Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pembangunan nasional ditujukan untuk meraih cita-cita perjuangan


kemerdekaan Indonesia guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara
keseluruhan. Kegiatan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dalam rangka
memenuhi kebutuhannya sebagian besar disumbangkan oleh sektor usaha, baik
yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur. Dalam
mengisi cita-cita perjuangan tersebut maka perlu dilakukan program yang
terencana dan terarah untuk melaksanakan proses pembangunan agar tujuan
nasional dapat dicapai sesuai dengan filsafah yang mendasari perjuangan tersebut
yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Suatu kenyataan yang dihadapi oleh pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan adalah masalah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang
dapat dilakukan apabila sistem produksi dapat digiatkan, yang meliputi
pengolahan/pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki negara. Jika dapat
diciptakannya sistem produksi, maka kesempatan kerja dan pendapatan
masyarakat dapat ditingkatkan. Jika pendapatan menjadi lebih baik maka,
masyarakat dimungkinkan mengembangkan keahlian dan keterampilan dirinya
masing-masing ke tingkat yang lebih mapan yang pada akhirnya akan
disumbangkan pada pembangunan itu sendiri, atau sektor usaha yang terdiri atas
beberapa bidang, salah satunya adalah bidang jasa.
Jasa telekomunikasi adalah salah satu sektor usaha yang bergerak pada
bidang jasa. Salah satunya adalah infrastruktur strategis yang membantu lalu lintas
komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Penggunaan satelit komunikasi
ternyata dapat memberi dampak meluas. Sejak dioperasikannya satelit Palapa,
pembicaraan telepon di Indonesia tercatat meningkat. “Pembicaraan telepon
otomatis pada tahun 1976 tercatat1.137.971.712 pulsa. Ini meningkat menjadi
1.543.183.738 pulsa (tahun 1977),2.164.647.936 pulsa (tahun 1978),
2.504.542.206 pulsa (tahun 1979), dan3.353.441.979 pulsa (tahun

1
1980)”( https://www.academia.edu/4845196/Bisnis_Telekomunikasi_di_Indonesi
a_Prospek_dan_Tantangannya).
Ekonomi Indonesia kemudian juga terus tumbuh secara mantap, sehingga
Indonesia dijuluki sebagai salah satu “macan Asia” (Asian Tigers) bersama
negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Korea, Taiwan, dan lain-lain.
Bahkan Indonesia bersama negara-negara ini mendapat julukan “keajaiban Asia”
(The Asian Miracles) dari Bank Dunia.
Tentu saja semua prestasi ekonomi itu tidak semata-mata karena Indonesia
menggunakan satelit untuk telekomunikasinya. Banyak faktor yang memengaruhi
pertumbuhan ekonomi, terutama stabilitas politik dan iklim investasi, ditambah
lagi ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. Dalam hal terakhir inilah,
peran sarana dan prasarana perhubungan serta telekomunikasi menjadi penting.
Arti pentingnya karena kecepatan pertukaran informasi dan data ikut menentukan
cepat-lambatnya pengambilan keputusan-keputusan bisnis Telekomunikasi di
Indonesia Kategori Umum bisnis.
Menurut situs resmi PT Telkomsel Tbk yang pernah penulis baca, pada tahun
1993 PT Telkomsel Tbk mulai merambah teknologi nirkabel GSM, di tahun
selanjutnya, pada 1994 PT Satelit Palapa Indonesia operator jaringan GSM
pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu SIM muncul. PT Telkomsel
kemudian didirikan bersama Indosat pada tahun 1995 dan meluncurkan kartu
Halo pada tanggal 26 Mei 1995 sebagai layanan paska bayar. Pada tahun 2015
Saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh
Singtel sebesar 35%.
Telkomsel menjadi operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia dengan
139,3 juta pelanggan per 31 Desember 2014 dan pangsa pasar sebesar 51% per 1
Januari 2007. Jaringan Telkomsel telah mencakup 288 jaringan roaming
internasional di 155 negara pada akhir tahun 2007. Telkomsel telah menjadi
operator seluler ketujuh di dunia yang mempunyai lebih dari 100 juta pelanggan
dalam satu negara per Mei 2011. Telkomsel meluncurkan secara resmi layanan
komersial mobile 4G LTE pertama di Indonesia. Layanan Telkomsel 4G LTE
memiliki kecepatan data access mencapai 36 Mbps.

