Oleh :
THANTY RATNA DEWI
NIM : 141110050
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................
1
1.2. Perumusan Masalah...................................................................
3
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................
4
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sungai Kapuas .............................................................. 5
2.2 Karamba Jaring Apung..............................................................
6
2.3 Plankton .............................................................. 7
2.3.1 Definisi Plankton..............................................................
7
2.3.2 Klasifikasi Plankton..........................................................
8
2.3.3 Jenis Plankton..............................................................
9
2.3.4 Peranan Plankton..............................................................
10
2.4 Kualitas Air .............................................................. 11
2.4.1 Suhu .............................................................. 12
2.4.2 Kecerahan .............................................................. 12
2.4.3 Derajat Keasaman (pH).......................................................
13
2.4.4 Oksigen Terlarut (DO).......................................................
14
2.4.5 Salinitas .............................................................. 15
2.4.6 Kedalaman .............................................................. 16
2.4.7 Kecepatan Arus ..............................................................
16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
17
3.2. Alat dan Bahan
................................................................. 19
3.3. Metode
Penelitian ................................................................. 19
3.4 Pelaksanaan Penelitian .............................................................
20
3.5 Variabel Pengamatan .............................................................
21
3.5.1 Identifikasi Jenis Plankton ...............................................
21
3.5.2 Keanekaragaman Plankton
.................................................... 22
3.5.3 Kelimpahan Plankton...........................................................
23
3.5.4 Indeks Dominansi ..............................................................
23
3.5.5 Indeks
Keseragaman ............................................................ 24
3.5.6 Kualitas Air .............................................................. 24
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kalimantan Barat dan merupakan salah satu sungai yang berada di kota
terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut
(Nontji, 2007).
2007).
keberadaan plankton.
karamba jaring apung di perairan sungai Kapuas serta kondisi fisik dan
kebersihan sungai.
70% perairan baik air tawar maupun air laut. Teknologi yang digunakan
Untuk budidaya ikan dalam karamba harus diberi pakan buatan seperti
karamba. Satu hal yang perlu di ingat dalam budi daya ikan di keramba
adalah tidak semua jenis ikan dapat dipelihara dalam wadah karamba.
Ikan-ikan sungai yang memiliki bentuk lebar dan pipih akan mengalami
dari jaring yang di bentuk segi empat atau silindris ada diapungkan
bambu, atau besi, serta sistem penjangkaran. Lokasi yang dipilih bagi
usaha pemeliharaan ikan dalam KJA relatif tenang, terhindar dari badai
berbagai jenis kakap, sampai baronang, bahkan tebster). KJA ini juga
salah satu metode pemeliharan ikan dalam kurungan yang terdiri atas 4
perairan.
apung.
3. Kurungan lepas dasar ; biasanya terbuat dari kotak kayu atau bambu
dan diletakan pada dasar air yang beraliran deras, dan diberi pemberat
atau jangkar.
4. Keramba jaring apung ; jaring kurung apung ini terikat pada suatu
2.3 Plankton
semua jasad hidup nabati (tumbuhan) dan hewani (hewan) yang hidup
dari 0,075 mm, yang hampir seluruhnya berupa bakteri dan flagellata
Wagey, 2004).
(plankton hewani).
1. Fitoplankton
air tawar), semua kelompok fitoplankton ini dapat hidup di air laut dan
1993).
2. Zooplankton
downwelling (Sumich,
1999)
Amphora)
ekosistem perairan.
zat atau komponen lain yang terdapat didalam air. Kualitas air dapat
2003).
2.4.1 Suhu
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, waktu dalam hari,
awan (mendung atau cerah), aliran air dan kedalaman air. Perubahan
(Tambaru, 2000).
2.4.2 Kecerahan
menunjukan kualitas air yang rendah dan tidak subur, sebab sedimen
yang dibuang ke air akan mengubah pH air yang ada pada akhirnya
dengan baik.
