Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Guru Penguji Karya Tulis pada tanggal
....... Mei 2016
Oleh :
Pembimbing I
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan tepat
waktu.
Tidak lupa kami ucapka terima kasih kepada Guru Pembimbing, teman-
teman kelompok dan teman-teman lain yang telah membantu memperoleh
informasi, dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kami maupun para pembaca.
Penulis
2
Daftar Isi
Lembar Persetujuan............................................................................................... 1
BAB I. PENDAHULUAN
Hepatitis.......................................................................................................….7
Tinospora cordifolia.......................................................................................12
Viscum album..................................................................................................15
Curcuma xanthorrhiza....................................................................................18
Panax ginseng.................................................................................................22
Phylantus Niruri..............................................................................................25
Glycyrrhiza glabra..........................................................................................29
Ganoderma lucidum........................................................................................32
Imperata cylindrical........................................................................................38
3
BAB III. PENUTUP
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Makalah ini bermanfaat sebagai media informasi.
5
1.4 Metode Pengumpulan data
Data-data yang ada dalam makalah ini, penulis dapatkan dari hasil studi
pustaka, dengan mendapatkannya dari berbagai sumber baik yang ada di
perpustakaan maupun yang penulis dapatkan dari hasil pencarian melalui internet.
6
BAB 2
ISI
2.1. Hepatitis
Hepatitis adalah salah satu dari penyakit hati (Liver) yang ditandai dengan
suatu perdangan yang terjadi pada organ tubuh seperti hati.
Banyak kasus hepatitis tidak diobati karena tidak ada gejala atau gejala
dikira diakibatkan hanya oleh serangan flu biasa. Gejala hepatitis yang paling
umum adalah nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal sekujur tubuh, mual
dan muntah serta nyeri pada perut. Beberapa orang mungkin mengalami air seni
yang menjadi berwarna gelap, buang air besar berwarna pucat, dan kulit serta mata
menguning (disebut ikterus atau jaundice).
Jenis Hepatitis
a. Hepatitis A
Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan dapat sembuh secara
spontan tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita
sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Penyebab hepatitia A yaitu Virus Hepatitis A
(HAV) melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang
terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan
memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di
masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis A dapat menyebabkan
pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen.
7
b. Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat berakibat fatal. Virus
Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui hubungan seksual, darah (injeksi intravena,
transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu ke anak pada saat
melahirkan. Pada 90% kasus HBV menghilang secara alami, tetapi pada 10% kasus
lainnya virus tersebut tetap bertahan dan mengembangkan penyakit kronis, yang
kemudian bisa menyebabkan sirosis atau kanker hati.
c. Hepatitis C
d. Hepatitis D
Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan
pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan
pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) adalah yang paling
jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis. Pola penularan hepatitis D
mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta orang di dunia yang terkena
hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D. Infeksi hepatitis D dapat terjadi
bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B kronis
(superinfeksi). Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin
mengalami penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut.
Orang yang terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi
hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70%-80%) menjadi sirosis.
9
e. Hepatitis E
10
2.2. Tanaman Yang Berkhasiat Dalam Pengobatan Hepatitis
11
2.2.1 Tinospora cordifolia
Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Ranunculales
Suku : Menispermaceae
Marga : Tinospora
12
Kandungan Kimia
Efek Farmakologi
13
Uji Pre-klinis dan Uji Klinis
Dilakukan penelitian pada tikus Albino dengan berat 150- 200 gram.
