Anda di halaman 1dari 14

PEMBAHASAN TRY OUT 1 OSP DKI JAKARTA

PILIHAN GANDA
1. (C) Transfer Hohmann adalah salah satu metode tranfer orbit ketika kedua objek sejajar
dan waktu yang waktu yang dibutuhkan adalah setengah periode. Periode satelit dapat
dicari dengan hukum Keppler III

= =π√

Karena a = maka persamaan menjadi

= π√

Jika τ dalam satuan tahun, dan massa bintang dalam satuan massa matahari maka
nilai µ akan sebanding dengan 4π² dan kedua planet mengorbit bintang dengan massa
2Mʘ

 = π√

 = √

 = √

 =√

 =

 = 14,914 SA
Nilai = 9,947 SA, maka = 4,967 SA. Perubahan kecepatan satelit saat lepas dari
orbit planet A dan menuju orbit planet B dapat dituliskan sebagai berikut
 =

 =√ ( ) -√

Transfer orbit yang digunakan adalah transfer Hohmann, maka didapatkan hubungan
 Perihelium = =a(1-e)
 Aphelium = =a(1+e)

 e=

maka persamaan perubahan kecepatan satelit menjadi

 =√ √ -√

 =√ . (√ - 1)

Dengan mensubtitutsikan nilai dan maka didapat nilai e = 0,334, maka

 =√ (√ - 1 ) = 1,253 ⁄

2. (A) – jawaban terdekat


First, sketch out the problem stated

Let x be the arc length of the distance between Singapore and Jakarta

Now, we find the value of


( ) ( )

Convert value to time value


m

If you’re thorough enough, you will realise that although Singapore is located west of Jakarta, its
time zone follows the GMT+8, whereas Jakarta follows GST+7.

3. (C)

4. (D) Pemerahan terjadi karena adanya debu atau materi antar bintang lain yang
menghamburkan cahaya yang datang. Pemerahan berbeda dengan pergeseran merah,
yang merupakan pergeseran frekuensi proporsional tanpa distorsi. Pemerahan
menghilangkan foton dengan panjang gelombang lebih pendek yang dipancarkan sumber
cahaya dan menyisakan foton-foton dengan panjang gelombang yang lebih panjang.

5. (C)

6. (B)
Dari focal ratio didapatkan diameter teleskop
Perbandingan fluks yang diterima pengamat dalam persamaan magnitudo

7. (D) – yang ada jawabannya


Statement 1: Correct
“A sundial is a device that tells the time of day when there is sunlight by the apparent
position of the Sun in the sky.”
Statement 2: Correct
“A sundial at a particular latitude in one hemisphere must be reversed for use at the
opposite latitude in the other hemisphere.”
Statement 3: Wrong
As sundials utilize the apparent motion of the sun, it indicates the local solar time.
Statement 4: Correct
“the solar time must be corrected for the longitude of the sundial relative to the longitude
of the official time zone.” Even though an area may be in the same time zone, they will
have a different solar time. This difference needs to be adjusted and thus a sundial will be
unique to the longitude of its placement.
8. (E) Momentum sudut awal silinder

setelah batang jatuh

( )
Sehingga perbandingan awal kecepatan sudut silinder dan setelah batang jatuh

Maka, hanya pilihan 4 saja yang benar

9. (E) Energi kinetik suatu foton tidak dipengaruhi oleh intensitas foton yang datang, hal
tersebut dapat diketahui dari grafik berikut ini :

Source : Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017

Jumlah energi foton pun tidak dipengaruhi oleh intensitas gelombang. Intensitas
gelombang hanya mempengaruhi banyaknya elektron yang terlepas.

10. (E) Pernyataan: salah. Konjungsi inferior berarti bulan berada diantara bumi dan
matahari, sedangkan cincin merah kemungkinan terbentuk saat bumi diantara bulan dan
matahari yag sebenarnya tidak mungkin juga karena diameter sudut bumi lebih besar dari
matahari.
Alasan: salah. Kalau warna merah yang menembus, berarti yang terlihat harusnya bukan
warna merah dong
ESAI SINGKAT
1. Diketahui :

Ditanya : potensial henti (V)?

Jawab :

Maka,

2. Date of observation is June 23, summer solstice. Thus, equatorial coordinates of the Sun are,

At this perfectly full moon phase, we can assume that the moon is directly across and opposite of
the Sun along the ecliptic, which means that the coordinates of the moon are,

However, as stated in the hint, the moon can go 5.14deg above and below the ecliptic, thus
making its extreme positions being at depending on the position
of its node at the moment. Thus, we can calculate the amount of time that the moon will be above
the horizon by using the equation for the rising and setting time of a sky object,
The duration for which the moon will be above the horizon is given by 2H, so the moon will be
above the horizon at least 12h 40m, at most 13h 8m.

Ans:

3. Diketahui :
Sebuah corong -> Berbentuk kerucut yang terbalik (Lihat Gambar. 1)
Lebar mulut corong = 60o
ω = 2 rad/s

Ditanya :
Berapa kecepatan angular pada ketinggian 1m?

Ilustrasi :

Jawab :
Dapat menggunakan hukum kekekalan momentum sudut.
1.) Pada ketinggian √ m
Pertama, cari radius bola berputar, dapat menggunakan Tan. Pada ketinggian √ m,
berarti panjang sisi samping adalah √ m berarti panjang sisi depan adalah 1m. Berarti radius bola
berputar pada ketinggian tersebut adalah 1m. (Gambar. 2)
L = m. ω.r2
= 2.2.1
= 4kg.m2/s
2.) Pada ketinggian 1m

L1 = L2
4 kg.m2/s = m. ω2.r22

Mencari r2 kembali menggunakan Tan. Didapat radius putar bola tersebut m.


Subtitusi ke r2
4 kg.m2/s = m. ω2.r22

4 kg.m2/s = 2. ω2.( 2

4 kg.m2/s = . ω2

6 kg.m2/s = ω2

4. Persamaan diatas merupakan hubungan fungsi yang dapat diubah menjadi

 ∫ =k∫

 ∫ = (b - a) k ∫

*∫ = ln x (ln = logaritma narutal)

 (-ln (a - C)) - ( -ln (b - C)) = (b - a)k.t + λ

Dimana λ adalah suatu konstanta


 ( ln ( b - C )) - ( ln ( a - C )) = (b - a)k.t + λ

 ln = (b - a)k.t + λ

 =

 = .

Misal = N, maka persamaan menjadi


= .

Pada saat t = 20 menit = ⁄ jam, C = 1 M. Untuk menentukan nilai N, diambil pada


saat t = 0, dengan asumsi produk liquid C = 0 M.

 =

 2=N

Maka persamaan menjadi,

= .

 =

 =

 = 2kt

Diketahui pada saat t = ⁄ jam nilai C = 1 M, maka nilai k dapat ditentukan sebagai
berikut

 = 2.k.

 ln = .k

 k = ln

Maka produk liquid yang dihasilkan setelah 1 jam adalah

 = 2. ln . 1

 = 3 ln

 =

( )
 =

 =( )
 =

- 8C = 108 - 54C

46 C = 76

C= M

5. Pandang massa m terdistribusi merata di tiap titik pada garis sepanjang d sehingga:

Artinya adalah massa m secara infinitesimal nilainya bergantung pada besar geometri panjang
dalam distribusi 1 dimensi. Sehingga jika jika menganggap distribusi massa sama dengan
distribusi panjang dan meninjau di garis bermassa m, setengah panjang garis d
adalah sama dengan setengah massa garis itu sendiri.

Vektor penjumlahan untuk medan gravitasi g di titik p:


Arah x saling meniadakan namun arah z saling menjumlahkan. Maka:

̂
̂

√ ( )

Sehingga:

̂
( ( ) )√ ( )

( ( ) )
̂ ̂
∫ ∫

( ( ) ) ( ( ) )

( ) ̂

( ( ) )

( ( ) )

*note: jawaban tanpa (-) juga dibenarkan

ESAI PANJANG
1. menyusul

2. Diketahui: Fluks = 1,362 kW/m^2 = 1362 W/m^2

a) Daya

Di mana d adalah jarak Bumi-Matahari

b) Massa yang diubah per detik:


Persamaan ekuivalensi massa-energi:

P = E/t , di mana dalam SI energi per detik (E) sama saja Daya, maka massa yang diubah
setiap 1 detik (dalam SI)

c) Jumlah proton bereaksi per detik:


Cari terlebih dahulu jumlah reaksi melalui

di mana

sehingga

Angka 4 muncul dari kesetaraan reaksi.


Jumlah proton:
Berdasarkan kesetaraan reaksi,
d) Jumlah neutrino yang menembus Bumi per detik: ?
Kembali ke persamaan reaksi, jumlah neutrino per detik:

Asumsikan semua neutrino terpancar homogen ke segala arah


Fluks jumlah neutrino:
d adalah jarak Bumi-Matahari
Jumlah neutrino yang menembus Bumi per detiknya adalah fluks dikalikan luas penampang
melintang Bumi,
( )

3. Pembahasan:
Fluks terbesar didapat saat kondisi bintang(gambar tidak sesuai dengan ilustrasi soal:

Sedangkan Fluks terkecil didapat saat posisi bintang

Menghitung fluks terkecil: E2


Menghitung fluks terbesar: E2+E1

Perbandingan fluks terkecil dan terbesar: =


( )

Posisi pada saat gerhana:

Dapat dihitung bahwa fluks yang diterima pengamat di bumi adalah E1+E2’
Dimana E2’= xE2

E2’=

Dengan demikian Fluks total=( )

Berhubung bintang ini ada pada jarak 10 pc maka magnitudo mutlak dan magnitude semunya
adalah sama, jadi perhitungan magnitudonya adalah:

Mgab-Mo=-2.5 log
Dengan memasukan magnitudo mutlak matahari 4.83 maka diperoleh hasil magnitude gabungan
adalah 3.2104.

4.
5.

Anda mungkin juga menyukai