Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn”A”

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HALUSINASI PENDENGARAN


DAN PENGLIHATAN DI RUANG ANGSOKA RSJ MUTIARA SUKMA NTB

Tanggal masuk rumah sakit : 07-12-2016


Tanggal pengkajian : 16-01-2017

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas pasien
Inisial : Tn”A”
Jenis kelamin : laki – laki
Umur : 23 tahun
No.Rm : 04 65 32
Informan : pasien
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Desa penato’l, Kec. Npunda, Kota bima
2. Identitas penanggung jawab
Inisial : Tn”S”
Umur :-
Hub dgn pasien : kakak misan
Alamat : desa penato’l, Kec. Nipunda, Kota bima

B. Alasan masuk RS
Pasien masuk dengan dibawa oleh keluarganya pada tanggal 07/12/16, pukul
06:15 WITA. Dengan keluhan pasien banyak diam, bengong, bicara sendiri dan sering
keluyuran sejak 5 bulan yang lalu sebelum pasien dibawa ke RSJ oleh keluarganya.
Pada saat pengkajian pada tanggal 16/01/2016 pasien mengeluh mendengar suara –
suara yang sedang memanggil namanya dan melihat bayangan seorang laki – laki yang
mau menarik tangannya keluar dari ruangan. Pasien mengatakan ketakutan saat
mendengar suara dan bayangan tersebut
MK : halusinasi pendengaran dan penglihatan.
C. Faktor predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan juga sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, ini
merupakan pertama kali pasien masuk RSJ.
MK : -
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi obat untuk orang gangguan jiwa
sebelumnya
MK : -
3. Aniaya fisik
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual, kekerasan dalam keluarga,
tindakan kriminal dan aniaya fisik baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi.
MK : -
4. Pengalaman tidak menyenangkan
Pasien mengataan mulai gelisah dan berdiam diri dirumah semenjak ibunya
meninggal, pasien mengatakan ibunya meninggal ketika masih duduk di bangku SMA
kelas 3 (tiga) semenjak saat itu pasien jarang bergaul dengan orang karena merasa iri
dengan teman – temannya yang masih memilliki ibu, selain itu ia mengatakan sering
diremehkan oleh orang – orang karena tidak memiliki pekerjaan tetap dan jarang mau
bekerja, pasien mengatakan merasa malu dengan omongan orang orang di lingkungan
rumahnya

D. Fisik
1. Tanda vital
a. TD : 110/70 mmHg
b. S : 36,4ºC
c. N : 84 x/menit
d. RR :19 x/menit
2. Ukur
a. BB :54 kg
b. TB :168 cm
3. Keluhan fisik
Pasien mengatakan tidak ada keluhan dirasakan pada tubuhnya misalnya patah tulang,
lika pada tangan dan lain sebagainya
E. psikososial
1. Genogram

Keterangan :

Laki – laki atau perempuan hidup


Tinggal serumah
Garis keturunan
pasien
laki – laki atau perempuan meninggal

Penjelasan : pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, pasien tinggal


serumah dengan ayah kandungnya dan 3 saudaranya
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatkan menyukai seluruh anggota tubuhnya misalnya menyukai bentuk
hidungnya, warna kulit dan lain sebagainya
MK : -
b. Identitas diri
Pasien mengatakan dirinya seorang laki – laki, umur 23 tahun, pendidikan sampai
SMA, pekerjaan sebagai buruh, setatus belum kawin
MK : -
c. Peran diri
Pasien mengatakan mempunyai peran menjadi seorang anak, selain itu pasien juga
mengatakan sering membantu ayahnya bekerja sebagai buruh.
MK : -
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang, selian itu pasien
mengatakan ingin menjadi seorang TNI karena itu merupaan cita – cita sejak kecil.
MK : -
e. Harga diri
Pasien mengatakan ingin dihargai dan tidak ingin jadi bahan pembicaraan orang
lain karena selama berada di rumah pasien sering direndahkan oleh orang lain
karena tidak memiliki pekerjaan tetap dan jarang mau bekerja, pasien mengatakan
malu dengan semua itu sehingga ia jarang bergaul dengan masyarakat
MK :
3. Hubunga social
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah kedua orang
tuanya dan sudara – saudaranya, terutama ibunya karena setiap ada masalah selalu
dibicarakan dengan ibunya, pasien mengatakan bahwa ibunya adalah orang yang
paling mengerti akan keadaannya dibandingkan dengan ayahnya, pasien
mengatakan ayahnya tipe orang yang pendiam karena jarang sekali berkomunikasi
dengan anak- anaknya
MK : -
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat.
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok / masyarakat
dilingkungan rumahnya misalnya ikut pergi yasinan, dan ikut gotong royong,
karena karena malu sebab sering diremehkan oleh orang orang , sedangkan selama
di RSJ pasien cukup kooperatif dan dan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh
perawat dan mahasiswa.
MK :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan selama berada dirumah, jarang berhubungan dengan orang lain
semenjak ibunya meninggal, karena pasien merasa iri dengan teman – temanya
yang masih memiliki ibu, sementara dia ibunya telah meniinggal, selain itu pasien
juga sering diremehkan orang – orang karena tidak memiliki pekerjaan tetap dan
jarang pergi bekerja, sedangkan selama dirumah sakit pasien tidak memiliki
hambatan berhubbungan dengan orang lain.
MK :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan dirinya beragama islam dan yakin bahwa agama islam
merupakan agama yang paling baik di antara agama yang lain. Pasien mengatakan
percaya kepada Allah SWT bahwa penyakit yang dialaminya sekarang akan
sembuh dengan pertolongan Allah SWT.
Mk : -
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan selama dirumah jarang menjalankan shalat 5 waktu karena
malas, saat dirumah sakit pasien mengatakan tetap melaksanakan shalat 5 waktu
supaya penyakitnya cepat diangkat dan disembuhkan oleh Allah SWT.
MK : -

