Anda di halaman 1dari 24

1.

JUDUL
Rancang bangun sistem turbin angin sebagai energi alternatif untuk
instalasi rumah tangga

2. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari makhluk hidup yang ada di permukaan bumi
ini tidak terlepas dari cahaya karena cahaya merupakan energi utama yang
sangat penting dalam kebutuhan hidupnya. Cahaya merupakan bentuk energi
yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang secara kasat mata memiliki
panjang gelombang sekitar 380-750nm. Dalam bidang fisika, cahaya
merupakan radiasi elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat
mata maupun yang tidak kasat mata.
Cahaya menjadi sangat penting dalam kehidupan di dalam bumi ini.
Dengan adanya cahaya, maka adapula kehidupan di dunia. Cahaya juga bisa
di katakan sebagai salah satu sumber kehidupan, seperti air. Cahaya dapat di
peroleh dari berbagai sumber seperti matahari, dan listrik. Cahaya yang di
peroleh dari listrik ini secara umum di kenal dengan lampu penerangan.
Lampu penerangan membuat keadaan suatu wilayah atau tempat yang disinari
menjadi jauh lebih terang. Dengan keadaan yang terang ini kita bisa dengan
mudah melihat keadaan yang di sekitar dan peristiwa apa yang terjadi di
sekitar.
Berbeda saat kondisi penerangan yang minim atau redup, pasti kita akan
membutuhkan bantuan berupa alat-alat tambahan untuk meneranginya dan
melihat apa yang telah terjadi di sekitar kita. Oleh karena itu, penulis
membuat judul tugas akhir “RANCANG BANGUN SISTEM TURBIN
ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK INSTALASI RUMAH
TANGGA”

1
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Apakah Turbin angin bisa di gunakan sebagai sumber energi alternatif
instalasi rumah tangga?
2. Bagaimana membuat Turbin Angin sumbu Horizontal agar dapat
memutar generator 250 Watt?
3. Bagaimana Mengetahui Karakteristik daya dan efisiensi turbin angin
horizontal?

4. TUJUAN DAN MANFAAT


a. Tujuan dari alat ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui alasan menggunakan system turbin angin sebagai sumber
energy alternatif lampu instalasi rumah tangga.
2) Membuat Turbin Angin sumbu Horizontal agar dapat memutar
Generator 250 Watt.

b. Manfaat dari alat ini diharapkan adalah:


1) Bagi ilmu Pengetahuan
Menambah pengetahuan tentang turbin angin sebagai sumber
energi alternative, dan memberikan wawasan tentang turbin angin
horizontal.
2) Bagi Masyarakat
Sebagai alat trobosan baru yang memanfaatkan energi angin
sebagai sumber energi alternative instalasi rumah tangga

5. BATASAN MASALAH DAN RUANG LINGKUP


Untuk menghasilkan suatu pembahasan, penyusunan dan pembuatan alat
yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan tidak meluas dalam
pembahasannya maka permasalahan harus dibatasi, pada penelitian ini yang
akan dirancang dan dibahas meliputi:

1. Alat ini Menggunakan Generator 250 Watt


2. Turbin Angin Sumbu Horizontal 6 Blade
3. Inverter DC 12V to AC 220V

2
4. Alat ini Menggunakan Accu 12V
5. Menggunakan Relay
6. Menggunakan MCB 1 Fasa

6. TINJAUAN PUSTAKA
A. Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yng lebih tinggi
ke tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara di sebabkan
oleh perbedaan suhu udara akibat pemanasan atmosfer yang tidak merata
oleh sinar matahari. Karena bergerak angin memiliki energy kinetik.
Energy angin dapat di konversi atau di transfer ke dalam bentuk energy
lain seperti listrik atau mekanik dengan menggunakan kincir atau turbin
angin. Oleh karena itu, kincir atau turbin angin sering di sebut sebagai
system konversi energy angin. Salah satu energi terbarukan yang
berkembang pesat di dunia ini adalah energy angin. Energy angin
merupakan energy terbarukan yang sangat flekxibel.
Energy angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya
pemompa air untuk irigasi, pembangkit listrik, pengering atau pencacah
hasil panen dan lain-lain.selain itu pemanfaatan energy angin dapat
dilakukan di mana-mana, baik di daerah landau maupun dataran tinggi,
bahkan dapat di terapkan di laut, berbeda halnya dengan energy air.