Terdapat 6 perlakuan, kelompok 1 diberikan normal saline, kelompok 2 diberikan
CCl4, kelompok 3 diberikan sirup Liv. 52 selama 20 hari diikuti dengan pemberian
CCl4, kelompok 4; 5; dan 6 diberikan larutan ekstrak T. cordifolia 1ml/100g
diberikan secara oral 2 kali sehari pada tikus selama 10; 20; dan 30 hari. Dari hasil
penelitian menunjukkan kelompok 3 dengan pemberian CCl4 mengalami kenaikan
Alanine Transaminase (ALT), Alkaline phosphatase (ALP), dan Total Bilirubin,
sedangkan kelompok dengan pemberian T. cordifolia menunjukkan penurunan
ALT, ALP, dan total bilirubin. Hal itu menunjukkan ekstrak T. cordifolia efektif
mengontrol kadar ALT, ALP dan bilirubin total dalam penelitian tersebut. Dari
hasil penelitian menunjukkan Tinospora cordifolia adalah agen hepatoprotektif
yang kuat. Penggunaan tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan herbal
untuk gangguan hati. (Vipin Kumar et al., 2012)
Efek samping dari obat Tinospora cordifolia dapat menurunkan gula darah
sehingga untuk pasien dengan pengobatan diabetes harus disesuaikan dengan
penggunaan Tinospora cordifolia. Efek samping lainnya yaitu dapat meningkatkan
sistem imun, sehingga untuk pasien dengan penyakit autoimun seperti Multiple
Sclerosis, Lupus, Rheumatoid Arthritis sebaiknya menghindari pemakaian obat
Tinospora cordifolia.
14
Interaksi Obat
Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Santalales
15
Suku : Santalaceae
Marga : Viscum L.
Kandungan Kimia
Efek Farmakologi
Uji Preklinis
Penelitian dengan hewan percobaan tikus Sprague- Dawley berat 120- 130
gram. Terdapat 6 perlakuan. Kelompok 1- 5 diberikan CCl4 dalam minyak zaitun
(1:1 vol/vol) secara oral pada dosis 2,8 ml/kg dan selanjutnya setiap minggu
diberikan CCl4 dosis 0,14 ml/kg untuk mempertahankan kerusakan hati. Kelompok
satu sebagai kelompok kontrol diberikan normal saline, kelompok 2 dan 3 diberikan
0,1 atau 0,2 ml/kg ekstrak Viscum album secara subkutan satu minggu sekali.
Kelompok 4 diberi Silymarin 25 mg/kg secara oral setiap hari. Kelompok 5
diberikan ekstrak Viscum album 0,2 ml/kg secar subkutan dan Silymarin 25 mg/kg
secara oral satu minggu sekali selama 30 hari. Kelompok 6 diberikan saline tanpa
16
CCl4 setiap hari selama 30 hari. Setelah 30 hari perlakuan, tikus dimatikan dengan
anestesi eter dan hati tikus diambil untuk diteliti. Dari hasil penelitian kadar Alanine
aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase (AST), dan alkaline
phosphatase (ALP) dalam plasma meningkat karena CCl4. Pemberian 0,1 mL/kg
ekstrak Viscum album menurunkan kadar ALT sebanyak 51,2%; AST sebanyak
52,6%; dan ALP sebanyak 27,7%. Sedangkan untuk pemberian 0,2 mL/kg ekstrak
Viscum album menurunkan kadar ALT sebanyak 65,6%; AST sebanyak 61,1%; dan
ALP sebanyak 57,6%. Hasil dari 0,2 mL/kg ekstrak Viscum album dikombinasikan
dengan Silymarin menurunkan kadar ALT, AST, dan ALP dalam plasma sebesar
73,1%; 67,6%; dan 65,8%. Dari hasil penelitian ini membuktikan ekstrak Viscum
album dapat mengobati kerusakan hati. (Omar et al., 2010).
Efek samping yang dihasilkan seperti FLS (Flu like symptoms), demam,
menghasilkan reaksi lokal pada tempat bekas injeksi, dan adanya reaksi alergi. Jika
dikombinasi dengan Mistletoe lectin (ML) dapat menimbulkan efek hepatotoksik
yang reversible. Kontraindikasi dari obat Viscum album untuk ibu hamil dan
menyusui.
