TANAH LONGSOR
Disusun oleh :
Iskandar
140710070083
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah “Tanah Longsor”, selain untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Geologi Lingkungan, juga untuk memberitahu kepada masyarakat
tentang bahaya dari tanah longsor serta persiapan apa yang harus dilakukan masyarakat
untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor. Hanya saja, dalam penyajian makalah
ini, kami belum terlalu lengkap menjelaskan seluruhnya, namun semoga apa yang telah
kami sajikan dapat memberi manfaat bagi kami khususnya maupun yang membaca
makalah ini.
BAB II
ISI
gambar 8 tiga rumah tertimbun tanah longsor di desa Sindangwangi kec. Bantarkawung
kab. Brebes
2. Komponen ekologis dan keruusakan lingkungan
a. Berkurangnya lapisan tanah yang subur
Berkurang atau hilangnya lapisan tanah permukaan, selain mengurangi
produktivitas tanah, juga memproduksi material tanah yang cukup besar
sehingga meningkatkan sedimentasi di hilirnya..
b. Penurunan kualitas air
Longsor secara lansung akan mempengaruhi kualitas air. Hal ini
diakibatkan lumpur yang dibawa ketika terjadinya erosi akan masuk ke
sungai-sungai yang dilaluinya, sehingga sungai-sungai tersebut menjadi
keruh.
2.7 Strategi , Mitigasi serta Upaya untuk Mengurangi Bencana Tanah Longsor
Dalam upaya mengurangi dampak bencana di suatu wilayah, tindakan
pencegahan perlu dilakukan oleh masyarakatnya. Pada saat bencana terjadi, korban
jiwa dan kerusakan yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan dan
system peringatan dini. Persiapan yang baikakan bisa membantu masyarakat untuk
melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.
Bencana bisa menyebabkan kerusakan fasilitas umum, harta benda dan korban
jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa mengurangi resiko
ini.
2.7.1 Tindakan kesiapsiagaan
• Tidak menebang hutan atau merusak hutan
• Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kuat seperti nimba,
bamboo, akar wangi, lamtoro, dan sebagainya pada lereng-lereng yang
gundul
• Membuat saluran air hujan
• Membangun dinding penahan di lereng-lereng yang terjal
• Memeriksa keadaan tanah secara berkala
• Mengukur tingkat kederasan hujan
• Membangun pemukiman jauh dari daerah rawan
• Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun
• Membuat Peta Ancaman
• Melakukan deteksi dini
2.7.2 Yang harus dilakukan ketika terjadi tanah longsor
• segera keluar dari daerah longsoran atau aliran reruntuhan / puing ke
bidang yang lebih stabil
• Bila melarikan diri tidak memungkinkan, lingkarkan tubuh anda
seperti bola dengan kuat dan lindungi diri anda. Posisi ini akan
memberikan perlindungan terbaik umtuk badan anda.
2.7.3 Yang harus dilakukan setelah terjadi tanah longsor
a. Tanggap darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah
penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak
bertambah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
• Kondisi medan
• Kondisi bencana
• Peralatan
• Informasi bencana
b. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi
sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
c. Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan
longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang
disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-
bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.
gambar 9 contoh tindakan yang dilakukan setelah terjadinya bencana tanah longsor
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor adalah air yang meresap ke dalam
tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap
air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah
pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia,
lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
Konsekuensi dari tumbukan itu maka terbentuk palung samudera, lipatan,
punggungan dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran
sumber gempa bumi.
3.2 Saran
Ada beberapa tindakan perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk
tempat-tempat hunian, antara lain:
• Perbaikan drainase tanah (menambah materi-materi yang bisa menyerap).
• Modifikasi lereng (pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan).
• Vegetasi kembali lereng-lereng.
• Beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan lokasi
hunian.
Selain itu ada hal-hal yang harus diketahui untuk menghindari bencana tanah
longsor adalah :
• Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di
dekat pemukiman
• Buatlah terasering (sengkedan) [ada lereng yang terjal bila membangun
permukiman
• Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke
dalam tanah melalui retakan
• Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal
• Jangan menebang pohon di lereng
• Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal
• Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal
• Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak
• Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi
DAFTAR PUSTAKA