2
Saat ini Telkomsel menggelar lebih dari 100.000 BTS yang menjangkau sekitar
98% wilayah populasi di Indonesia. Sebagai operator selular nomor 6 terbesar di
dunia dalam hal jumlah pelanggan, telkomsel merupakan pemimpin pasar industri
telekomunikasi di Indonesia yang kini dipercaya melayani lebih dari 143 juta
pelanggan pada tahun 2015-2016. Dalam upaya memandu perkembangan industri
telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband,
Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi 3G,
HSDPA, HSPA+, serta pengembangan jaringan Long Term Evolution (LTE). Kini
Telkomsel mengembangkan jaringan broadband di 100 kota besar di Indonesia.
Untuk membantu pelayanan kebutuhan pelanggan, Telkomsel kini didukung akses
call center 24 jam dan 430 pusat layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Telkomsel bekerja pada jaringan 900/1.800 MHz.
Keberhasilan suatu usaha dapat diukur dari tingkat keuntungan yang
diperoleh dari usaha yang dijalankannya. Untuk mengetahui usaha tersebut
memperoleh laba atau menderita rugi dibutuhkan informasi keuangan yang
bersifat kuantitatif, yang selanjutnya dapat berguna untuk pengambilan keputusan
oleh berbagai pemakai di masa yang akan datang. Informasi keuangan yang dibuat
oleh perusahaan dinamakan laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba rugi
atau kinerja keuangan, selain itu terdapat laporan posisi keuangan atau neraca
yang menggambarkan tentang posisi keuangan pada periode tertentu, yang terdiri
dari asset, kewajiban atau liabilitas dan ekuitas atau modal.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan ekuitan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan yang disusun untuk tujuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pengguna.
Suatu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami,
relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Akuntansi memiliki kerangka teori
konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya. Kerangka dasar
konseptual ini terdiri dari standar (teknik,prinsip) dan praktik yang sudah diterima

3
oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar akuntansi mencakup
konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga
resmi pada saat tertentu.
Standar akuntansi ini merupakan keputusan untuk mencatat sumber-sumber
ekonomi, kewajiban, modal, hasil biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan
keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat,
bagaimana mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan
keuangan yang akan disajikan.
Dua tahun terakhir ini, PT.Telkomsel Tbk. memiliki permintaan jasa yang
meningkat, sehingga PT.Telkomsel Tbk. mendapatkan laba yang tinggi yang bisa
kita analisis pada laporan keuangannya. Oleh sebab itu, mengingat pentingnya
suatu pembukuan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia dalam menghasilkan suatu informasi keuangan yang
sebenarnya harus dimiliki oleh PT. Telkomsel Tbk, mendorong penulis untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan PT. Telkomsel
Tbk Kota Makassar dalam 2 tahun terakhir” (2015-2016).

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
bagaimana peningkatan laba PT. Telkomsel Tbk, dalam dua tahun terakhir (2015-
2016) ?

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian ini
yaitu : mengetahui peningkatan laba PT. Telkomsel Tbk, dalam dua tahun terakhir
(2015-2016).

4
D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :


1. Manfaat Praktis
Hasil penerlitian ini secara praktis diharapkan dapat :
a. menarik minat investor untuk ikut bergabung dalam penanaman modal,
sehingga modal yang didapatkan PT. Telkomsel Tbk dapat memperluas
perusahaannya.
b. menarik minat masyarakat untuk melamar pekerjaan di PT. Telkomsel Tbk.,
sehingga orang-orang yang sedag mencari pekerjaan bisa mendapatkan
pekerjaan.
c. menjaga image PT. Telkomsel Tbk lebih meningkat atau terkenal, sehingga
kepercayaan masyrakat kepada PT. Telkomsel Tbk, bisa terjaga.
2. Manfaat Teoretis
Hasil Penelitian ini secara teoretis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan mengenai analisis laporan keuangan
suatu perusahaan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Tahapan pelaporan merupakan tahapan akhir dari kegiatan akuntansi.


