Anda di halaman 1dari 7

c c 

  



Tanpa pengecilan ukuran Pengecilan ukuran
Pengamatan Sangrai 15 Sangrai 15
Sangrai 8 menit Sangrai 8 menit
menit menit
Berat
minyak 29,3 44,6 54,5 27,3
(gram)
Volume
minyak 27 45 46 31
(ml)
Warna + +++ ++ ++++
Kejernihan ++++ ++ +++ +

Keterangan:
Warna : Semakin gelap, semakin banyak (+)
Kejernihan : Semakin jernih, semakin banyak (+)


Tanpa pengecilan ukuran Pengecilan ukuran
Pengamatan Sangrai 15 Sangrai 15
Sangrai 8 menit Sangrai 8 menit
menit menit
Massa jenis
1, 0851 0,9911 1,1847 0,8806
(gr/ml)

 
c c c   

Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari
suatu bahan yang merupakan sumber komponen tersebut. Pemisahan atau
pengambilan komponen dari bahan sumbernya pada dasarnya dapat dilakukan dengan
penekanan atau pengempaan, pemanasan, dan menggunakan pelarut. Biasanya
ekstraksi dengan pengempaan dikenal dengan cara mekanis. Ekstraksi cara mekanis
hanya dapat dilakukan untuk pemisahan komponen dalam system campuran padat-
cair (Suyitno, 1989).
Ekstraksi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mendapatkan minyak atau
lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara
ekstraksi ini bermacam-macam, yaitu rendering (dry rendering dan wet rendering),
mechanical rendering dan solvent rendering (Ketaren, 1986).
Dalam praktikum ini cara yang digunakan adalah ekstraksi mekanis, yaitu
dengan menggunakan kempa hidrolik untuk memisah-kan komponen padat cair.
Dengan memberikan tekanan pada kom-ponen padat cair sehingga menghasilkan
perbedaan tekanan yang terdapat di dalam bahan degan tekanan yang ada di luar
bahan. Pada bahan dari tanaman ataupun jaringan hewan yang mengandung lemak
dan minyak untuk mendapatkan minyak dengan cara ekstraksi dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu rendering (ekstraksi minyak hewan dengan pemanasan),
pengepresan (pressing) atau dengan pelarut (ekstraksi bahan yang mengandung
minyak dalam kadar renadah) Namun ekstraksi dengan menggunakan pelarut kurang
ekonomis karena harga pelarut mahal dan proses lanjutannya sulit yaitu dengan
penguapan (Winarno,F.G; 1997).
Prinsip dasar pada ekstraksi mekanis dengan pengempaan, tekanan yang
diberikan selama pengempaan akan mendorong cairan terpisah dan keluar dari system
campuran padat-cair. Dengan kata lain tekanan yang diberikan terhadap campuran
padat-cair akan menimbulkan beda tekanan yang diberikan terhadap campuran dalam
suatu wadah dengan tekanan di luar campuran atau di luar wadah. Beda tekanan
cairan tersebut yang mengakibatkan cairan terekstrak. Apabila tidak ada beda
tekanan, cairan tidak akan dapat mengalir keluar atau tidak dapat berpindah tempat.
Pengepresan minyak secara mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak
yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan
yang berkadar minyak tinggi (30-70%). Dua cara yang umum dilakukan dalam
pengepresan mekanis yaitupengepresan hidrolik dan pengepresan berulir (Earle,
1982).
Besarnya hasil ekstraksi yang diperoleh, dapat digambarkan dengan hubungan
sebagai berikut:
Fluida yang mengalir = Beda potensial
Tahanan
Dengan demikian jumlah ekstrak yang diperoleh dapat dimanipulasi dengan mengatur
beda potensial dan tahanan. Apabila beda potensial makin besar, pada tahanan yang
relative tetap, maka jumlah ekstrak yang dihasilkan juga semakin besar. Demikian
juga dengan memperkecil tahanan, dapat dihasilkan ekstrak yang lebih banyak.
Pengertian beda potensial tergantung dari system ekstraksi. Apabila ekstraksi
menggunakan tekanan, maka yang dimaksud beda potensial adalah beda tekanan
cairan di dalam dan di luar bahan. Apabila ekstraksi menggunakan pelarut, yang
dimaksud dengan beda potensial adalah beda konsentrasi komponen yang dipisahkan
