Anda di halaman 1dari 24

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PENGERAJIN

MEBEL LIMBAH KAYU DENGAN ANALISA SWOT ( EFAS-IFAS)


(Studi kasus: pengrajin mebel limbah kayu Desa Kangkung, Kec. Mranggen,
Kab. Demak )

Umi Khanifah1) , Aziz Fathoni2), Maria Magdalena M2) 1)Mahasiswa Jurusan Manajemen
2)
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Unpand Semarang Dosen Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis Unpand Semarang

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan strategi
pengembangan sumber daya manusia pada pada pengerajin mebel limbah kayu di
desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Hasil penelitian ini secara praktis dapat bermanfaat untuk pengembangan
sumber daya manusia pada usahamebel limbah kayu. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Populasi sekaligus sebagai sampel dalam penelitian ini
adalah pengerajin mebel. Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT, kekuatan
(Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), ancaman (Threats).
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk digunakan
dalam pengembangan sumber daya pada pengerajin mebel limbah kayu di desa
Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Hasil penelitian ini secara praktis dapat bermanfaat untuk pengembangan
sumber adalah strategi growth yang penerapannya melakukan proses seleksi
aktivitas sumber daya manusia seperti bakat yang lebih bermanfaat agar
kedepannya para pengrajin menjadi lebih berkembang dan kreatif untuk
menghasilkan produk mebel yang lebih bervariatif dan inovatif.

Kata Kunci : Strategi Pengembangan SDM, SWOT,EFAS,IFAS.

Abstract
The purpose of this study was to analyze and describe the human resource
development strategy on wood waste furniture craftsmen in Kangkung village,
Mranggen sub-district, Demak regency.
The results of this study can practically be useful for the development of
human resources in our waste wood products. This research is a descriptive research.
The population at the same time as the sample in this study is furniture craftsmen.
Data obtained through interviews and questionnaires.

1
The data analysis technique used is SWOT analysis, Strength, Weakness,
Opportunities, threats (Threats). The findings of this study indicate that the right
strategy to be used in developing resources for wood waste furniture craftsmen in
Kangkung village, Mranggen sub-district, Demak regency.
The results of this study can practically be useful for the development of
resources is a growth strategy that its application is to process a selection of human
resource activities such as talent that is more aggressively in the future, the craftsmen
become more developed and creative to produce more varied and innovative furniture
products
.
Keywords: HR Development Strategy, SWOT,EFAS,IFAS.
memperluas basis ekonomi dan dapat
PENDAHULUAN memberikan konstribusi yang
Latar Belakang Masalah signifikan dalam mempercepat
perubahan struktural, yaitu
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) meningkatnya perekonomian daerah
merupakan usaha yang banyak dan ketahanan ekonomi nasional.
dilakukan banyak orang di Indonesia. Program dan kegiatan yang dilakukan
UKM dianggap sebagai penyelamat pemerintah dalam upaya
ekonomi karena UKM dapat berperan mengembangkan sektor Usaha Kecil
untuk mengurangi pengangguran dan Menengah (UKM) selama ini sungguh
menyerap banyak tenaga kerja. Selain menggembirakan.
itu UKM banyak berkontribusi
terhadap pendapatan daerah maupun Semakin berkembangnya minat
Negara. masyarakat di dunia usaha maka bukan
tidak mungkin pengangguran di
Pengembangan Usaha Kecil Indonesia akan mulai berkurang
Menengah (UKM) di Indonesia seiring dengan banyaknya usaha yang
merupakan salah satu prioritas dalam di tawarkan oleh pemerintah maupun
pembangunan ekonomi nasional. Hal perseorangan untuk dapat
ini selain karena usaha tersebut meningkatkan penghasilan masyarakat
merupakan tulang punggung sistem dan memperbesar peluang melalui
ekonomi kerakyatan yang tidak hanya pengembangan usaha yang dalam
ditujukan untuk mengurangi masalah pengertiannya antara lain, menurut
kesenjangan antar golongan pendapatan Hughes dan Kapoor pengembangan
dan antar pelaku usaha, ataupun usaha adalah suatu kegiatan usaha
pengentasan kemiskinan dan penyerapan individu yang terorganisasi untuk
tenaga kerja. Lebih dari itu, menghasilkan dan menjual barang dan
pengembangannya mampu jasa guna mendapatkan keuntungan.

2
Terdapat beberapa jenis dari sekian lebih efektif da efisien dalam mencapai
banyak usaha di Indonesia yang saat ini sasaran-sasaran program ataupun
sedang berkembang di masyarakat yang tujuan organisasi, (Martoyo dalam
dalam kategorinya termasuk dalam Sudayat, 2011). Dalam praktik
UKM (usaha kecil pengembangan sumber daya manusia,
menengah)diantaranya keahlian tangan pelaku usaha mesti melakukan
(hand made), seperti kerajinan beberapa tahapan agar pengembangan
mebel,kerajinan perhiasan, pengrajin sumber daya manusia dapat berjalan
ukiran kayu yang cenderung sebagaimana mestinya seperti:
bersifatpadat karya dan memerlukan
1. Pelatihan Mengembangkan
keterampilan (skill)yang dalam
individu dalam bentuk
praktiknya berkaitan dengan
peningkatan keterampilan,
pengembangan SDM (sumber daya
pengetahuan dan sikap.
manusia) guna mengahadapi
persaingan usaha.Dalam usaha yang
2. Pendidikan
harus di perhatikan adalah strategi
Untuk pengembangan
pengembangan manusianya karna itu
SDM melalui pendidikan
untuk mencapai sebuah keberhasilan
dalam meningkatkan
maka sumber daya manusia sangat di
kemampuan kerja, dalam
butuhkan untuk meningkatkan
arti pengembangan bersifat
kemampuan. Bersaing dalam kondisi
formal dan berkaitan
lingkungan yang penuh dengan
dengan karir.
ketidakpastian dan persaingan yang
3. Pembinaan
sangat kompetitif, UKM memerlukan
Untuk mengatur dan
strategi kompetitif yang bisa menjamin
membina manusia sebagai
kelangsungan hidup usaha. Dalam
sub sistem organisasi
menjalankan sebuah usaha hal pertama
melalui program-program
yang mesti diperhatikan oleh pelaku
perencana dan penilaian,
usaha adalah strategi pengembangan
sepertimanpower
sumber daya manusianya, karena dalam
planning, performance
mencapai kesuksesan usaha
apparaisal, job analytic,
pengembangan sumber daya manusia
job classification dan
memang sangat dibutuhkan karena
lainlain.
tujuan pengembangan sumber daya
4. Recruitment
manusia melalui peningkatan
Dimaksudkan untuk
kemampuan, keterampilan dan sikap
memperoleh SDM sesuai
karyawan/anggota organisasi sehingga
klasifikasikebutuhan