Interaksi Obat
Obat Viscum album memiliki interaksi obat dengan obat anti- hipertensi
dimana kedua obat tersebut memiliki efek yang sama yaitu menurunkan tekanan
darah. Sehingga pemakaian keduanya akan mengakibarkan tekanan darah akan
semakin menurun (Henriettes Herbal, 2011). Selain itu juga memiliki interaksi obat
17
dengan obat immunosupresan. Dimana Viscum album memiliki efek meningkatkan
sistem imun sehingga dapat menurunkan efektivitas obat immunosupresan tersebut
(Anik Savoie et al.)
Kerajaan : Plantae
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
b. Deskripsi Tanaman
19
d. Efek Farmakologi
Pemberian seduhan rimpang temulawak sebesar 400, 800 mg/kg bobot mencit
selama 6 hari serta 200, 400 dan 800 mg/kg bobot mencit pada mencit selama 14
hari mampu menurunkan aktivitas enzim Glutamic Pyruvic Transaminase (GPT)
akibat dosis hepatotoksik parasetamol dan mampu mempersempit luas daerah
nekrosis parasetamol secara nyata. Daya antihepatotoksik tergantung pada besarnya
dosis maupun jangka waktu pemberiannya (Raharjo, 2010).
g. Uji Klinis
20
2. Sylimarin, mempunyai efek anti oksidan kuat, stabilisator membrane sel, regenerasi
sel hati, dan memuluhkan kerusakan struktur sel hati
3. Curcuma, mempunyai efek kolagoga (mengaktifkan sekresi kolesterol dan empedu)
4. Liquiritiae, dapat meningkatkan sistem imunitas (imunoregulator)
5. Vitamin B6, membantu metabolisme asam amino yang dibutuhkan oleh hepar
6. Choline bitartrate, menjaga kenormalan fungsi hati, melindungi hati dari sirosis
21
h. Contoh sediaan yang beredar
a. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Apiales
Suku : Araliaceae
Marga : Panax
Jenis : Panax ginseng
22
b. Deskripsi tanaman
Ginseng terkenal di masyarakat Cina dan Korea sebagai obat sejak 5000 tahun
yang lalu.Ginseng dipercayai selama berabad–abad untuk menjaga kesehatan dan
menyembuhkan penyakit serta telah berbudaya dalam kehidupan masyarakat Cina
dan Korea sampai hari ini .Ginseng China dan Korea ternyata merupakan tanaman
yang sama jenis yaitu Panax ginseng dari famili Araliaceae .Seiring dengan
kemajuan masa kini , ginseng telah dibuat dalam berbagai bentuk produk untuk
dipasarkan ke luar negeri. Produk yang dipasarkan adalah teh ginseng , tablet dan
madu. Tanaman temulawak siap dipanen pada umur 10-12 bulan, dengan dicirikan
tanaman sudah senescen (mengering batang dan daunnya). Penelitian tentang terapi
dengan ekstrak ginseng pada pasien diabetes, hipertensi, kanker, dan penyakit lain
menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan yang relatif cepat dan tanpa efek
samping. Hasil ini dibandingkan dengan penggunaan obat kimia yang seringkali
bersifat toksik serta menimbulkan komplikasi.
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
1. Ginsenoside memiliki aktivitas antibiotik dan antivirus hepatitis.
2. Ginsenoside bekerja sebagai hepatoprotektif dengan mekanisme antioksidan
Ginsenoside meningkatkan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD), catalase
(CAT), glutathione peroxidase(GPx), glutathoine reductase (GR), glutathione
transferase (GSH)
23
3. Ginsenoside mampu menekan mitogen-activated protein kinase (MAPK), nuclear
factor kappa B (NF-kB) dan inducible nitric oxide synthase (iNOS) untuk
proliferasi sel kanker hati (Tung, 2012)
Hasil
LD 50 oral 225,575 mg/kg BB. Berdasarkan batasan Gleason rentang
179,179 – 283,983 termasuk aman.
f. Contoh Sediaan
24
2.2.5 Phylantus niruri L.
a. Klasifikasi (www.plantamor.com)
Kerajaan : Plantae
Sub Kerajaan : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
Jenis : Phyllanthus niruri L.
