju lokasi pekerjaan dan tuntutan
untuk bisa bekerja maksimal, maka karyawan harus memiliki komitmen
organisasional kerja yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Blau dan
Boal (1987) dalam Yahya, et (2012:3) bahwa komitmen organisasional
menggambarkan hasrat, keinginan, kebutuhan dan tanggung jawab terhadap
organisasional. Pekerjaan FCX membutuhkan standar kinerja yang tinggi dan
hal ini hanya bisa tercapai ketika karyawan memiliki komitmen organisasional
yang tinggi pula.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 3. LOKUS
BAB 4. PEMBAHASAN
Berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian untuk
menjelaskan pengaruh kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen
organisasional pada karyawan PT Freeport Indonesia.
BAB 5. PENUTUP
Bab terakhir berisi tentang simpulan dan saran. Simpulan adalah temuan-temuan
terinci dari hasil penelitian dan saran merupakan masukan-masukan yang
diberikan kepada berbagai pihak terkait sehubungan dengan temuan-temuan
penelitian.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Elemen-elemen terkait
Elemen-elemen yang terkait dengan Freeport antara lain :
1. Pemerintah Pusat
2. ESDM
3. KEMENAKERTRANS
4. DPR
5. DPRD
6. Gubernur
7. Walikota
8. Bupati
9. TNI dan POLRI
10. Buruh dan Masyarakat Papua
11. LSM
12. Negara lain yang terkait, Amerika, Australia, Inggris
5.1 Kesimpulan
Sudah selayaknya kita memandang kasus Freeport ini selain dengan pemahaman
yang mendalam juga dengan kacamata perspektif yang berbeda. Sehingga kita
dapat melihat masalah ini secara komprehensif. Harus kita ingat bahwa masalah
ini bukan sekedar penandatangan kontrak kerja baru, hitam di atas putih.
Melainkan masalah yang lebih krusial lagi, yaitu lingkungan dan penegakkan
kedaulatan Republik Indonesia.
5.2 Saran
Freeport merupakan salah satu perusahaan tambang yang dikelola oleh pihak
asing. Sebagian besar keuntungan yang didapat dari hasil tambang pasti
akan masuk ke devisa milik asing dan bukan ke Indonesia. Indonesia kaya akan
hasil tambang, seharusnya kita lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang kita miliki supaya berbagai tambang yang kita miliki dapat kita kelola
sendiri dan keuntungan yang didapat akan mengalir ke cadangan devisa
negara. Pemerintah juga sudah seharusnya lebih serius dalam menyelesaikan
masalah yang terkait dengan Freeport supaya tidak ada lagi kasus pelanggaran
HAM yang terjadi dan kasusnya tidak pernah terselesaikan.
Dan juga seharusnya Pemerintah Indonesia menindak lanjuti kasus ini. Karena
Indonesia terkena imbasnya menelan kerugian hingga bertiliun-triliun, yang lebih
parahnya lagi penduduk di Timika lebih-lebih terkena imbasnya yang tidak hanya
rugi akan materi ,tetapi kekecewaan yang amat mendalam akan tanah leluhurnya
yang seharusnya dijaga dan dilestarikannya malah habis digerogoti oleh Freeport.
Dari analisis masalah diatas maka hal-hal yang harus segera/mendesak dilakukan
adalah mendesak untuk dilakukan pengkajian ekonomi secara mendalam , untuk
selanjutn ya dilakukan kesepakatan kembali antara pihak pemerintah kabupaten
minika kususnya dan papua pada umumnya dengan pihak PT FIC terutama
mengenai balas jasa secara langsung dan biaya social ekonomi yang harus
dibayarkan sebagai akibat dari lemahnya manfaat ekonomi yang diterima selama
ini. Pihak pemerintah kabupaten mimika dan provinsi papua hendaknya
mengambil sikap tegas terhadap PT.FIC terkait dengan dampak lingkungan yang
diterima oleh masayarakat papua dari beroprasinya PTFIC ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://sosbudpolhuk.blogspot.co.id/2013/04/analisis-kasus-ptfreeport-
hukum_2025.html
http://ilmupengetahuan879.blogspot.co.id/2016/03/makalah-pt-
freeport.html?m=1
http://putri-ck-study.blogspot.co.id/2012/11/pt-freeport-indonesia.html?m=1