B. Turbin Angin
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk
mengakomopdasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan
padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di
Denmark, belanda dan negara-negara eropa lainnya dan lebih dikenal
dengan windmill.
Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin
dengan diameter kipas R adalah:

3
Dimana:

P = daya (watt)
Ρ = kerapatan angin pada waktu tertentu
V = kecepatan angin pada waktu tertentu
R = diameter kipas turbin angin

Turbin angin di bangi menjadi dua kelompok utama berdasarkan


arah sumbu:
1) Turbin Angin Sumbu Horizontal
Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama
dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan
oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana,
sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah
sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar
memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan
menjadi lebih cepat berputar.
Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya,
turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah
turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin
berkecepatan tinggi. Sebagai tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan
menara pada jarak tertentu dan sedikit dimiringkan.
Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur menara, dan
realibilitas begitu penting, sebagian besar TASH merupakan
mesin upwind(melawan arah angin). Meski memiliki permasalahan
turbulensi, mesin downwind (menurut arah angin) dibuat karena tidak
memerlukan mekanisme tambahan agar mereka tetap sejalan dengan
angin, dan karena di saat angin berhembus sangat kencang, bilah-bilahnya
bisa ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dan dengan
demikian juga mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu.

4
Gambar : Turbin Angin Horizontal

2) Turbin Angin Sumbu Vertikal

Kendala penggunaan turbin angin adalah kecepatan angin dan arah


angin yang berubah-ubah sepanjang waktu. Oleh karena itu, turbin angin
yang baik adalah turbin yang dapat menerima angin dari segala arah selain
itu juga mampu bekerja pada angin dalam kecepatan yang rendah salah
satunya Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV). Turbin ini memiliki
efisiensi yang lebih kecil dibandingkan dengan turbin angin sumbu
horizontal.

Ada berbagai type TASV yang sering digunakan diantaranya adalah


Tipe Savonius, Tipe Darrieus, dan Tipe H-Rotor.

a). Tipe Savonius TASV seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah,
diciptakan oleh seorang insinyur Finlandia SJ Savonius pada tahun 1929.
Kincir TASV ini merupakan jenis yang paling sederhana dan menjadi versi
besar dari anemometer. Kincir Savonius dapat berputar karena adanya
gaya dorong dari angin, sehingga putaran rotorpun tidak akan melebihi
kecepatan angin. Meskipun daya koefisien untuk jenis turbin angin
bervariasi antara 30% sampai 45%, menurut banyak peneliti untuk jenis

5
Savonius biasanya tidak lebih dari 25%. Jenis turbin ini cocok untuk
aplikasi daya yang rendah dan biasanya digunakan pada kecepatan angin
yang berbeda.

a) Type Darrieus TASV ditemukan oleh seorang insinyur Perancis George


Jeans Maria Darrieus yang dipatenkan pada tahun 1931. Ia memiliki 2
bentuk turbin yang digunakan diantaranya adalah ‘‘Eggbeater/ Curved
Bladed’’ dan ‘‘Straightbladed’’ TASV. Sketsa dari kedua variasi konsep
Darrieus ditunjukkan dalam gambar dibawah. Kincir angin Darrieus TASV
mempunyai bilah sudu yang disusun dalam posisi simetri dengan sudu
bilah yang diatur relatif terhadap poros. Pengaturan ini cukup efektif untuk
menangkap berbagai arah angin. Berbeda dengan Savonius, kincir angin
Darrieus bergerak dengan memanfaatkan gaya angkat yang terjadi ketika
angin bertiup. Bilah sudu turbin Darrieus bergerak berputar mengelilingi
sumbu.

a) Type H-rotor ditunjukkan pada gambar di atas, dikembangkan di


Inggris melalui penelitian yang dilakukan selama 1970-1980an, diuraikan
bahwa mekanisme yang digunakan pada pisau berbilah lurus (Straight-
bladed) Darrieus TASV tidak diperlukan, ternyata ditemukan bahwa efek
hambatan yang diciptakan oleh sebuah pisau akan membatasi kecepatan
aliran angin.