3
organisasi dan sebagai di lapangan yang cukup beresiko
salah satu alat organisasi diantaranya tidak adanya bantuan dana
dalam pembaharuan dan permodalan dari pihak terkait, sehingga
pengembangan. kemampuan pengrajin untuk berinovasi
Berdasarkan data di atas, maka terdapat dalam hal pengembangan sumber daya
beberapa indikator pencapaian utama manusia menjadi terhambat. Hal ini
yang dilakukan oleh pengerajin mebel seharusnya bisa diatasi jika program
limbah kayu di Desa pengembangan keterampilan sumber
Kangkung daya manusia dapat dijalankan secara
Kecamatan Mranggen berkala oleh pemerintah setempat.
Kabupaten Faktor ini tentunya membuat para
Demak yang dalam pengerajin mebel harus menyusun
penerapannya
strategi yang tepat dalam
memiliki 2 faktor yang sangat penting
mempertahankan keberlangsungan
yaitu faktor internal yang
meliputi pengembangan sumber daya manusia
agar kedepannya tidak mengalami
kekuatan (strength), kelemahan
(weakness)dan faktor eksternal yang kerugian yang berkelanjutan atau
meliputi peluang (opportunity), ancaman
likuiditas.
(threats). Berikut beberapa uraian dari Berdasarkan latar belakan di atas maka
faktor internal dan eksternal, Kekuatan peneliti melakukan penelitian dengan
(strength) memiliki faktor judul PENGEMBANGAN SUMBER
yang cukup kuat untuk DAYA MANUSIA PADA
keberlangsungan pengembangan sumber PENGERAJIN MEBEL LIMBAH
daya. Dan disisi kelemahan (weakness) KAYU DENGAN ANALISA SWOT
mempunyai masalah yang sangat serius (EFAS-IFAS)
yaitu tidak adanya pelatihan sehingga
Rumusan Masalah
dikhawatirkan dapat
mempengaruhi menurunnya Berdasarkan latar belakang di atas
perkembangan usaha. Peluang maka rumusan masalah dalam
(opportunities) yang penerapannya penelitiian ini adalah:
pada faktor eksternal memiliki
pengaruh yang cukup besar setempat 1. Bagaimana strategi pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) di
yang penerapannya memberikan
UKM mebel limbah kayu di Desa
dampak positif bagi para pengrajin
Kangkung, Kecamatan Mranggen ,
untuk mengembangkan bakat
Kabupaten Demak?
khususnya dalam hal penggunaan alat
yang kaitannya mendukung
pengembangan sumber daya manusia.
Akan tetapi pada faktor
ancaman(threats) ditemukannya fakta
4
2. Bagaimana analisis SWOT Strategi kompetensi kinerja mereka dalam
pengembangan Sumber Daya pekerjaanya sekarang dan menyiapkan
Manusia (SDM) di UKM mebel peran pada tanggung jawab yang akan
limbah kayu di Desa Kangkung, datang.
Kecamatan Mranggen , Kabupaten
Tujuan Pengembangan Sumber
Demak?
Daya Manusia
Menurut Veithzal Rivai (2004:229)
TELAAH PUSTAKA
tujuan dari pelatihan dan
Pengertian pengembangan pengembangan adalah:

Pengembangan adalah proses a) Untuk meningkatkan kuantitas


pendidikan janngak panjang yang output
meliputi pengejaran dan paktik b) Untuk meningkatkan kualitas
sistematik yang menekankan pada output
konsep teoritis dan abstrak yang di c) Untuk menurunkan biaya
lakukan oleh para penyedia. limbah dan perawatan
d) Untuk menurunkan jumlah dan
Pengertian Sumber Daya Manusia
biaya terjadinya kecelakaan
Almasdi (2006:17) sumber daya
e) Untuk menurunkan turnover,
manusia adalah kekuatan daya pikir dan
ketidakhadiran kerja serta
karya manusia yang masih tersimpan di
meningkatkan kepuasan kerja;
dalam dirinya yang perlu dibina dan
f) Untuk mencegah timbulnya antipati
digali serta dikembangkan untuk
karyawan.
dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi
kesejahteraan kehidupan masyarakat. Metode Pengembangan Sumber
Pengembangan Sumber Daya Daya Manusia
Manusia
Untuk mencapai tujuan dari
Pengembangan sumberdaya program pengembangan dan pelatihan
manusia adalah kegiatan yang harus di maka metode pengembangan harus
lakukan oleh perusahaan , agar dipilih dan disesuaikan dengan
kemapuan ,pengetahuan dan ketrampilan kebutuhan dan kemampuan karyawan
mereka dapat sesuai dengan tuntutan perusahaan dan dapat dikembangkan
pekerjaan yang mereka lakukan. oleh perusahaan. Pendidikan dan
Pengembangan sumberdaya manusia Pelatihan Pendidikan dalam arti sempit
bagi pengerajin atau pelaku usaha adalah yaitu untuk meningkatkan keahlian dan
proses belajar dan berlatih secara kecakapan manajer memimpin para
sistematis untuk meningkatkan bawahannya secara efektif (Malayu