Nama umum
Indonesia : Meniran
Melayu : Dukung anak
Pilipina : Sampa sampalukan
Nama simplisia
Phyllanthi Herba
25
b. Deskripsi Tanaman
Artikel yang dilansir dari meniran.com menjelaskan bahwa tanaman ini adalah
tanaman herbal tegak yang mempunyai tinggi 0,5-1 meter dan dapat tumbuh
diberbagai tempat sehingga sangat mudah dijumpai disekitar kita.
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
Phyllanthus niruri Linn, merupakan tanaman kecil dan menjadi salah satu
herbal yaang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, antara lain sebagai antiradang,
dieuretik dan penghancur batu ginjal karena ekstrak Phyllanthus niruri dapat
menghambat agregasi kristal oksalat sebelum terjadi penumpukan, anti malaria,
antipiretik dan antidiabetes. Uji pre klinis dan klinis telah membuktikan herbal
tersebut memiliki aktivitas imunostimulasi. Senyawa flavonoid yang terkandung
dalam P. niruri L berkhasiat sebagai antioksidan dan antineoplastik. Ekstrak P.
26
niruri L diduga memiliki aktivitas sebagai antikanker namun masih harus diuji
melalui in vivo pada hewan coba. (Sawitri,2012)
e. Uji Preklinis
f. Uji Klinis
27
Sebuah penelitian menunjukan 37 pasien dengan positif virus hepatitis B diobati
dengan dosis harian 600 mg meniran selama 30 hari. 59% dari pasien mengalami
penurunan kadar HbsAg dua minggu setelah pengobatan selesai. (Paithankar,
2011)
g. Dosis
Dosis yang tepat dari meniran tergantung pada beberapa faktor seperti usia
pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada
informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran yang tepat. Dianjurkan
untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan berkonsultasi
apoteker atau dokter atau profesional kesehatan lainnya sebelum menggunakan.
h. Contoh sediaan
28
2.2.6 Glycyrrhiza glabra
Kerajaan : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae
Marga : Glycyrrhiza
Jenis : Glycyrrhiza glabra
Nama Simplisa : Glycyrrhiza radix
b. Deskripsi Tanaman
d. Efek Farmakologi
Glycyrrhiza glabra memiliki efek farmakologi sebagai antitusif dan
ekspektoran. Ekstrak dari tanaman Glycyrrhiza glabra ditemukan dapat mengobati
sakit tenggorakan dan bantuk namun mekanisme spesifiknya belum diketahui.
Liquorice telah terbukti dapat menurunkan iritasi dan menghasilkan efek
espektoran. Carboneksolon (senyawa sintesis turunan dari Glycyrrhiza)
menstimulasi produksi mukus oleh lambung dan juga menstimulasi sekresi mukus
trakea, menghasil penawar rasa sakit dan efek ekspektoran. (Damle, 2014).
f. Uji Klinis
Dosis:
Dosis harian 2-15 gram untuk maag dan gastritis. Asupan harian yang
disarankan untuk glycyrrhizin 0,2 mg/kg/hari.
Efek Samping:
Kontra Indikasi:
31
h. Contoh sediaan
Reishi mushroom tumbuh liar di kayu busuk dan tunggul pohon. Jamur ini
berukuran besar, berwarna merah dengan eksterior mengkilap dan bertekstur kayu.
Di Cina, Reishi mushroom disebut Lingzhi sedangkan di Indonesia disebut jamur
sinduk. Simplisia yang digunakan yaitu berupa tubuh buah yang sudah kering.
Ganoderma termasuk dalam kelompok jamur kayu. Beberapa jamur ini parasit di
pohon, dapat ditanam pada media serbuk gergajian kayu seperti jamur saprofit.
Jamur ling zhi memiliki tubuh buah berbentuk sinduk, mempunyai tangkai
sepanjang 3-10 cm yang menancap kedalam medianya. Diujung tangkai terdapat
tubuh buah berbentuk setengah lingkaran yang melebar dengan diameter 10-20 cm.
