artikel
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Priagung Susetiadi
4201407045
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
PENGESAHAN
Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Materi Hukum Newton Untuk Mengembangkan
disusun oleh
Priagung Susetiadi
4201407045
hari :
tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
e-mail: physic_sweet@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan bahan ajar fisika bilingual berbasis
inkuiri untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas imersi. Desain
penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan uji coba menggunakan
penelitian eksperimen. Data hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir kritis
diperoleh dari tes uraian, data hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari
lembar observasi. Bahan ajar fisika bilingual berbasis inkuiri yang dihasilkan,
termasuk dalam kriteria sangat layak dan mudah dipahami. Hasil belajar kognitif,
afektif, dan psikomotorik serta kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol. Bahan ajar yang dimodifikasi dengan aspek berpikir kritis dan
kegiatan praktikum dapat membantu siswa mempelajari materi pelajaran. Siswa lebih
antusias dan terlibat dalam menemukan konsep-konsep karena terdapat kegiatan
bereksperimen pada bahan ajar. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan ajar fisika
bilingual berbasis inkuiri yang telah disusun layak digunakan, karena mudah dipahami
dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas imersi.
Kata Kunci: Bahan Ajar, Berpikir Kritis, Inkuiri.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Kelas imersi merupakan kelas yang diadakan dalam rangka persiapan dan langkah
awal menuju Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Kelas imersi sebagai persiapan
bagi sekolah menuju Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) diharapkan mampu bersaing dalam
persaingan global di bidang pendidikan. Agar siswa kelas imersi mampu bersaing di tingkat
internasional, maka siswa perlu dibimbing untuk menjadi siswa yang aktif, mampu berpikir kritis
dan logis. Sadia (2008) menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan
melalui metode inkuiri. Melalui metode inkuiri, siswa dapat memperoleh keterampilan dan
mampu mengembangkan sikap dalam penyelesaian masalah sehingga kemampuan berpikir
kritis siswa akan berkembang. Oleh karena itu diperlukan bahan ajar bilingual yang mampu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas imersi melalui metode inkuiri.
Salah satu tujuan utama pembelajaran fisika adalah membantu siswa memperoleh
pengetahuan dasar secukupnya yang dapat digunakan secara fleksibel (Reif, 1995).
Pembelajaran fisika di kelas imersi tetap menggunakan kurikulum nasional yang berlaku, tetapi
sekolah dapat menambah, memperluas, dan memperdalam kurikulum yang berlaku sesuai
dengan perkembangan internasional dengan tetap memperhatikan kondisi sekolah dan nilai
budaya Indonesia.
Penyusunan bahan ajar fisika bilingual berbasis inkuiri untuk kelas imersi bertujuan
untuk mengarahkan semua aktivitas dalam proses pembelajaran. Metode inkuiri yang dilakukan
pada penelitian ini adalah metode inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), yaitu guru berfungsi
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran (Wenning, 2005). Penggunan metode inkuiri
pada bahan ajar diharapkan dapat menekankan pada kemampuan berpikir kritis siswa dalam
konteks dunia nyata (Gangrelly, 2009). Kemampuan berpikir kritis yang ditekankan meliputi
kemampuan mengaplikasikan, mengobservasi, menganalisis, mengukur, menyimpulkan, dan
mengevaluasi. Apabila siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi maka mereka akan
mampu merancang dan mengarungi kehidupannya pada masa yang akan datang yang penuh
dengan tantangan.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode
inkuiri yang terdapat dalam bahan ajar bilingual dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis siswa kelas imersi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan bahan ajar fisika
bilingual berbasis inkuiri, mengetahui kelayakan bahan ajar fisika bilingual, dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa imersi kelas X SMAN 1 Bojong tahun
2011/2012. Sampel penelitian ini adalah kelas X2 sebagai kelas eksperimen dan X1 sebagai
kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan “Penelitian Pengembangan”
(Research and Development). Penelitian dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah
direncanakan agar mencapai tujuan. Prosedur penelitian ini tahap pertama adalah
menganalisis latar belakang pentingnya penyusunan bahan ajar bilingual, yaitu kurangnya
bahan ajar fisika bilingual dalam proses pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Bojong untuk
kelas imersi. Informasi ini diperoleh dari hasil wawancara terhadap guru fisika SMA Negeri 1
Bojong. Tahap yang kedua adalah menganalisis kurikulum. Peneliti mempelajari dan
menganalisis pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) bidang studi Fisika
kelas X sebagai bekal untuk mendesain bahan ajar yang berorientasi pada KTSP. Tahap ketiga
adalah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan produk bahan ajar.