5
Hasibuan, 2000:80). Sedangkan melalui contoh atau percobaan yang
pelatihan menurut Gary Dessler didemonstrasikan.
(2006:280) adalah metode yang
4) Simulation Simulasi merupakan
digunakan untuk memberikan
situasiataukejadianyang
karyawan baru atau yang ada saat ini
ditampilkan semirip mungkin
dengan keterampilan yang mereka
dengan situasi yang sebenarnya tapi
butuhkan untuk melakukan pekerjaan.
hanya merupakan tiruan saja.
Pelatihan
5) Apprenticeship Metode ini adalah
Malayu Hasibuan (2000:76) salahsatucarauntuk
memaparkan beberapa metode mengembangkankeahlian
pelatihan diantaranya adalah : pertukangan sehingga para
karyawan yang bersangkutan dapat
1) On The Job Training On The Job
mempelajari segala aspek dari
Training atau disebut juga dengan
pekerjaan.
pelatihan dengan instruksi pekerjaan
sebagai suatu metode pelatihan 6) Classroom Methods Metode
dengan cara para pekerja atau calon pertemuan dalam kelas yang
pekerja ditempatkan dalam kondisi meliputi pengajaran, rapat, program
pekerjaan yang riil, di bawah instruksi, metode studi kasus, role
bimbingan atau supervisi dari playing, metode diskusi, dan
pegawai yang telah berpengalaman metode seminar.
atau seorang supervisor.
Metode pendidikan
2) Vestibule Pelatihan yang dilakukan
1. Training methods atau classroom
di dalam kelas menggunakan
methods Training methods
peralatan yang sama dengan situasi
merupakan latihan di dalam kelas
sebenarnya dalam melakukan
yang juga dapat digunakan sebagai
pekerjaan. Cara ini memungkinkan
metode pendidikan karena manajer
adanya transfer, repetisi, dan
adalah juga karyawan.
partisipasi serta material perusahaan
2. Under Study Adalah teknik
bermakna dan umpan balik.
pengembangan yang dilakukan
3) Demonstration and Example dengan praktek langsung bagi
Demonstration and Exampleadalah seseorang yang dipersiapkan untuk
metode latihan yang dilakukan menggantikan jabatan atasannya.
dengan cara peragaan dan 3. Job Rotation and Planned
penjelasan bagaimana cara-cara Progression Tujuannya memberikan
mengerjakan sesuatu pekerjaan karyawan pengetahuan yang luas

6
terhadap semua bagian pada (teoritis dan praktis) bukan
perusahaan bersangkutan, sehingga berdasarkan kepada kawan atau
tidak canggung dalam saudara.
kepemimpinannya. b. Pelaksanaan
4. Coaching and Counseling Metode Proses belajar-mengajar harus
pendidikan dengan cara atasan diakhiri dengan ujian atau evaluasi
mengajarkan dan mendiskusikan untuk mengetahui sasaran
keahlian dan keterampilan kerja pengembangan tercapai atau tidak.
kepada bawahannya. Strategi pengembangan SDM pada
5. Junior Board of Executive or dasarnya tidak hanya melalui
Multiple Management Merupakan pendidikan dan pengembangan
suatu komite penasihat tetap yang keterampilan, namun ada banyak
terdiri dari calon-calon manajer yang cara untuk mengembangkannya.
ikut memikirkan atau memecahkan
masalah-masalah perusahaan untuk
kemudian direkomendasikan kepada
manajer lini.
6. Committee Assignment Yaitu komite
yang dibentuk untuk menyelidiki,
mempertimbangkan, menganalisis,
SWOT
dan melaporkan suatu masalah
kepada pimpinan. Definisi Analisis SWOT Menurut
7. Business Games Merupakan Freddy Rangkuti (2009:18) Analisis
pengembangan yang dilakukan SWOT adalah proses identifikasi
dengan diadu untuk bersaing berbagai faktor secara sistematis guna
memecahkan masalah tertentu. menentukan rumusan yang tepat dan
Menetapkan syarat-syarat dan melakukan strategi perusahaan yang
jumlah peserta yang dapat terbaik. Analisis ini berdasarkan pada
mengikuti pengembangan. Peserta logika yang dapat memaksimalkan
pengembangan sebaiknya kekuatan (Strengths) dan peluang
mempunyai latar belakang yang (Opportunities), namun secara
relative homogen dan jumlahnya bersamaan dapat meminimalkan
ideal, supaya kelancaran kelemahan(Weaknesses) dan ancaman
pengembangan terjamin. (Threats). Proses pengambilan
a. Pelatih keputusan strategis perusahaan selalu
berkaitan erat dengan pengembangan
Pengangkatan pelatih harus
berdasarkan kemampuan objektif misi, visi, tujuan, strategi serta

