Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH PERKEMBANGAN EJAAN

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :
Devi Oktaviani (1522500034)
Dosen Pembimbing : Rusnita,M.Pd

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Uin Raden Fatah Palembang
2015
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………… i

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 1

1. Latar Belakang……………………………………………………………………….. 1
2. Rumusan Masalah serta Pemecahan Masalah dan Tujuan
Penulisan……………………………………………………………………... ……… 2

BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………… 3

1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia…..………………………………………… 4


2. Batasan Bahasa Indonesia…….………………………………………………………. 5
3. Pengertian Ejaan dan Jenis Perkembangan Ejaan di Indonesia………………..………6

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………………. 11

DAFTAR
PUTAKA………………………………………………………………………………………12
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin segala Puji Tuhan untuk nikmat dan rahmat sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Sejarah perkembangan ejaan bahasa
indonesia". Makalah ini adalah tugas bahasa indonesia yang dipandu oleh Rusnita,M.Pd.Tujuan
pembuatan makalah ini untuk menyarankan pembaca tahu lebih banyak tentang pembahasan
perkembangan bahasa kita lebih khusus para mahasiswa memiliki kemampuan dasar yang logis
dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam mengembangkan
pengetahuan yang ada dalam ilmu pendidikan Bahasa Indonesia.

Dalam makalah ini,saya menyadari bahwa makalah ini memang belum sempurna.
Oleh karena itu, apabila ada kesalahan dalam makalah ini saya mohon maaf karena tidak ada
manusia yang sempurna.Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang menyusun dan yang membacanya. Amin.

Palembang, 5 September 2015


Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung atau lisan, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
secara tulisan. Dalam era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi seperti sekarang ini,
masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami informasi di segala
aspek kehidupan sosial secara baik dan benar. Untuk memahami informasi tersebut, bahasa
berfungsi sebagai media penyampaian secara baik dan tepat dan dengan penyampaian informasi
secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar.
Guna memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, di sinilah peran aturan baku
digunakan. Dalam hal ini kita selaku warga negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan
rambu-rambu ketatabahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan adalah salah satu dari rambu-
rambu tersebut. Seringkali ejaan di Indonesia mengalami pergantian dari tahun ke tahun guna
mengikuti perkembangan zaman. Adapun tujuan dari pergantian sistem ejaan di Indonesia tak
lain untuk menyempurnakan aturan berbahasa masyarakat Indonesia dan Pedoman Umum
Ejaaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan adalah wujud kongkret dari penyempurnaan ejaan
di Indonesia saat ini. Perkembangan ejaan, khususnya Ejaan yang Disempurnakan (EYD) di
Indonesia adalah submateri dalam ketatabahasaan Indonesia yang memiliki peran cukup besar
dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat
disampaikan dan dipahami secara baik dan terarah. Dalam praktiknya diharapkan aturan tersebut
dapat digunakan dalam keseharian masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa
Indonesia dapat dilakukan secara baik dan benar.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan
sebuah masalah yakni, “Bagaimanakah perkembangan ejaan bahasa indonesia yang digunakan di
Indonesia?”

C. Pemecahan Masalah
A. Bagaimana Sejarah perkembangan bahasa Indonesia ?
B. Apa saja batasan bahasa indonesia ?
C. Apa Pengertian ejaan dan.Jenis Perkembangan ejaan di Indonesia ?
1. Ejaan Van Ophuijsen
2. Ejaan Soewandi (Republik)
3. Ejaan Malindo
4. Ejaan yang Disempurnakan

D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana sejarah
perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia.

2
Bab II
Pembahasan

1.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia


Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya,
bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di nusantara dan sebagai bahasa
yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar
Nusantara. Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai
sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah
yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia
ditetapkan sebagai bahasa nasional.

Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu.
Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca)
atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi
juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya
Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa
Melayu seperti Berbagai batu bertulis (prasasti) yang ditemukan itu seperti Prasasti Kedukan
Bukit di Palembang, tahun 683,Prasasti Talang Tuo di Palembang tahun 684 sehingga bahasa
melayu dipakai dalam kehidupan sehari-hari .pada saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi
Sebagai :

1. Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan satra
2. Bahasa Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia
3. Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang ada di indonesia mapupun pedagang yang
berasal dari luar indonesia.
4. Bahasa resmi kerajaan.

3
Seiring berjalannya waktu Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada
saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda
berikrar:

1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air
Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.

Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang
ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di
kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan
kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu
Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa
Indonesia”(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara
konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai
lapisan masyarakat indonesia. kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan
bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persurat kabaran,
dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa
Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat
maupun daerah menggunakan bahasa indonesia menjadi bahasa nasional indonesia.

4
2.Batasan Bahasa Indonesia
Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa bunyi suara atau
isyarat atau lambang yang dikeluarkan oleh manusia untuk menyampaikan isi hatinya kepada
manusia lain. Berikut batasan-batasan bahasa :
Bahasa Indonesia juga menggunakan sistem yang bersifat sistemis dan sistematis.
Lambang bunyi bahasa bersifat arbitrer
Bersifat konvensional
Bersifat produktif
Bersifat dinamis
Bersifat manusiawi
Bahasa itu beragam
Fungsi bahasa secara umum :
Bahasa adalah alat untuk berekspresi
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi
Bahasa adalah alat kontrol sosial
Bahasa adalah alat integrasi dan adaptasi sosial
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia, yaitu:
Sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan antardaerah dan antar budaya)
Bahasa nasional
Bahasa resmi
Bahasa budaya dan Bahasa ilmu
Sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
Pendidikan

5
A. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah aturan tulis menulis. Secara lengkap dapat dikatakan bahwa ejaan adalah
keseluruhan peraturan tentang bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran dan bagaimana
hubungan antar lambang tersebut (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa). Secara
teknis ejaan adalah aturan tulis-menulis dalam suatu bahasa yang berhubungan dengan penulisan
huruf, pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
Ejaan biasa disebut juga adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan
pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf,
suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar
masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan merupakan
kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk
tulisan terutama dalam bahasa tulis.
B. Sejarah Perkembangan Ejaan di Indonesia
1. Ejaan Van Ophuijsen
Ejaan Van Ophuijsen adalah jenis ejaan yang pernah digunakan untuk bahasa Indonesia.
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh
orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda,
antara lain:

huruf ‘j’ untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.


huruf ‘oe’ untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer,
‘akal dinamaï.

Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf
tersebut dibaca sebagai satu suku kata.Kebanyakan catatan tertulis bahasa Melayu pada masa itu
menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.Pada tahun 1901 diadakan
pembakuan ejaan bahasa Indonesia yang pertama kali oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu
oleh Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim.

6
Hasil pembakuan mereka yang dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen ditulis dalam
sebuah buku. Dalam kitab itu dimuat sistem ejaan Latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.Van
Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Ia pernah jadi inspektur sekolah
di maktab perguruan Bukittinggi, Sumatera Barat, kemudian menjadi profesor bahasa Melayu di
Universitas Leiden, Belanda. Setelah menerbitkan Kitab Logat Melajoe, van Ophuijsen
kemudian menerbitkan Maleische Spraakkunst (1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh
T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa
Melayu di Indonesia.Ejaan ini akhirnya digantikan oleh Ejaan Republik pada 17 Maret 1947.

2. Ejaan Republik/ Ejaan Suwandi

Ejaan Republik dimuat dalam surat keputusan Menteri P dan K Mr. Soewandi No.264/Bhg. A
tanggal 19 maret 1947 oleh sebab ini disebut sebagai Ejaan Suwandi.Ciri khusus Ejaan Republik
/ Suwandi :

1. Huruf /oe/ dalam ejaan Van Ophusyen berubah menada /u/.


2. Tanda trema pada huruf /a/ dan /i/ dihilangkan.
3. Koma ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan /k/ misalanya kata menjadi
katak.
4. Huruf /e/ keras dan /e/ lemah ditulis tidak menggunakan tanda, misalnya ejaan, seekor, dsb.
5. Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara.
Contoh :
a. Berlari-larian
b. Berlari2-an
6. Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga cara
Contoh :
a. Tata laksana
b. Tata-laksana
c. Tatalaksana
7. Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan /e/ lemah (pepet) dalam bahasa
Indonesia ditulis tidak menggunakan /e/ lemah.contoh : /putra/ bukan /putera
7
3.Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia)
Suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu dan indonesia yang terjadi pada kongres bahasa
indonesia tahun 1954 di Medan dan belum menghasilkan hasil apapun. Pada akhir tahun 1959
Sidang Perutusan Indonensia dan Melayu (Slametmulyana dan Syeh Nasir bin Ismail, masing-
masing berperanan sebagi ketua perutusan) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian
dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia).
Konsep bersama itu memperlihatkan bahwa satu bunyi bahasa dilambangkan dengan satu
huruf. Salah satu lambang itu adalah huruf j sebagai pengganti dj, huruf c sebagai pengganti
huruf tj, huruf η sebagai pengganti ng, dan huruf ή sebagai pengganti nj.
contoh :
1. sejajar sebagai pengganti sedjadjar
2. mencuci sebagai pengganti mentjutji