Gambar : Turbin Angin Vertical

C. Angin Laut

6
Secara definitif, angin adalah massa udara yang bergerak baik
mengikuti arah horizontal maupun vertikal. Dipengaruhi berbagai faktor,
angin memiliki kecepatan yang berbeda-beda baik dalam hal wilayah
yang menjadi ‘jalur tempuhnya’ maupun dalam periode hembusannya.
Namun demikian, prinsip utama gerak angin adalah berembus dari suatu
wilayah yang tekanan udaranya tinggi menuju wilayah lain dengan
tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan inilah yang sekaligus
juga menyebabkan angin dapat bergerak dan berembus melintasi jalurnya.
Namun demikian, jalur umum tersebut dapat berubah ketika ada gaya lain
yang menghalangi semisal faktor rotasi bumi.

Perihal tekanan udara sebenarnya berkait erat dengan faktor


geografis suatu wilayah dalam menyerap sinar matahari. Wilayah yang
banyak menerima sinar matahari akan memiliki suhu panas dan tekanan
udara rendah, sedang wilayah yang hanya menerima sedikit sinar
matahari, sebaliknya, akan bersuhu dingin namun memiliki tekanan udara
tinggi. Selain perihal volume sinar matahari yang diperoleh suatu wilayah,
faktor lain yang juga bermain dalam hal tekanan udara adalah sifat fisis
wilayah tertentu. Daratan, misalnya, cenderung cepat menerima panas
matahari sehingga udara akan cepat terasa panas dan tekanan udara
rendah. Ini berkebalikan dengan daerah lautan dan atau pantai yang
lambat menyerap panas matahari sehingga tekanan udaranya cenderung
lebih tinggi dan suhunya dingin. Namun demikian, daratan juga lebih
cepat melepas panas sedang lautan lebih lambat melepasnya.

Angin laut adalah angin yang berembus dari arah lautan ke daratan
dan terjadi pada siang hari. Pada siang hari, suhu di daratan lebih panas
dibanding di lautan karena daratan memang lebih cepat menerima panas,
seperti halnya ia juga cepat menerima dingin. Air di laut, sebaliknya,
memiliki kapasitas panas yang lebih besar dibanding lapisan tanah di
daratan sehingga ia tak mudah menjadi panas karena sinar matahari.
Akibat dari sifat ini, tekanan udara di darat menjadi lebih rendah (karena
panas) dibanding di laut sehingga berembuslah apa yang disebut angin

7
laut dari daerah laut yang tekanannya lebih tinggi ke daerah darat dengan
tekanan lebih rendah. Adapun kekuatan laut ini berbanding lurus dengan
besaran perbedaan suhu antara wilayah daratan dan lautan.

Jadwal Operasional Angin Laut Angin laut biasanya berembus dari


pagi hingga sore hari sedang embusan terkencangnya adalah pada tengah
hari. Momen ini dimafaatkan para nelayan untuk pulang membawa hasil
tangkapan ikan, utamanya mereka yang hanya bermodal perahu dan layar
sederhana tanpa bantuan mesin motor. Namun demikian, mengandalkan
angin laut dalam pelayaran semacam ini hanya terjadi ketika cuaca
normal dan diperkirakan tidak ada gangguan yang dapat menghalangi
berembusnya angin laut.

D. Angin darat

Angin Darat adalah jenis angin yang bergerak dari daratan menuju
ke lautan yg terjadi pada waktu malam hari. Sedangkan Pengertian Angin
laut adalah jenis angin yg bergerak dari lautan menuju ke daratan yang
terjadi pada waktu siang hari. Angin Darat dan Angin Laut merupakan
angin yg bergerak pada sekitaran daerah darat dan laut, pada saat
peristiwa tersebut maka suhu di daratan akan lebih dingin dari pada suhu
di lautan.

Terjadinya proses angin darat dan angin laut juga dapat


menyebabkan terjadinya perubahan pada garis pantai. Air laut atau ombak
yg dihasilkan karena angin, lama kelamaan dapat mengikis pasir ataupun
bebatuan yang berada di pantai. Air laut akan membawa semua pasir serta
sepihan bebatuan yang berada dipantai ke lautan.