7
kebijakan perusahaan. Oleh karenanya Unsur peluang biasanya dibuat pada
perencanaan yang strategis sangat saat awal bisnis. Ini karena bisnis
memerlukan analisa-analisa dari dibentuk berdasarkan peluang atau
masing masing SWOT ini (kekuatan, kesempatan untuk menghasilkan
kelemahan, peluang, dan ancaman) di keuntungan. Unsur peluang termasuk
lingkungan perusahaan saat ini. daftar apa saja yang memungkinkan
bisnis mampu bertahan dan diterima di
1. Kekuatan (strengths)
masyarakat.
Analisis terhadap unsur kekuatan
yang dimiliki oleh perusahaan. 4. Ancaman (threats)
Misalnya saja menganalisis tentang
Analisis terhadap unsur ancaman sangat
kelebihan apa saja yang dimiliki
penting karena menentukan apakah
perusahaan seperti dari segi teknologi,
bisnis dapat bertahan atau tidak. Yang
kualitas hasil produksi, lokasi strategis
termasuk unsur ancaman yaitu
atau unsur kekuatan lainnya yang lebih
seperti banyaknya pesaing,
menekankan pada keunggulan
ketersediaan sumber daya, jangka
perusahaan. Biasanya dalam analisis
waktu minat konsumen dan lainnya
SWOT perusahaan cenderung akan
.Membuat daftar ancaman perusahaan
membuat sebanyak mungkin daftar
bisa untuk jangka pendek maupun
kekuatan sebagai upaya kompetisi.
jangka panjang serta bisa sewaktu-
2. Kelemahan (weaknesses) waktu bertambah atau berkurang.
Selain melihat unsur kekuatan
perusahaan, sangat penting untuk Banyak sumber yang mengatakan bahwa
mengetahui apa kelemahan yang analisis SWOT adalah metode analisis
dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui yang paling dasar. Analisis ini bermanfaat
kelemahan perusahaan bisa dengan untuk mengetahui suatu permasalahan
melakukan perbandingan dengan dari empat sisi yang berbeda, yaitu
pesaing seperti apa yang dimiliki kekuatan, kelemahan, peluang, dan
perusahaan lain namun tidak dimiliki ancaman. Hasil analisis SWOT dapat
perusahaan Anda. Jika ingin membuat memberikan rekomendasi untuk
daftar kelemahan perusahaan secara meningkatkan kekuatan dan
lebih obyektif bisa dengan testimoni mempertahankan peluang, dan pada saat
konsumen yang umumnya lebih yang bersamaan mengurangi kelemahan
mengetahui apa yang kurang dari dan menghindari potensi ancaman.
sebuah perusahaan. Analisis SWOT juga berperan sebagai
instrumen yang bermanfaat dalam
3. Peluang (opportunities) aktivitas analisis strategis. Dengan

8
analisis ini, organisasi dapat kemampuan kerja, dalam arti
meminimalisir kelemahan dan menekan pengembangan bersifat formal
dampak ancaman yang harus dihadapi. dan berkaitan dengan karir.
Tujuan dari setiap analisi c) Pembinaan.Pembinaan bertujuan
SWOT adalah untuk mengidentifikasi untuk mengatur dan membina
faktor kunci yang datang dari manusia sebagai sub sistem
lingkungan internal dan eksternal. organisasi melalui program-
Analisa SWOT dikelommpokkan program perencana dan
menjadi 2 kategori, yaitu: penilaian, seperti man power
planning, performance
1. Faktor internal
apparaisal, job analytic, job
Merupakan kekuatan dan kelemahan
classification dan lain-lain.
yang datang dari lingkungan internal
d) Recruitment. Recruitment ini
orgaisasi atau bisnis.
bertujuan untuk memperoleh
2. Faktor eksternal
SDMsesuaiklasifikasi
Merupakan peluang dan ancaman
kebutuhan organisasi dan
yang datang dari lingkungan
sebagai salah satu alat organisasi
eksternal organisasi atau bisnis.
dalam pembaharuan dan
Strategi pengembangan SDM pada pengembangan.
dasarnya tidak hanya melalui e) Melalui Perubahan
sistem.
pendidikan dan pengembangan
Perubahansistem
keterampilan, namun ada banyak cara
memiliki tujuan untuk
untuk
menyesuaikan sistem dan
mengembangkannya. Strategi prosedur organisasi sebagai
pengembangan SDM menurut Jons, jawaban untuk mengantisipasi
(1928) dalam Sarwono, (1993), antara ancaman dan peluang faktor
lain: eksternal.

a) Melalui pelatihan, Pelatihan Menurut Ferrel dan Harline


bertujuan untuk (2005) fungsi dari Analisis SWOT
mengembangkan individu dalam untuk mendapatkan informasi dari
bentuk peningkatan analisis situasi dan memisahkannya
keterampilan, pengetahuan dan dalam pokok persoalan internal
sikap. (kekuatan dan kelemahan) dan pokok
b) Pendidikan,Pengembangan persoalan eksternal (peluang dan
SDM melalui pendidikan ancaman).
bertujuan untuk meningkatkan

9
Penentuan posisi perusahaan menurut Kuadran Kuadran
analisis SWOT terdiri dari : II IV
1. Invest dan Harvest Strategi Strategi
Perusahaan memiliki alternatif defensive diversifik
strategi yang lebih banyak untuk ai
berkembang. Strategi yang tepat
digunakan adalah melakukan investasi Sumber : Freddy Rangkuti 1997
pada berbagai sektor dalam perusahaan
yang signifikan, seperti : penambahan
sumber daya, pembukaan cabang baru, Kuadran 1 : posisi ini sangat
tambahan staff, tambahan lini produk, menguntungkan bagi
dan sebagainya. perusahaan karena
memiliki
2. Divest
Perusahaanharusmelakukan kekuatan sehingga
berbagai kebijakan pengereman dapat memanfaatkan
(braking) untuk memperbaiki peluang strategi untuk
kelemahan-kelemahan stratejiknya. kemajuan perusahaan.
Bila tidak berhasil, kemungkinan Kuadran 2 : pada posisi ini
perusahaan akan tergelincir pada posisi perusahaan menghadapi
divestasi ekstrim yaitu likuidasi. ancaman, tetapi tetap
Strategi yang tepat digunakan adalah mempunyai kekuatan
manajemen perusahaan dapat dari internal perusahaan,
mengembangkan alternatif perusahaan harus
pengembangan strategi bisnisnya atas memanfaatkan peluang
dasar posisi yang berhasil diamatinya. jangka panjang sebagai
Analisis SWOT dapat digambarkan strategi.
dengan diagram berikut: Kuadran 3 : pada posisi ini
Analisis SWOT perusahaan memiliki
peluang pasar yang
Kuadran Kuadran sangat besar,tetapi
I III menghadapi kendala
Strategi Strategi dalam internal
turnarou agresif perusahaan, pada
Nd masalah ini perusahaan
harus meminimalkan

