9RR - Naskah Publikasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENERAPAN PRINSIP SYARI’AH

DI HOTEL ARINI SYARI’AH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas Guna Memperoleh Gelar


Sarjana syari’ah (S.sya)
Program Studi Syari’ah
(Mu’amalah)

Oleh:
MARIA ULFA
NIM: I 000 080 001

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK

Perkembangan bisnis dalam dunia perhotelan banyak menarik perhatian


masyarakat. Salah satunya adalah hotel berbasis syari’ah. Hotel syari’ah merupakan
sebuah konsep perpaduan antara bisnis hotel konvensional dengan memasukan
beberapa prinsip (aturan-aturan/nilai-nilai) Islam di dalamnya. Konsep semacam ini
adalah satu hal yang terbilang baru, namun banyak diminati oleh masyarakat yang
mayoritas penduduknya adalah muslim seperti Indonesia. Banyaknya tanggapan atau
pandangan miring yang dialamatkan kepada hotel pada umumnya menjadikan
beberapa pelaku bisnis berfikir dan berusaha membuat sebuah konsep baru yang
sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat dan agama.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan prinsip-
prinsip syari’ah dan apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
menjalankan usaha bisnis di Hotel Arini Syari’ah Surakarta. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip syari’ah dan apa faktor-faktor
pendukung dan penghambat dalam menjalankan usaha bisnis di Hotel Arini Syari’ah
Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah Penerapan Prinsip-prinsip Syari’ah
dengan sumber data general manager hotel, supervisor, karyawan di Hotel Arini
Syari’ah Surakarta. Data dalam penelitian ini didapat dari hasil observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah Hotel Arini Syari’ah Surakarta secara legal-
formal belum bisa dikatakan sebagai lembaga bisnis berbasis syari’ah, sebab belum
mendapat sertifikasi halal dari Dewan Syari’ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
(MUI) seperti hotel-hotel syari’ah lainnya, akan tetapi secara praktis sudah dapat
dikatakan sebagai hotel syari’ah, karena telah menjalankan prinsip-prinsip syari’ah
yang ada dalam ajaran agama. Prinsip-prinsip itu termaktub didalam aturan-aturan
atau kebijakan-kebijakan hotel pada keseluruhannya. Diantaranya: menjunjung tinggi
kejujuran, keramah tamahan, bertanggung jawab, tidak diskriminatif, amanah dalam
aspek pelayanan dan tentunya tidak ada praktik riba dan sebagainya. Model hotel
semacam ini pada kenyataannya banyak diminati dan dipercaya masyarakat,
khususnya muslim dikarenakan aspek kenyamanan, keamanan dan kebersihan
(pelayanan) yang diberikan. Maka dari itu bisnis seperti sangat bagus dikembangkan
untuk merubah image masyarakat yang memandang hotel sebagai tempat maksiat
atau berkonotasi negatif.

