Anda di halaman 1dari 19

PERBANDINGAN KEBIJAKAN

SISTEM PENDIDIKAN
REPUBLIK RAKYAT CINA –
INDONESIA

Oleh : DR. Sri Suwitri,MSi

1
A. PENDAHULUAN
W.D. Kendal :
“suatu saat manusia atau negara berada dalam
situasi tak tahu siapa dirinya, dalam keadaan
bagaimana, berada dalam status apa, hilang
kontrol dan hilang pedoman (entirely lost).”
Saat itu manusia atau negara harus melakukan
perbandingan dengan manusia atau negara lain,
sehingga akhirnya mengetahui siapa diri
sebenarnya.

2
Tujuan perbandingan pendidikan ialah
untuk mengetahui perbedaan-perbedaan
kekuatan atau faktor apa saja yang
melandasi dan prinsip-prinsip yang
digunakan diantara sistem pendidikan
negara-negara yang dibandingkan.

3
Alasan memilih pembanding
RRC
• Muhammad SAW memerintahkan kaum
muslimin mencari ilmu sampai ke negeri
Cina, apakah yang menarik dari negeri
Cina? Ini yang akan dipelajari walau baru
dari satu sisi yaitu sistem pendidikan.
• RRC dengan komunisnya berhasil
melakukan reformasi di berbagai bidang,
sedangkan Uni Soviet dengan komunis
pula, gagal melakukan perestroika.

4
• Setelah reformasi politik, RRC maju pesat di
berbagai bidang, sebagaimana kita lihat pada
bidang olahraga, industri, pemasaran dan
pengobatan. Pertumbuhan ekonomi di RRC
menempati posisi teratas di dunia, dengan rata-
rata sedikit di bawah 10 persen per tahun antara
1979 dan 2000. Sejumlah pengamat
berspekulasi bahwa RRC akan menggantikan
Jepang sebagai pemilik ekonomi terkuat di
dunia pada tahun 2010.
5
Heidenheimer, dkk (1990) batasan
perbandingan kebijakan pendidikan

a. Scope and Thresholds,


Berkaitan dengan perkembangan politik
dan sistim politik, dimana kehidupan
politik suatu negara menentukan tujuan
pendidikan dan prinsip pendidikan.

6
b. Instruments, meliputi desentralisasi
ataukah sentralisasi dalam manajemen
pendidikan. Pemilihan instrumen dalam
kebijakan pendidikan mempengaruhi
otorita manajemen, pendanaan,
personalia, kurikulum dan metodologi
pengajaran, ujian, kenaikan kelas dan
sertifikasi serta evaluasi dan penelitian
pendidikan.
7
c. Distribution, Restraints and Innovation, meliputi
struktur dan jenis pendidikan yang diberikan
pemerintah kepada masyarakat untuk
memperoleh kesempatan pendidikan. Struktur
dan jenis pendidikan berupa Pendidikan
Dasar,Menengah dan Tinggi; Pendidikan
Prasekolah; Pendidikan Khusus; Pendidikan
Vokasional, Teknik dan Pendidikan Tinggi;
Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan
Nonformal dan inovasi-inovasi yang dalam
implementasinya.
8
d. Reform Modes, reformasi administrasi
publik dan politik akan berdampak pula
pada reformasi pendidikan. Pembahasan
hal ini akan meliputi reformasi dan isu-
isu pendidikan seperti penyesuaian
struktur pendidikan, perubahan dalam
sistem manajemen dan reformasi
komprehensif pendidikan.

9
B. PERMASALAHAN
• Mengapa setelah reformasi tahun 1985,
pendidikan di RRC maju pesat?
• Apa yang dapat dipelajari dari RRC untuk
diterapkan di Indonesia untuk memperbaiki
sistem pendidikan Indonesia ?
• Menjawab perumusan masalah di atas akan
mendasarkan pada pemikiran Heidenheimer dkk
tentang perbandingan kebijakan publik antar
Negara.

10
C. PEMBAHASAN

NO HASIL KEBIJAKAN RRC INDONESIA

1. APM SD 98 (1995) 95 (1996)


2 APK SD 118 (1995) 113 (1996)
3. Literasi 82 (1996) 84 (2000)
4. APK Pendidikan 66 (1995) 48 (1994)
Menengah
5. Pengeluaran Pendidikan 2,3 (1995) 1,4 (1995)
dihitung dari GNP
6. Pengeluaran Pendidikan 12,8 (1990) 5,2 (1990)
dihitung dari Total
Anggaran 11
No Unsur RRC Indonesia
. Kebijakan