Tubuh buah berwarna kuning (1-2 bulan) , kemudian berubah menjadi merah atau
coklat tua, yang kemudian dapat dipanen untuk dijadikan bahan baku pembuatan
obat-obatan, termasuk jamu (P. Dinesh Babu, 2010)
c. Kandungan Kimia
Sebagian besar jamur terdiri dari sekitar 90% air. Sisanya 10% yang terdiri
dari protein 10-40%, lemak 2-8%, karbohidrat 3-28%, serat 3-32%, fosfor,
magnesium, selenium, zat besi, seng dan tembaga. Selain itu, jamur mengandung
berbagai molekul bioaktif seperti terpenoid, steroid, fenol, nukleotida dan
turunannya, glikoprotein dan polisakarida. Protein jamur mengandung semua asam
amino esensial dan terutama kaya lisin dan leusin. Total kandungan lemak rendah
dan proporsi yang tinggi dari asam lemak tak jenuh ganda relatif terhadap total asam
lemak jamur dianggap kontributor yang signifikan terhadap nilai kesehatan jamur.
33
Secara fisiologis polisakarida, peptidoglikan dan triterpen adalah tiga kandungan
aktif utama pada Ganoderma lucidum (Angel trigos, 2011)
Isolasi dari tubuh buah berhasil mendapatkan beberapa macam triterpenoid yang
bersifat bioaktif yaitu , ganoderic acid, ganodermic acids, lucidenic acid, lucidone,
ganoderal, ganoderol (Solomon, 2013)
d. Efek Farmakologi
Polisakarida pada Reishi mushroom dapat digunakan sebagai antikanker.
Reishi mushroom juga memberikan tindakan sebagai hepatoprotektif, antivirus, dan
efek menguntungkan pada system kardiovaskuler, rheumatoid arthritis, sindrom
kelelahan kronis dan diabetes (Solomon, 2013). Adanya aktivitas inhibitor α-
glukosidase (Kim et al 2004 )
e. Uji Preklinik
34
dan 2 g/kg bb memberikan efek hepatoprotektif terhadap kehepatotoksikan
parasetamol (mengurangi nekrosis hati) (Sujono,2010).
f. Uji Klinik
Fraksi polisakarida dan triterpen pada Ganoderma lucidum menunjukan
adanya efek proteksi pada hati Studi yang dilakukan secara double-blind,
randomized dan multi center bertujuan untuk mengevaluasi keamanan serta efikasi
dari ekstrak G. lucidum pada pasien hepatitis B kronis.
Sebanyak 90 pasien dengan hepatitis B kronis, hepatitis B viral DNA positif
dan peningkatan level aminotransferasi dimasukan dalam studi prospektif ini.
Kepada 60 pasien diberikan Ganopoly dan placebo kepada 30 pasien lainnya selama
12 minggu. Pengaruh terapi pada tingkat HBV DNA dan aktivitas aminotransferase
dalam serum dan HBeAg diselidiki. 78 pasien (52 dari 60 & 26 dari 30) masuk
tahap efikasi dan keamanan.