Kata kunci: Bisnis hotel, prinsip, sertifikat halal


PENDAHULUAN non islam tidak memperhatikan
A. Latar Belakang Masalah aturan halal dan haram dalam setiap
Bisnis memiliki makna dasar perencanaan, pelaksanaan, dan
sebagai The Buying And Selling Of segala usaha yang dilakukan dalam
Goods And Service yang kurang meraih tujuan. Dari asas sekularisme
lebih maksudnya adalah jual beli inilah seluruh bangunan karakter
dengan pelayanan yang baik bisnis non Islam diarahkan pada hal-
(Anoraga, Soegiastuti: 1996). hal yang bersifat bendawi dan
Menurut Hughes dan Kapoor dalam menafikkan nilai-nilai transendental.
Alma (1997), bisnis merupakan Kalaupun ada aturan semata-mata
kegiatan usaha individu yang hanya bersifat etik yang tidak ada
terorganisasi untuk menghasilkan hubungan dengan dosa dan pahala
laba atau menjual barang dan jasa (Yusanto: 2002).
guna mendapatkan keuntungan Hotel Arini Syari’ah adalah
dalam memenuhi kebutuhan tempat penginapan atau bermalam
masyarakat. yang beralamatkan di Jalan Slamet
Pendapat lain mengatakan Riyadi 361 Solo merupakan jalan
bahwa yang dimaksud bisnis adalah utama kota solo dan letaknya yang
organisasi yang menjalankan strategis berdekatan dengan pusat
aktifitas produksi/mengelola dan belanja batik, perkantoran, dan
penjualan barang-barang dan jasa- stasiun menambah nilai tersendiri
jasa yang diinginkan oleh konsumen bagi hotel arini yang berbasis
untuk memperoleh profit syari’ah, walaupun tidak sejak awal
(Straubdattner, Yusanto: 1994 : berdirinya hotel ini menggunakan
2002). label syari’ah pada logo nama hotel
Ketika sebuah bisnis dikaitkan tersebut. Namun pada tahun 2009
atau didasarkan kepada prinsip- hotel ini sudah menambahkan label
prinsip agama seperti yang dikatakan tersebut sebagai bentuk
dalam pembahasan ekonomi syari’ah komitmennya terhadap penerapan
tentunya berkaitan erat dengan prinsip dan aturan-aturan Islam.
norma-norma yang terkait dengan Kemudian jika dalam konteks
perekonomian dalam sistem Islam. praktik bisnis pada Hotel Arini
Karena aktifitas perekonomian Syari’ah Surakarta tentunya juga
berbasis syari’ah merupakan praktik mempunyai aturan-aturan yang
ekonomi yang syarat dengan nilai- berdasarkan kepada prinsip-prinsip
nilai keislaman yang harus agama demi kesuksesan dalam
dipedomani oleh para pelakunya bisnisnya. Prinsip tersebut yang
dalam berkonsumsi, berproduksi, kemudian diejawantahkan kedalam
dan berbisnis (Nawawi, 2009: 17). bentuk aturan-aturan/nidzam.
Bisnis islami dikendalikan oleh Peraturan memegang peranan
aturan halal dan haram, baik dari yang sangat penting dalam berbisnis
cara perolehanya maupun dan sistem ekonomi maka dari itu
pemanfaatan harta. Sementara bisnis setiap usaha atau bisnis tentunya
akan medisain sebaik mungkin Hadirnya Hotel Arini Syari’ah
aturan-aturan dan syarat-syarat Surakarta sebagai bentuk respon
dalam menjalankan bisnisnya. Hal sekaligus pembacaan terhadap
tersebut didasarkan kepada Q.S Al peluang bisnis dalam bidang
Jatsiyah: 18. perhotelan. Yang mana dalam
penerapannya tentunya akan
      didasarkan kepada prinsip dan
aturan-aturan agama dalam hal ini
      Islam. Maka dari itu fenomena ini
menjadi menarik untuk diteliti
sehingga dapat menjadi model
 percontohan terkait bisnis hotel
berbasis syari’ah. Untuk itu dalam
kemudian kami jadikan kamu berada penelitian yang akan penulis lakukan
diatas suatu syariat (peraturan) dari diberikan judul “ANALISIS
urusan agama itu maka ikutilah PENERAPAN PRINSIP
syariat itu dan janganlah kamu ikuti SYARI’AH DI HOTEL ARINI
hawa nafsu orang-orang yang tidak SYARI’AH SURAKARTA”.
mengetahui.