F. Status mental
1. Penampilan
Pasien menggunakan pakaian cukup rapi, rambut tampak pendek, dan tidak bau,
gigi tampak bersih dan kuku tampak pendek.
MK : -
2. Pembicaraan
Pasien tampak kooperatif, pada saat diajak berbicara nada pasien pelan jelas dan
dapat dimengerti.
MK : -
3. Aktivitas motoric
Pasien tampak kooperatif, pasien mmampu melakukan aktivitas tanpa
membutuhkan bantuan.
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan sedih jika mengingat ibunya dan pasien merasa ketakutan
apabila ia mendengar suara yang memanggil namanya dan melihat bayangan
seorang laki – laki yang menarik tangannya.
MK : Halusinasi pendengaran dan penglihatan.
5. Afek
Afek pasien stabil, yaitu mampu mengikut semua stimulasi yang diberikan dan yang
diarahkan.
MK : -
6. Interaksi selama wawancara
Pasien tampak merespon pertanyaan dengan baik, kontak mata ada, nada bicara
pasien pelan.
MK : -
7. Persepsi
Pasien mengatakan masih sering mendengar suara – suara yang memanggil
namanya dan melihat bayangan seorang laki – laki yang mau menarik tangannya
untuk keluar dari ruangan, pasien mengatakan setiap hari mengalami kejadian
tersebut yaitu pada pagi hari, siang dan malam hari, namun paling sering terjadi
pada siang hari.pasien tampak mondar mandir di ruangan sambil memegang ke dua
telinganya, pasien tampak memandang ke satu arah
MK : haluasinasi pendengaran dan penglihatan
8. Proses piker
Ketika wawancara pasien tampak mendengarkan setiap pertanyaan yang diberikan
dan menjawab sesuai dengan pertanyaan.misalnya selamat siang pak, gimana
kabarnya sekarang
MK : -
9. Tingkat kesadaran
Pasien sadar dengan apa yang telah diperbuat, pasien mampu membedakan waktu,
misalnya pagi, siang dan malam. Serta mampu membedakan dimana dia berada dan
dapat membedakan orang misalnya membedakan antara perawat dengan temannya
sendiri atau laki-laki dan perempuan
MK : -
10. Isi piker
Ketika wawancara pasien mengatakan ketakutan saat mendengar suara – suara yang
memanggil namanya dan melihat bayangan serang laki – laki yang mau menarik –
narik tangannya dan mau membawanya keluar dari ruangan.
MK : -
11. Memori
a. Ingatan jangka panjang (1 bulan )
Pasien mengatakan ingat bahwa ia sering berbicara sendiri sudah 5 bulan
sebelum pasien dibawa ke RSJ oleh keluarganya
MK : -
b. Ingatan jangka pendek (1 minggu)
Pasien mengatakan bahwa satu minggu yang lalu ia melakukan kegiatan
seperti ikut serta saat penyuluhan.
MK : -
c. Daya ingat saat ini
Pasien dapat mengingat kegiatan yang baru saja ia lakukan misalnya :
mandi, makan, minum dll.
MK : -
12. Tingkat konsentrasi berhitung
Konsentrasi pasien baik, terbukti saat berhitung, perkalian, pengurangan,
pembagian dan tambah – tambahan, pasien dapat menjawab misalnya : 5 x 7 = 35,
100-7 = 93, 93-7 =86, 21:3 = 7, 20 + 7= 27
MK : -
13. Kemampuan penilaian
Pasien mampu dan mengerti dalam mengambil keputusan misalnya, pasien cuci
tangan sebelum makan, pasien mandi dulu sebelum makan.
MK : -
14. Daya tilik tiri.
Pasien sadar bahwa dirinya dirawat di RSJ mutiara sukma.jiwa karena sakit
gangguan jiwa
MK : -