Hasilnya pada kelompok yang menerima Ganopoly terdapat penurunan
antigen HB serta HBV DNA yang signifikan (P < 0.05). Responden yang memiliki
level AST < 100 U/L sebanyak 41% (n=29), sedangkan yang memiliki level AST
> 100 U/L sebanyak 65% (n=23). Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa Ganopoly
dapat ditoleransi dengan baik serta memiliki aktifitas yang baik dalam melawan
virus hepatitis (Gao, et al., 2010)
g. Mekaninsme, Dosis, Kontraindikasi dan Efek Samping
Mekanisme
Skema mekanisme jamur lingzhi sebagai hepatoproketor dan obat hepatitis B
adalah sebagai berikut (Solomon, 2013)
35
Dosis
Untuk mengobati penyakit kanker, hepatitis B kronis, jantung dan diabetes
yaitu 600-1800 mg tiga kali sehari selama 12 minggu. Untuk risiko penyakit
jantung, dua kapsul 360 mg diminum dua kali sehari selama 12 minggu. Untuk
tekanan darah tinggi, 55 mg ekstrak reishi diminum setiap hari selama empat
minggu. Untuk menajemen nyeri pada herpes zoster, 12 – 24 gram reishi kering di
minum tiga kali sehari selama 10 hari. Untuk keracunan oleh Russula
subnigricans,100 gram reishi direbus dalam 600 ml air perdosis. Untuk proteinuria,
500-1,125 mg diminum setiap hari hingga 26 bulan. (Solomon, 2013)
Kontra indikasi
Reishi mushroom dapat meningkatkan resiko perdarahan saat dikonsumsi
dengan obat yang dapat meningkatkan resiko perdarahan seperti aspirin, warfarin,
heparin, ibuprofen, naproxen. Reishi dapat menurunkan kadar gula darah, untuk
orang yang mengonsumsi obat-obatan diabetes melalui mulut atau insulin harus
dipantau ketat. Reishi juga dapat berinteraksi dengan adenosine, zat yang
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan saraf, agen yang menurunkan
kolesterol, anestesi, antibiotik, agen antikanker, ARV, agen antivirus, agen jantung,
agen hormonal, agen-hati merusak, agen paru-paru, agen muskuloskeletal ,
penghilang rasa sakit, agen kulit, agen lambung dan usus, hormon tiroid. Gunakan
36
hati-hati pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau tiroid dan mereka yang
menggunakan agen untuk sistem kekebalan tubuh atau tiroid.
Gunakan hati-hati pada pasien dengan lambung, usus, kulit, otot, tulang,
sistem saraf, hormonal, atau gangguan pernapasan pada pasien dengan gangguan
hati atau mereka yang memakai agen merusak hati. Hindari pada pasien dengan
alergi atau sensitivitas diketahui reishi, setiap bagian-bagiannya, atau anggota
keluarga pabrik. Hindari pada wanita hamil atau menyusui, atau pada anak-anak,
karena kurangnya informasi keselamatan yang memadai. (Solomon, 2013)
Efek samping
Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah ruam kulit, pusing, dan
sakit kepala. Reishi juga dapat menyebabkan tinja berdarah, nyeri tulang, nyeri
payudara, diare, kulit yang meradang, influenza, insomnia, gatal, pusing,
kehilangan libido, ketidaknyamanan perut ringan, mual, sakit tenggorokan, dan
hidung meler. Reishi dapat meningkatkan risiko perdarahan, menurunkan kadar
gula darah, menyebabkan tekanan darah rendah. (Solomon, 2013)
Sediaan di Pasaran
37
2.2.8 Akar Alang-Alang (Imperita cylindrica)
a b
a. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophiyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Poales
Suku : Poaceae
Marga : Imperata
Jenis : Imperata cylindrical
Simplisia : Akar
(http://www.plantamor.com)
b. Deskripsi Tanaman
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
39
e. Uji Preklinis
Toksisitas Akut
Pemberian dosis tunggal 2000, 5000, 10000, 15000, dan 20000 mg/Kg BB
tidak menyebabkan kematian pada mencit setelah 24 jam pengamatan. Pengamatan
bobot badan, setelah perlakuan tidak menunjukkan adanya gejala-gejala toksik
yang timbul pada hewan uji. Bobot badan mencit pada semua kelompok mengalami
peningkatan (Rini,2012).
40
Nekrosis adalah kematian sel akibat perlukaan jaringan yang didahului
dengan kerusakan sel-sel hati, gangguan integritas membran plasma, keluarnya isi
sel, dan timbulnya respon inflamasi yang menyebabkan banyak sel mati. Ciri-ciri
nekrosis adalah tampaknya fragmen sel disertai reaksi radang (Rini,2012).
Analisis data
Analisis statistik terhadap kadar enzim ALT dan AST dilakukan dengan
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yaitu uji analysis of varian
(ANOVA) dan uji lanjutan uji Duncan pada tingkat kepercayaan 95% dan taraf
α=0.05. Seluruh data tersebut dianalisis menggunakan program perangkat lunak
statistical analysis system (SAS) (Rini, 2012)
Hasil uji in vivo menunjukkan ekstrak etanol akar alang-alang dosis 750
mg/Kg BB mampu memberikan perlindungan terhadap hati tikus Wistar dari
kerusakan akibat parasetamol dengan jumlah enzim ALT dan AST yang lebih
rendah dibandingkan kelompok perlakuan ekstrak akar alang-alang lainnya (Rini,
2012).
Jumlah enzim ALT kelompok tikus yang mendapatkan ekstrak etanol 70%
dosis 750 mg/Kg BB lebih kecil dibandingkan dengan kelompok perlakuan dosis
500 mg/kg BB, dosis 250 mg/kg BB, kelompok kontrol positif, dan kelompok
kontrol negatif dengan jumlah enzim ALT (Rini, 2012).
Berdasarkan hasil uji statistik Duncan, kelompok perlakuan dosis 750 mg/kg
BB tidak berbeda nyata dengan kelompok norma. Sementara itu, kelompok
perlakuan dosis 500 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB berbeda nyata dengan kelompok
perlakuan 750 mg/kg BB dan kelompok normal, serta tidak berbeda nyata dengan
kelompok kontrol negatif (Rini, 2012).
Hasil uji statistik ini menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dosis 750
mg/kg BB mempunyai efek hepatoprotektor seperti yang terjadi pada kelompok
normal, sedangkan kelompok perlakuan dosis 500 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB
41
tidak memberikan efek hepatoprotektor seperti yang terjadi pada kelompok kontrol
negatif (Rini, 2012).
42
2. Obat gosok, akar kemudian dihancurkan kemudian dicampur dengan minyak untuk
mengobati batuk
Efek Samping:
efek samping yang muncul biasanya pusing, mual, dan peningkatan buang air.
Kontra Indikasi:
Penderita lambung lemah dan banyak buang air kecil dilarang mengonsumsi akar
alang-alang.
g. Sediaan Dipasaran
43
ASUHAN KEPERAWATAN (Teoritis)
3.1 Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
2. Sirkulasi
3. Neurosensasi
4. Eliminasi
Tanda : asites
6. Nyeri/kenyamanan
44
7. Pernafasan
8. Keadaan
Tanda : demam,urtikaria,lesi
Intervensi Rasional
46
KH : mempertahankan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil turgor
kulit baik,haluan urin sesuai
Intervensi Rasional
47
DX 4 : Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis,dan kebutuhan pengobatan b/d
salah interpretasi,salah konsepsi,tidak adekuat mengikuti intruksi
Intervensi Rasional
DX 5 : Kehilangan harga diri dan rendah situasional b/d gejala marah dan perasaan tak
berdaya
48
KH : mengatakan pemahaman akan perubahan dan penerimaan diri pada situasi yang
ada
Intervensi Rasional
49
BAB 3
3.1.Kesimpulan
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena virus yang menyerang serta
menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati.
Pengobatan menggunakan bahan alam (tanaman obat) dapat digunakan dalam
mengatasi dan mengobati hepatitis.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai obat hepatitis diantaranya adalah
alkaloid purin, seperti Viscum album, Tinospora cordifolia, Curcuma xanthorrhiza,
Panax gingseng, Phyllantus niruri, Glycyrrhiza glabra, Ganoderma lucidum,
Imperata cylindrica, dll
A B C D E
Virus Hepatitis Virus Hepatitis Virus Hepatitis Virus Hepatitis Virus Hepatitis
Virus E (HEV)
A (HAV) B (HBV) C (HCV) D (HDV)
Gambar
Virus
Kotoran
Hubungan Penggunaan Infeksi manusia
seksual, darah jarum suntik hepatitis D masuk ke
Makanan dan
(injeksi iv untuk dapat terjadi mulut dan
air yang
transfusi), menyuntikkan bersamaan menyebar
terkontaminasi
Persebaran peralatan obat-obatan, atau setelah melalui
oleh tinja orang
medis yg tidak pembuatan tato terkena makanan /
yang terinfeksi.