B. Metode Penelitian ini penelitian terhadap penerapan


Dalam memecahkan suatu prinsip syari’ah di Hotel Arini
masalah pastinya diperlukan sebuah Syariah Surakarta.Yang penting
cara atau metode tertentu yang dalam penelitian ini, bagaimana
sesuai dengan pokok masalah yang agar data dapat dihimpun secara
akan diteliti. Metode tersebut dipilih menyeluruh dan lengkap sesuai
agar penelitian dapat menghasilkan dengan masalah yang dihadapi.
data-data positif dan dipercaya 2. Metode penentuan subjek
kebenarannya. Maka dari itu dalam penelitian
penelitian ini menggunakan metode: Adapun subjek yang
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian dimaksud dalam penelitian
Jenis penelitian ini adalah ini ialah semua yang terlibat
penelitian lapangan (field dalam kegiatan di Hotel
research), yang bersifat Arini Syari’ah Surakarta
deskriptif kualitatif, yakni yaitu manager, staf
prosedur penelitian yang karyawan, penggunjung
menghasilkan data deskriptif hotel, pengguna hotel,
berupa kata-kata tertulis atau cleaning servis.
lisan dari orang-orang yang 3. Metode Pengumpulan Data
diperlukan yang dapat diamati Dalam penelitian ini akan
yang dilakukan dalam kehidupan digunakan beberapa metode
yang nyata dan sebenarnya pengumpulan data yaitu:
(Moleong, 2007: 4). Dalam hal
a. Interview (wawancara) prinsip syari’ah di Hotel
Menurut Moleong Arini Syari’ah Surakarta,
(2002: 135), wawancara faktor pendukung dan
adalah percakapan dengan penghambat penerapan
maksud tertentu, percakapan prinsip syariah Hotel Arini
itu dilakukan oleh dua Syari’ah Surakarta dan lain-
pelaku, yaitu pihak lain yang diperlukan dalam
pewawancara (interviewer) penelitian ini.
yang mengajukan pertanyaan c. Dokumentasi
dan yang diwawancarai Dokumentasi adalah
(interviewee) yang penggumpulan data melalui
memberikan jawaban atas penyelidikan terhadap benda-
pertanyaan tersebut. Penulis benda tertulis seperti buku,
menggunakan metode ini majalah, dokumen, notulen,
untuk memperoleh gambara agenda dan lain-
secara menyeluruh tentang lain.(Suharsini, 1998 : 42).
analisis Penerapan Prinsip Metode ini digunakan untuk
Syari’ah Di Hotel Arini memperoleh data yang telah
Syari’ah Surakarta. didokumentasikan antara
b. Observasi (pengamatan) lain: data tentang sejarah
Metode observasi ini berdirinya Hotel Arini
digunakan untuk Syari’ah Surakarta, staf
mengumpulkan data tentang karyawan, saran-prasarana,
lokasi hotel, penerapan inventaris hotel.
1. Landasan Bisnis Berbasis
C. Landasan Teori Syariah
1. Bisnis Berbasis Syari’ah Dalam agama Islam
Bisnis dengan sistem diatur tata cara berhubungan
berbasis syariah adalah atau bersosialisasi, baik
Serangkaian aktifitas bisnis dengan sesama hamba
dalam berbagai bentuknya yang (muammalah) atau hamba
tidak dibatasi jumlah (kuantitas) dengan Tuhannya yang lebih
kepemilikan hartanya dikenal dengan ibadah. Dalam
(barang/jasa) termasuk profitnya, kaitanya dengan bisnis,
namun dibatasi dalam cara hendaknya tidak hanya
perolehan dan pendayagunaan diniatkan kepada urusan dunia
hartanya ada aturan halal dan saja atau keuntungan duniawi,
haram (yusanto, 2002: 17). namun menjadi lebih baik jika
Artinya dalam menjalankan akhirat juga diperhatikan.
serangkaian aktifitas bisnisnya Artinya niat dalam berbisnis
manusia untuk meletakkan dasar- harus benar-benar ditujukan
dasar agama sebagai pedoman kepada ridho Allah swt.
didalamnya.
Syari’ah adalah aturan menjunjung tinggi etika dalam
yang diturunkan Allah untuk menjalankan setiap aktifitas
manusia melalui lisan para bisnisnya adalah sebagai
rosulnya. Syari’ah tersebut berikut:
harus menjadi pedoman dalam Tinggalkanlah apa yang
setiap aktivitas manusia, meragukanmu kepada apa
termasuk dalam aktivitas yang tidak meragukanmu.
bisnis. Karena sesungguhnya
