BAB I
PENDAHULUAN
Psikotropika, dan Zat Adiktif) semakin bertambah dari tahun ke tahun jumlah.
Kasus narkoba di Indonesia mengalami kenaikan tajam, rata-rata naik 51, 3% atau
menjelaskan kasus yang dihimpun Badan Narkotika Nasional ini bukan angka riil
yang terjadi dilapangan, karena masih banyak kasus yang belum diketahui.
obat terlarang sehingga perlu kiranya untuk dilakukan pengawasan yang lebih
ketat lagi. Tahun 2016 hingga tahun 2017 tercatat jumlah tersangka kasus
Narkoba pada tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) berjumlah 22.402, Sekolah
Menengah Pertama 44.878 tersangka, Sekolah Menegah Atas 117.147, dan pada
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni 61,9% dari total kasus.
(Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan BNN, Maret 2017).
1
2
Sudah tiba saatnya bagi Indonesia untuk bersikap tegas atas tindak kejahatan
terpidanan dengan kejahatan NAPZA, keputusan ini juga didukung penuh oleh
karena masa remaja adalah pencarian identitas diri, perasaaan penasaran dan ingin
pada tahun 2017 saja, menyebutkan bahwa 70% pengguna narkoba adalah anak-
anak sekolah atau pelajar (detiknews, 2017). Kasus lain yang tidak kalah
sebanyak 95 siswa sekolah dasar terlibat dalam penggunaan narkotika dan obat-
obatan terlarang. Tidak hanya itu, aparat juga menemukan pengguna narkoba
sebanyak 363 kasus pada Sekolah Menengah Atas (SMA) (BNN, 2017).
menggunakan Narkoba. Bahkan remaja Indonesia saat ini tidak hanya berstatus
sebagai pemakai tetapi juga pengedar. Hal demikian adalah bukti adanya
kemrosotan moral dan etika pada remaja dewasa ini (BNN, 2017).
3
berjumlah 348 orang dari total 5.127 orang yang direhabilitasi di tahun itu.
2016 yakni anak usia sekolah dan remaja di bawah 19 tahun berjumlah 2.186 atau
masalah di sekolah. Remaja dengan status orang tua seperti ini menimbulkan
permasalahan internal diri seperti, perasaan anak yang kurang percaya diri,
kurang sukses di pendidikan atau pergaulan, pemarah, suka mencela diri sendiri,
mudah frustasi, dan cenderung lebih mudah tergiur imingiming zat-zat adiktif
(Grudem, 2012).
prestasi belajar yang menurun disebabkan oleh perilaku anak didik yang tidak
menaati peraturan sekolah seperti beberapa siswa keluyuran di luar kelas atau
membolos sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Saat ditegur
Perilaku remaja di luar dapat memberikan efek yang baik maupun buruk.
dan penuh etika sosial tentu tidak masalah. Namun apabila lingkungan di luar itu
akan sangat membahayakan bagi remaja. Lingkungan yang buruk tersebut sangat
mudah mempengaruhi remaja karena sifat remaja yang senang mencoba hal-hal
yang baru dan belum memiliki kontrol diri yang kuat membuat remaja mudah
disebabkan sebagai cara untuk mencari perhatian dari anggota keluarga, teman-
temannya atau sebagai kompensasi dari rasa inferiornya karena merasa ditolak di
konsentrasi dan malas untuk belajar, dan perilaku tersebut dapat mempengaruhi
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka
pada remaja putra dengan tingkat prestasi di SMA Negeri 1 Kroya Kecamatan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Aplikatif
1. Siswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
pada ketiga zat tersebut adalah NAPZA yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah NAPZA biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua
istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama. Secara etimologi
narkoba berasala dari bahasa inggiris yaitu narcotics ynag berarti obat bius,
yang artinya sama dengan narcosis dalam bahasa Yunani yang berarti
narkoba berarti bahan-bahan pembius, obat bius atau penenang (Hasan Sadly,
2012).
narokoba adalah istilah umum untuk semua jenis zat yang melemahkan atau
7
8
Dalam defenisi narkotika ini sudah termasuk jenis candu seperti morpin,
cocain, dan heroin atau zat-zat yang dibuat dari candu seperti (meripidin dan
Sasangka, 2013).
1 menyebutkan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
narotika adalah obat atau zat yang dapat menenangkan syaraf, mengakibatkan
serta dapat menimbulkan adiksi atau kecanduan dan ditetapkan oleh menteri
1. Narkoba alamai
Narkoba alami merupakan jenis narkoba yang masih alami dan belum
a. Ganja
khusus. Tanaman ini tumbuh pada daerah beriklim sedang dan tumbuh
(Soeharno, 2011).
