ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
2.1 Sustainability dalam Arsitektur dalam penggunaan bahan, energy, dan ruang
pengembangan dan ekosistem secara luas.
Sustainability mempunyai pengertian Berbagai konsep dalam arsitektur yang
yang sangat luas dan belum dapat dipastikan mendukung arsitektur berkelanjutan antara
pengertian yang tepat untuk mendefenisikan lain efisiensi penggunaan energy, efisiensi
sustainable itu sendiri penggunaan lahan, efisiensi penggunaan
“This definition of sustainability does not material, penggunaan teknologi dan material
specify the ethical roles of humans for this baru, dan juga manajemen limbah. Proses
everlasting existence on the planet. It also sustainable arsitektur meliputi keseluruhan
fails to embrace the value of all other siklus masa suatu bangunan. Mulai dari
constituents participating in the global proses pembangunan, pemanfaatan,
ecosystem. The need for finding long- pelestarian dan pembongkaran bangunan.
terms solutions that warrant continuing
human existence and well-being is far Kim, J. J and Rigdon. B. (1998) dalam
more compelling than that of finding a bukunya yang berjudul “Introduction to
proper terminology to describe the human Sustainable Architecture” mengatakan
need. In this respect, the debate on the bahwa bangunan akan mempengaruhi
terms “green”, “sustainable”, or lingkungan secara local maupun global
“ecological” architecture is not terribly
melalui kegiatan-kegiatan manusia. Saat ini
important.” (Kim, J. J and Rigdon. B
pembangunan dan konstruksi sangtat
1998)
berdampak pada lingkungan dalam jangka
Dalam bahasa Indonesia, sustain panjang. Seorang arsitek professional
berarti berkelanjutan. Sustainability yaitu seharusnya mampu memahami keinginan
cara membangun masyarakat dimana klien yang terus meingkat tanpa merusak
ekonomi, social dan tujuan ekologi harus lingkungan alam.
seimbang. Dalam bidang arsitektur,
2.2 Prinsip Sustainable Architecture
sustainability berarti cara atau usaha untuk
meminimalkan dampak negatif lingkungan Sustainable architecture menerapkan
bangunan dengan efisiensi dan moderasi beberapa konsep antara lain:
2|Page
2.2.1 Urban Ecology 2.2.2 Energy Strategic
Energy Strategic bertujuan untuk
Urban Ecology adalah kajian ekologi mengurangi konsumsi bahan bakar fosil
yang bersifat baru dan sedang berkembang secara efisiensi dan rasional tanpa
seiring perkembangan wilayah permukiman mengurangi pengguanaan energy yang
dan perkotaan. Ekologi urban sangat erat benar-benar diperlukan. Upaya Energy
hubungannya dengan pengolahan dan desain Strategic diterapkan pada seluruh tahap
sebuah kota yang berkelanjutan. pemanfaatan, muali dari pemanfaatan
“Urban ecology is the study of sumber daya energy sampai pada
ecosystems that includes humans pemanfaatan terakhir, dengan menggunakan
living in cities and urbanizing teknologi yang efisien, dan membudayakan
landscapes. It intesvigates ecosystem pola hidup hemat energy. Dalam bidang
services which are closely linked to arsitektur, pemanfaatan strategi energy
patterns of urban development. ” sangat diperlukan. Misalnya pada bangunan.
(Alberti, 2005) Bangunan tidak hanya mengkonsumsi
energy untuk mengatasi masalah
Ekologi urban adalah disiplin ilmu pencahayaan, pemanasan, dan pendinginan,
yang mendukung upaya masyarakat untuk tetapi juga menghabiskan banyak energy
menerapkan konsep berkelanjutan. Ekologi dalam tahap pembangunannya.
urban mencakup geografi, sosiologi,
Kim, J. J and Rigdon. B. (1998) dalam
perencanaan kota, arsitektur landsekap,
bukunya yang berjudul “Introduction to
teknik, ekonomi, antropologi, klimatologi
Sustainable Architecture” mengatakan
dan lainnya. Teknik mengenai ekologi telah
teknik pembayangan dengan menggunakan
dikembangkan ke dalam berbagai metode.
tumbuhan dapat mencegah panas secara
Metode yang digunakan untuk mempelajari
langsung masuk ke bangunan. Hal tersebut
ekologi urban melibatkan teknik kimia dan
merupakan salah satu upaya pencegahan
biokimia, data suhu, pemetaan panas, dan
penggunaan energy yang berlebihan.
penelitian ekologi jangka panjang.
Energy Strategic diterapkan pada
Teknik kimia digunakan untuk
bangunan untuk meminimalisir terbuangnya
menentukan konsentrasi polutan dan
energy yang tidak diperlukan. Salah satunya
efeknya. Data suhu dan pemetaan panas
penggunaan pendingin maupun penghangat
ditujukan untuk mengkorelasikan suhu
ruangan. Dengan menerapkan pengguanaan
dengan berbagai factor yang mempengaruhi
jendela dan dinding yang tepat, dapat
atau terjadi di lingkungan. Pemetaan panas
mengurangi transfer panas ataupun dingin
tersebut nantinya dapat digunakan untuk
dari luar bangunan. Dengan demikian
melihat perkembangan panas yang mungkin
penerapan HVAC (Heating, Ventilation, and
terjadi dalam beberapa waktu kedepan.
Air Conditioning) dapat diminimalkan.
3|Page
2.2.3 Water Conservation minum. Air hasil daur ulang dapat
digunakan untuk penyiraman taman dan
Water Conservation merupakan cara lainnya. Penggunaan air daur ulang yang
untuk memelihara keberadaan, sifat dan diterapkan sebagai upaya penghematan air
fungsi, serta keberlanjutan sumber daya air akan berpengaruh dalam menjaga kestabilan
agar selalu tersedia dalam kualitas dan kualitas dan jumlah suplai air bersih serta
kuatitas yang memadai guna memenuhi menyelamatkan lingkungan.
kebutuhan makhluk hidup, baik di masa
sekarang maupun di masa yang akan datang. Limbah padat, juga sangat banyak
dihasilkan dari penghancuran gedung-
Air sebagai sumber daya alam saat gedung yang sudah tidak terpakai.
ini telah mengalami krisis. Pada tahap Konsumen terbesar pengguna material salah
perencanaan sebuah bangunan, konsep satunya adalah bangunan-bangunan industry.
konservasi dan efisiensi air merupakan
keputusan yang baik. Umumnya wilayah “The type of „waste‟ available to the
urban dengan tingginya density bangunan, building industry can be devided into
mengakibatkan area infiltrasi terbatas dan four main groups, namely: whole
perilaku pengguna bangunan secara pelaku buildings; reclaimed building
konstruksi belum sadar bahwa air elements; recycled building materials;
merupakan ancaman krisis kedua setelah and building product made with
energy. Konservasi dan effisiensi air recycled material from non-building
bertujuan mendapatkan keseimbangan dan sources”. (Sassy P, 2006)
keberlanjutan ketersediaan air pada
lingkungan tapak melalui desain tapak yang Limbah dari bangunan yang sudah
bijak, pemilihan peralatan toilet dengan eco- tidak terpakai lagi di daur ulang agar bisa
fitur, pemanfaatan air hujan dan air daur digunakan kembali. Hak tersebut bertujuan
ulang. untuk mengurangi limbah-limbah bangunan
yang nantinya akan merusak lingkungan.
2.2.4 Waste
2.2.5 Material Conservation
Waste (limbah) cair berasal dari hasil
kegiatan penggunaan bangunan seperti toilet, Produksi dan konsumsi bahan-bahan
wastafel, dan tempat pencucian. Air limbah bangunan sangat mempengaruhi lingkungan
dapat digunakan lagi setelah melewati proses secara global. Ekstraksi, pemrosesan,
daur ulang, sehingga mengurangi manufaktur, dan transportasi bahan
penggunaan air bersih dan mengurangi bangunan semuanya memberikan dampak
penggunaan air bersih dan mengurangi terhadap lingkungan. Salah satu metode
pencemaran air yang berbahaya bila dibuang yang paling mudah dalam melaksanakan
langsung ke lingkungan. Daur ulang air konservasi material yaitu dengan
limbah dapat dimanfaatkan antara lain untuk memanfaatkan sumber daya yang sudah ada
keperluan flushing, irigasi, dan make up dalam bentuk bangunan. Sebagian besar
water system pendingin, namun bukan air bangunan dirancang untuk penggunaan
4|Page
jangka panjang. Banyak bangunan yang Perubahan terhadap pembangunan
dihancurkan dengan tujuan digantikan yang lebih baik akan lebih mudah
dengan bangunan baru. Banyak material diimplementasikan secara bersama-sama
yang dapat di daur ulang seperti kayu, baja, melalui sebuah organisasi ataupun
dan kaca. Material lain seperti bata atau komunitas yang memiliki tujuan bersama
jendela dapat digunakan kembali. Sebaiknya dan dapat dirasakan manfaatnya tidak hanya
dalam mendesain bangunan, material yang untuk diri dan komunitasnya semata namun
digunakan merupakan bahan yang dapat di bagi lingkungan disekitarnya juga.
