Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan alasan diatas perlu disusun suatu makalah yang mengulas
mengenai Standar Operasional Prosedur agar menjadi dapat acuan, pedoman dan
aturan dalam setiap kegiatan yang berlangsung di laboratorium. Standar
Operasional Prosedur ini diharapkan dapat diterapkan sebagaimana fungsinya.
1.3. Tujuan
Berdasarkan topik yang diangkat dalam pembuatan makalah ini, maka
tujuan yang ingin dicapai yaitu ingin mengetahui lebih mendalam mengenai tata
tertib peserta praktikum, yaitu mengetahui SOP peminjaman dan pengembalian
alat praktikum serta SOP pelaksanaan praktikum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Standar Operasional Prosedur yang ada di laboratorium disesuaikan
dengan standar keselamatan dan kesehatan. Langkah-langkah operasional ini
dilaksanakan dalam rangka memperlancar proses kerja di laboratorium agar dapat
berjalan dengan benar serta dilaksanakan sesuai ketentuan, sehingga memiliki
output yang sama dan terstandar.
4
pinjaman (acara, waktu dan tempat), lama peminjaman, serta nama barang yang
akan dipinjam dan jumlahnya.
b. Pengesahan permohonan pinjaman
Terdapat beberapa tahap pengesahan permohonan pinjaman di
laboratorium diantaranya yaitu:
1. Alat/barang/sarana dan prasarana milik laboratorium yang akan
dipinjam tersebut, setelah melalui tahap pertama atau pengajuan surat
permohonan pinjaman akan segera ditindak lanjuti;
2. Penanggungjawab laboratorium akan memeriksa surat permohonan
pinjaman tersebut dan Penanggung jawab laboratorium mempunyai hak
kuasa penuh untuk menerima atau menolak setiap surat permohonan
pinjaman yang masuk terutama melihat kepentingan peminjaman
alat/barang/sarana dan prasarana tersebut dengan diketahui oleh Kepala
laboratorium. Selama permohonan peminjaman tersebut untuk keperluan
kegiatan bukan untuk kepentingan pribadi, maka permohonan peminjaman
tersebut akan diterima;
3. Pemohon yang tertulis dalam surat permohonan peminjaman menjadi
penanggung jawab terhadap alat/barang/sarana dan prasarana yang
dipinjamnya;
c. Pengisian surat pinjaman
Tahapan ketiga dari prosedur ini adalah pengisian surat pinjaman bagi
yang surat permohonan pinjaman telah diperiksa dan disetujui oleh penanggung
jawab laboratorium dan diketahui oleh Kepala laboratorium.
d. Penyerahan pinjaman dan pengecekan awal
Setelah pemohon mengisi surat bukti peminjaman, langkah yang harus
dilakukan selanjutnya adalah menerima alat/barang/sarana dan prasarana yang
dipinjam tersebut dan melakukan pengecekan awal terhadap semua barang yang
dipinjam. Pemohon kemudian dapat mempergunakan alat/barang/sarana dan
prasarana pinjaman tersebut untuk keperluan yang dimaksud dan
bertanggungjawab penuh terhadap alat/barang/sarana dan prasarana pinjaman
tersebut.
5
2.3 SOP Pengembalian Alat Praktikum
Setelah alat atau barang tersebut selesai digunakan, maka alat harus
dikembalikan lagi kepada penangging jawab laboratorium. Berikut adalah
beberapa tahap pengembalian pinjaman dan pengecekan akhir di laboratorium:
a. Melakukan pengecekan akhir terhadap semua barang pinjaman dan harus
sesuai dengan kondisi awal pada saat barang tersebut dipinjam;
b. Jika ternyata pada saat pengembalian, alat/barang/sarana dan prasarana
pinjaman tersebut dinyatakan rusak atau hilang sebelum dikembalikan,
maka pemohon pinjaman harus bertanggungjawab terhadap
alat/barang/sarana dan prasarana pinjaman tersebut dan harus
menggantinya.
c. Pengisian surat pengembalian
Sebelum mengembalikan alat atau barang yang dipinjam, maka peminjam
harus mengisi surat pengembalian sebagai bukti bahwa alat tersebut bukan
lagi menjadi tanggung jawab peminjam. Tahapan pengisian surat
pengembalian di laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Pemohon mengisi tanggal pengembalian alat/barang/sarana dan
prasarana pinjaman tersebut;
2. Setelah pemohon mengisi tanggal pengembalian, maka proses
peminjaman ini dinyatakan selesai.
6
6. Setiap satu materi praktikum selesai diselenggarakan, maka praktikan
wajib membuat laporan praktikum dan mengumpulkan laporan pada
minggu berikutnya.
7. Pembimbing praktikum memeriksa dan menilai laporan praktikan. Jika
laporan lengkap maka dinilai, jika tidak lengkap maka dikembalikan ke
praktikan yang bersangkutan.
8. Setelah praktikum selesai, praktikan membersihkan dan merapikan
kembali seluruh peralatan, bahan, dan fasilitas yang digunakan.
9. Praktikan menyerahkan kembali peralatan, bahan, dan fasilitas yang
digunakan kepada asisten untuk dilakukan pengecekan dan persiapan
untuk praktikum berikutnya.
10. Laboran mengecek alat, bahan, dan fasilitas yang telah selesai digunakan
untuk praktikum.
11. Jika ada kerusakan alat (pecah, dsb), praktikan wajib mengganti alat
dengan spesifikasi yang sama. Penggantian alat sebagai syarat keluarnya
nilai praktikum.
12. Pada pertemuan terakhir diadakan responsi oleh Pembimbing praktikum
dan/atau asisten.
13. Responsi dinilai oleh Pembimbing praktikum dan/atau asisten sesuai
dengan kesepakatan.
14. Pembimbing praktikum menentukan nilai praktikum yang dihitung
berdasarkan hasil perolehan nilai pretes, kinerja, laporan, dan responsi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Standar Operasional Prosedur laboratorium adalah seperangkat aturan atau
tata cara untuk menunjukkan tahapan secara jelas, yang mengatur kegiatan dan
sikap laboran/praktikan agar dapat menjalankan kegiatan di dalam laboratorium
dengan baik. Standar operasional prosedur diperlukan untuk menjaga agar
kegiatan yang berlangsung di laboratorium menjadi lebih tertata dan terstruktur.
Standar Operasional Prosedur saat bekerja di laboratorium mengatur kegiatan-
kegiatan yang dilakukan sebelum praktikum, selama praktikum, selesai praktikum
dan peraturan-peraturan lain. Standar Operasional kerja juga meliputi panduan
umum keselamatan terhadap berbagai bahaya di laboratorium maupun prosedur
peminjaman dan pengembalian alat.
3.2. Saran
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan dapat menyadari
pentingnya keberadaan Standar Operasional Prosedur sekaligus menerapkannya
dalam pelaksanaan kegiatan di laboratorium.
8
DAFTAR PUSTAKA