Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa
Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa
Judul artikel : “Studi Komparasi Terapi Komplementer Yoga Dan Terapi Modalitas
Aktivitas Kelompok Terhadap Kemampuan Mengendalikan Halusinasi
Pendengaran Di Rumah Sakit Khusus Provinsi Sulawesi Selatan”
Kata Kunci : terapi komplementer, meditasi yoga, strees.
Penulis : Indriawaty, Rahman, Sumirah BP, Khaerunnisa
Telaah Step I (Fokus penelitian)
Salah satu gangguan mental yang dimaksud adalah skizofrenia. Gangguan
Problems
perseptual utama pada pasien skizofrenia adalah halusinasi, jadi halusinasi
adalah bagian dari kehidupan pasien. Pasien yang mengalami halusinasi
biasanya mengalami gangguan dalam menilai dan memilih sehingga perilaku
pasien sulit dipahami. Pasien dengan gangguan psikotik psikotik mengalami
gangguan dalam mengidentifikasi rangsangan internal dan eksternal, tidak
dapat membedakan delusi dan fakta dan percakapan pasien tidak sesuai dengan
kenyataan. Ini menyebabkan pasien merasa asing dan memicu terjadinya
kecemasan pada pasien (Keliat, 2004).
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu modalitas terapi yang
dilakukan oleh perawat untuk sekelompok pasien yang memiliki masalah
keperawatan serupa. Terapi aktivitas kelompok sering digunakan dalam praktek
kesehatan mental, bahkan terapi kelompok saat ini adalah kegiatan penting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan (Keliat, 2004).
Meditasi yoga adalah latihan mental yang dapat menyeimbangkan fisik,
emosional, mental, dan spiritual seseorang. Orang bermeditasi untuk
mengurangi kecemasan, stres, dan depresi. Kedamaian jiwa yang diperoleh
melalui meditasi yang baik akan meringankan stres dan memungkinkan
seseorang untuk berpikir lebih jernih. Jadi ketika seseorang menghadapi
masalah di mana diperlukan untuk dapat menemukan solusi. Banyak penelitian
telah menunjukkan bahwa orang secara rutin melakukan meditasi Yoga dalam
kehidupan sehari-hari terlihat percaya diri dan berwibawa. Para ahli di bidang
Outcome Hasil uji analisis diperoleh data bahwa nilai hasil menunjukkan bahwa
Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak ada perbedaan tingkat stres rata-
rata pada kelompok tanpa intervensi dan intervensi kelompok selama pretest.
Sedangkan Hasil kelompok intervensi dan tanpa intervensi pada posttest
menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada perbedaan
rata-rata tingkat stress.
Sampel dalam penelitian intervensi yaitu kelompok yoga sebanyak 30
responden yang di dapatkan nilai p sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti ada
perbedaan kemampuan mengendalikan halusinasi pada saat pretest dan posttes.
Dari penelitian pretes dan posttes intervensi yoga terjadi kenaikan yaitu
minimum dari 7 menjadi 16, maksimum dari 14 menjadi 26, dan mediannya
dari 9 menjadi 30, yang berarti ada kemajuan klien dalam pengendalian
TelaahStep II (Validitas)
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experimental dengan
Recruitment
rancangan perbandingan kelompok statis (statis group comparism) yaitu
kelompok intervensi pertama menerima perlakukan (X1), kemudian dilakukan
pengukuran, hasilnya dibandingkan dengan kelompok intervensi kedua yang
menerima perlakuan (X2). Pada penelitian ini, membandingkan dua kelompok
intervensi, satu kelompok intervensi penerima perlakuan pemberian Yoga,
dan satu lagi menerima perlakuan pemberian terapi aktivitas kelompok.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek atau objek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti. Subjek penelitian ini adalah seluruh
pasien halusinasi pendengaran yang dirawat di bangsal. Subjek dalam
penelitian ini sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive
dengan cara semua subjek yang ada dan memenuhi kriteria sampel akan
dipilih dalam penelitian ini sampai semua jumlah subjek yang diperlukan
terpenuhi (Sastroasmoro & Ismael, 2009) sampel penelitian ini mempunyai
criteria inklusi dan ekslusi
Dalam penelitian ini terdapat 30 responden intervensi yoga dan 30 tanpa
Maintenance
intervensi yaitu terapi aktivitas kelompok dimana reponden menjawab
Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Kelompok IV (Empat)
Program Profesi Ners Angkatan XIV
UIN Alauddin Makassar 2019
kusioner pretest sebelum melakukan intervensi yoga dan terapi aktivitas
kelompok dan menjawab posttes setelah melakukan intervensi yoga dan terapi
aktivitas kelompok.
Dalam jurnal penelitian ini tidak menjelaskan Standar Operasional
Prosedur intervensi yoga. Akan tetapi didapatkan dari artikel lain tentang
pembanding Standar Operasional Prosedur yoga untuk pasien halusinasi
yang terlampir.
Cara mengukur varibel pada jurnal penelitian ini dengan rancangan
Measurement
perbandingan kelompok statis (statis group comparism) yaitu kelompok
intervensi pertama menerima perlakukan (X1), kemudian dilakukan
pengukuran, hasilnya dibandingkan dengan kelompok intervensi kedua yang
menerima perlakuan (X2). Penelitian ini menggunakan uji statistik yang
meliputi : Tes Mann Whiteney dan uji Wilcoxon.
a. Bagi pelayanan keperawatan dengan adanya hasil penelitian tentang Komplementer Yoga Dan
Pendengaran diharapka menjadi salah satu bentuk intervensi keperawatan mandiri untuk
seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
gangguan jiwa khususnya, pasien dengan gangguan sensori persepsi: Halusinasi Pendengaran.
Dengan adanya hasi lpenelitian ini diharapkan juga seorang perawat tidak berorientasi pada
tindakan kolaborasi saja dalam mengatasi masalah pengontrolan halusinasi tetapi tindakan
b. Bagi penyelenggara pendidikan keperawatan hasil penelitian ini dapat menjadi suatu referensi
tambahan dalam penanganan masalah pada pasien dengan gangguan sensori persepsi:
Halusinasi pendengaran.
c. Bagi penelitian keperawatan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian
selanjutnya dalam mengembangkan penelitian kuantitatif dengan desain lain yang terkait
dengan gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran.
Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Kelompok IV (Empat)
Program Profesi Ners Angkatan XIV
UIN Alauddin Makassar 2019
Kelebihan
Kekurangan
4. Lama intervensi yang diberikan tidak dijelaskan dan waktu yang efektif intervensi
tersebut di berika.