steril/ dari ibu yang dilakukan hepatitis B minuman yang
ke anak saat dalam kondisi kronis terkontaminasi
melahirkan. tidak higienis. (superinfeksi). .
50
Menyebabkan Pengembangka Berpeluang Gagal hati akut
Pembengkakan Mengganggu yang
n penyakit besar menjadi
hati. fungsi liver. berbahaya.
kronis. sirosis.
3.2. Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman-tanaman yang dapat
digunakan sebagai bahan obat.
51
DAFTAR PUSTAKA
Angel trigos, j. s. (2011). Biologically active metabolites of the genus Ganoderma : Three
decades of myco-chemestry research . Revista Mexicana De Micologia Vol 34,
63-83.
Abhimanyu Sharma, Asmita Gupta, Sakshi Singh Amla Batra. 2010. Tinospora cordifolia
(Willd.) Hook. F. & Thomson - A plant with immense economic potential. Journal
of Chemical and Pharmaceutical Research
Anik Savoie, Valerie Lavastre, Martin Pelletier et al. 2000. Activation of human
neutrophils by the plant lectin Viscum album agglutinin-I: modulation of de
novo protein synthesis and evidence that caspases are involved in induction of
apoptosis. Journal of Leukocyte Biology.
Anonim. Informasi Spesies Phyllanthus niruri L. Retrivied from
http://www.plantamor.com/index.php?plant=990
Arianti, Rini. 2012. Aktivitas Hepatoprotektor dan Toksisitas Akut Ekstrak Akar Alang-
Alang. IPB
Avnish K. Upadhyay, Kaushal Kumar, Arvind Kumar, Hari S. Mishra. 2010. Tinospora
cordifolia (Willd.) Hook. f. and Thoms. (Guduchi) – validation of the Ayurvedic
pharmacology through experimental and clinical studies. NCBI.
52
European Medicines Agency. 2012. Assessment report on Viscum album L., herba.
Committee on Herbal Medicinal Products (HMPC).
Gao, Yihui, et al. A Phase I/II Study of a Ganoderma lucidum (Curt.: Fr.) P.
Kim, S.D., dan H.J. Nho. 2004. Isolation And Characterization of α-glucosidase42: 223 -
227.
Lakshmi C. Mishra. 2003. Scientific Basis for Ayurvedic Therapies. CRC Press.
Liu, Sheng.,et.al. 2014. In Vitro and In Vivo Anti-Hepatitis B Virus Activities of The
Lignan Nirtetralin B Isolated From Phyllanthus niruri L. Journal Of
Ethnopharmacology 157: 62-68.
Paithankar, V.V.,Raut K.S., Charde R.M., Vyas J.V. 2011. Phyllanthus Niruri : A Magic
Herb. Research in Pharmacy 1(4): 1-9.
53
Qiu, Li-Peng., Ke-Ping Chen,. 2013. Anti-HBV derived from botanical origin. Institute
of life Science, Fitoterapia Journal 84 : 140-157.
Soham Saha and Shyamasree Ghosh. 2012. Tinospora cordifolia: One plant, many roles.
NCBI.
Usia, Tepy. 2010. Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Sakit Hati. Retrivied from
http://www.ikatanapotekerindonesia.net/articles/34-pharmacy-
news/308pemanfaatan-tanaman-obat-untuk-sakit-hati.html
Yang Li, Yan-Li Zhao, Yong-Ping Yang, Xiao-Li Li. 2011. Chemical constituents of
Viscum album var. meridianum. Elsevier Biochemical Systematics and Ecology
54