Laporan yang dibuat pada tahapan ini disebut dengan laporan keuangan. Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) laporan keuangan adalah laporan
mengenai data keuangan yang berasal dari pembukuan. “Laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mengomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan”(Hery, 2015 : 19). ”Laporan keuangan adalah
merupakan produk atau hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah
yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan
pengambilan keputusan “(Harahap,1996 :7). “Laporan keuangan adalah laporan
yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik di dalam maupun di luar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan” (Sucipto,dkk,
2015 : 71). “Laporan keuangan adalah hasil akhir dari sebuah proses mencatat,
menggolongkan, mengikhtisarkan transaksi keuangan perusahaan “(Yuliana dan
Nurhadi :117). Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah
laporan yang berisi tentang informasi-informasi keuangan sebuah perusahaan
yang digunakan untuk mengkomunikasikan data-data keuangan perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Tujuan pembuatan laporan keuangan adalah untuk mengetahui segala
macam informasi-informasi keuangan suatu perusahaan dalam kurun waktu
tertentu, dan juga digunakan oleh para top manajer sebagai acuan untuk
pengambilan keputusan mengenai kelangsungan perusahaan.
Sedangkan dalam Standar Akuntasi Keuangan dijelaskan tentang tujuan
laporan keuangan yang isinya : “Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”(Hery, 2015 : 19).

6
Berdasarkan tujuan laporan keuangan dalam Standar Akuntansi Keuangan,
dapat kita pahami bahwa laporan keuangan itu sangat penting karena laporan
keuangan itu digunakan para Stakeholders and shareholder dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Laporan keuangan terdiri atas lima jenis laporan, yaitu :
1. Laporan Laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang memberikan informasi mengenai laba atau
ruginya perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan Perubahan modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang memberikan informasi mengenai
perubahan modal pada suatu periode tertentu.
3. Laporan neraca
Laporan neraca adalah laporan yang digunakan untuk mengetahui posisi keuangan
sebuah perusahaan.
4. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memuat mengenai informasi pemasukan
dan pengeluaran kas-kas di suatu perusahaan pada periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang memberikan penjelasan yang
lebih lengkap mengenai informasi-informasi yang ada pada laporan keuangan. .
“Analisis laporan keuangan menyangkut pemeriksaan keterkaitan angka-
angka dalam laporan keuangan dan trend angka-angka dalam beberapa periode.
Satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang
lalu bagaimana akan terjadi di masa yang akan datang”(Skousen,dkk, 2001 : 65).
Skousen, dkk mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan suatu kegiatan
pemeriksaan mengenai angka-angka yang ada dalam laporan keuangan yang
menggunakan kinerja perusahaan yang lalu, sehingga kita bisa meramalkan
kejadian-kejadian yang kemungkinan akan dialami oleh sebuah perusahaan.
Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan
kecenderungan atau tren untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil
usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak
memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-

7
unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun
ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya (Jumingan, 2009 : 42).
Analisis laporan keuangan menurut Jumingan lebih merujuk pada suatu
kegiatan pemeriksaan data-data keuangan kondisi keuangan perusahaan dari tahun
ke tahun.
Analisis dan interpretasi laporan keuangan adalah merupakan suatu proses
untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam suatu
oerganisasi perusahaan maupun oerganisasi yang tidak bertujuan untuk
memperoleh laba. Analisis dan interpretasi laporan keuangan adalah suatu
alat yang dapat dipergunakan untuk membuat keputusan anatara lain
mengenai rencana-rencana perluasan perusahaan, penanaman modal
(investasi), pencarian sumber-sumber dana operasi perusahaan, dan lain-lain
(Tunggal, 2000 : 22).

