Mengenal
Buku TPP
1
Bulan Liturgi Nasional 2017
2
Mengenal Buku TPP
Daftar Isi
Singkatan ............................................................... 5
Pengantar ........................................................... 7
Sejarah Singkat
Tata Perayaan Perkawinan .................... 11
3
Bulan Liturgi Nasional 2017
Janji dengan
Berjabat Tangan .......................................... 29
4
Mengenal Buku TPP
Singkatan
Bdk : Bandingkan
BLN : Bulan Liturgi Nasional
KWI : Konferensi Waligereja Indonesia
MAWI : Majelis Waligereja Indonesia
N : Nama
OCM : Ordo Celebrandi Matrimonium
OSC : Ordo Salib Suci
PUMR : Pedoman Umum Misale Romawi
R.D. : Reverendus Dominus
R.P. : Reverendus Pater
SC : Sacrosanctum Concilium
TPP : Tata Perayaan Perkawinan
5
Bulan Liturgi Nasional 2017
6
Mengenal Buku TPP
Pengantar
B
uku Tata Perayaan Perkawinan (TPP)
yang terbit pada tahun 2011 sudah mulai
digunakan untuk merayakan perkawinan
di berbagai tempat di Indonesia. Buku ini telah
menjadi acuan perayaan Sakramen Perkawinan.
Tentunya hal ini menggembirakan kita semua.
Di pihak lain, di banyak tempat ternyata belum
menggunakan buku TPP bahkan belum menge-
nal. Banyak yang lebih memilih dan menggunakan
buku Upacara Perkawinan, daripada buku TPP.
Perlakuan demikian terhadap buku TPP oleh ka-
rena selain belum mengenal, juga karena ada be-
berapa perubahan yang dirasakan sebagai sesuatu
yang asing. Sebagai contoh: tidak ada Pernyataan
Tobat di Ritus Pembuka dan, Doa Berkat atas
mempelai dilaksanakan setelah doa Bapa Kami.
Berdasarkan kenyataan bahwa banyak umat
belum mengenal buku TPP, dan di dalam buku
7
Bulan Liturgi Nasional 2017
8
Mengenal Buku TPP
9
Bulan Liturgi Nasional 2017
10
Mengenal Buku TPP
Tema 1
Sejarah Singkat
Tata Perayaan Perkawinan
T
ata Perayaan Perkawinan Kristiani dan
perkembangannya secara historis dipe
ngaruhi oleh budaya Yunani-Latin dan
Romawi. Menurut budaya Yunani dan Romawi,
perkawinan didahului oleh peresmian pertu-
nanganan. Pada kesempatan itu keluarga calon
mempelai laki-laki bertemu dengan ayah dari
calon mempelai perempuan untuk menyepakati
pelaksanaan perkawinan dan besarnya mas kawin.
Keluarga-keluarga bangsawan Romawi merayakan
peresmian pertunanganan dengan perjamuan
makan. Rumusan yang menyatakan janji yang
mengikat adalah “Apakah engkau berjanji? dan
“Ya saya berjanji”. Unsur-unsur ini terjadi pada
saat peresmian pertunanganan dan turut mem-
pengaruhi tata perayaan perkawinan.
Pada abad I-III Kekristenan, perkawinan bagi
orang Kristiani adalah suatu ikatan sosial kekera-
11
Bulan Liturgi Nasional 2017
12
Mengenal Buku TPP
13
Bulan Liturgi Nasional 2017
14
Mengenal Buku TPP
Tema 2
G
ereja di Indonesia telah dua kali menerbit-
kan buku untuk upacara Sakramen Perka
winan. Buku pertama namanya UPACARA
PERKAWINAN, diterbitkan oleh Komisi Liturgi
Mejelis Waligereja Indonesia (MAWI) pada tahun
1976. Buku Upacara Perkawinan ini disusun dan
diterbitkan berdasarkan naskah Ordo Celebrandi
Matrimonium (Tata Perayaan Perkawinan) yang
diterbitkan oleh Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata
Tertib Sakramen di Roma, Vatikan pada tahun
1969. Kongregasi Ibadat menerbitkan buku terse-
but dalam rangka pembaruan yang diamanatkan
oleh Konsili Vatikan II. Konsili mengharapkan
agar edisi acuan untuk ritus Perkawinan diperkaya
sehingga rahmat Sakramen Perkawinan diungkap
kan dengan lebih jelas dan lebih menampilkan
tugas suami istri (bdk. Sacrosanctum Concilium/
SC, no.77-78).
15
Bulan Liturgi Nasional 2017
16
Mengenal Buku TPP
17
Bulan Liturgi Nasional 2017
Tema 3
Petunjuk Umum
P
ada buku Tata Perayaan Perkawinan ter-
dapat dua petunjuk tentang persiapan dan
pelaksanaan sakramen perkawinan. Petun-
juk pertama bersifat umum. Disampaikan ke-
pada kita mengenai nilai dan martabat sakramen
perkawinan, bahwa perkawinan bergantung pada
Allah sendiri dan diarahkan untuk melahirkan
dan mendidik anak. Hal lain adalah bahwa uskup
mempunyai tugas dan wewenang mengatur segi
pastoral dan liturgis perkawinan sambil mematuhi
petunjuk Konferensi Waligereja. Sangat diharap
kan para mempelai dan keluarga mengikuti
ketentuan uskup setempat, termasuk mempelai
yang berasal dari keuskupan lain. Untuk perayaan
dalam Misa, dipakai tata perayaan yang ditentu-
kan pada bab I dan bab II untuk perayaan perka
winan dalam Perayaan Sabda. Unsur-unsur utama
perayaan perkawinan adalah: liturgi Sabda, ke
sepakatan perkawinan, doa berkat atas mempelai
18
Mengenal Buku TPP
19
Bulan Liturgi Nasional 2017
20
Mengenal Buku TPP
Tema 4
D
ua hal yang tidak biasa yang terdapat dalam
buku TPP adalah tanpa pernyataan tobat
dalam Ritus Pembuka dan pelaksanaan
doa berkat atas mempelai dalam Liturgi Ekaristi.