dalam bahan atau komponen pelarut. Apabila ada cairan dalam suhu pipa, cairan
tersebut akan mengalir bila ada beda potensial. Tahanan yang dialami oleh suatu
massa yang mengalir juga tergantung pada jenis masa dan system aliran. Tahanan
yang dialami oleh ekstrak yang mengalir pada ekstraksi dengan penekanan meliputi
kekentalan ekstrak, dan sifat bahan yang dilalui ekstrak , meliputi porositas, jarak
yang ditempuh ekstrak dan interaksinya dengan fluidayang mengalir. Sedangkan
tahanan yang dialami ekstrak pada ekstraksi dengan pelarut diantaranya digambarkan
sebagai diffusivitas pelarut untuk kontak dengan komponen yang dilarutkan
(Anonim, 2010).
Dari hasil pengamatan, diperoleh hasil berat ekstrak minyak kacang yang
dihasilkan pada bahan tanpa pengecilan ukuran dengan lama penyangraian 8 menit,
dan 15 menit berturut-turut adalah sebagai adalah sebagai berikut 29,3 gram dan 44,6
gram, sedangkan volume minyak yang dihasilkan adalah 27 ml ; 45 ml. Sedangkan
untuk perlakuan bahan dengan pengecilan ukuran, dengan lama penyangraian 8 menit
dan 15 menit, berat ekstrak minyak yang dihasilkan adalah 54,5 gram ; 27,3 gram,
dan volume minyak yang dihasilkan adalah 46 ml ; 31 ml.
Jumlah minyak yang dihasilkan pada bahan tanpa pengecilan ukuran,
dengan lama penyangraian 15 menit menghasilkan minyak yang lebih besar daripada
lama penyangraian 8 menit, hal ini disebabkan dengan adanya pemanasan, maka akan
memperkecil viskositas minyak, sehingga ekstraksi akan lebih mudah dan diperileh
hasil yang lebih banyak. Dengan demikian, semakin lama penyangraian, viskositas
minyak akan semakin bertambah kecil akibatnya minyak yang dihasilkan juga lebih
banyak, dilihat dari volume maupun berat minyak. Sedangkan pada pelakuan dengan
pengecilan ukuran, ternyata ekstrak yang diperoleh pada penyangraian 15 menit
justru menunjukkan hasil jumlah ekstrak yang lebih kecil (baik volume maupun
berat), seharusnya lebih besar. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai penyimpangan.
Penyimpangan tersebut dapat terjadi kemungkinan karena api/suhu yang digunakan
pada penyangraian 15 menit lebih kecil daripada api/suhu pada penyangraian 8 menit.
Selain itu, pada saat proses pengempaan mungkin tenaga yang dikeluarkan untuk
mengempa sampel 15 menit tidak sebesar tenaga yang dikeluarkan pada sampel 8
menit, sehingga ekstrak yang dikeluarkan tidak maksimal, dan hasil data
menunjukkan penyimpangan. Secara umum, hasil ekstrak yang dihasilkan pada
sampel dengan pengecilan ukuran menunjukkan jumlah ekstrak yang lebih besar
daripada sampel tanpa pengecilan ukuran, sebab pengecilan ukuran akan
meningkatkan luas permukaan bahan dan memperbesar jumlah sel yang rusak,
sehingga selama ekstraksi akan diperoleh hasil yang lebih banyak.
Untuk warna, baik untuk bahan tanpa pengecilan ukuran maupun bahan
dengan pengecilan ukuran, keduanya menunjukkan warna yang lebih gelap pada lama
penyangraian 15 menit daripada 8 menit. Sehingga tingkat kejernihan untuk minyak
yang dihasilkan, pada penyangraian 8 menit cenderung lebih jernih daripda
penyangraian 8 menit. Hal ini dikarenakan pada kondisi panas minyak mengalami
kerusakan dan terjadi pemecahan struktur-struktur dari minyaak,sehingga terjadi
proses saponifikasi dan terjadi perubahan warna.
Setelah didapatkan data volume dan berat minyak yang dihasilkan, maka
dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan massa jenis minyak hasil ekstraksi
tersebut. Bahan tanpa pengecilan ukuran dengan penyangraian 8 menit, 15 menit, dan
bahan dengan pengecilan ukuran dengen penyangraian 8 menit, 15 menit, massa
jenisnya berturut-turut adalah sebagai berikut 1,0851 gr/ml ; 0,9911 gr/ml ; 1,1847
gr/ml ; 0,8806 gr/ml.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi secara mekanis, atau