(Effendi,2003).
yang terkandung di dalam air dan diukur dalam satuan milligram per
dinyatakan dalam mg/l (ppm) oksigen bebas dalam air ini dapat
berkurang apabila di dalam air terdapat kotoran atau limbah yang
fotosintesis tanaman air dan dari udara yang masuk ke dalam air.
atau dissolved oxygen juga merupakan salah satu tolak ukur untuk
2.4.5 Salinitas
sebagai berat dalam gram dari semua zat padat yang terlarut dalam 1
kilo gram air laut jika semua brom dan yodium digantikan dengan khlor
g/kg yang umumnya dituliskan dalam ‰ atau ppt yaitu singkatan dari
2.4.6 Kedalaman
disebabkan oleh tiupan angin, atau karena perbedaan densitas air laut
antara lain arus yang disebabkan oleh pasang Surut (Nontji, 1987 dalam
m/dtk disebut arus cepat, dan kecepatan arus diatas 1 m/dtk disebut
arus yang sangat rendah juga akan membuat partikel-partikel dan sisa
berikut :
dan stasiun berjarak 470 m, dan jarak stasiun 3 ke stasiun 4 sejauh 1,15
km.
fenomena atau keadaan yang ada pada waktu aktual dan mengkaji
memecahkan masalah.
gejala yang apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Peneliti tidak
sungai Kapuas.
tersaring masuk kedalam botol sampel yang terdapat pada ujung jaring
kimia air, yang meliputi suhu, kecerahan, pH, oksigen terlarut , salinitas,
pengolahan data.
(Hutabarat,2013).
s
∑pi ln pi
'
H =-
i=1
Dimana :
Pi = kelimpahan relatif dari jenis biota ke-i yang besanya antara 0,0 –
1,0
Pi = ( ni )
N
∑ = jumlah
Kriteria: H<1= komunitas biota tidak stabil atau kualitas air tercemar
Keterangan:
C ¬= ∑(pi)2 [dimana Pi = ( ni ) ]
N
H'
E
H ' maks
Dimana :
E = Indeks Keseragaman
H’ = Indeks Keanekaragaman
H maks = Ln S
S = Jumlah Spesies
Kualitas air yang diamati adalah aspek fisika perairan dan aspek
indeks dominansi.
∑pi ln pi
'
H =-
i=1
Dimana :
Pi = kelimpahan relatif dari jenis biota ke-i yang besanya antara 0,0 –
1,0
Pi = ( ni )
N
∑ = jumlah
Keterangan :
melalui persamaan:
Keterangan:
d. Indeks Dominansi
Data plankton yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan
C ¬= ∑(pi)2 [dimana Pi = ( ni ) ]
N
e. Indeks Keseragaman
H'
E
H ' maks
Dimana :
E = Indeks Keseragaman
H’ = Indeks Keanekaragaman
H maks = Ln S
S = Jumlah Spesies
FISIKA-KIMIA
Stasiun ke- Standar
Optimal
No Parameter Satuan Alat Menurut PP
S1 S2 S3 S4 No.82
(2001)
O o
1. Suhu C Thermometer 27-30 C
2. Kecerahan cm Secchi disk 30-40 cm
3. pH - pH meter 7,5
4. DO mg/L DO meter >5 mg/L
5. Salinitas ‰ Refraktometer <5 ppt
6. Kedalaman cm - <100 cm
7. Kecepatan m/s Tali dan botol 0,20-0,50
Arus
DAFTAR PUSTAKA
Indrowati, M., Purwoko, T., Retnaningtyas, E., Yulianti, R. I., Nurjanah, S.,
Purnomo, D., et al. 2012. Identifikasi Jenis, Kerapatan dan
Diversitas Plankton Bentos, sebagai Bioindikator Perairan Sungai
Pepe Surakarta. Bioedukasi, 5 (2):81-91.
Kordi KMGH. 2011. Marikultur: Prinsip dan Praktik Budidaya Laut. Lily
Publiser, Yokyakarta. 618 hal.
Newell GE dan Newell RC. 1977. Marine Plankton.a practical guide fifth
edition. Hutchinson. 244 p.
Tomascik T, Mah AJ, Nontji A & Moosa MK. 1997. The ecology of the
Indonesian seas. Part one. The ecology of Indonesian series. Vol
VII. Periplus Edition (HK) Ltd. 642 p.
Stasiun :
1. Kepemilikan :
2. Lama Operasi :
4. Padat Tebar :
5. Jenis Pakan :
- Jumlah Pakan :
- Metode Pemberian Pakan :
FISIKA-KIMIA
Stasiun ke- Standar Optimal
N
Parameter Satuan Alat S S S S Menurut PP
o
1 2 3 4 No.82 (2001)
O o
1. Suhu C Thermomete 27-30 C
r
2. Keceraha cm Secchi disk 30-40 cm
n
3. pH - pH meter 7,5
4. DO mg/L DO meter >5 mg/L