Faktor risiko yang menentukan sasaran kolesterol LDL yang ingin dicapai
Setelah menemukan banyaknya faktor risiko pada seorang pasien, maka pasien dibagi
kedalam tiga kelompok risiko penyakit arteri koroner yaitu risiko tinggi, risiko sedang dan risiko
tinggi. Hal ini digambarkan pada tabel berikut ini.6
Tabel 7. Kategori Resiko yang Menentukan Sasaran Kolesterol LDL yang
Ingin Dicapai berdasarkan NCEP6
Kategori Resiko Sasaran Kolesterol LDL
(mg/dl)
1. Resiko Tinggi <100
a. Mempunyai Riwayat PJK dan
b. Mereka yang mempunyai risiko yang disamakan
dengan PJK
Diabetes Melitus
Bentuk lain penyakit aterosklerotik yaitu stroke,
penyakit arteri perifer, aneurisma aorta
abdominalis
Faktor risiko multipel (> 2 faktor risiko) yang
mempunyai risiko PJK dalam waktu 10
tahun > 20 % (lihat skor risiko Framingham) <130
2. Resiko Multipel (≥2 faktor resiko) dengan risiko
PJK dalam kurun waktu 10 tahun < 20% <160
3. Resiko Rendah (0-1 faktor resiko) dengan risiko
PJK dalam kurun waktu 10 tahun < 10 %
b) Aktivitas Fisik
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat meningkatkan kadar HDL dan
Apo AI, menurunkan resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas dan meningkatkan
keseragaman fisik, menurunkan trigliserida dan LDL, dan menurunkan berat badan.Setiap
melakukan latihan jasmani perlu diikuti 3 tahap : 1
Pemanasan dengan peregangan selama 5-10 menit
Aerobik sampai denyut jantung sasaran yaitu 70-85 % dari denyut jantung maksimal ( 220 - umur
) selama 20-30 menit .
Pendinginan dengan menurunkan intensitas secara perlahan - lahan, selama 5-10 menit.
Frekuensi latihan sebaiknya 4-5 x/minggu dengan lama latihan seperti diutarakan diatas. Dapat
juga dilakukan 2-3x/ minggu dengan lama latihan 45-60 menit dalam tahap aerobik.
Pada prinsipnya pasien dianjurkan melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pasien agar aktivitas ini berlangsung terus-menerus 6
3) Penatalaksanaan Farmakologi.
Setelah 6 minggu terapi non farmakologis, dilakukan evaluasi ulang. Bila belum mencapai
kadar kolesterol LDL sasaran yang diharapkan, perlu ditingkatkan/intensifikasi terapi non-
farmakologis. Disamping itu, tentu harus dicari pula penyebab dislipidemia sekunder. Bila 6
minggu berikutnya kadar kolesterol LDL masih belum mencapai sasaran, ditambahkan terapi
farmakologis dengan tetap melanjutkan terapi non-farmakologis. Saat ini didapat beberapa
golongan obat yaitu golongan resin, asam nikotinat, golongan statin, derivat asam fibrat,
ezetimibe, dan lain-lain namun obat lini pertama yang danjurkan oleh NCEP-ATP III
adalah HMG-CoA reductase inhibitor.1
Apabila ditemukan kadar trigliserida >400mg/dl maka pengobatan dimulai dengan
golongan asam fibrat untuk menurunkan trigliserida. Menurut kesepakatan kadar kolesterol
LDL merupakan sasaran utama pencegahan penyakit arteri koroner sehingga ketika telah
didapatkan kadar trigliserida yang menurun namun kadar kolesterol LDL belum mencapai
sasaran maka HMG-CoA reductase inhibitor akan dikombinasikan dengan asam fibrat. Selain
itu, terdapat obat kombinasi dalam satu tablet (Niaspan yang merupakan kombinasi lovastatin
dan asam nikotinik) yang jauh lebih efektif dibandingkan dengan lovastatin atau asam nikotinik
sendiri dalam dosis tinggi.6
Tabel 10. Target kolesterol LDL (mg/dl):
Kadar
LDL
Kategori Target Kadar LDL untuk mulai terapi
untuk
Resiko LDL farmakologis
mulai
PGH
PJK/ yang < 100 100 130
disamakn ((100-129 pemberian obat
PJK opsional)
Faktor < 130 130 10 tahun risiko 10-20% : 130
resiko 2 10 tahun risiko <10% : >160
Faktor resiko < 160 160 190
0-1 (160-189 pemberian obat
opsional)