PENDAHULUAN
1
2
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan
secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti
seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu,
keluarga, dan kelompok dalam masyarakat.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Profesi Ners Stage Komunitas, mahasiswa
dapat memiliki pengalaman dalam memberikan perawatan kesehatan
masyarakat dengan menggunakan metode atau pendekatan proses
keperawatan baik terhadap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Profesi Ners Stage Komunitas, mahasiswa
mampu:
a. Mengkaji kebutuhan kesehatan komunitas.
b. Merencanakan intervensi keperawatan kesehatan komunitas
berdasarkan diagnosis kesehatan komunitas dan kebutuhan
kesehatan utama dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
(ibu, anak, dan usia lanjut).
c. Melaksanakan keperawatan kesehatan komunitas untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan sumber
yang ada dan potensial serta menggunakan teknik tepat guna
termasuk melakukan rujukan dan menyusun strategi pendidikan
kesehatan.
d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan data yang berhubungan
dengan tindakan keperawatan kesehatan komunitas.
e. Mengevaluasi pelayanan keperawatan kesehatan berdasarkan hasil
yang diharapkan atau kriteria yang telah ditetapkan.
5
1.3 KEGIATAN
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Profesi Ners Stage Komunitas dimulai dari tanggal 05
Maret 2019- 31 Maret 2019
1.3.2 Lokasi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Desa Awang Bangkal Barat Kecamatan
Karang IntanKabupaten Banjar
1.3.3 Kegiatan dan Jadwal kegiatan terlampir.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.2.2 Fungsi
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan
peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhannya.
2.3 SASARAN
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi,
satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada di sekitarnya.
12
3. Kelompok Khusus
Kelompok Khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti: 1) ibu hamil; 2) bayi baru
lahir; 3) balita; 4) anak usia sekolah; serta 5) usia lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, di antaranya adalah: 1) penderita
penyakit menular, seperti: TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin dan
lainnya; 2) penderita dengan penyakit tidak menular, seperti: penyakit
Hipertensi, diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya: 1)
wanita tuna susila; 2) kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba; 3)
kelompok-kelompok pekerja tertentu; dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya adalah: 1)
panti werdha; 2) panti asuhan; 3) pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik,
mental dan sosial); serta 4) penitipan balita.
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dan batas-batas yang telah
ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang
saling berinteraksi, saling tergantung, dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak
permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian,
politik, maupun kesehatan khususnya.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
langkah-langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :
1. Pengkajian
2. Diagnosis keperawatan
3. Perencanaan atau intervensi
4. Pelaksanaan atau implementasi
5. Evaluasi atau penilaian
Langkah-langkah dalam proses keperawatan di atas akan dibahas satu persatu
dan lebih mendalam.
1. Pengkajian (assessment)
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga, atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis,
sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji masalah
kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
adalah :
a. Pengumpulan Data
Tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,
kelompok khusus, masyarakat melalui wawancara, observasi, studi
dokumentasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam
menghimpun informasi, sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus
diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek
fisik, psikologis, sosial ekonomi, dan spiritual serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, data yang dikumpulkan harus
akurat dan dapat dilakukan analisa data untuk pemecahan masalah.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor
lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas menurut Anderson dan
Mc Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas yaitu meliputi demografi,
populasi, nilai-nilai keyakinan, dan riwayat individu termasuk riwayat
kesehatan. Sedangkan faktor lingkungannya adalah lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi serta rekreasi.
19
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan objektif.
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah
yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan. Sedangkan data objektif
merupakan data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan, dan pengukuran.
Sumber data yang dikumpulkan dalam tahap pengkajian dapat berupa
data primer atau data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh pengkaji yang dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok, dan komunitas
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang tepercaya
misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan klien, atau medical
record (Wahit, 2005).
Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber
JUMLAH SKORE
Sumber daya tempat
Sumber daya waktu
2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respons individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah
masalah yang mungkin timbul. Jadi, yang dimaksud dengan diagnosis
keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang
status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan
berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan
memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat
baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin akan terjadi (potensial).
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain :
1) masalah yang ditetapkan dari data umum; b) masalah yang dianalisa
dari kesenjangan pelayanan kesehatan. Diagnosis keperawatan
mengandung komponen utama yaitu sebagai berikut :
a. Problem (masalah)
Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi (penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang
dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi :
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis, dan sosial.
3) Interaksi perilaku dan lingkungan.
c. Sign atau symptom (tanda dan gejala)
Merupakan informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa atau
serangkaian petunjuk timbulnya suatu masalah.
Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu sebagai berikut :
1) Dengan rumus PES (Problem + Etiologi + Symptom)
2) Dengan rumus PE (Problem + Etiologi)
24
S = Spesifik
M = Measurable atau dapat diukur
A = Attainable atau dapat dicapai
R = Relevant/Realistic atau sesuai
T = Time-Bound atau waktu tertentu
S = Sustainable atau berkelanjutan
6) Frekuensi melakukan ?
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan atas respons
komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi
adalah masukan (input) pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian yaitu : a) daya guna; b)
hasil guna; c) kelayakan; serta d) kecukupan. Kegiatan yang dilakukan
dalam penilaian menurut Narul Effendy, 1998 adalah sebagai berikut :
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respons komunitas terhadap program kesehatan.
Macam evaluasi: (1) formatif dan summatif, (2) input, procces, dan output.
Fokus evaluasi adalah :
a) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan.
b) Perkembangan atau kemajuan proses.
c) Efisiensi biaya.
d) Efektivitas kerja.
e) Dampak : apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam jangka
waktu berapa.
29
Keterangan:
: Peran
Masyarakat
: Peran
Perawat
Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pada awalnya peran perawat
lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar dari
pada perawat.
Kegunaan evaluasi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
2) Menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas asuhan keperawatan
yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun rencana baru dalam proses keperawatan.
Dalam hasil evaluasi, terdapat tiga kemungkinan yaitu :
1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat telah
menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2) Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari
penyebab dan cara memperbaikinya atau mengatasinya.
3) Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak
menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah
baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat
problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-faktor
yang lain yang tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan.
30
BAB 3
3.1 PENGKAJIAN
Wilayah Desa Awang Bangkal Barat dengan luas wilayah 3229 Hektar.
Desa Awang Bangkal Barat terletak pada posisi 114.973218 BT / -
3.489469LS , dengan ketinggian kurang lebih 250 M diatas permukaan
laut.
Diagnosis
TB Jumlah Persentase (%)
Tidak 2698 99,4
Ya 17 0,6
Total 2715 100,0
Berdasarkan data di atas dari total jumlah penduduk yang
masuk kategori yaitu 17 orang yang didiagnosis terkena
penyakit tuberkulosis.
Sedangkan dari hasil pendataan yang kelompok lakukan dari
420 KK di dapatkan total penyakit tuberkolosis sebanyak 2KK.
Diagnosis
TB Jumlah Persentase (%)
Tidak 0 0
Ya 2 100
Total 2 100
Berdasarkan data di atas dari total jumlah penduduk yang
masuk kategori yaitu 2KK ada yang mengkonsumsi obat
tuberkulosis.
Diagnosis
Hipertensi Jumlah Persentase (%)
Ya 166 6.1
Tidak 2549 93.9
Total 2715 100,0
Tekanan Darah
Frequency Percent
Hipotensi 25 6.0
Normal 141 33.6
Pre Hipertensi 107 25.5
Hipertensi Derajat 1 127 30.2
Hipertensi Derajat 2 20 4.8
Total 420 100.0
Pemeriksaan tekanan
Darah Jumlah KK Persentase
Ya 420 100,0
Tidak 0 0
Total 420 100,0
Penyakit lainnya
Jumlah
DM 32
Orang Dengan Ganggaun Jiwa 7
Lain-lainnya 68
Tidak 0 0
b. Sumber Air
Sumber Air
Jumlah Persen (%)
PDAM,sumur pompa, 420 100,0
sumur gali
Sumur terbuka, air 0 0
sungai, danau/telaga
Total 420 100,0
36
c. Jamban Keluarga
Jamban
Frequency Percent
Ada 354 84.3
Tidak Ada 66 15.7
Total 420 100.0
Penggunaan Alat
Kontrasepsi Jumlah Persen (%)
Ya 399 30,2
Tidak 921 69,8
Total 1320 100,0
mengontrol tekanan
darahnya
2 Keluarga mengatakan Pembuangan sampah kurang Kurang pengetahuan warga Lingkungan yang kurang
membuang sampah secara memadai, sampah di timbun, petugas mengenali lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan di
langsung tanpa kebersihan kadang tidak sampai sehat, rumah yang sehat, wilayah Awang Bangkal Barat
membedakan yang mana untuk mengambil sampah serta pengelolaan sampah Kec. Karang Intan.
sampah kering dan basah masyarakat di wilayah tertentu. Dan yang benar
sampah organik dan non organik
tampak bercampur menjadi 1
39
2 Kurang 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 37 2
pengetahuan
warga
mengenali
lingkungan
yang sehat,
rumah yang
sehat, serta
pengelolaan
sampah yang
benar b/d
Lingkungan
yang kurang
memenuhi
syarat kesehatan
di wilayah
Awang Bangkal
Barat Kec.
Karang Intan.
Keterangan
1. Kriteria Penapisan
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Jumlah yang berisiko
C. Besarnya risiko
D. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E. Minat masyarakat
F. Kemungkinan untuk diatasi
G. Sesuai dengan program pemerintah
H. Sumber daya tempat
I. Sumber daya waktu
J. Sumber daya dana
40
2. Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Kegiatan
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
`1. Kesiapan Setelah dilakukan 1. Pengkajian
meningkatkan tindakan keperawatan - Kaji tingkat pengetahuan klien terkait
manajemen selama 5 kali pertemuan, masalah penyakit hipertensi, penyebab,
43
kesehatan b/d komunitas menunjukan tanda dan gejala serta nutrisi untuk
kurang prilaku kepatuhan dengan penderita hipertensi
pemahaman kriteria hasil : 2. Pendidikan Kesehatan kepada
terhadap penyakit - TUM : individu/keluarga
hipertensi Peningkatan - Berikan pendidikan kesehatan tentang
pengetahuan klien penyakit hipertensi penyebab dan
masalah penyakit tanda gejala, serta penanganan dan
hipertensi nutrisi bagi penderita hipertensi
- Berikan penjelasan dengan bahasa
- TUK : yang mudah dimengerti dan pelan,
peningkatan ulangi bila diperlukan.
pengetahuan terkait - Motivasi peningkatan status kesehatan
masalah kesehatan klien
klien serta mampu - Fasilitasi menggunakan layanan
memodifikasi kesehatan yang sesuai kebutuhan.
kebutuhan nutrisi - Mencari informasi yang berhubungan
yang ada dengan kesehatan dari berbagai
dilingkungan sumber
keluarga - Memiliki rasa tanggung jawab untuk
membuat pilihan yang sehat
- Keluarga mengetahui tentang
pengertian, tanda gejala dan cara
penanganan penyakit.
3. Pemeriksaan berkala tekanan darah
2 Kurang Setelah dilakukan 1. memberikan pengetahuan terkait
pengetahuan tindakan keperawatan lingkungan yang sehat
warga mengenali selama 5 kali pertemuan, 2. membuat komunitas dalam perencanaan
lingkungan yang komunitas menunjukan pembangunan TPST
sehat, rumah yang lingkungan yang 3. membuat komunitas berpartisipasi dalam
sehat, serta memenuhi syarat melaksanakan pembangunan TPST
pengelolaan kesehatan dengan kriteria 4. membuat komunitas berpartisipasi dalam
sampah yang hasil : memelihara dan memanfaatkan
benar b/d - Komunitas pembangunan TPST
Lingkungan yang mampu 5. membuat masyarakat berpartisipasi dalam
kurang memenuhi mengenali pengelolaan sampah berbasis 3R
syarat kesehatan lingkungan yang
di wilayah Awang sehat
Bangkal Barat - Komunitas
Kec. Karang mampu
Intan. melakukan
44
pengelolaan
sampah
BAB 4
PEMBAHASAN
45
4.1 Pengkajian
Faktor pendukung yang dalam hal ini yaitu sebagian besar warga
sangat antusias dengan acara yang diadakan, penggunaan media yang
menarik perhatian warga, penguasaan materi yang baik oleh mahasiswa.
2. Faktor penghambat.
Waktu pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD II) yang
dilaksanakan pada waktu siang hari lebih didominasi oleh penduduk
perempuandan kesibukan warga membuat tidak semua warga yang
diundang dapat menghadiri MMD II.
4.3Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien (Mubarak, 2005). Jadi perencanaan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan
tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil
untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2005).
Rencana tindakan keperawatan komunitas dirumuskan bersama-sama
dengan warga Desa AwangBangkal Baratsetempat pada waktu pelaksanaan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) II di Balai Desa AwangBangkal Barat.
Pada proses ini diperoleh kesepakatan dengan warga yang meliputi waktu,
tempat dan penanggung jawab setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan yang direncanakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul
antara lain:upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelaksanaan
pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang masalah yang muncul di
masyarakat.
48
4.4 Implementasi
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan b/d kurang pemahaman terhadap
penyakit hipertensi.
a. Pendidikan kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan
(Naomi, 2002).
Penyuluhan kesehatan yang diberikan untuk mengatasi masalah
kesehatan tersebut adalah penyuluhan tentang penyakit hipertensiyang
dilakukan baik pada seluruh warga masyarakat di Desa AwangBangkal
Barat danpemeriksaankesehatan gratis pengukurantekanandarahsebagai
49
2. Kurang pengetahuan warga mengenali lingkungan yang sehat, rumah yang sehat,
serta pengelolaan sampah yang benar b/d Lingkungan yang kurang memenuhi
syarat kesehatan di wilayah Awang Bangkal Barat Kec. Karang Intan.
a. Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan penyuluhan tentang masalah pengelolaansampah ini
dilakukan pada perkumpulanibu-ibu PKK. Kegiatan ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan warga tentang pengelolaansampah yang
baikdanbenar yang menjadi salah satu penyebab terjadinya
berbagaipenyakit pada masyarakat serta melakukan penyuluhan di
sekolah dasar tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada usia dini di
desa Awang Bangkal Barat yang dilaksanakan pada tanggal 21 Maret
2019 yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Awang Bangkal
Barat Desa Awang Bangkal Barat.
4.5 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005).
Kegiatan yang telah dirumuskan dalam perencanaan bersama dengan
warga telah dilaksanakan semua. Semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang disusun walaupun masih terdapat beberapa hambatan
baik internal (dari mahasiswa) maupun eksternal (dari masyarakat dan
50
1) Evaluasi struktur :
- Rencana penyuluhan telah dilakukan pada saat MMD II.
- Materi penyuluhan serta leaflet telah dipersiapkan 3 hari
sebelum persiapan pelaksanaan kegiatan
- Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan masyarakat
Desa Awang Bangkal Barat dan Di SDN 1 Awang
Bangkal Barat.
2) Evaluasi proses :
- Acara berjalan lancar
- 90% peserta aktif dalam kegiatan pendidikan kesehatan
- Penyuluhan terkaitr pengeloaan sampah dan perilaku
hidup bersih dan sehat (Cuci Tangan) dilaksanakan di
Rumah warga dan Di SDN 1 Awang Bangkal Barat.
3) Evaluasi hasil :
- Warga desa dan murid berperan aktif dalam kegiatan
penyuluhan kesehatan
- Warga aktif dalam kegiatan penyuluhan
- 85% warga hadir dalam kegiatan.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktek klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 6
Maret 2019 sampai dengan 31 Maret 2019 merupakan salah satu program
profesi untuk menghasilkan tenaga perawat yang profesional sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan. Sebagai aplikasi nyata dari konsep
keperawatan komunitas, diberikan asuhan keperawatan komunitas
kepada masyarakat Desa Awang Bangkal Barat Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
Setelah melakukan asuhan keperawatan komunitas dari 420 kepala
keluarga yang menderita Pre-Hipertensi (107 KK), Hipertensi Derajat 1
(127 KK) dan Hipertensi Derajat 2 (20 KK). Oleh karena itu kami
melakukan beberapa hal seperti penyuluhan kesehatan kepada warga
dengan cara mengumpulkan warga atau memasuki acara yang biasa
dilakukan oleh warga desa seperti, posyandu, perkumpulan rutin
msyarakat desa dan juga di sekolah dasar yang ada diwilayah desa
Awang Bangkal Barat.
Pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas adalah
pendekatan proses keperawatan yang meliputi 4 tahap, yaitu pengkajian,
perencanaan, tindakan dan evaluasi yang dilaksanakan secara integral
dan komprehensif dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengenal masalah kesehatanya dan mampu menciptakan berbagai
alternatif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya.
Dari keempat tahapan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh
mahasiswa, kader dan masyarakat Desa Awang Bangkal Barat
Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam pelaksanaanya tidak pernah lepas dari aral dan rintangan, akan
tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa mengganggu
aktivitas.Secara umum tingkat keberhasilan praktek klinik keperawatan
52
53
5.2 Saran
5.2.1 Pihak Puskesmas Karang Intan 2
5.2.1.1 Diaharapkan lebih meningkatkan pembinaan terhadap
kelompok-kelompok yang terdapat dimasyarakat
khususnya dibidang kesehatan, sehingga apa yang
menjadi upaya Puskesmas untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya dapat
tercapai dengan baik.
5.2.1.2 Terbukanya kerjasama yang lebih lanjut dengan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
5.2.3 Masyarakat
Disarankan agar masyarakat rutin dalam memeriksakan
kesehatannya serta menjaga lingkungan agar tetap bersih.
DAFTAR PUSTAKA