11
atas 1.000 meter di atas permukaan air laut. Lebih jelas Mardani
b. Opium
Juice dalam bahasa Yunani) adalah getah bahan baku Narkotika yang
opium disebut juga dengan poppy adalah getah bahan baku narkotika
dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari
ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu bunga dengan
lazim dijadikan tanaman hias. Buah opium berupa bulatan sebesar bola
berwarna putih seperti susu yang keluar dari kotak biji tanaman
disiapkan dari getah kental yang dikeringkan dari kapsul bunga candu
opium atau papaver somniverum, adalah hanya satu dari lebih 100
banyak bunga yang berbeda, itu merupakan satu dari hanya dua
seperti gula, protein, cuka, air dan banyak alkaloida, dan beberapa
dengan elemen lainnya, memiliki rasa yang pahit, dan secara khas
a. Morfin
morfin bentuk tepung yaitu sebagai berikut : Sifat morfin yaitu khasiat
Efek morfin terjadi pada susunan syaraf pusat dan organ yang
4. Narkotika sintesis
a. Sabu (Amfetamin)
merupakan satu jenis narkoba yang dibuat secara sintetis dan kini
akhir 1960-an hingga akhir 1980-an. Dan ada beberapa bentuk meth
2012).
“reserve powers” yang ada di dalam tubuh manusia dan ketika efek
psikologis).
nama lain: ATS, SS, ubas, ice, Shabu, Speed, Glass, Quartz, Hirropon
merasa lebih percaya diri. Perasaan ini bisa bertahan sampai 12 jam,
b. Ekstasi (MDMA)
kemurnian salah satu jenis narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan
ada 36 jenis ekstasi yang telah beredar. Ada bukti bahwa orang dapat
bekas pemakai yang sudah tidak memakai ekstasi selama enam bulan
bersifat jangka panjang dan tidak dapat diperbaiki. Bahkan ekstasi bisa
berbeda:
pendarahan otak.
c. Cocain
demam, perut nyeri, mual, dan muntah. (M. Ridha Ma‟ruf, 2010).
beta-truxilin
perdagangan gelap antara lain cairan berwarna putih atau tanpa warna,
kristal berwarna putih seerti dammar (getah perca), bubuk putih seperti
nama jalanan yang lain seperti koka, coke, crack, happy dust, charlie,
d. Heroin
adalah bubuk kristal putih yang dihasilkan dari morfin; jenis narkotik
dari Hero, dalam bahasa jerman heroic yang berarti pahlawan (Hari
(bawah kulit).26 Selain cara yang demikian, cara yang lebih berbahaya
sebuah lubang dari keristal rol atau pipa setelah itu dihirup melalui
sugar)
berwarna abu-abu yang juga diberi warna lain untuk menandai cici
dan kinin.
25
untuk disuntikkan.
e. Putaw
putaw lebih rendah atau dapat disebut heroin kelas emapat sampai
dragon), bisa juga dipakai dengan cara dihirup melalui lubang hidung
f. Katinone
Indonesia, zat ini sudah beberapa tahun ada. Pengguna metilon belum
banyak di Indonesia dan belum ada yang mengalami gejala putus zat
nama asli cathinone (Katinona) yang struktur kimia dan efek mirip
tumbuhan yang bernama Khat atau Cathaedulis atau Sirih Arab, yang
biasa tumbuh di Afrika Timur dan Tengah serta sebagian Jazirah Arab.
Tumbuhan Khat atau sirih Arab, biasa diminum sebagai teh Arab atau
Zat katinon ini dapat dibuat sintetis yang kekuatannya sekian kali
lipat dibandingkan dengan yang alami, zat katinon yang sintetis ini
pil sebagai pengganti pil ekstasi. Dibanyak negara, Khat bukan bahan
konvensi itu. Tetapi secara logika, tentunya zat ini dapat disamakan
metilon, gugusan belakangnya adalah katinon. Efek kedua zat ini sama
Selain jenis narkoba ditinjau dari bahannya maka narkoba juga dapat
Menurut G Austin (2011) golongan ini antara lain stimulan, depresan, dan
halusinogen.
1. Stimulan
2. Depresan
sebagai berikut:
macam efek perasaan menjadi labil, bicara tak karuan dan tidak jelas,
3. Halusinogen
pohon kaktus peyote), ketamine, psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP
oleh manusia dari waktu ke waktu, tidak sedikit justru terjadi penyalahgunaan.
Narkoba, yang disatu sisi dapat digunakan dalam dunia kedokteran dan ilmu
pengetahuan, akan tetapi pada sisi lain telah disalahgunakan oleh segelintir
1. Masalah Kesehatan
dan reproduksi‟
Tiket.
pilo ereksi, tekanan darah naik, pernafasan naik, suhu badan naik,
psikis, seperti antara lain gelisah, cemas, takut, curiga dan waspada
kepribadian yang labil atau mudah goyah. Mereka yang sudah kecanduan
2010).