kejujuran (berkata benar) itu
      adalah membawa ketenangan
dan kebohongan (berkata
      bohong) itu akan melahirkan
kegelisahan (HR. al-
  Turmudhi).
Kemudian kami jadikan kamu Hadist tersebut
berada di atas suatu syariat mengajak kita semua untuk
(peraturan) dari urusan selalu jujur, terbuka dan
(agama itu), Maka ikutilah transparan dalam berbisnis.
syariat itu dan janganlah Sebab dengan begitu dapat
kamu ikuti hawa nafsu orang- menjaga kemaslahatan
orang yang tidak Mengetahui diantara semua pihak yang
(QS. Al-Jatsiyah: 18). bersangkutan.
2. Prinsip-Prinsip Syari’ah
Menurut pemahaman Dalam Berbisnis
penulis, yang dimaksudkan Harta yang halal dan
dalam ayat tersebut jika barakah niscaya akan
dibenturkan dengan bisnis menjadi harapan bagi pelaku
adalah anjuran kepada bisnis muslim. Karena
manusia agar tidak terjebak dengan kehalalan dan
oleh hawa nafsu yang sering keberkahan itulah yang akan
mencelakakan manusia. mengantar manusia ke
Mereka harus memperhatikan gerbang kebahagiaan dan
aturan-aturan yang telah kesejahteraan di dunia dan di
ditetapkan dalam agama/ akhirat. Akan tetapi untuk
syari’ah sebagai pedoman mendapatkan keberkahan
dalam berbisnis. Apapun, dalam berbisnis tersebut
kapanpun dan dimanapun seorang pelaku bisnis harus
orang menjalankan aktifitas memperhatikan beberapa
bisnisnya. prinsip etika yang telah
Diantara hadist Nabi digariskan dalam Islam,
saw yang menganjurkan umat antara lain:
manusia untuk senantiasa a. Prinsip Kesatuan
Landasan utama Allah. Hal ini disebabkan
yang ada dalam syariat. manusia dalam
Dimana setiap aktifitas bermuamalah selalu
manusia harus didasarkan memiliki tabiat yang
pada nilai-nilai tauhid. buruk dan kontradiktif
Artinya dalam setiap dengan ketentuan yang
aktifitas bisnisnya harus dibuat oleh allah
dilandasi dengan nilai- (Yusanto, Karebet, 2002:
nilai ibadah. 32).
b. Prinsip Kebolehan e. Prinsip Pertanggung
Konsep halal dan Jawaban
haram tidak saja pada Islam mengajarkan
barang yang dihasilkan bahwa semua perbuatan
dari sebuah hasil usaha, manusia akan dimintai
tetapi juga proses pertanggungjawabanya
mendapatkanya, artinya diakhirat untuk memenuhi
barang yang diperoleh tuntutan keadilan dan
harus dilakukan dengan kesatuan, manusia perlu
cara-cara yang dibenarkan mempertanggung
oleh syari’ah islam. jawabkan tindakanya,
c. Prinsip Keadilan termasuk dalam hal ini
Merupakan nilai adalah kegiatan bisnis
dasar, etika aksiomatik (Naqvi, 1993).
dan prinsip bisnis yang f. Prinsip Kebenaran,
bermuara pada satu tujuan, Kebajikan Dan Kejujuran
yaitu menghindari Kebenaran adalah
kedzaliman dengan tidak nilai kebenaran yang
memakan harta sesama dianjurkan dan tidak
dengan cara batil. Sebab bertentangan dengan
pada dasarnya hukum asal aturan islam. Dalam
dalam melakukan konteks bisnis, kebenaran
perjanjian adalah keadilan dimaksudkan sebagai niat,
jangan sampai transaksi sikap dan perilaku yang
syari’ah memuat sesuatu benar, yang meliputi
yang diharamkan hukum, proses akad (transaksi),
seperti riba, gharar, judi, proses
dll (Sulaeman 1985: 176). mencari/memperoleh
d. Prinsip Kehendak Bebas komoditas, proses
Kebebasan dalam pengembangan maupun
islam adalah kebebasan dalam proses upaya
yang terbatas, terkendali meraih/menetapkan
dan terikat dengan margin keuntungan (laba).
keadilan yang diwajibkan
g. Prinsip Kemanfaatan berkaitan dengan
Penerapan prinsip penggunaan objek setelah
kemanfaatan dalam adanya transaksi. Objek
kegiatan bisnis sangat yang memenuhi kriteria
berkaitan dengan objek halal apabila digunakan
transaksi bisnis. Objek untuk hal-hal yang dapat
tersebut tidakhanya menimbulkan kerusakan,
berlabel halal tapi juga maka hal inipun dilarang
memberikan manfaat bagi (Yusanto, Karebet, 2002:
konsumen. Hal ini 36).