Pada kesempatan ini kita akan melihat alasan
tidak adanya pernyataan tobat dan pelaksanaan
doa atas mempelai pada bagian liturgi Ekaristi.
21
Bulan Liturgi Nasional 2017
22
Mengenal Buku TPP
23
Bulan Liturgi Nasional 2017
24
Mengenal Buku TPP
25
Bulan Liturgi Nasional 2017
26
Mengenal Buku TPP
Tema 5
G
ereja menyediakan dua bentuk perayaan
untuk merayakan perkawinan yaitu pe
rayaan dalam misa dan dalam perayaan
sabda. Kita telah melihat urutan perayaan
perkawinan dan hal-hal baru dalam misa. Kali
ini fokus perhatian kita kepada perayaan perka
winan dalam perayaan sabda. Perkawinan dalam
perayaan sabda sebenarnya tidak asing bagi kita
karena mempunyai tata perayaan sama dengan
ibadat sabda di kapel pada hari Minggu atau di
lingkungan. Urutan perayaan perkawinan dalam
perayaan sabda sama seperti dalam misa. Hal yang
membedakan adalah dalam perayaan sabda, doa
berkat atas mempelai diletakkan/dilaksanakan
setelah doa umat. Ternyata baik dalam misa mau-
pun dalam perayaan sabda, letak/pelaksanaan
doa berkat atas mempelai tidak terjadi langsung
setelah penerimaan kesepakatan perkawinan.
27
Bulan Liturgi Nasional 2017
28
Mengenal Buku TPP
Tema 6
Janji dengan
Berjabat Tangan
P
ada Ritus Kesepakatan Perkawinan, imam
meminta para mempelai mengucapkan janji
nikah sambil berjabatan tangan dengan po-
sisi berdiri saling berhadapan. Tindakan jabatan
tangan tersebut diilhami oleh Kitab Tobit 7:13.
Pada bagian sejarah singkat Tata Perayaan Sakra-
men Perkawinan kita telah mengetahui bahwa
tindakan jabat tangan kedua mempelai sudah ada
dalam buku Rituale 1614. Tindakan ini memperli-
hatkan kesatuan atau keeratan dua pribadi yang
berjanji saling mencintai dan saling memberi diri
seumur hidup. Janji luhur itu disampaikan sendiri
oleh masing-masing mempelai. Oleh karena
perkawinan bersifat publik maka hendaknya janji
nikah disampaikan secara jelas dan dapat didengar
oleh umat yang hadir. Diharapkan ritus ini tidak
diiringi dengan nyanyian atau musik instrumen.
Pada bagian ini, ada praktik dimana mengucapkan
29
Bulan Liturgi Nasional 2017
30
Mengenal Buku TPP
Tema 7
B
erikut ini adalah hal-hal yang ditambahkan
pada buku TPP oleh karena merupakan
kebiasaan-kebiasaan baik yang perlu dipeli-
hara dan bermanfaat bagi perkembangan iman
umat. Dua hal terakhir yakni dekorasi dan petugas
foto atau video memang tidak ada di buku TPP
karena bukan bagian dari ritus perkawinan, hanya
perlu disampaikan pada kesempatan ini sebagai
acuan untuk diketahui agar dapat dilaksanakan
secara baik dan benar sehingga menunjang pe
rayaan perkawinan.
1. Percikan
31
Bulan Liturgi Nasional 2017
32
Mengenal Buku TPP
33
Bulan Liturgi Nasional 2017
3. Pengenaan Cincin
34
Mengenal Buku TPP
4. Membuka Kerudung
35
Bulan Liturgi Nasional 2017
36
Mengenal Buku TPP
37
Bulan Liturgi Nasional 2017
38
Mengenal Buku TPP
39
Bulan Liturgi Nasional 2017
7. Doa Devosional
40
Mengenal Buku TPP
8. Dekorasi
Bunga-bunga yang indah di panti imam akan
menambah suasana meriah perayaan perkawinan.
Dalam perayaan liturgi (setiap misa), altar selalu
menjadi pusat perhatian, karena itu ditempatkan
di tengah panti imam agar mudah dilihat. Salib
dan lilin dapat diletakkan di atas atau di samping
altar, sedangkan bunga tidak diletakkan di atas
tetapi di samping atau di sekitar altar dengan ke-
tentuan tidak menutup bagian altar atau malah
menenggelamkan altar, sehingga bentuk altar bisa
tampak secara jelas, dengan demikian umat dapat
melihat secara jelas apa yang sedang terjadi di atas
altar. Peletakan bunga-bunga di sekitar altar pun
perlu memperhitungkan agar tidak menghalangi
petugas liturgi menjalankan peran.
Sebaiknya para dekorator sadar bahwa deko-
rasi untuk perayaan liturgi tidak sama dengan de-
korasi untuk resepsi pernikahan. Untuk perayaan
liturgi dekorasi bersifat sederhana dan anggun.
Keindahan dekorasi untuk perayaan liturgi terle-
tak pada kesederhanaan dan keanggunan, bukan
pada kesemarakan.
41
Bulan Liturgi Nasional 2017
42
Mengenal Buku TPP
Catatan:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
43
Bulan Liturgi Nasional 2017
Catatan:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
44