Penyusunan RPP mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat
pada silabus. Standar kompetensi untuk materi hukum Newton yaitu menerapkan konsep dan
prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik, sedangkan kompetensi dasarnya adalah
menerapkan hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal,
dan gerak melingkar beraturan. Tahapan selanjutnya adalah membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sekaligus penyusunan produk bahan ajar fisika berbasis inkuiri. Bahan ajar
dirancang dengan pendekatan inkuiri pada materi hukum Newton, dan disajikan dalam bentuk
dua bahasa (bilingual) yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tahap keempat adalah
melakukan validasi bahan ajar dan melakukan uji kelayakan. Validasi bahan ajar dilakukan oleh
dosen pembimbing selaku ahli. Setelah bahan ajar divalidasi oleh dosen pembimbing, maka
dilakukan uji kelayakan. Uji kelayakan dilakukan oleh 6 mahasiswa fisika PGSBI dan 2 guru
fisika SMA Negeri 1 Bojong. Tahap keenam adalah melakukan uji coba bahan ajar. Uji coba
bahan ajar dilakukan pada siswa SMA Negeri 1 Bojong kelas X2. Setelah bahan ajar diujikan,
penelitian mencapai tahap terakhir yaitu menghasilkan produk berupa bahan ajar fisika bilingual
berbasis inkuiri yang telah diujicobakan pada kelas X2 SMA Negeri 1 Bojong.
Metode pengumpulan datanya menggunakan metode tes, non tes, dan angket. Metode
tes meliputi Cloze Test dan tes uraian, metode non tes meliputi lembar observasi afektif dan
psikomotorik, sedangkan metode angket meliputi angket kelayakan bahan ajar.
Data yang diperoleh dari Cloze Test yaitu tingkat keterbacaan bahan ajar. Data yang
diperoleh dari tes uraian yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis, hasil belajar
dianalisis menggunakan uji homogenitas, uji-t satu pihak, sedangkan kemampuan berpikir kritis
dianalisis menggunakan uji gain dan analisis kemampuan berpikir kritis.
Skor tingkat keterbacaan bahan ajar berbasis inkuiri dari hasil perhitungan adalah
85,07%. Apabila hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria Bormuth, maka
bahan ajar fisika berbasis inkuiri materi hukum Newton termasuk kedalam kriteria mudah
dipahami.
Data hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik, dan peningkatan kemampuan berpikir
kritis disajikan pada Tabel 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.
Hasil analisis skor peningkatan kemampuan berpikir kritis disajikan pada Gambar 4.2
berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Fall. 2009. Improving Critical thinking skills in History. On line Journal for Teacher 2(11): 4-5.
Gangrelly, L M. 2009. Closing the Gap: Inquiry in research and the Secondary Science
Classroom. Journal Science Education Technology 18:74-48.
Packham, Cramphorn, Miller. 2001. Module Development Through Peer-assisted Student
Support: an initial evaluation 2(2).
Rapi, N K. 2008. Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam Pembelajaran
Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
UNDIKSHA 41(1).
Reif, F. 1995. Understanding and Teaching Important Scientific Thought Processes. Journal of
Science Education and Technology 2(4).
Sadia, I W. 2008. Model Pembelajaran yang Efektif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, 41(2): 219-237.
Tiarani, V A. 2011. Teknik Pengembangan Bahan Ajar Dwi Bahasa untuk Kelas Internasional.
Jogjakarta: UNY.
Untari, Hakim, Astawa, Rochmadi. 2008. Pengembangan Bahan Ajar dan Lembar Kegiatan
Siswa Matapelajaran PKn untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA di
Jawa Timur. Jurnal Penelitian Kependidikan 18(2).
Wenning, Carl J. 2005. Levels of Inkuiri: Hierarchies of pedagogical practices and inkuiri
processes. Journal of physics teacher education online 3(2): 7-8.