10
masalah internal geografi dan praktis seperti waktu,
perusahaan. biaya, tenaga perlu juga dijadikan
pertimbangan dalam penentuan lokasi
Kuadran 4 : posisi ini sangat tidak
penelitian. Lokasi yang diambil dalam
menguntungkan, karena
penelitian ini ditentukan dengan sengaja
perusahaan menghadapi
(purposive), yaitu di pengerajin mebel
berbagai ancaman dan
limbah kayu di Desa Kangkung,
kelemahan internal.
Kecamatan Mranggen, Kabupaten
METODE PENELITIAN Demak.
Fokus Penelitian Jenis dan Sumber Data
Penlitian ini di fokuskan pada Jenis data yang digunakan dalam
pengerajin UKM mebel limbah kayu di penelitian ini meliputi data primer dan
Desa Kangkung Kecamatan Mranggen data sekunder.
Kabupaten Demak untuk mengetahui 1. Data Primer
bagaimana pengembangan sumber daya Data primer merupakan data
manusia yang menggunakan teknik yang diperoleh secara langsung
Analisa SWOT sebagai alat untuk dari sumber aslinya (tidak melalui
mengetahui bagaimana strategi yang media perantara). Yang di peroleh
harus digunakan untuk jangka pendek, melalui observasi maupun
maupun panjang agar pengembangan wawancara dengan pihak informan
manajemen sumberdaya manusia dapat yaitu pengerajin mebel limbah kayu
di tingkatkan lagi. Desa Kangkung, Kecamatan
Lokasi Penelitian Mranggen, Kabupateen Demak .
Lokasi penelitian merupakan 2. Data Sekunder
tempat dimana peneliti melakukan Data sekunder merupakan data
penelitian terutama dalam menangkap yang didapat secara tidak langsung
fenomena atau peristiwa yang melalui media perantara (diperoleh
sebenarnya terjadi dari objek yang dan dicatat oleh pihak lain) dari
diteliti dalam rangka mendapatkan data- dokumen-dokumen yang dimiliki
data penelitian yang akurat. Dalam oleh perusahaan atau yang telah
penentuan Lokasi penelitian, Moleong disimpan oleh perusahaan. Dalam
(2007:132) menentukan cara terbaik hal ini peneliti menggunakan data
untuk ditempuh dengan jalan primer yaitu melalui wawancara
mempertimbangkan teori substantif dan yang di jadikan sebagai alat ukur
menjajaki lapangan dan mencari dalam mengolah data peneltian,
kesesuaian dengan kenyataan yang ada selain data primer peneliti juga
dilapangan. Sementara itu keterbatasan menggunakan data sekunder yang

11
12

tersedia melalui buku, laporan


jurnal, dan lain-lain.
Populasi

Populasi dalam penelitian ini


adalah seluruh pengerain mebel
limbah kayu di Desa Kangkung
kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak.

Sampel

Teknik pengambilan sampel


yang digunakan adalah sampling
purposive di karenakan penentuan
sampel dengan pertimbangan
tertentu. Karena itu, sebanyak 25
pengerajin dijadikan sebagai sampel
penelitian di
karenakan sampel tersebut
memilikikeahlian khusus pada
bidangnya dan sudah mewakili .

Pengumpulan Data Dalam


pelaksanaan penelitian ini, teknik
pengumpulan data yang dilakukan
adalah:
1. Teknik Wawancara.
2. Teknik Kepustakaan.
3. Observasi.
4. Kuesioner
Analisa SWOT( EFAS DAN EFAS

Menurut David (2006) SWOT


digunakan untuk menyusun strategi
perusahaan dengan memadukan
kekuatan kelemahan yang dimiliki
perusahaan yang di sesuaikan dengan
peluang dan ancaman yang di hadapi
perusahaan .

SWOT adalah singkatan dari:


S = Strength (kekuatan)

W = Weaknesses (kelemahan)

O = Opportunities (Peluang)

T = Threats (hambatan)

Penjelasan dari ke empat komponen tersebut


antara lain:
a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi
ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah
setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai
kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan
dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan
perusahaan
tersebut unggul di dalam teknologinya, maka
keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk
mengisi segmen pasar yang membutuhkan
tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih
maju.
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun
kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Merupakan cara menganalisis kelemahan di
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi
yang menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau a. Mengidentifikasi variabel –
organisasi. variabel strategis perusahaan.
1. Menyusun variabel –variabel
c. Opportunity (O)
dari factor strategis
Yaitu analisis peluang, situasi perusahaan ke dalam tabel
atau kondisi yang merupakan EFAS ( Eksternal Factor
peluang diluar suatu organisasi atau Analysis Summary) dan
perusahaan dan memberikan IFAS ( Internal Factor
peluang berkembang bagi Analysis Summary) untuk di
organisasi dimasa depan. Cara ini kelola secara kualitatif
adalah untuk mencari peluang dalam proses pembobotan
ataupun terobosan yang dan pemberian rating.
memungkinkan suatu perusahaan 2. Gambaranstarategis
ataupun organisasi bisa perusahaan melalui IE Matrix
berkembang di masa yang akan ( Internal Eksternal Matrix)
depan atau masa yang akan datang. dalm matrik ini hasil
d. Threats (T) pembobotan dan peratingan
di masukkan dalam kuadran
Yaitu analisis ancaman, cara matrix untuk menentukan
menganalisis tantangan atau gambaran strategis
ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan.
suatu perusahaan ataupun organisasi b. Menentukan alternative strategi
untuk menghadapi berbagai macam perusahaan dengan
faktor lingkungan yang tidak menggunakan matrik SWOT
menguntungkan pada suatu untuk mengetahui bagai man
perusahaan atau organisasi yang gambaran strategi yang di
menyebabkan kemunduran. Jika dapatkan mlalui IE Matrix (
tidak segera di atasi, ancaman Internal Eksternal Matrix) ,
tersebut akan menjadi penghalang variabel dari factor strategis
bagi suatu usaha yang bersangkutan perusahaan akan di padukn
baik di masa sekarang maupun masa sehinggaakanmuncul
yang akan datang. alternative strategi hasil
Langkah – langkah dalam perpaduan dari factor kekuatan
penyusunan strategi perusahaan dan peluang ( S-O) , perpaduan
dengan analisis SWOT factor kelemaha dan peluang
(Rangkuti,2008:22) adalah sebagai (W-O), serta perpaduan
berikut: kelemahan dan ancaman (W-T)

13
. Setelah factor strategis Kelemahan
teridentifikasi kemudian di
susun dalam tabel EFAS ( Total
Eksternal Factor Analysis
Sumber : Rungkuti ,(2008:25)
Summary) dan IFAS ( Internal
Factor Analysis Summary) Bobot
seperti pada tabel EFAS (
Eksternal Factor Analysis Faktor Internal
Summary) •Kekuatan (strenght) : (paling penting
= 1,0) dan (tidak penting = 0,0)

•Kelemahan (weakness) : (tidak penting


= 1,0) dan (paling penting = 0,0)
Faktor Eksternal
Factor- • Peluang (opportunities) : (paling
factor Bobot Rating Bobot penting = 1,0) dan (tidak penting = 0,0)
Eksternal x
/EFAS Rating •Ancaman (threats) : (tidak penting =
1,0) dan (paling penting = 0,0)
Peluang
Rating
Ancaman
Faktor Internal
Total •Kekuatan (strenght) : (semakin besar
= 4), (besar = 3), (kecil = 2), (semakin
Sumber :
Rangkuti,(2008:24) kecil = 1 )

Tabel IFAS ( Internal Factor Analysis •Kelemahan (weakness) : (semakin


Summary) besar = 1), (besar = 2), (kecil = 3),

Factor- (semakin kecil = 4)


factor Bobot Faktor Eksternal
Bobot Rating x
Internal Rating • Peluang (opportinities) : (semakin
/IFAS besar = 4), (besar = 3), (kecil = 2),

Kekuatan (semakin kecil = 1 )

14
•Ancaman (threats) : (semakin besar = terhadap variabel internal maupun
4), (besar = 3), (kecil = 2), (semakin eksternal yang selanjutnya di
kategorikan sesuai interval yang di
kecil = 1 )
tentukan. Menurut Rangkuti (2008:21)
Penentuan rating setiap internal tahap –tahap dalam menentukan
dan eksternal di adakan dengan analisis SWOT adalah tahap
penilaian terhadap variabel tersebut di pengumpulan data, tahap analisis,dan
mana pengukuran variabel kekuatan, tahap pengambilan keputusan:
kelemahan,peluang dan ancaman 1. Tahap Pengumpulan Data
menggunakan skala original pada skala
a. Menentukan factor strategi
rentang 1-5 . Pemberian nilai bobot internal
dan rating berfungsi untuk mengetahui
b. Menentukan factor strategi
apakah faktorstrategis perusahaan
eksternal
dapat menjadi factor kekuatan dan
2. Tahap analisis data
peluang . sedangkan nilai negative
a. Strategi SO
menjadi factor ancaman dan kelemhan.
(Streght,Oppurtunities)
Adapun perhitungan bobot bisa di
Strategi ini di buat dengan
rumuskan sebagai berikut:
menggunakn seluruh
(Rangkuti,2008:24) kekuatan perubahan untuk
memanfaatkan peluang
Bobot= Penilaian x 1 yang adavdengan sebaik –
Total penelitian baiknya . Strategi ini
mengarah pada strategi
Penilaian atau (rating) adalah nilai yang bersifat agresif
dari factor strategi perusahaan dengan b. Strategi ST
skala 1 (poor) sampai dengan empat (Streght,Threats)
(outstanding) pemberian nlai tersebut Strategi ini di buat dengn
di berikan oleh peneliti yang fungsinya menggunakanseluruh
untuk mengetahui apakah strategi kekuatanyangdi
tersebut berdampak positif atau milikiuntkmenghindari
negative . Sedangkan bobot adalah ancaman atau untuk
jumlah nilai dari factor srategis menekan ancaman sekecil-
perusahan dengan skala 0,0 (tidak kecilnya.
penting) atau 1,0 (paling penting). c. Strategi WO
Pemberian boboot di berikan (Weaknesses,Oppurtunite)
perusahaan melaui pengumpulan data Strategi ini ffokus pada
kemudian data tersebut di jumlah peluang yang ada dan

15
menekan kelemahan pada yang bersifat defensive
perusahaan. untuk meminimalkan
d. Strategi WT kelemahan pada
(Weaknes,Treats) perusahaan serta
Strategi ini di dasarkan menghindari ancaman yang
pada kegiatan perusahaan di hadapi

16
dan memiliki loyalitas yang baik
Tahap pengambilan keputusan. terhadap organisasi. Perencanaan
Mintzberg mengungkapkan bahwa strategi adalah bagian proses
langkah –langkah dalam pengambilan manajemen organisasi mencakup tugas
keputusan terdiri dari: utama yaitu melakukan situasi internal
dan eksternal, mengembangankan
a. Tahap identifikasi
misi, dan mnterjemahkan visi ke
Tahap ini di sebut tahap
dalam tujuan strategis atau arahan dan
pengenalan masalah atau
tindakan.
diagnosis , setiap diagnosis
tergantung dari masalah yg di 1. Karakteristik Responden
hadapi. Terdapat 2 karakteristik yang
b. Tahap pengembangan Tahap dimaksudkan dalam penelitian ini,
ini merupakan aktivitas yaitu berdasarkan umur dan tingkat
pencarian solusi standar yang pendidikan. Untuk mengetahui
ada untuk membuata solusi karakteristik 25 responden yang
baru. dimaksud maka disajikan dalam
c. Tahap seleksi tabel mengenai responden sebagai
Tahap ini di buat dengan tiga berikut
cara pembetukan seleksi yakni
dengan penilaian pembuat Presentase Responden berdasarkan
keputusan berdasarkan Usia
pengalamn dan intuisi,bukan Usia Frekuensi Presentase
analis logis , dengan alternative (orang)
yang logis dan sistematis , 20-30 3 12%
dengan tawar –menawar saat 31-40 6 24%
seleksi melibatkan kelompok 41-50 10 40%
pembuat keputusan dan semua
51-60 6 24%
maneuver politik yang ada.
Jumlah 25 100
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber: wawancara dengan
Hasil Analisis Data pengrajin mebel limbah kayu
a. Tingkat Pendidikan
Strategi pengembangan SDM
PresentaseResponden
merupakan perencanan mengenai cara
berdasarkan tingkat pendidikan
bagaimana kualitas dari sumber daya
Tingkat Frekuensi Presentase
manusia yang dimiliki mampu
Pendidikan (orang)
berkembang kea rah yang lebih baik,
meningkatkan kemampuan kerja, skill
Tamatan 11 44% 1. Hubungan kerja antara
SD pengerajin terjalin dengan baik
Tamatan 8 32% 2. Semakin maraknya pasar
SMP online
Tamatan 6 24% 3. Masih banyak yang
SMA menggunakan peralatan rumah
Jumlah 25 100 tangga yang berbahan kayu
Sumber: wawancara dengan 4. Sudah mempunyai pembeli
pengrajin mebel limbah kayu tetap, kios mebel yang strategis
faktor-faktor internal dan faktor-faktor
eksternal pengrajin mebel lmbah kayu Ancaman (threats)
di Desa Kangkung Kecamatan 1. Semakin ketatnya pasar
Mranggen Kabupaten Demak sebagai mengharuskan usaha mebel
berikut : untuk kreatif dan berkembang
Kekuatan (strength) mengikuti perkembangan pasar
1. Banyak warga yang bekerja 2. Adanya produk-produk bukan
sebagai pengerajin bahan kayu yang tampilannya
2. Para pengerajin mempunyai lebih bagus dan menarik
loyalitas tinggi terhadap 3. Kurangnya inovasi produk
pekerjaanya 4. Tidak ada bantuan modal dari
3. Usaha sudah berjalan lama pemerintah
4. Usaha mebel merupakan usaha
Setiap usaha pasti akan
yang tidak pernah mati trendnya
berusaha untuk mempertahankan
Kelemahan (weakness) agar usaha tersebut dapat bertahan
hidup dan terus berkembang.
1. Tidak ada pelatihan skill untuk Keberlangsungan usaha akan
pengembangan usaha berpengaruh pula terhadap
2. Sulitnya bahan baku kayu kehidupan pelaku usaha tersebut.
menghambat proses produksi Berdasarkan identifikasi
3. Pengunaan alat-alat produksi berbagai faktor internal dan faktor
yang masih sederhana eksternal maka kita dapat
4. Masih kurangnya pengatahuan menyusun faktor-faktor dengan
pengerajin tentang pengolahan menggunakan matriks SWOT.
limbah kayu Matriks ini menggambarkan secara
jelas bagaimana kekuatan dan
Peluang (opportunities)
kelemahan internal dapat
disesuaikan dengan peluang dan Mranggen Kabupaten Demak
ancaman eksternal yang di hadapi Matriks ini dapat menghasilkan
oleh pengrajin mebel limbah kayu empat kemungkinan alternatif-
di Desa Kangkung Kecamatan alternatif strategi.
2. Strategi kekuatan-ancaman
PEMBAHASAN (ST)
Strategi ini mencoba mencari
. Beberapa alternative strategi yang
kekuatanyangdimiliki
dihasilkan oleh matrik SWOT pada
perusahaan untuk dapat
pengrajin Mebel limbah kayu desa
mengatasi masalah ancaman
Kangkung maka untuk formulasi
tersebut:
strategi yang dapat dipilih yaitu:
a. Usaha sudah berjalan lama
1. Strategi Kekuatan-Peluang namun inovasi produk
(SO) masihkurang,perlu
Strategi yang dihasilkan pada inovasi-inovasi dan
kombinasi ini adalah kreatifitas untuk mengikuti
memanfaatkan kekuatan untuk perkembangan pasar
memperoleh peluang yang telah (S3,T3,T1)
di identifikasi: b. Pengerajin memiliki
a. Banyaknya warga yang loyalitas tinggi terhadap
bekerja sebagai pengrajjin pekerjaannya dan
dan adanya hubungan baik membutuhkan dukungan
antar pengrajin dapat berupamodaldari
menjadikan usaha mebel pemerintah untuk
lebih berkembang dengan mengembangankan usaha
mendirikan kelompok namun sampai tidak ada
pengrajin (S1,O1) bantuan modal dari
b. Usaha sudah berjalan lama pemerintah (S2, T4)
perlu mengikuti 3. Strategi kelemahan-peluang
perkembangan zaman, dan (WO)
teknologi seperti Strategiinimerupakan
penggunaan media sosial alternative dalam
yang semakin menjamur meminimalkan kelemahan yang
maka usaha mebel perlu dimiliki perusahaan dengan
memasarkanproduknya memanfaatkan peluang yang
melalui pasar online ada maksimal:
(S3,O2)
a. Tidak ada pelatihan skill tampilannya lebih bagus
untuk pengembangan usaha dan menarik (W3,T2,T4)
membuat pengrajin
kesulitan untuk menghadapi KESIMPULAN DAN SARAN
perkembangan pasar Dari hasil penelitian
terlebih perkembangan pasar
yang di lakukan pada pengerajin
mebel limbah kayu di desa
online, padahal di era saat ini
pasar online menjadi peluang Kangkung kecamatan Mranggen
yang sangat besar untuk
kabupaten Demak dapat di
simpulkan bahwa strategi
mengembangan serta
Growht Strategy yang dapat di
memperluas pasar (W2,O2)
aplikasikan dengan cara:
4. Strategi kelemahan-ancaman
(WT) 1. Memaksimalkan
pengembangan
Strategi ini merupakan strategi
bakat para pengerajin
untuk memanfaatkan kelemahan
dengan melakukan
yang ada untuk menekan
pelatihan
ancaman yang timbul di
perusahaan: sehingga produk
mebel limbah kayu
a. Perlu adanya pelatihan skill
bisalebih
untuk pengembangan usaha
bervariatif dan
untuk mengikuti
inovatif agar bisa
perkembangan pasar, dab
tercipta produk baru
bersaing dengan produk-
produk bukan bahan kayu yang lebih
yang tampilannya lebih berkualitas
bagus dan menarik 2. Meminimalisir
(W2,T1,T2) segala kelemahan
untuk menghadapi
b. Pengrajin masih
menggunakan alat- alat setiap ancaman agar
tradisional,pengrajin bisa mencapai target
membutuhkanbantuan yang di tuju.
berupa modal dari
KETERBATASAN
pemerintah untuk membeli Penelitian ini memiliki
peralatan yang lebih modern keterbatasan yaitu karna waktu
sehingga produk yang yang terbata sehingga penelitian
dihasilkan dapat bersaing yang kurang maksimal, karna
bahankayuyang jumlah pengerajin yang banyak

20
sehingga peneliti mengambil pengerajin bisa terasah
beberapa pengerajin untuk di untuk menciptakan
jadikan responden. produk yang lebih
SARAN variativ lagi
2. Melakukan kooardinasi
Dengan mengacu
dengan pemerintahan
kesimpulan yang dikemukakan
setempat agar di adakan
diatas maka saran-saran yang
pelatihan ketrampilan,
dapat penulis berikan sebagai
bantuan modal serta
bahan pertimbangan
cara mendapatkan
padapengerajin mebel limbah
bahan baku dengan
kayu di desa Kangkung
harga terjangkau
kecamatan Mranggen kabupaten
3. Melakukan strategi SO
Demak adalah sebagai berikut :
yaitu dengan cara
1. Pengeraji mebel limbah
mengembangkan
kayu di desa Kangkung
produk baru dan
kecamatan Mranggen
menjual dengan harga
kabupatenDemak
yang terjangkau dan
sebaiknya lebih
meminimalisirbiaya
mengoptimalkan
produksi, dan
pelatihan untuk
mengembangkan
meningkatkan
pemasaran dengan cara
kreativitas pengerajin
online.
sehingga bakat
DAFTAR PUSTAKA
Almasdi, Yunus. 2006. Aspek 2012. Manajemen Sumber
Sikap Mental dalam Manajemen Daya Manusia: the key
Sumber Daya concepts, Jakarta: PT. Raja
Manusia Indonesia. Jakarta: Grafindo Persada.
Ghalia Indonesia
Dessler, Gary. 2006. Manajemen
Brock, W. and Evans, D. 1986. Sumber Daya Manusia. Edisi
The Economics of Small Business: Kesepuluh. Jakarta:
Their Roles and PT.Indeks.
Regulations in US Economy,
Holmes & Meier Publishers, Hasibuan, Malayu S.P. 2003.
Teaneck, NJ. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Chris Rowley, Keith Jackson. Edisi revisi Bumi
Aksara, Jakarta: Grasindo.

21
Relationship Strategy,
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Jakarta: Pustaka Utama
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Revisi, Cetakan Rivai, Prof. Dr. Veithzal dan
Ketujuh. Jakarta : Brigadir Jendral Prof. Dato’ Dr.
Bumi Aksara. Ahmad Fawzi Mohd
Basri. 2005. Performance
Rangkuti, Freddy, 2002. Appraisal Sistem yang Tepat
Measuring Customer Satisfaction: untuk Menilai Kinerja
Gaining Customer
PT Remaja Rosdakarya.

Robert L. Mathis – John H.


Karyawan dan Jackson. 2006. Human
Meningkatkan Daya Resource Management,
Saing Perusahaan. edisi 10, Jakarta :
Jakarta : PT. Raja Salemba Empat.
Grafindo Persada.
Sastradipoera, Komarudin.
Rivai, Veithzal. 2008. 2006. Strategi
Manajemen Sumber Manajemen Bisnis
Daya Manusia Untuk Perbankan. Bandung:
Perusahaan, Bandung: Kappa-Signa.

22

Anda mungkin juga menyukai