2. Masalah Ekonomi
juga sangat mahal, yang dapat menjerumuskan orang tua atau keluarga
d. Menimbulkan biaya sosial yang tinggi putus sekolah atau putus kerja
bersekolah atau bekerja serta beban psikologis, aib, dan sosial yang
yang lebih jauh dapat menyebabkan putus sekolah, putus kerja atau
kematian
4. Masalah Kultur/Budaya
berikut:
“masa bodo" dengan lingkungan sekitarnya. Kalau hal ini terus terjadi,
maka amat disayangkan; padahal manusia oleh Tuhan Yang Maha Esa
jerat narkoba. Upaya penegakan hukum yang tegas dan ketat diharapkan
38
tindak kejahatan yang berkenaan dengan narkoba. Hal itu juga dapat
menggunakan tes.
suatu mata pelajaran, yang lazim diperoleh dari nilai tes atau angka yang
diberikan guru. Bila angka yang diberikan guru rendah, maka prestasi
seseorang dianggap rendah. Bila angka yang diberikan guru tinggi, maka
prestasi seorang siswa dianggap tinggi sekaligus dianggap sebagai siswa yang
sukses dalam belajar. Ini berarti prestasi belajar menuju kepada optimal dari
kegiatan belajar.
yang dapat diukur secara aktual sebagai hasil dari proses belajar. Berdasarkan
bentuk angka yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
a. Faktor Internal
maupun mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor
gizi. Anakanak yang kurang gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan
2) Kondisi Psikologis
faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor
psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang
luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan,
41
4) Intelegensi/Kecerdasan
belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha
5) Bakat
adalah suatu yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan
dan minat subyek itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap
6) Motivasi
b. Faktor Eksternal
Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala
sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi
1) Faktor Lingkungan
a) Lingkungan Keluarga
b) Lingkungan Sekolah
c) Lingkungan Masyarakat
2) Faktor Instrumental
b. Belajar harus senantiasa bertujuan searah dan jelas bagi peserta didik.
c. Belajar akan efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni
pelajaran.
e. Jenis belajar yang paling utama adalah belajar dengan berpikiran kritis
f. Cara belajar yang paling efektif adalah dalam pemecahan masalah melalui
diskusi.
peroleh pengertian.
45
h. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang di pelajari dapat di
kuasai.
tertib.
Pengukuran prestasi belajar siswa dengan melakukan tes, ujian dan ulangan.
Istilah ulangan umum yang dulu disebut THB (Tes Hasil Belajar) dan TPB
(Tes Prestasi Belajar). Sebuah proses belajar mengajar atau untuk menentukan
tiga fungsi pokok yang penting, yaitu: (1) untuk mengetahui perkembangan
dan kemajuan, dalam rangka waktu tertentu, (2) untuk mengetahui sampai di
mana perbaikan suatu metode yang digunakan guru dalam mendidik dan
(2010).
mengajar antara lain: (1) untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai
bagi murid, (2) untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau
hasil belajar dari murid, (3) untuk menempatkan murid dalam situasi belajar
mengajar yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh
murid, dan (4) untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami
samping itu, dapat juga dikatakan bahwa jenis-jenis penilaian sebagai berikut:
(1) ulangan harian mencakup bahan kajian satu pokok bahasan atau beberapa
47
pokok bahasan untuk memperoleh umpan balik bagi guru, (2) ulangan umum
atau unit dalam catur wulan atau semester yang bersangkutan dalam kelas
yang sama. Hasil ulangan umum selain untuk mengetahui pencapain siswa
juga digunakan untuk keperluan laporan kepada orang tua siswa dan
ganda dan sering dilakukan secara bersama-sama pada suatu wilayah maupun
wilayah tingkat I, (3) ujian akhir, ujian akhir ada yang bersifat nasional, ada
yang bersifat regional, dan ada yang bersifat lokal. Hasil penilaian ini dapat
Teknik dan alat penilaian yang sering digunakan kepala sekolah adalah:
(1) teknik tes, terdiri dari tes tertulis, yaitu: tes objektif dan tes uraian, tes
lisan, dan tes perbuatan, (2) teknik non tes yang dilaksanakan melalui
2.3 Remaja
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama
sebagai masa perubahan, meliputi perubahan dalam sikap, dan perubahan fisik
48
perubahan baik secara emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh
setempat. WHO membagi kurun usia dalam 2 bagian, yaitu remaja awal 10-14
tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Batasan usia remaja Indonesia usia 11-24
tahun dan belum menikah (Sarwono, 2011). Menurut Hurlock (2011), masa
dilanjutkan dengan masa remaja tengah (15-17 tahun), dan masa remaja akhir
(18-21 tahun).
baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.
Pada tahap ini remaja awal sulit untuk mengerti dan dimengerti oleh orang
yang mempunyai sifat yang sama pada dirinya. Remaja cendrung berada
mana. Pada fase remaja madya ini mulai timbul keinginan untuk
inginkan.
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa yang ditandai
publik.
50
1. Kegelisahan.
angan, dan keinginan yang ingin diwujudkan di masa depan. Hal ini
2. Pertentangan
yang sering terjadi ini akan menimbulkan kebingungan dalam diri remaja
tersebut.
3. Mengkhayal
4. Akitivitas berkelompok
atasi bersama.
Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high
curiosity). Karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung
1. Perkembangan fisik
Pada anak laki-laki tumbuhnya kumis dan jenggot, jakun dan suara
sperma. Ejakulasi ini biasanya terjadi pada saat tidur dan diawali dengan
telah memproduksi sel telur yang tidak dibuahi, sehingga akan keluar
(Sarwono, 2011).
2. Perkembangan emosi
hormon, dapat ditandai dengan emosi yang sangat labil. Remaja belum
(Sarwono, 2011).
3. Perkembangan kognitif
masalah dengan tindakan yang logis. Remaja dapat berfikir abstrak dan
menghadapi masalah yang sulit secara efektif. Jika terlibat dalam masalah,
4. Perkembangan psikososial
kelompok sebaya. Pada masa ini, remaja mulai tertarik dengan lawan
berat badan dan proporsi tubuh dapat menimbulkan perasaan yang tidak
menyenangkan seperti, malu dan tidak percaya diri (Potter& Perry, 2009).
Faktor Internal
Kondisi Fisiologis
Secara Umum
Kondisi Psikologis
Kondisi Panca Indera
Intelegensi/Kecerdasan
Bakat Prestasi Belajar
Motivasi
Faktor Eksternal
Faktor Lingkungan
Faktor Instrumental
Faktor Narkoba
BAB III
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian
Terlarang Pada Remaja Putra merusak disiplin dan motivasiyang sangat penting
membolos lebih besar dari pada siswa lain, hal ini dapat dapat menyebabkan
54
55
merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha
untuk memahami. Hipotesis dapat diturunkan dari teori, tetapi ada kalanya sukar
diadakan perbedaan yang tegas antara teori dan hipotesis. Hipotesis yang
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran yang memiliki atau yang didapatkan oleh satuan-satuan penelitian tentang
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
peneliti mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2010:126).
telah diberikan
Kabupaten Indramayu
enumerator.
responden.
g. Menunggu responden mengisi kuesioner tersebut, dan jika ada hal yang
peneliti.
a. Editing
perbaikan isian dalam kuisioner tersebut apakah sudah lengkap dalam arti
semua data yang diperlukan telah terisi dan apakah cukup jelas atau
terbaca. Apabila ada data-data yang belum lengkap maka perlu dilakukan
b. Coding
dalam bentuk kode (angka atau huruf) kemudian diolah ke dalam program
apabila tidak akan terjadi bias, meskipun hanya memasukan data saja.
Apabila semua data dari setiap sumber data atau sampel selesai
data sesuai dengan kriteria yang ada. Analisis data untuk penelitian ini
a. Analisis Univariat
1) Distribusi Frekuensi
f
p x100%
n
Keterangan :
P = Proporsi
f = Frekuensi Kategori
n = Jumlah sampel
(Arikunto, 2010:131)
Variabel f %
Jumlah
2) Analisis Bivariat
yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Uji yang
dipakai adalah uji Chi- Square dengan batas kemaknaan α = 0,05 atau
321) adalah:
64
(𝑂−𝐸)2
X2=∑ 𝐸
Apabila ada sel yang kosong atau nilai < 5, maka di gunakan
2) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan kecil dari
1(satu)
3) Tidak lebih dari 20% sel yang mempunyai nilai harapan kecil dari
4) Namun untuk tabel 2x2 hal ini tidak dapat dilakukan sehingga
terikat.
2) Nilai ( value) > 0,05, maka Ho gagal ditolak, yang berarti tidak
terikat.
Tabel 4.5
Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi Tahun 2018
Tahun 2018
No Kegiatan
Februari Maret April
I II III IV I II III IV I II III IV
1 TAHAPAN PERSIAPAN
a. Memilih Lahan Penelitian
b. Studi Pendahuluan
c. Menyusun proposal
d. Seminar Proposal
e. Perbaikan hasil sidang
proposal
2 TAHAPAN PELAKSANAAN
a. Permohonan Izin Penelitian
b. Pengumpulan Primer
c. Melakukan Pengolahan Data,
Analisa Data
d. Penarikan Kesimpulan
3 TAHAP AKHIR
66
a. Menyusun Laporan
b. Sidang Ujian Hasil Penelitian
c. Perbaikan Hasil Sidang