Terjadinya Angin Darat terjadi di waktu malam hari, dimana suhu


pada daratan akan menjadi lebih dingin jika dibandingkan dengan suhu
pada lautan. Hal tersebut dikarenakan oleh sifat daratan yang lebih cepat
menerima panas serta lebih cepat menerima dingin. Daratan akan menjadi

8
daerah yg memiliki tekanan tinggi atau maksimum, sedangkan lautan
akan menjadi daerah yg memiliki tekanan rendah atau minimum.

Manfaat Angin Darat ini sering digunakan oleh para nelayan untuk
berangkat mencari ikan di laut, oleh karena itu kita sering melihat para
nelayan berangkat mencari ikan pada waktu malam hari, bukannya pada
waktu siang hari dan pada waktu siang harinya para nelayan biasanya
baru pulang dari mencari ikan di laut. Hal tersebut juga dapat akan lebih
mempermudah para nelayan untuk berlayar mencari ikan karena adanya
dorongan angin darat

E. Baterai

Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik
dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel
(dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud
dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses
pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia,
pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang
dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang
berlawanan di dalam sel.

Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi


listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai
(menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu
dan komponen komponen kelistrikan lainnya.

Gambar : Accu

9
Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam baterai dapat digunakan
sebagai sumber tenaga listrik tergantung pada kapasitas baterai dalam
satuan amper jam (AH). Jika pada kotak baterai tertulis 12 volt 60 AH,
berarti baterai baterai tersebut mempunyai tegangan 12 volt dimana jika
baterai tersebut digunakan selama 1 jam dengan arus pemakaian 60
amper, maka kapasitas baterai tersebut setelah 1 jam akan kosong (habis).
Kapasitas baterai tersebut juga dapat menjadi kosong setelah 2 jam jika
arus pemakaian hanya 30 amper. Disini terlihat bahwa lamanya
pengosongan baterai ditentukan oleh besarnya pemakaian arus listrik dari
baterai tersebut. Semakin besar arus yang digunakan, maka akan semakin
cepat terjadi pengosongan baterai, dan sebaliknya, semakin kecil arus
yang digunakan, maka akan semakin lama pula baterai mengalami
pengosongan. Besarnya kapasitas baterai sangat ditentukan oleh luas
permukaan plat atau banyaknya plat baterai. Jadi dengan bertambahnya
luas plat atau dengan bertambahnya jumlah plat baterai maka kapasitas
baterai juga akan bertambah.

Sedangkan tegangan accu ditentukan oleh jumlah daripada sel


baterai, dimana satu sel baterai biasanya dapat menghasilkan tegangan
kira kira 2 sampai 2,1 volt. Tegangan listrik yang terbentuk sama dengan
jumlah tegangan listrik tiap-tiap sel. Jika baterai mempunyai enam sel,
maka tegangan baterai standar tersebut adalah 12 volt sampai 12,6 volt.
Biasanya setiap sel baterai ditandai dengan adanya satu lubang pada kotak
accu bagian atas untuk mengisi elektrolit aki.

F. Generator
Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya
berdasarkan induksi elektromagnetik. Induksi Elektromagnetik banyak
digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik sepeti
dalam dinamo sepeda. Dinamo dibedakan dalam dinamo arus bolak balik
dan dinamo arus searah.

10
Dinamo pada dasarnya terdiri dari sebuah kumparan yang berputar
dalam medan magnet. Kedua ujung kawat dihubungkan menggunakan
dua buah.
Cincin tembaga yang disekat satu sama lain. Pada masing-
masing cincin diletakan karbon yang akan menjadi penghubung
rangkaian dalam dinamo dengan luar dinamo. GGL (Gaya Gerak
Listrik) yang timbul dari dinamo bersifat bolak balik, sehingga arus
yang timbul juga arus bolak-balik. Arus bolak-balik atau alternating
current sering disingkat sebagai AC.

Gambar: Generator AC

Dinamo arus bolak balik dapat diubah menjadi dinamo arus


searah (DC). Pengubahan dilakukan dengan menggunakan dua cincin
belah yang disekat satu sama lain. Cincin belah tersebut
disebut komutator. Komutator antara lain digunakan dalam motor listrik
(elektromotor). Arus bolak balik dalam kawat kumparan diubah menjadi
arus searah dalam rantai aliran luar.

Ketika AB dan CD berada di depan kutub utara magnet, arus


mengalir dari depan ke belakang. Sikat P tetap menjadi kutub positif dan
sikat Q menjadi kutub negatif. Pada saat arus berbalik arah, kedua cincin

11
belah dihubungkan sebentar. Hubungan sesaat itu membuat arus tetap
mengalir dari P ke Q. Pada saat arus berbalik arah GGL bernilai nol. Arus
searah atau direct current disingkat DC.

Gambar: Generator DC

Pada
motor listrik
yang lebih
kuat,

kumparan yang digunakan lebih banyak lagi. Demikian pula


gelanggelang belahnya. Kumparan-kumparan terletak dalam alur-alur
silider besi yang berfungsi sebagai jangkar. Ujung tiap kumparan
berakhir pada komutator. Kumparan yang berputar harus dilekatkan
sedemkian rupa. Bila salah satu sisi kawat berada di depan kutub utara,
sisi kawat yang lain berada di depan kutub selatan. Semua kumparan
diatur sedemikian rupa sehingga terjadi suatu rangkaian tertutup. Dinamo
yang berukuran besar disebut generator. Generator AC dapat temukan
pada mesin pembangkit listrik.

G. Inverter

12
Inverter adalah suatu alat yang dapat mengubah tegangan bolak –
balik menjadi tegangan searah dengan frekuensi dan tingkat tegangan yang
dapat diatur (Rashid, 1993). Rangkaian ini terdapat 3 bagian
 Bagian pertama, berfungsi sebagai rangkaian konverter yang
mengubah sumber tegangan bolak-balik (AC) menjadi sumber
tegangan searah (DC) dan menghilangkan riak pada tegangan searah.
 Bagian kedua, berfungsi sebagai inverter yang mengubah tegangan
searah (DC) menjadi tegangan bolak – balik (AC) dengan frekuensu
beragam. Bagian pertama dan kedua ini adalah rangkaian utama.
 Bagian ketiga, rangkaian kontrol yang berfungsi sebagai kendali
rangkaian utama.
Inverter sendiri secara umum dibagi dalam dua tipe, yaitu inverter
satu fasa dan inverter 3 fasa. Inverter sendiri menggunakan komponen
terkendali nyala (ON) dan mati (OFF) (seperti MOSFET, IGBT, MCT, SIT,
GTO, BJTT). Inverter disebut Voltage fed inverter (VFI) jika tegangan
masukan dijaga tetap, Curresnt fed inverter (CFI) bila arus masukan dijaga
tetap, variable DC link inverter bila tegangan masukan dapat dikendalikan.
Disini inverter yang digunakan yakni inverter yang menghasilkan
variable frekuensi untuk mengendalikan kecepatan putaran sebuah motor
induksi
Rumus kecepatan motor :

Dimana :
= Putaran motor (RPM)

= Frekuensi (Hz)

= Jumlah kutub

13
Gambar : Inverter

Beberapa kelebihan lain menggunakan inverter :


1. Dapat dikombinasikan dengan komponen lain seperti PLC
(Programable Logic Control) untuk fungsi yang lebih spesifik.
2. Berfungsi juga sebagai pengaman motor.
3. Dapat diprogram sesuai kebutuhan.

H. MCB
MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa
Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus
sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi
sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai
pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera
memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus
nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal yang
terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A
dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang
bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere, untuk kedepannya
hanya akan saya tulis dengan A. Jadi jika MCB dengan arus nominal 2
Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A.

Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik, mulai dari AC,
Komputer/laptop, lampu dan masih banyak lagi. Kebanyakan pelanggan
PLN di Indonesia saat ini masih menggunakan MCB 2 A, hal ini
dikarenakan banyaknya pelanggan yang menggunakan daya 450VA (Volt

14
Ampere). Pelanggan yang menggunakan daya 450VA akan menggunakan
MCB dengan nominal 2A, dengan perhitungan tegangan di Indonesia
adalah (standar rata-rata) 220 Volt jika kita ingin daya yang terpasang
dirumah kita 450VA yang perlu kita lakukan hanyalah membagi 450
dengan 220, hasilnya akan 2,04 sehingga kita membutuhkan MCB dengan
nominal 2 Ampere. Nah dari pada saya jelaskan lebih lanjut dan pada
tambah bingung mending simak dulu beberapa satuan listrik di bawah ini:

Satuan dari Tegangan Listrik : Volt

Satuan dari Arus Listrik : Ampere

Satuan dari Hambatan Listrik : Ohm

Satuan dari Daya Listrik : Watt

Setelah mengetahui satuan-satuan listrik diatas mari kita lanjutkan apa


yang dimaksud dengan MCB dan apa sebenarnya fungsi dari MCB. Jelas
sekali MCB memiliki fungsi yang sangat fital dalam suatu instalasi listrik,
bila MCB memang tidak memiliki fungsi maka tidak akan mungkin jika
dipasang dalam suatu instalasi. MCB sendiri terdiri dari MCB 1 Phasa, 2
phasa dan 3 phasa. Pada dasarnya MCB 2 phasa adalah gabungan dari dua
buah MCB 1 phasa, sedangkan MCB 3 phasa merupakan gabungan tiga
buah dari MCB 1 phasa.

15
Gambar : Miniature Circuit Breaker (MCB)

I. Relay

Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch


elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama
yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak
Saklar/Switch). Komponen elektronika ini menggunakan prinsip
elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari komponen relay.

Gambar : Simbol Relay

16
Fungsi Relay

Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi


sebagai saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian
elektronika, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut
beberapa fungsi saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian
elektronika.

1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan


bantuan signal tegangan rendah.
2. Menjalankan logic function atau fungsi logika.

3. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.

4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau


kelebihan tegangan.

Cara Kerja Relay

Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari relay, anda juga


harus mengetahui cara kerja atau prinsip kerja dari relay. Namun
sebelumnya anda perlu mengetahui bahwa pada sebuah relay terdapat 4
bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point
(saklar) dan spring. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah

ini.

17
Gambar : struktur relay

Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:

1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan


akan selalu berada pada posisi close (tertutup).
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan
akan selalu berapa pada posisi open (terbuka).

7. METODE PENELITIAN

A. Rancngan Produk

1) Blog Diagram

18
Turbin Angin

Generator

Control/relay

Accu

Inventer

MCB

a) Kincir angin dengan jumlah sudu-sudu (blades) 6 buah. Kincir


angin ini dilengkapi dengan ekor yang berfungsi sebagai
pengarah datangnya angin. Sehingga angin yang diterima dapat
berasal dari segala arah.

b) Generator satu fase magnet permanen, putaran rotor 900 rpm.


Generator ini mampu menghasilkan tegangan keluaran AC 1
fase jika rotornya diputar oleh kincir minimal dengan kecepatan
angin 2,5 m/s.

c) Unit pengendali (control). Unit ini berisi rangkaian pengubah


tegangan AC menjadi DC dan ragkaian pengisi baterei/accu
secara otomatis. Jika baterai atau accu sudah penuh maka
pengisian dihentikan dan masukan dibuang.

19
d) Baterei/accu sebagai media penyimpan berjumlah 1 unit dengan
tegangan 12 VDC/ 3,6 AH.

e) Satu unit inverter dengan input 12 volt DC dan tegangan


output 220 volt AC dengan kemampuan daya 1000 watt.

f) MCB 1 phase digunakan sebagai system proteksi di dalam


instalasi listrik jika terjadi beban lebih serta hubung singkat
arus listrik atau konsleting.

2. Gambar Rangkaian

BR1

RL1 BAT1
12V
SW1
+
9V
SW -SPST-MOM

-
2W005G
AM FM

3. Komponen

Alat dan Bahan

 Triplek

 Plat besi

 Pipa besi

 Kaleng bekas

 Baut

 Inverter

20
 Paku

 Lem

 Gergaji

 Dinamo

 Penggaris

 Baut

 Aki

 MCB

 solder

B. Uji Produk

Turbin angin yang dapat memutar generator dengan


kecepatan angin minimal sebesar 2,5 m/s semakin tinggi
kecepatan angin maka keluaran tegangan generator akan semakin
besar sehingga daya yang dihasilkan juga akan semakin besar. Hal
ini terjadi karena tingginya kecepatan angin mengakibatkan
semakin besar gaya yang menerpa permukaan kincir angin, akibat
gaya tersebut maka mengakibatkan kincir angin berputar semakin
cepat dan terus meningkat. Tegangan keluaran dari generator ini
merupakan tegangan AC sehingga perlu dirubah menjadi tegangan
DC melalui rangkaian pengendali dan selanjutnya keluaran dari
pengendali ini di hubungkan untuk mengisi Accu. Keluaran dari
pengendali ini dihubungkan pula ke rangkaian inverter untuk
dirubah menjadi tegangan AC 220.

C. Variable dan Definisi Operasional Variable

Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala


sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

21
diperoleh informasi tentang hal tersebut. Variabel penelitian juga
sering dinyatakan sebagai faktor – faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel – variabel dari
penelitian ini terdiri dari variabel independent dan variabel
dependent. Berikut ini variabel – variabel yang ada di dalam
penelitian ini:

1. Variabel Bebas (Independent) Sesuai dengan tujuan penelitian


yang akan dicapai, maka variable bebas yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah perubahan kecepatan putaran turbin
angin yang akan diukur dengan anemometer dan tegangan arus
yang dihasilkan.

2. Variabel Terikat (dependent) Untuk variabel Terikat nilai rata-


rata yang di hasilkan oleh turbin angin yang di gunakan untuk
menggerakkan sebuah generator yang akan menghasilkan sebuah
energy listrik untuk instalasi rumah tangga

D. Metode Pengumpulan Data

1. Metode literature
Pada taap litrarur ini mempelajari teori-teori dasar yang
menunjang, yaitu tentang generator, dynamo, medan magnet,
penyearah arus diode bridge, kondensator, aki, saklar on/off dan
lampu led. Berdasarkan literature, penelitian menggunakan
dynamo 250 watt sebagai generator AC, aki sebagai penerima dan
penyimpan arus DC, Mcb yang berfungsi memutus dan
menyambung arus hingga lampu akan menyala dan mati.

2. Metode observasi

22
Pada tahap metode observasi ini dilakukan pengujian kecepatan
angin di daratan. pengujuan kecepatan angin ini mengunakan
anemometer dan dilakukan pengujian setiap 5/10 detik sekali, dan
juga pengujuan alat turbin angin sumbu horizontal dilakukan di
laboratorium teknik elektro. Dengan menggunakan avometer
untuk mengetahui output tegangan yang dihasilkan dari kecepatan
angin.

E. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini metode analisa data yang digunakan


adalah metode analisa kualitatif yang bertujuan memperoleh
gambaran seutuhnya mengenai suatu hal yang sedang diteliti.
Dengan ini peneliti akan secara langsung mengamati dan
menangkap kondisi lapangan pada penelitian tersebut. Sehingga
peneliti mendapatkan semua data – data yang ada di lapangan
kemudian peneliti dapat membandingkan dan menganalisa data
tersebut.

3. Pada turbin angin ini di pasang 6 baling-baling untuk


memudahkan dalam menerima angin dan pemasangan sirip
pada ujung belakang yang berguna untuk menentukan arah
angin.

4. Turbin angin di gunakan untuk menggerakkan dynamo yang


mengubah energy gerak menjadi energy listrik.

5. Pemasangan turbin angin sudah di tentukan sudut yang telah


di ketahui kecepatan anginnya untuk mengetahui tegangan
arus yang di hasilkan.

8. ALOKASI WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian dimulai pada 17 Agustus 2018 hingga 2 November 2018.


Penulis melakukan studi pustaka secara mandiri dan mengkonsultasikan
dengan dosen Pembimbing. Selanjutnya pembuatan turbin angin dilakukan

23
di rumah di jln raya cangkir driyorejo gresik. Uji coba turbin di lakukan di
jln raya rangkir

9. JADWAL KEGIATAN

10. DAFTAR PUSTAKA

24

Anda mungkin juga menyukai