1 Politik dan Pendidikan menjalankan UU Sisdiknas 2003


Tujuan tujuan pembangunan Pendidikan berdasarkan
Pendidikan sosialis dan Demokrasi Pancasila dan
pembangunan sosialis UUD 45
harus tergantung
pendidikan
2. Prinsip Pendidikan berfungsi Pendidikan harus
Pendidikan sebagai penggerak dan berfungsi sebagai proses
pembentuk modernisasi pembudayaan dan
sosialis dan pemberdayaan peserta
diintegrasikan dengan didik sepanjang hayat
pekerjaan praktis tanpa diskriminatif
dengan menjunjung tinggi
hak asasi manusia, nilai
keagamaam, nilai kultural
dan kemajemukan
bangsa
12
3 Tujuan Membangun kerangka Berkembangnya potensi
Pendidikan
. dasar sistem peserta didik agar
pendidikan yang dapat menjadi manusia yang
dipakai dan beriman dan bertakwa
disesuaikan dengan kepada Tuhan Yang
keperluan gerakan MAha Esa, berakhlak
modernisasi sosialis mulia, sehat,berilmu,
cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga
negara yang demokratis
serta
bertanggungjawab.
4 Struktur dan BE (TK, SD, BE (TK, SD, Menengah)
Jenis Menengah) TAVE (Keterampilan,
Pendidikan TAVE (Keterampilan, Kejuruan, Teknik)
Kejuruan, Teknik) HE (Pendidikan Tinggi)
HE(Pendidikan Tinggi) AE (literasi)
AE (literasi)

13
5 Manajemen 1985 desentralisasi sampai Sentralisasi
Pendidikan kota kecil Desentralisasi pada mulok
a.Otorita Pengawasan oleh pejabat Pengawasan oleh Dewan
lebih tinggi Pendidikan dan Komite
SEDC orgs pelaksana Sekolah belum berjalan
administrasi

b. Pendanaan Pempus, Pemda, sumber lain 2003 dana 20% dari APBN

c. Personalia Guru adalah profesi Pekerjaan guru kurang diminati


Gaji pensiun penuh
Penghargaan

d. Kurikulum dan Kurikulum perkotaan & Sentralisasi kecuali mulok oleh


Metodologi pedesaan pemda setempat
Pengajaran Kurikulum sesuai daerah
Pengawas SEDC
e. Ujian, kenaikan Ujian Nasional masuk PT 2002/2003 sistem UAN
kelas,
Sertifikasi
f. Evaluasi dan Pejabat setempat Pempus & Pemda dengan
Penelitian Jaringan Penelitian akreditasi & sertifikasi
Jaringan penelitian belum
ada 14
6 Reformasi dan 1980, penyesuaian Wajar 6 dan 9 tahun
Isu-isu struktur pendidikan
Pendidikan Perubahan system
manajemen :
Desentralisasi 1985
dan sistim control
1990
1987 reformasi
komprehensif

7 Pembuatan Kebijakan tandingan dari Top down dari menteri


Kebijakan masyarakat

15
Formulasi Pembuatan Kebijakan Publik di China pasca-Mao

Komite Politbiro
(dan penduduk lanjut 1980an hingga pertengahan 1990an)
Politbiro
memutuskan dan mengkoordinasi keputusan kebijakan inti
Meratifikasi keputusan kebijakan

Kelompok kecil yang berpengaruh


Mempertimbangkan hak politik berkoordinasi pada tahap,
merekomendasikan keputusan kebijakan kepada Komite Politbiro

Departemen Partai dan Kementrian serta Komisi Pemerintahan


Bertindak sebagai staf bagi kelompok kecil yang berpengaruh :
mengarahkan riset kebijakan, mensponsori eksperimen kebijakan,
membuat rancangan dokumen kebijakan, menyalurkan informasi
kebijakan ke atas dan keputusan ke bawah

16
D. PENUTUP
1. KESIMPULAN
• Sejak tahun 1950an, RRC
membudayakan “kebijakan tandingan”.
Budaya ini tampaknya menciptakan sence
of belonging, sence of acceptability, sence
of responsibility dan sence of
accountability pada masyarakat.

17
• Keminatan masyarakat dalam pendidikan
guru tinggi ditopang oleh kebijakan
pemerintah seperti pembayaran gaji dan
pengakuan sebagai profesi, penghargaan
dan gaji penuh di saat pensiun.
• Komisi Pendidikan Negara sebagai
organisasi pemerintah yang profesional
melaksanakan administrasi pendidikan
dibantu pemerintah setempat.

18
2. SARAN
• Mengaktifkan Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah sesuai UU Sisdiknas 2003
• Kebijakan pendidikan bukan hanya top
down dari Mendiknas tetapi melibatkan
beneficiaries, sehingga masyarakat akan
mendukung setiap kebijakan yang
dikeluarkan.
• Desentralisasi segera dilaksanakan

19

Anda mungkin juga menyukai