4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan-ejaan
sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan RI
XXVII, 17 agustus 1972. Kemudian dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun
1972. EYD ini hasil kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk tahun 1966. Ejaan yang
disempurnakan adalah ejaan yang telah sesuai dengan perkembangan bahasa sekarang ini
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu :
1. Pemakaian huruf
2. Penulisan huruf
3. Penulisan kata
4. Penulisan unsur serapan
5. Pemakaian tanda baca

8
Ciri khusus Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) :
1. Perubahan huruf /j/, /dj/, /nj/, /ch/, /tj/, /sj/ pada ejaan Republik menjadi /y/, /j/, /ny/, /kh/, /c/,
/sy/.
Contoh :
Jang = yang
Djadi = jadi
Njonja = nyonya
Chabar = khabar
Tjepat = cepat
Sjarat = syarat
2. Kata ulang ditulis dengan satu cara yakni menggunakan tanda hubung (tidak diperkenankan
menggunakan tanda angka /2/)
Contoh :
Besar2 = Besar-besar
Se-besar2-nya = Sebesar-besarnya
Sayur2-an = Sayur-sayuran
Penulisan kata ulang dengan menggunakan angka (2) hanya diperkenankan pada tulisan cepat
atau notula.
3. Penulisan kata majemuk harus dipisahkan dan tidak perlu menggunakan tanda hubung.
Contoh :
Duta-besar = duta besar
Kaya-raya = kaya raya
Tata-usaha= tata usaha
4. Gubangan kata yang sudah dianggap senyawa (satu kata) ditulis serangkai. Contohnya :
Assalamualaikum, hulubalang
5. Kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contohnya
: kumiliki, dipukul, barangmu, pacarku.

9
6. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh :
di Surabaya bukan disurabaya
ke sini bukan kesini
di sini bukan disini
7. Partikel pun terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pun yang menjadi kelompok
kata.
Contoh :
Kapan pun aku tetap menantimu
Meskipun demikian aku tak akan marah (meskipun adalah kelompok kata)
8. Penulisan kata si dan sang dipisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Si penjual bakso bukan sipenjual bakso
Sang pujangga bukan sangpujangga
9.Partikel per berarti tia-tiap dipisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh :
Per orang bukan perorang
Per lembar bukan perlembar

10
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Sumber dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu

2. Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa persatuan pada
tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia di akui setelah kemerdekaan
Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.

3. Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa indonesia karena bahasa melayu telah digunakan
sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di nusantara dan bahasa melayu sangat sederhana dan
mudah dipelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa.

4. Bahasa indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

5 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun
1972.

B. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan kepada
masyarakat agar dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.Karena
bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat
dalam bangsa ini. Sebagaimana yang kita ketahui bahasa indonesia sumbernya adalah bahasa
melayu. Sebagai bangsa yang besar harus kita menghargai nilai-nilai sejarah tersebut dengan
tetap menghormati bahasa melayu. Sehingga kita sebagai generasi penerus mampu untuk
membina, mempertahankan bahasa indonesia ini. Disamping itu alangkah baiknya apabila kita
menggunakan bahasa indonesia secara baik dan benar karena bahasa Indonesia adalah bahasa
nasional kita.

11
Daftar Pustaka

Academica.2015. Luqman Saputra. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.Jakarta.


Http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia.
Https://manhijismd.wordpress.com/2009/11/29/dari-ejaan-van-ophuijsen-hingga-eyd.
Kushartanti.2005. Pesona Bahasa. Jakarta.Gramedia Pustaka.
Sucipto, Adi. 2014.Perkembangan Bahasa Indonesia.Cirebon.Gramedia.

12

Anda mungkin juga menyukai