Menurut Tunggal, analisis laporan keuangan merupakan proses sangat


penting karena bisa membantu kita dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang timbul dalam perusahaan itu serta dalam pembuatan-pembuatan
keputusan mengenai perusahaan ini.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa analisis keuangan ini merupakan


kegiatan yang sangat penting kita lakukan terhadap laporan keuangan karena
jika sebuah perusahaan tidak melakukan analisis laporan keuangan maka
pengambilan keputusan yang terjadi pada perusahaan itu tidak sesuai dengan
penyelesaian masalah-masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut.

8
B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh Catur Retno,dkk


pada tahun 2014 yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan (PT. Indomobil
Sukses Internasional Tbk.)” Periode tahun 2012, Hasilnya antara lain sebagai
berikut :
Analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to
Equity Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio
yang baik. Dengan Current Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1
hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar.
Retrun on Assets sebesar 5% yang artinya, perusahaan berada pada zona
aman. Karena, menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas
minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka
perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang terakhir Debt to Equity
Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu
dengan total utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total
utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang
tersebut masih dalam ketegori tidak
berbahaya.(http://vienovidelusion.blogspot.co.id/2014/06/makalah-analisis-
laporan-keuangan.html).
Analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh Catur Retno pada PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk. yang dilakukan pada tahun 2014
menggunakan current ratio, return on asset, dan Debt to Equity Ratio.
“Current Ratio (rasio lancar) adalah rasio yang sangat berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah
aktiva lancar perusahaan dapat menjamin utang lancarnya”
(http://www.temukanpengertian.com/2016/02/pengertian-current-
ratio.html?m=1). Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya dengan menggunakan
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan itu.
Return on Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya
yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Reurn On Asses
(ROA) yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan
untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan.
Sebaliknya jika ROA negatif menunjukan toal aktiva yang dipergunakan

9
tidak memberikan keuntungan/rugi. (http://ekonomi.kabo.biz/2011/11/return-
on-asset-roa.html).
Return on asset ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba menggunakan dengan aktiva-aktiva yang dimiliki
perusahaan tersebut.
“Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang membandingkan jumlah
Hutang terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor
untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang
dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham”
(http://tradingbyknowledge.blogspot.co.id/2013/07/debt-to-equity-ratio-der.html).
Debt to Equity Ratio (DER) menjelaskan mengenai perbandingan antara besarnya
jumlah hutang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan ekuitas yang dimiliki
oleh perusahaan atau para investor pada perusahaan tersebut. Semakin tinggi
angka DER sebuah perusahaan maka, semakin tinggi pula resiko pada likuiditas
perusahaan.

C. Kerangka fikir
Penelitian ini dimulai dengan pengiriman surat kunjungan penelitian Ke PT.
Telkomsel Tbk. Setelah surat tersebut disetujui oleh pihak perusahaan, langkah
selanjutnya ialah melakukan kunjungan ke PT.Telkomsel Tbk. dan melakukan
wawancara kepada manajer keuangannya, untuk mengetahui posisi keuangan
perusahaan PT. Telkomsel Tbk. Kemudian meminta laporan keuangan perusahaan
untuk dianalisis dan hasil analisis laporan keuangan tersebut dicatat untuk menjadi
hasil penelitian.

10
Pengajuan Surat
kunjungan penelitian

Mencatat hasil analisis


Kunjungan ke
laporan keuangan
PT.Telkomsel Tbk.
PT.Telkomsel Tbk.

Melakukan wawancara
Menganalisis laporan
dengan pihak Manajer
keuangan PT.Telkomsel
Keuangan
Tbk
PT.Telkomsel Tbk.

D. Hipotesis Kerja
Permintaan jasa yang dihasilkan oleh PT. Telkomsel,Tbk. dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan sehingga hal itu mengakibatkan peningkatan laba
perusahaan juga meningkat. Laba ini bisa digunanakan untuk memberikan
sumbangan-sumbangan kepada pihak-pihak yang membutuhkan (jika mengajukan
proposal) dalam hal mengadakan kegiatan.Selain itu, dengan meningkatnya laba
PT. Telkomsel, Tbk. maka para investor menjadi tertatik untuk menanamkan
modalnya pada PT. Telkomsel, Tbk. Peningkatan jumlah permintaan jasa ini
membutuhkan banyaknya tenaga kerja, sehingga dapat menekan jumlah angka
pengangguran yang ada. Jika tingkat pengangguran menurun maka, pertumbuhan
ekonomi akan meningkat.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini akan penulis lakukan disalah satu cabang PT. Telkomsel Tbk
kota Makassar yang terletak pada Jalan A. P. Pettarani No. 2 Makaasar,
pada tanggal 1 Januari 2017 sampai 28 Februari 2017.
B. Tipe penelitian
Tipe penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah deskriptif kuantitatif.
C. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis ialah teknik
dokumentasi.
D. Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan oleh penulis ialah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang penulis dapatkan dari orang lain, kemudian data tersebut
dianalisis oleh penulis sehingga dapat memeroleh hasil yang diinginkan.
E. Teknik pengolahan dan analisis data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang akan dihitung
menggunakan rumus-rumus rasio keuangan antara lain sebagai berikut :
1. Berdasarkan likuiditasnya, yaitu
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
a. 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
b. 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑎𝑠
c. 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘

2. Berdasrkan solvabilitasnya, yaitu :


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
a. 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
b. 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑑𝑒𝑏𝑡
c. 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑇𝑎𝑥
d. 𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = ×
𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡

100%

12
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
e. 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑐𝑜𝑣𝑎𝑟𝑔𝑒 = × 100%
𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑙𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
f. 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑡𝑜 𝑁𝑒𝑡 𝑤𝑜𝑟𝑡ℎ = × 100%
𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

3. Bedasarkan profitabilitasnya, yaitu


𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥
a. 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = × 100%
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
b. 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
c. 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = × 100%
𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

13
DAFTAR PUSTAKA
”Analisa Saham Indonesia”. Diakses pada tanggal 17 Oktober
2016.http://tradingbyknowledge.blogspot.co.id/2013/07/debt-to-equity-
ratio-der.html.
”Pengertian Current Ratio”. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2016.
http://www.temukanpengertian.com/2016/02/pengertian-current-ratio.html?m=1.
”Telkomsel”. Diakses pada tanggal 30 September 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Telkomsel.
” Teori manajemen keuangan, pemasaran, perbankan dan SDM”. Diakses pada
tanggal 17 Oktober 2016. http://ekonomi.kabo.biz/2011/11/return-on-asset-
roa.html.

Arismunandar, Satrio.” Bisnis Telekomunikasi di Indonesia: Prospek dan


Tantangannya”. Diakses pada tanggal 30 September 2016.
https://www.academia.edu/4845196/Bisnis_Telekomunikasi_di_Indonesia_
Prospek_dan_Tantangannya.

Delusion, Novi. “Makalah Analisis Laporan Keuangan (PT.Indomobil Sukses


Internasional Tbk)”. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2016.
http://vienovidelusion.blogspot.co.id/2014/06/makalah-analisis-laporan-
keuangan.html.

Harahap, Sofyan Safri. 1996. Laporan Keuangan. Bumi Aksara : Jakarta.


Hery, SE., M.Si., RSA., CRP. 2015. Pengantar Akuntansi Comprehensive Edision.
Gransindo : Jakarta.
Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara : Jakarta.
Ruslan, Nurul Audina. Catatan Manajemen Bisnis.
Skousen, K. Fred, dkk. 2001. Akuntansi Keuangan Konsep dan Aplikasi. Salemba :
Jakarta.
Sucipto, Toto., dkk. 2011. Akuntansi 1 SMK Kelas X – Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa dan Dagang. Yudhisthira : Jakarta.

14
Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. PT.
Rineka Cipta : Jakarta.
Yuliana dan Nurhadi.2012.Ekonomi SMA/MA kelas XI. Bumi Aksara: Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai