ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI
Kata budaya itu sendiri adalah sebagai suatu perkembangan dari bahasa
sansekerta „budhayah‟ yaitu bentuk jamak dari buddhi atau akal, dan kata
majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, dengan kata lain ”budaya adalah
daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Sedangkan kebudayaan
merupakan pengembangan dari budaya yaitu hasil dari cipta, karsa dan rasa
tersebut”.
Budaya kerja adalah sistem nilai, presepri, perilaku dan keyakinan yang
dianut oleh tiap individu karyawan dan kelompok karyawan tentang makna kerja
dan refleksinya dalam kegiatan mencapai tujuan suatu organisasi.
Menurut Triguno, budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan
pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau
organisasi yang tercermin dari sikap menjadi prilaku, kepercayaan, cita-cita,
pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja.
5. Adil
Berkata dan bertindak selalu tidak berat sebelah: tidak memilih/tidak
diskriminatif, tidak sewenang-wenang, sehingga seluruh stakeholders
mendapat perlakuan (jaminan) yang sama.
6. Integritas
Satu dalam kata dan perbuatan atau sama dengan komitment pada prinsip.
Integritas pada diri sendiri:
Profesional, mengedepankan keahlian, giat belajar dan menguasai ilmu
pengetahuan sebagai pendukung dalam menghasilkan setiap output
pelayanan dengan reward yang wajar.
Integritas kepada Sang Pencipta (Allah)
Ibadah yang benar dan mengimplementasikan dalam perbuatan/
pergaulan dengan mencerminkan akhlak yang dimuliakan Allah.
7. Kebersamaan, kompak
Bermusyawarah untuk satu keputusan dalam mendorong komitment
bersama demi tercpaianya kinerja maksimal dan harmonis. Akan tercipta
suatu kondisi yang kondusif ; bersatu, toleransi, penuh kasih sayang dan
cinta.