1. Minggu, Hipertemi b.d 1. Mengkaji saat timbulnya S: 21 Juli proses demam. - Ibu pasien mengatakan 2018 penyakit 2. Mengobservasi tanda vital. anaknya sudah demam 3. Memberikan penjelasan sejak 3 haari yang lalu. tentang penyebab deam dan O: hal-hal pelayanan dapat - Pasien tampak rewel dilakukan untuk mengatasi dan menangis demam. - Terpasang kompres 4. Menganjurkan pada ibu hangat pada dahi dan untuk memberikan ASI axila dengans sering. - Terpasang infus DS ¼ 5. Mengkolaborasi pemberian NS 8 tpm pada tangan cairan intravena. pasien 6. Mengompres pasien pada - Akral dan badan teraba dahi dan lipatan axila. hangat 7. Memberikan antipiretik jika- Tidak ada perubahan perlu. kulit - Suhu : 38,9◦C - N : 125x/menit - R : 32x/menit - SPO²: 98% A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan 2. Minggu, Resiko cedera: 1. Menyediakan lingkungan S: 22 Juli Faktor resiko yang nyaman bagi pasien. - Ibu pasien mengatakan 2018 internal fisik 2. Mengidentifikasi kebutuhan anaknya pernah kejang (riwayat keamanan pasien, sesuai seelu masuk RS kejang) dengan kondisi fisik dan O: fungsi koqnitif pasien. - Pasien tampak gelisah 3. Menghindarkan lingkungan dan menangis yang berbahaya. - Pasien beresiko 4. Memasang side rail tempat mengalami kejang tidur. berulang 5. Menyediakan tepat tidur - Akral dan badan teraba yang nyaman dan bersih. hangat 6. Memberikan penjelasan - Suhu: 38,9◦C pada pasien dan keluarga - N : 125x/menit adanya perubahan satus - R : 32x/menit kesehatan dan penyebab - SPO²: 98% penyakit. A: Masalah beum teratasi 7. Menganjurkan keluarga P: Intervensi dilanjutkan untuk menemani pasien.