daur ulang Pembentukan komunitas yang berkelanjutan
akan memberikan efek yang cukup besar
“During the process of designing the bagi tercapainya tujuan dari pembangunan
building and selecting the building
berkelanjutan baik dalam aspek ekonomi,
materials, look for ways to use materials
social, maupun lingkungan.
that can themselves be recycled. This
preserves the energy embodied in their
manufacture.” (Kim, J. J and Rigdon. B
1998) 2.2.7 Economi Strategic
6|Page
Pengelolaan sumber daya yang placed on sustainable operations
efisien sangat penting. Kerusakan design, modeling and analysis,
lingkungan dan peningkatan pemanasan optimization, and their performance
secara global menjadi focus utama dalam measurement in a supply chain.”
memanajemen sumber daya alam. (Ansari,S. 2016)
III. PEMBAHASAN
7|Page
Bangunan dibuat berorientasi ke arah akan mengubah feses menjadi pupuk
timur dan barat, tujuannya untuk ataupun tanah.
memaksimalkan temperatur yang panas saat
musim dingin. Atap yang menggantung di 3.1.2 Gallions Ecopark, London, UK
atas jendela akan menghindari panas
langsung masuk ke dalam bangunan. Isolasi Gallions Ecopark adalah pembangunan di
dipasang pada konstruksi langit-langit area Thamesmead, London. Pembangunan
bangunan untuk menahan panas di dalam tersebut mencakup 1.500 rumah baru dengan
ruangan saat musim dingin dan sebaliknya. memberi area perkantoran dan sekolah.
Panel air panas yang dipasang di atap akan
meningkatkan suhu panas saat musim Konsep tapak dan ekologi pada
dingin. Pendinginan juga dilakukan dengan bangunan tersebut merupakan lingkumgan
membuat bukaan ventilasi alami. Hal yang tercemar karena banyaknya pengguna
tersebut akan mengurangi pemakaian HVAC kendaraan di sekitar tapak tersebut. Kini,
yang akan membuang banyak energi. tapak tersebut diterapkan sistem
pengurangan alokasi parkir untuk
Air hujan dikumpulkan untuk mengurangi polusi yang mencemari sekitar
mencuci dan menyiram tanaman pada tapak tersebut.
lansekap kampus. Strategi penanganan grey
water dan air hujan dilakukan untuk Pembangunan memberi pusat
menghasilkan air yang dapat digunakan pertunjukan bagi pengunjung yang
kembali. Water Conservation ini diterapkan menunjukkan beberapa prinsip dan teknologi
pada toilet kampus. Untuk mengurangi yang digunakan dan memberikan beberapa
penggunaan air, kampus ini menerapkan informasi latar belakang lingkungan. Sebuah
desain toilet yang hanya akan menghabiskan bangunan dijadikan alat untuk demonstrasi.
sekitar 9 meter kubik air perhari dan limbah
airnya akan digunakan kembali untuk Material yang digunakan pada
menyiram tanaman lansekap kampus bangunan tersebut adalah struktur bangunan
tersebut. Penggunaan toilet kompos tidak yang terbuat dari kayu yang nantinya dapat
hanya meminimalkan penggunaan air, tetapi di daur ulang kembali. Panel panas matahari
kampus tersebut juga tidak harus melakukan digunakan untuk memanaskan air sebagai
perawatan terhadap limbah black water. keperluan rumah tangga. Bangunan tersebut
berorientasi ke arah selatan membuat
Toilet kompos tersebut dibuat penggunaan pasif solar gains dan ventilasi
dengan membuat tangki pengumpulan feses pasif menjadi maksimal. Konsumsi listrik
yang melibatkan dekomposi aerob oleh juga berkurang 45% akibat penggunaan solar
bakteri, jamur dan juga intervetebrata. panel. Konsumsi gas juga berkurang sekitar
Dekomposi aerobic (mineralisasi) dilakukan 60%.
dengan menguraikan molekul biologis
kompleks menjadi senyawa oanorganik Penghemat air juga dipasang pada
seperti nitrat, fosfat, sulfat, CO, dan oksigen flush toilet dan shower. Pembatas aliran air
dalam proses pelepasan panas. Proses ini keran juga dipasang untuk menghemat
8|Page
penggunaan air. Sistem pengolahan grey Konsep tapak dan ekologi pada
water untuk air hujan juga di pasang di tiap bangunan tersebut awalnya digunakan
rumah. sebagai lokasi pompa bensin. Bangunan
yang padat akan menyebabkan sekitar
Rumah-rumah yang menghadap ke lingkungan sulit untuk ditata sehingga lahan
arah timur dan barat mempunyai bukaan yang digunakan untuk parkir akan dilaih
yang relatif kecil sedangkan rumah yang fungsikan menjadi lansekap yang nantinya
menghadap ke selatan memiliki bukaan yang akan diatur sedemikian rupa. Parkit
lebar untuk memaksimalkan penggunaan dipindahkan menjadi parkir bawah tanah
cahaya matahari. sehingga halaman-halaman rumah dapat
ditata menjadi lansekap taman.
Chorlton Park
merupakan bangunan
perumahan yang
terletak sekitar 4 mil
dari pusat kota
Manchester.
Pembangunan ini
ditujukan untuk
menyediakan lahan
yang luas, perumahan
yang fleksibel, ringan
dan hangat dengan harga terjangkau dan
dapat langsung berinteraksi dengan alam.
9|Page
IV. KESIMPULAN
Perlunya lebih banyak promosi bagi dengan tidak hanya mengeksploitasi lahan
arsitektur berkelanjutan adalah sebuah untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-
keharusan, mengingat kondisi bumi yang banyaknya tanpa kontribusi bagi lingkungan
semakin menurun dengan adanya degradasi atau memperhatikan dampak lingkungan
kualitas atmosfer bumi yang memberi yang dapat terjadi.
dampak pada pemanasan global. Semakin
Sebagai proses perubahan, pembangunan
banyak arsitek dan konsultan arsitektur yang
berkelanjutan harus dapat menggunakan
menggunakan prinsip desain yang
sumber daya alam, investasi, pengembangan
berkelanjutan, semakin banyak pula
teknologi, serta mampu meningkatkan
bangunan yang tanggap lingkungan dan
pencapaian kebutuhan dan aspirasi manusia.
meminimalkan dampak lingkungan akibat
Dengan demikian, arsitektur berkelanjutan
pembangunan. Dorongan untuk lebih banyak
diarahkan sebagai produk sekaligus proses
menggunakan prinsip arsitektur
berarsitektur yang erat mempengaruhi
berkelanjutan antara lain dengan mendorong
kualitas lingkungan binaan yang bersinergi
pula pihak-pihak lain untuk berkaitan
dengan faktor ekonomi dan sosial, sehingga
dengan pembangunan seperti developer,
menghasilkan karya manusia yang mampu
pemerintah dan lain-lain. Mereka juga perlu
meneladani generasi berarsitektur di masa
untuk didorong lebih perhatian kepada
mendatang.
keberlanjutan dalam pembangunan ini
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. Kim, J.J dan B.Rigdon. 1998. Introduction to Sustainable Design. National Pollution
Prevention Center for Higher Education, 430 E. University Ave., Ann Arbor
2. Sassy, P. 2006. Strategy for Sustainable Architecture. Taylor & Francis e-Library, 270
Madison Avenue, New York
3. Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
4. Ansari, S. 2016. Sustainable Operations Management. Green Way to Industrial
Development. p: 1.
5. Alberti (2005) dalam Endlicher, R.W dan Marcel L (2007). Urban Ecology : Defenitions
and Concept. p: 2.
11 | P a g e