G. Kebutuhan persiapan pulang.


1. Makan dan minum
Pasien makan teratur 3 x sehari dengan porsi yang sudah disediakan,, pasien selalu
mencuci tangan sebelum makan, kemudian minum obat yang sudah
disediakan.oleh perawat
MK : -
2. BAB dan BAK
Pasien mengatakan BAB 1 x sehari, tidak ada keluhan saat BAB, BAK 5 x sehari
dengan warna kuning jernih, pasien bisa BAB dan BAK secara mandiri.
MK : -
3. Mandi
Pasien mandi 2 x sehari dengan menggunakan sabun dan menggosok gigi 2 x
sehari pagi dan sore setelah makan
MK : -
4. Berpakaian
Penampilan pasien cukup rapi, Pasien mampu berpakaian secara mandiri dan
mengganti pakaian 2x seminggu
MK : -
5. Istirahat tidur
Pasien mengatakan tidur siang kurang lebih 2 jam dan malam lebih kurang 6 jam.
MK : -
6. Penggunaaan obat
Pasien meminum obat secara teratur sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh
perawat.yaitu 2x sehari pada pagi dan siang, pagi dan malam
MK : -
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan jika sakit memeriksa kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit.
MK : -
8. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan kegiatan selama di dalam rumah yaitu nonton tv, makan,
mencuci pakaiannya sendiri
MK : -
9. Kegiatan diluar rumah
Pasien mengatakan kegiatan di luar rumah pergi bekerja sebagai buruh.
MK : -

H. Mekanisme koping
1. Adaptif (+)
Asien mampu menceritakan masalahnya, pasien mampu beraktifitas secara
mandiri, pasien mampu melakukan kegiatan relaksasi secara mandiri dan pasien
mampu berkomunikasi dengan teman – temannya.
MK : -
2. Maladaptive (-)
Pasien mengatakan selalu sedih dan melamun jika mengingat sosok ibuknya
MK : koping individu in efektif

I. Masalah psikososial dan lingkungan


1. Masalah dengan hubungan kelompok
Pasien mampu besosialisasi dengan psien lain.

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan


Pasien mengatakan nyaman di ruangan karena banyak teman.

3. Masalah dengan pendidikan


Pasien mengatakan pendidikannya hanya sampai SMA karena terbentur oleh
kebutuhan ekonomi

4. Masalaha dengan pekerjaan


Pasien mengatakan bekerja sebagai bururh.

5. Masaslah ekonomi
Pasien mengatakan ekonomi keluarganya pas – pasan atau berkecukupan, selama
dirawat di RSJ pengobatan pasien ditanggung oleh pemerintah karena pasien
menggunakan kartu playanan kesehatan JKN

6. Masalah dengan pelayanan kesehatan


Pasien mengatakan berobat ke puskesmas atau rumah sakit menggunakan JKN.

J. Pengetahuan kurang tentang gangguan jiwa


Pasien mengatakan tidak tahu pasti penyebab gangguan jiwa tetapi mengerti tanda
gangguan jiwa misalnya : bicara sendir, suka menyendiri, dan orang gangguan jiwa
harus diobati supaya sembuh.
MK : Kurang pengetahuan tentang gangguan jiwa
K. Aspek medis
1. Diagnose medis : skizofrenia paranoid.
2. Therapy medis : Risperidon 2 x 3 mg, pagi dan sore.
Alprazolam 2 x 0,5 mg, pagi dan malam
Fungsi :
a. Risperidon : berfungsi untuk menangani skizofrenia dan masalah psikosis lain,
mengurangi prilaku agresif
b. Alprazolam : berfungsi untuk mengatasi kecemasan, serangan panic,
kecemasan yang berkaitan dengan depresi.

Anda mungkin juga menyukai