Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air bersih merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, sehingga


ketersediaan air bersih sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh dari
ketersediaan air bersih tidak hanya pada kebutuhan rumah tangga, tetapi
berpengaruh pada sektor sosial, ekonomi, maupun fasilitas umum, seiring dengan
tingkat pertumbuhan penduduk. Peningkatan pertumbuhan penduduk, berkaitan
erat dengan terjadinya kepadatan penduduk yang mempengaruhi aktifitas,
perkembangan dalam segi ekonomi, sosial, dan pengembangan fasilitas umum,
sehingga tingkat kebutuhan air bersih akan meningkat pula. Namun pada
kenyataannya kualitas dan kuantitas sumber air berbanding terbalik dengan
peningkatan pertumbuhan penduduk, khususnya di daerah pedesaan. Kondisi
pelayanan tersedianya air bersih di daerah pedesaan masih belum memenuhi tingkat
kebutuhan air bersih, sehingga diperlukan upaya manusia dalam pengem-bangan
sistem pendistribusian air bersih. (Nelwan et al, 2013)

Air minum yang sehat dan aman untuk dikonsumsi harus memenuhi persyaratan
yang meliputi syarat fisik,kimia,dan bakteriologis. Dalam persyaratan fisik meliputi
warna, bau, rasa, temperatur, dan kekeruhan. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh
adanya bahan organik dan anorganik yang terkandung dalam air, seperti lumpur dan
bahan yang berasal dari bahan pembuangan. Kualitas kimia adalah yang
berhubungan dengan ion-ion senyawa maupun logam yang membahayakan seperti
Hg, Pb, Ag, Cu, Zn. Residu dari senyawa lainnya yang bersifat racun adalah residu
pestisida, yang dapat menyebabkan perubahan bau, rasa, dan warna air. (Pratiwi,
2007)

Di Indonesia cakupan pelayanan air bersih masih rendah. Perusahaan penyedia air
bersih PAM (Perusahaan Air Minum) atau PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
hanya mampu memasok kebutuhan di kota-kota saja dengan kuantitas yang juga
masih kecil. Akibatnya, sebagian besar masyarakat yang tidak terjangkau oleh
pelayanan air bersih umumnya menggunakan air tanah atau air permukaan untuk
keperluan hidupnya sehari-hari. Namun, kedua sumber air ini sering kali hanya
Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238)

dapat memenuhi kebutuhan secara kuantitatif. Tanpa pengolahan kualitas fisik,


kimiawi dan biologis air permukaan dan air tanah di sebagian besar wilayah
Indonesia belum memenuhi standar dari Peraturan Menteri Kesehatan No.:
416/1990 dan Keputusan Menteri Kesehatan No.: 907/2002 sehingga tidak layak
untuk diminum (Rahman et al, 2004)

Pada umumnya pelayanan air minum di Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini
masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan
dasar masyarakat di masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.
Jangkauan layanan sarana dan prasarana air minum yang dilaksanakan oleh PDAM
Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara untuk Kota Medan, masih terbatas untuk daerah
yang jauh dari pusat kota terutama pada Kelurahan Polonia dan Kelurahan
Anggrung di Kecamatan Medan Polonia, masih banyak yang belum tertangani
secara teknis. Kondisi layanan air minum yang kurang memadai ini akan berakibat
pada terciptanya dampak kesehatan masyarakat yang memburuk dan dapat
menimbulkan efek negatif terhadap sumber air bawah tanah dan menyebabkan
penurunan lapisan tanah dipermukaan.

Dengan adanya tugas besar ini, mahasiswa melakukan suatu analisa mengenai
Peencanaan Dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum untuk Kelurahan
Polonia dan Kelurahan Anggrung di Kecamatan Medan Polonia sebagai solusinya
untuk dapat memberikan pelayanan air minum bagi masyarakat Kelurahan Polonia
dan Kelurahan Anggrung di Kecamatan Medan Polonia yang lebih baik, agar
peningkatan pelayanan air minum Khususnya di Kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan tugas besar ini adalah:
1. Bagaimana cara merancang bangunan-bangunan pengolahan air minum yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Kelurahan Polonia dan Kelurahan
Anggrung, Kecamatan Medan Polonia?
2. Bagaimana perhitungan detail dimensi bangunan pengolahan air minum di
Kelurahan Polonia dan Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia?
3. Bagaimana membuat gambar desain dan perhitungan rancangan anggaran biaya
di Kelurahan Polonia dan Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia?

Rizka Mardila Tanjung (160407002) I-2


Mhd. Affan Fajar (160407016)
Nabilah Kesuma (160407039)
Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238)

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan tugas besar ini yaitu:
1. Merencanakan sistem pengolahan air minum yang memenuhi standar kualitas
dan kuantitas air minum di Kelurahan Polonia dan Kelurahan Anggrung,
Kecamatan Medan Polonia.
2. Melakukan perhitungan detail dimensi bangunan pengolahan air minum di
Kelurahan Polonia dan Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia
3. Membuat gambar desain dan perhitungan rancangan anggaran biaya di
Kelurahan Polonia dan Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari tugas besar ini adalah:
1. Sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah Perencanaan dan Perancangan
Bangunan Pengolahan Air Minum di program studi Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara .
2. Dijadikan sebagai pedoman dalam merancang bangunan pengolahan air minum
di Kelurahan Polonia dan Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari tugas besar ini meliputi:
1. Proyeksi penduduk dan deskripsi daerah perencanaan
2. Studi kebutuhan air minum
3. Proyeksi fasilitas, pelayanan, dan tahapan perencanaan
4. Penetapan kriteria perencanaan yang terdiri dari dasar-dasar perencanaan, dasar-
dasar perhitungan dan kelengkapan instalasi
5. Perhitungan dimensi bangunan instalasi air minum
6. Gambar perencanaan

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan tugas besar ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan,
ruang lingkup dan sistematika penulisan;

Rizka Mardila Tanjung (160407002) I-3


Mhd. Affan Fajar (160407016)
Nabilah Kesuma (160407039)
Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Merupakan bab yang menjelaskan kajian teori tentang persyaratan
kualitas air, metode pengolahan, alternatif sistem pengolahan air
bersih, dan rencana desain bangunan pengolahan air minum;

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI


Membuat data-data pendukung dalam perencanaan sistem
penyaluran air buangan Kelurahan Polonia dan Kelurahan
Anggrung, Kecamatan Medan Polonia seperti keadaan topografi,
kependudukan yang meliputi jumlah penduduk dan mata
pencahariannya, jenis pemukiman penduduk, dan tata guna lahan,
serta fasilitas perkotaan yang ada di Kelurahan Polonia dan
Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia.

BAB IV RENCANA SISTEM PENYALURAN AIR MINUM


Menjelaskan tentang rencana dari perencanaan dan perancangan
bangunan pengolahan air minum di Kelurahan Polonia dan
Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia yang meliputi
periode desain, perencanaan, dan perancangan instalasi bangunan air
minum.

BAB V PERHITUNGAN PERENCANAAN


Berisikan tentang proyeksi penduduk, perhitungan kebutuhan air
bersih,dan perhitungan dimensi bangunan air minum.

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Berisikan tentang rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk
membuat rancangan bangunan pengolahan air minum di Kelurahan
Polonia dan Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia.

BAB VII PENUTUP


Pada bab penutup berisikan hasil akhir dari pembuatan laporan
perencanaan dan perancangan bangunan pengolahan air minum,
yaitu kesimpulan dan saran yang memuat kesimpulan dari
keseluruhan bab serta saran untuk perbaikan isi laporan selanjutnya.

Rizka Mardila Tanjung (160407002) I-4


Mhd. Affan Fajar (160407016)
Nabilah Kesuma (160407039)
Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238)

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Rizka Mardila Tanjung (160407002) I-5


Mhd. Affan Fajar (160407016)
Nabilah Kesuma (160407039)

Anda mungkin juga menyukai