HASIL PENELITIAN Hotel Arini Syari’ah


A. Prinsip-prinsip dan Nilai-nilai Surakarta seperti yang telah
Syari’ah pada Hotel Arini diketahui bersama telah
Syari’ah Surakarta menjalankan usaha bisnisnya
Hotel Arini Syari’ah Surakarta secara baik, profesional, adil,
dalam menjalankan aktifitas jujur dan bertanggung jawab.
bisnisnya senantiasa menerapkan Sehingga dapat terus eksis dan
prinsip-prinsip dan menjunjung berkembang sejalan dengan
tinggi nilai-nilai agama Islam. perkembangan zaman.
Prinsip-prindip dan Nilai-nilai Kepemimpinan yang kuat akan
tersebut terkandung dalam setiap menjadikan hotel ini terus
kebijakan yang telah dibuat oleh bertahan dalam arus global. Nilai
Hotel. Mulai dari teknis operasional kepemimpinan seperti ini menjadi
sistem organisasi, teknis operasional sangat penting sebagai kendali
fisik, dan juga pelayanan yang ada. sebuah usaha bisnis.
1. Teknis operasional organisasi 2. Teknis operasional fisik
Dalam hal ini hotel Arini nyaman). Nilai-nilai tersebut buah
Syari’ah Surakarta sangat dari prinsip kebolehan dan
memperhatikan nilai-nilai seperti kemanfaatan yang diajarkan
kebersihan, keindahan, dalam agama. Boleh maksudnya
kenyamanan, kepatuhan dan tidak ada unsur-unsur yang dapat
kebolehan menjadi sangat menciderai agama. Selain itu
penting. Untuk itu pihak hotel dalam segala sesuatunya harus
berusaha mengimplementasikan benar-benar bermanfaat dan
hal tersebut kedalam sebuah berguna.
kebijakan-kebijakan. 3. Teknis operasional pelayanan
Seperti terlihat dalam tata Dalam melayani
ruang hotel (tidak ada gambar pelanggan/pengunjung hotel Arini
atau lukisan makhluk di setiap Syari’ah berpegang kepada
sudut dinding, setiap ruang prinsip kebenaran, keadilan,
terlihat rapi dan bersih serta keterbukaan dan juga kejujuran.
Dengan demikian diharapkan Selain itu Hotel Arini
semua pengunjung hotel akan Syari’ah Surakarta juga
dapat merasakan kenyamanan di memperhatikan menu makanan
dalam hotel. dan minuman yang diberikan
Adapun nilai-nilai Islami kepada pengunjung. Semua
yang terdapat dalam teknis makanan dan minuman sudah
operasional pelayanan jelas harus terlebih dahulu lulus dalam
terlihat pada keramahan hotel dan uji kehalalan dari Majelis Ulama
para karyawanannya, kerapihan Indonesia. Kemudian pembekalan
dalam hal pakaian karyawan, dan penanaman terkait akhlakul
tidak adanya diskriminasi bagi karimah atau sopan santun para
pengguna hotel dan selektifitas pegawai atau karyawan selalu
dalam penerimaan tamu yang dipantau dan ditekankan.
berpasangan.
B. Faktor Pendukung dan menjalankan aktifitas
Penghambat dalam Penerapan bisnisnya.
Prinsip-prinsip Syari’ah pada 4) Sistem dan managemen
Hotel Arini Syari’ah Surakarta. hotel yang baik.
Adapun faktor-faktor yang b. Eksternal
mendukung dan menghambat a) Kepercayaan dan
terhadap penerapan prinsip-prinsip antusiasme masyarakat
Syari’ah pada Hotel Arini Syari’ah terhadap hotel dengan
ini adalah sebagai berikut: label syari’ah yang
1. Faktor Pendukung dijamin kehalalannya ikut
a. Internal mendukung
1) Komitmen dan semangat keberlangsungan hotel
(ghiroh) pemilik hotel arini syari’ah surakarta.
almarhum Bapak Hadi b) Keinginan dan harapan
Mustatik dalam dari masyarakat tentang
menerapkan prinsip dan adanya hotel yang
aturan-aturan agama Islam nyaman, bersih, nyaman
pada awal merintis hingga dan jauh dari hal-hal
sekarang. negatif.
2) Antusiasme karyawan c) Dukungan pemerintah dan
hotel terhadap hotel Majelis Ulama Indonesia
berbasis syari’ah dalam dalam membimbing dan
pemahaman dan mengarahkan
penerapannya dalam perkembangan hotel
menjalankan kebijakan- berlabel syari’ah.
kebijakan serta tata tertib d) Kurang adanya jaminan
hotel. halal dalam hotel
3) Profesionalitas Hotel Arini konvensional pada
Syari’ah Surakarta dalam umumnya yang