dengan menggunakan kempa hidrolik adalah:
1. Tekanan (P)
Secara umum,pemberian tekanan pada suatu bahan akan menyebabkan
deformasi dan aliran pada bahan.Semakin tinggi tekanan,akan semakin besar
deformasi dan aliran yang terjadi.Deformasi yang berlebihan akan menyebabkan
rusaknya sel,sehingga isi sel dapat keluar dari dalam sel secara lebih mudah.

2. Waktu (t)
Semakin lam penekanan,semakin banyak sel yang rusak,maka terjadinya
aliran semakin besar.Karena dengan lamanya waktu maka akan mempengaruhi
juga terhadap proses penekanan dimana bahan yang dipress akan terikut dengan
mudah dan bias merusak jaringan sel.

3. Perlakuan Pendahuluan
Pengecilan ukuran akan meningkatkan luas permukaan bahan dan
memperbesar kerusakan struktur sel,sehingga hasil ekstraksi akan semakin
banyak.Pada proses ini ada beberapa perlakuan yaitu:
a. penumbukan
yaitu suatu proses pendahuluan yang dilakukan untuk memperluas bidang
permukaan bahan.
b. Penyangraian
Yaitu proses untuk memperkecil viskositas dari minyak,sehingga hasil
ekstraksi akan semakin besar.
c. Penumbukan dan penyangraian
Proses ini bertujuan untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang lebih
maksimal,karena struktur sel semakin rusak dan viskositas dari minyak
semakin kecil,sehingga hasilnya semakin besar.

 
c c  

 
3 Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari
suatu bahan yang merupakan sumber komponen tersebut.
3 Ekstraksi cara mekanis hanya dapat dilakukan untuk pemisahan komponen
dalam system campuran padat-cair
3 Prinsip dasar pada ekstraksi mekanis dengan pengempaan, tekanan yang
diberikan selama pengempaan akan mendorong cairan terpisah dan keluar dari
system campuran padat-cair
3 Bahan tanpa pengecilan ukuran, dengan lama penyangraian 15 menit
menghasilkan minyak yang lebih besar daripada lama penyangraian 8 menit,
hal ini disebabkan dengan adanya pemanasan, maka akan memperkecil
viskositas minyak, sehingga ekstraksi akan lebih mudah dan diperileh hasil
yang lebih banyak.
3 Warna, dan tingkat kejernihan untuk minyak yang dihasilkan, pada
penyangraian 8 menit cenderung lebih jernih daripda penyangraian 8 menit.
Hal ini dikarenakan pada kondisi panas minyak mengalami kerusakan dan
terjadi pemecahan struktur-struktur dari minyaak,sehingga terjadi proses
saponifikasi dan terjadi perubahan warna.
3 Penyimpangan terjadi kemungkinan karena api/suhu yang digunakan pada
penyangraian 15 menit lebih kecil daripada api/suhu pada penyangraian 8
menit. Selain itu, pada saat proses pengempaan mungkin tenaga yang
dikeluarkan untuk mengempa sampel 15 menit tidak sebesar tenaga yang
dikeluarkan pada sampel 8 menit, sehingga ekstrak yang dikeluarkan tidak
maksimal
3 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi secara mekanis, tekanan
(P), waktu (t), perlakuan pendahuluan



 Sebaiknya pada saat melakukan ekstraksi, diperhatikan factor-faktor yang
mempengaruhi proses ekstraksi agar jumlah ekstrak yang didapatkan bisa maksimal.
[ !   

Anonim. 2010. ? ? 


   Jember : FTP UNEJ

Earle, R.L. 1982.   


? ?. Bogor : PT Sastra
Hudaya

Ketaren, S. 1986.  


?. Jakarta : UI Press

Suyitno. 1989.   ?. Yogyakarta: UGM Press.

Winarno,F.G. 1997. 
?  Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai