Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
b. Sinus paranasalis
Sinus paranasalis merupakan daerah yang terbuka pada tulang kepala.
Sinus adalah suatu rongga berisi udara dilapisi mukosa yang terletak di dalam
tulang wajah dan tengkorak.Ada empat sinus paranasal yaitu sinus frontalis, sinus
ethmoidalis, sinus sphenoidalis, dan sinus maxillaris. Fungsi dari sinus paranasal
sendiri yaitu membantu pengaturan tekanan intranasal dan tekanan serum gas,
kelembaban udara inspirasi, mendukung pertahanan imun, meningkatkan area
permukaan mucosa, meringankan volume tengkorak, memberi resonansi suara,
menyerap goncangan dan mendukung pertumbuhan masase muka (Anggraini,
2006).
d. Laring
Laring adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atas yang merupakan
suatu rangkaian tulang rawan yang berbentuk corong dan terletak setinggi
vertebra cervicalis IV – VI, dimana pada anak-anak dan wanita letaknya relatif
lebih tinggi. Laring pada umumnya selalu terbuka, hanya kadang-kadang saja
tertutup bila sedang menelan makanan (Sofyan, 2011).
Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan suara, sebagai jalan
respirasi yaitu pada waktu inspirasi diafragma bergerak ke bawah untuk
memperbesar rongga dada dan M. Krikoaritenoideus Posterior terangsang
sehingga kontraksinya menyebabkan rima glotis terbuka,sebagai proteksi jalan
napas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk
(Sofyan, 2011).
Laring terdiri atas: 1) Epiglotis, katup kartilago yang menutup dan
membuka selama menelan; 2) Glotis, lubang antara pita suara dan laring; 3)
Kartilago tiroid, kartilago yang terbesar pada trakhea, terdapat bagian yang
membentuk jakun; 4) Kartilago krikoid, cincin kartilago yang utuh di laring
(terletak di bawah kartilago tiroid).5) Kartilago aritenoid, digunakan pada
pergerakan pita suara bersama dengan kartilago tiroid;6) Pita suara, sebuah
ligamen yang dikontrol oleh pergerakan otot yang menghasilkan suara dan
menempel pada lumen laring (Somantri, 2007).
b. Paru-paru
Paru terdiri atas 3 lobus pada paru sebelah kanan, dan 2 lobus pada paru
sebelah kiri. Pada paru kanan lobus – lobusnya antara lain yakni lobus superior, lobus
medius dan obus inferior. Sementara pada paru kiri hanya terdapat lobus superior dan
lobus inferior. Namun pada paru kiri terdapat satu bagian di lobus superior paru kiri
yang analog dengan lobus medius paru kanan, yakni disebut sebagai lingula
pulmonis. Di antara lobus – lobus paru kanan terdapat dua fissura, yakni fissura
horizontalis dan fissura obliqua, sementara di antara lobus superior dan lobus inferior
paru kiri terdapat fissura obliqua (Stranding, 2009).
d. Sirkulasi Pulmoner
Paru-paru mempunyai dua sumber suplai darah yaitu arteri bronkhialis dan
arteri pulmonalis. Sirkulasi bronkhial menyediakan darah teroksigenasi dari
sirkulasi sistemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru-
Sistem pernafasan atau disebut juga sistem respirasi yang berarti bernapas
lagi. Mempunyai peran atau fungsi menyediakan O2 serta mengeluarkan gas CO2
dari tubuh. Fungsi penyediaan O2 serta pengeluaran CO2 merupakan fungsi yang
vital bagi kehidupan. O2 merupakan sumber tenaga bagi tubuh yang harus di
pasok terus menerus O2 merupakan sumber tenaga bagi tubuh yang harus di pasok
terus menerus, sedangkan CO2 merupakan bahan toksik yang harus segera
dikeluarkan dari tubuh. Bila tertumpuk didalam darah akan menurunkan pH
sehingga menimbulkan keadaan asidosis yang dapat menganggu faal badan
bahkan menyebabkan kematian (Ganong, 2010).
Proses respirasi berlangsung beberapa tahap, yaitu: 1) Ventilasi, yaitu
pergerakan udara kedalam dan keluar paru; 2) Distribusi, yaitu udara yang telah
memasuki saluran napas diantar keseluruh paru, kemudian masuk kedalam
alveolus; 3) Perfusi, yaitu sirkulasi darah di dalam pembuluh kapiler paru; 4)
Difusi gas O2 dan CO2, yaitu perpindahan molekul oksigen dari rongga alveolus,
melewati membrane kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma darah, dan
selanjutnya menembus dinding sel darah merah, dimana akhirnya masuk ke
interior sel darah merah hingga berikatan dengan hemoglobin (Alsagaf, 1995).
Faal paru seseorang dikatakan normal jika hasil kerja proses ventilasi,
distribusi, perfusi, difusi, serta hubungan antara ventilasi dengan perfusi pada
orang tersebut dalam keadaan santai menghasilkan tekanan parsial gas darah arteri
Uji faal paru bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi paru seseorang
individu dalam keadaan normal atau abnormal. Pemeriksaan faal paru biasanya
dikerjakan berdasarkan indikasi atau keperluan tertentu, misalnya untuk
menegakkan diagnosis penyakit paru tertentu, evaluasi pengobatan asma, evaluasi
rehabilitasi penyakit paru, evaluasi fungsi paru bagi seseorang yang akan
mengalami pembedahan toraks atau abdomen bagian atas, penderita penyakit paru
obstruktif menahun, akan mengalami anestasi umum sedangkan yang
bersangkutan menderita penyakit paru atau jantung dan keperluan lainnya
(Alsagaff, 2005).
Secara lengkap uji faal paru dilakukan dengan menilai fungsi ventilasi,
difusi gas, perfusi darah paru dan transport gas O2 dan CO2 dalam peredaran
darah. Fungsi paru disebut normal apabila PaO2 lebih dari 50mmHg dan PaCO2
kurang dari 50mmHg dan disebut gagal napas apabila PaCO 2 kurang dari
50mmHg dan PaCO2 lebih dari 50mmHg. Apabila PaO2 lebih dari 50mmHg dan
Sumber: pptm.depkes.go.id
2. Cigar (kretek)
Cigar adalah jenis rokok yang berbentuk silinder. Tersedia dalam
banyak bentuk dan jenis, kebanyakan juga disebut corona. Rokok ini
pertama sekali dari Caribia seperti Republik Dominica, Jamaika, dan
Cuba.
3. Pipa
Rokok pipa terdiri dari ruang kecil (seperti mangkuk) untuk
pembakaran zat yang diisap dengan sebuah gagang yang tipis yang
berakhir dibagian tempat untuk mulut menghisap. Pipa-pipa ini terbuat
dari berbagai material (beberapa tidak dikenal): Briar, Corncob,
Meerschaum, tanah liat, kayu, kaca, labu manis dan bambu, dan
berbagai material lainnya seperti logam.
4. Hookah (Sheesha)
Hookah (Sheesa) merupakan jenis pipa air tradisional dari timur
tengah dan asia selatan, pipa ini memakai filtrasi air dan pemanasan
tidak langsung. Hookah kadang diisi dengan hashih atau opium. Mitos
yang populer merokok ini adalah untuk keselamatan. Meskipun air
tidak efektif untuk menghilangkan zat beracun, seperti hydrocarbon
carcinogen yang tidak larut dalam air. Suatu penelitian menunjukkan
CO lebih tinggi pada Hookah dibandingkan rokok cigaret.