berkembang di Indonesia simpulkan mengenai hasil dari
dengan mayoritas penelitian tersebut. Kesimpulan yang
penduduk muslim. penulis dapatkan dari penelitian ini
2. Faktor Penghambat kurang lebih adalah sebagai berikut:
1) Internal 1. Penerapan Prinsip-prinsip
a) Tidak adanya sertifikat Syari’ah
halal dari Dewan a. Hotel Arini Syari’ah
Nasional Syari’ah Surakarta secara legal-formal
Majelis Ulama Indonesia belum bisa dikatakan sebagai
yang menjadi bukti legal- lembaga bisnis berbasis
formal sebagai hotel syari’ah, sebab belum
syari’ah. mendapat sertifikasi halal
b) Standar Kualifikasi dan dari Dewan Syari’ah
Kompetensi Karyawan Nasional Majelis Ulama
yang masih rendah Indonesia (MUI) seperti
(SKNI). Sehingga hal hotel-hotel syari’ah lainnya.
tersebut berpengaruh b. Hotel Arini Syari’ah
terhadap kualitas Surakarta secara praktis
pelayanan kepada sudah dapat dikatakan
pelanggan. sebagai hotel syari’ah, karena
2) Eksternal telah menjalankan prinsip-
1) Masyarakat yang plural prinsip syari’ah yang ada
dan pandangan miring dalam ajaran agama.
masyarakat terhadap c. Prinsip-prinsip tersebut
sebuah hotel sebagai termaktub didalam aturan-
tempat yang aturan atau kebijakan-
menyediakan layanan kebijakan hotel pada
jasa penginapan. keseluruhannya.
2) Perkembangan dan 2. Nilai-nilai yang terlihat dalam
dinamika dalam dunia penerapan prinsip-prinsip
bisnis menuntut pelaku syari’ah di Hotel Arini Syari’ah
bisnis untuk senantiasa Surakarta misalnya adalah:
berkompetisi, yang kejujuran, keramah tamahan,
terkadang dapat kehati-hatian, bertanggung
menjadikan mereka lupa jawab, transparan, tidak
diri sehingga menerjang diskriminatif, amanah, tidak ada
aturan-aturan, etika dan praktik riba dan sebagainya.
moral yang berlaku 3. Dalam penerapan prinsip-prinsip
dalam masyarakat. syari’ah pada Hotel Arini
PENUTUP Syari’ah Surakarta terdapat
A. Kesimpulan beberapa faktor yang
Pada bagian terakhir dari menghambat dan juga
penelitian ini akan penulis coba
mendukung perkembangan dan mereka lupa diri sehingga
dinamika hotel. menerjang aturan-aturan, etika
Faktor-faktor tersebut dan moral yang berlaku dalam
kurang lebih adalah: Komitmen masyarakat.
dan semangat (ghiroh) pemilik B. Saran
hotel almarhum Bapak Hadi 1. Bagi Pihak Hotel
Mustatik dalam menerapkan a) Sebagai hotel yang berbasis
prinsip dan aturan-aturan agama syari’ah perlu dikukuhkan
Islam pada awal merintis hingga atau dikuatkan dengan adanya
sekarang. sertifikasi halal dari Dewan
Ketidak adaan sertifikat Syari’ah Nasional Majelis
halal dari Dewan Nasional Ulama Indonesia (MUI).
Syari’ah Majelis Ulama b) Peningkatan kualitas produk
Indonesia yang menjadi bukti dan pelayanan hotel harus
legal-formal sebagai hotel senantiasa diprioritaskan dan
syari’ah dan Standar Kualifikasi dikembangkan, sehingga
dan Kompetensi Karyawan yang bisnis dibidang perhotelan
masih rendah (SKNI) serta yang berbasis syari’ah lebih
realitas masyarakat yang plural diminati publik dan lebih
dan pandangan miring dikenal.
masyarakat terhadap sebuah c) Kualifikasi dan kompetensi
hotel sebagai tempat yang dalam proses rekrutmen
menyediakan layanan jasa pegawai atau karyawan hotel
penginapan menjadi hambatan hendaknya benar-benar
tersendiri bagi Hotel Arini diperhatikan, sehingga
Syari’ah Surakarta dalam kualitas hotel tetap terjaga
menerapkan prinsip-prinsip atau dengan baik.
aturan syari’ah di hotel itu 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
sendiri. Bagi peneliti yang tertarik pada
Selain itu, perkembangan masalah yang hampir
dan dinamika dalam dunia bisnis sama/sejenis, dapat memaparkan
menuntut pelaku bisnis untuk laporan penelitian ini sebagai
senantiasa berkompetisi, yang bahan kajian/rujukan bagi
terkadang dapat menjadikan penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Dan


