Mesir kuno
Arsitektur mesir kuno memiliki unity dalam hal warna. Bangunan satu dengan yang lain memiliki
warna yang sama.
Yunani kuno
Nb : Panthenon
Unity / harmoni pada arsitektur Yunani kuno terdapat pada kolom- kolomnya yang berjajar sehingga
napak satu kesatuan bangunan kuat dan kokoh.
Romawi Kuno
Nb : Pantheon
Bangunan arsitektur romawi kuno hampir sama dengan bangunan Yunani sering menggunakan
kolom – kolom besar hingga menimbulkan suatu unity hingga menimbulkan kesan kuat dan
tegas.
Byzantium
Nb : Hagia Sophia
Pada masa Byzantium telah ditemukan pembentuk atap kubah dan menjadikan ciri Arsitektur
pada masa ini. Secara keseluruhan pandang bangunan Byzantium merupakan bangunan
berkubah yang mengelilingi kubah utama secara simetris dan menghasilkan unity yang indah
Kristen awal
Nb : Galla Placidia
Bangunan pada masa Kristen awal didominasi penggunaan jendela (blind attck) dengan ukuran
yang sama dan menghasilkan suatu unity yang padu.
Romanesque
Bangunan masa Romanesque memiliki ciri utama yaitu busur lengkung pada pintu, jendela,
gang-gang arcade yang membentuk suatu unity yang padu.
Gothic
Nb : Tampak Samping Cologne Katedral
Arsitektur Gothic bercirikan bangunan lancip pada eksterior khususnya pada tower- towernya
yang tinggi unity yang menghasilkan ciri bangunan arsitektur.
Renaissance
Nb : Doges Palace
Arsitektur Renaissance kembali ke bentuk arsitektur Yunani dan romawi kuno yang
memunculkan dominas kolom pada bangunannya sehingga menjadikan suatu unity yang padu
Mesir Kuno
Nb : Piramida Mesir
Yunani Kuno
Nb : Denah Panthenon
Panthenon adalah bangunan kuno dimana sering kali dijumpai bentuknya simetris.
Romawi Kuno
Nb : Denah Panthenon
Byzantium
Nb : Hagia Sophia
Kristen Awal
Terlihat bahwa bangunan lama didominasi bentuk yang simteris.
Romanesque
Gothic
Nb : Denah Cologne Katedral
Renaissance
Karena telah ditemukan pola ruang dan alur ruang bangunan pada masa revolusi indusri
cenderung asimetris karena sangat memperhatikan urutan ruang dan fungsi ruang.