Arikunto, Suharsini. 1989. Prosedur Kebudayaan, 1989. Kamus Besar
Penelitian. Jakarta: Bina Aksara. Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Alimin, Muhammad. 2004. Etika dan Pustaka.
Perlindungan konsumen dalam Departemen Agama RI, 1984. Al-
ekonomi islam. Yogyakarta: Qur’an dan Terjemahannya.
BPFE. Jakarta.
Djakfar, Muhammad. 2008. Etika Mardalis, 2002. Metodologi Penelitian
Bisnis Islami. Malang: UIN Suatu Pendekatan Proposal .
Malang Press. Jakarta: Bumi Aksara.
Faiz, Muhammad al-Math. 1994. 1100
Hadits Terpilih, Sinar Ajaran . ,1995. Metodologi Research.
Muhammad. Jakarta: Gema Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Insani Press. Fakultas Psikologi UGM.
Moleong, Lexy. 2002. Metode
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Research. Yogyakarta: Yayasan PT. Remaja Rosda Karya.
Penerbitan Fakultas Psikologi . 2007. Metode
UGM. Penelitian Kualitatif.
Isanto. 2009. Manajemen syariah. Bandung: PT. Remaja
Yogyakarta: pustaka pelajar. Rosda Karya.
Hal: 24-25. Nawawi, Ismail. 2009. Ekonomi
Karebet, Yusanto. 2003. pengantar Kelembagaan Syari’ah.
manajemen syariat. Jakarta: Surabaya: Putra Media
khairun bayan. Nusantara.
Majalah ekonomi syariah vol.9 no.5 http://jurnal-
Th. 2010 / 1431 H ( HAL: 15- sdm.blogspot.com/2009/07/html
16). diakses tanggal 2 November
Karebet, Yusanto. 2002. menggagas 2011 pukul 11.00
bisnis islami. Jakarta: gema (http://hotel-
insani. Hal: 15 konsultan.blogspot.com/2011/11/hote
Lukman, Muhammad. 2002. Visi Al- l-syariah.html) diakses tanggal 10
Qur’an Tentang Etika Dan Juni 2012 pukul 09.00
Bisnis. Jakarta: salemba diniyah.

Anda mungkin juga menyukai