Abstrak— Anak-anak pada usia 2 bulan sampai 5 tahun (Balita) lebih rentan terkena penyakit. Lingkungan
sangat mempengaruhi kesehatan Balita. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi sistem pakar
diagnosa penyakit pada Balita berbasis mobile. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah
pengumpulan data dan informasi dari Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan wawancara dengan
Bidan. Dari pengumpulan data dan informasi tersebut ditemukan fakta penyakit, keluhan, gejala dan saran
penanganan. Tahap kedua adalah pembuatan rule dengan 18 penyakit. Tahap ketiga adalah implementasi
aplikasi sistem pakar berbasis mobile dengan fitur diagnosa penyakit, riwayat diagnosa dan kumpulan
penyakit. Aplikasi sistem pakar yang dibuat dapat mendiagnosa penyakit dan memberikan saran
penanganan. Hasil evaluasi dari 50 data uji coba menghasilkan tingkat akurasi sebesar 82%, dimana 41 hasil
diagnosa yang benar dan 9 diagnosa yang salah.
Kata Kunci— Sistem Pakar, Forward Chaining, Diagnosa Penyakit, Manajemen Terpadu Balita Sakit,
Knowladge Base
Abstract— Children at the age of 2 months to 5 years (toddlers) are more susceptible to disease contagious.
Environmental condition significantly influences the children health. This research aimed to create a mobile-
based expert system application to diagnose disease in toddlers. This research consist of three stages. The first
stage were data and information collection from Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) and interview
with medical staffs. From the first stage, we can discover the disease facts, signs, symptoms and treatment
advices. The second stage was the construction of rules for 18 diseases. The third stage was the implementation
of mobile-based expert system application with features of disease diagnosis, diagnosis history and collection of
disease diagnosis. Expert system application made able to diagnose the disease and provide treatment advice.
The results of evaluation using 50 testing data provides the level of accuracy of 82%, where 41 diagnosis result
were true and 9 diagnosis were false.
Keywords— Expert System, Forward Chaining, Disease Diagnosis, Manajemen Terpadu Balita Sakit,
Knowledge Base
Article history:
Received 16 February 2017; Received in revised form 30 March 2017 & 11 April 2017; Accepted 19 April 2017;
Available online 28 April 2017
62
Bagus Fery Yanto, Indah Werdiningsih, Endah Purwanti
Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 2017, 3 (1), 61-67
domain pengetahuan, untuk menrik kesimpulan domain pengetahuan pakar. Tabel 4 menunjukkan
dari masalah yang dihadapi. contoh beberapa aturan yang dibuat berdasarkan
5. Klasifikasi penyakit, hasil kesimpulan dari penyakit.
proses diagnosa sistem pakar TABEL 1.TABEL GEJALA
6. Tindakan/pengobatan, tata cara penanganan
yang bisa dilakukan oleh pengguna. Kode Gejala
Diagram yang digunakan dalam perancangan G1 Anak tidak bisa minum atau menyusu
Anak memuntahkan makanan yang
aplikasi yang dibuat adalah use case diagram dan G2 dimakan
acyivity diagram G3 Anak menderita kejang
E. Implementasi sistem G4 Anak tampak letargis atau tidak sadar
G5 Napas Normal
Implementasi pada sistem dilakukan untuk
G6 Napas cepat
membangun aplikasi diagnosa penyakit pada anak
G7 Tarikan dinding dada ke dalam
Balita. Aplikasi yang dibangun berbasis mobile
G8 Stridor
yang menggunakan sistem operasi Android dengan
G9 Berak cair atau lembek
Java sebagai bahasa pemrogramannya.Tools yang
G10 Mata cekung
digunakan dalam implementasi sistem adalah G11 Cubitan kulit perut kembali lambat
Android Studio 1.0. G12 Gelisah, rewel/mudah marah
F. Pengujian sistem G13 Haus, minum dengan lahap
G14 Cubitan kulit perut sangat lambat
Pengujian dilakukan dengan menggunakan satu
G15 Anak tampak letargis atau tidak sadar
data uji coba. Hasil uji coba data sampling
G16 Tidak bisa minum atau malas minum
digunakan untuk melihat respon sistem ketika
G17 Diare 14 hari atau lebih
menerima inputan.
G18 Ada darah dalam tinja
G. Evaluasi sistem G19 Suhu badan melebihi 37.5º C
Kaku kuduk (anak tidak bisa menunduk
Berdasarkan pengujian sistem, evaluasi sistem G20 hingga dagu mencapai dada)
dilakukan dengan mencocokkan 50 hasil diagnosa G21 Ruam kemerahan di kulit
bidan dengan hasil diagnosa sistem. Evaluasi ini G22 batuk pilek atau mata merah
dilakukan untuk mengukur akurasi aplikasi yang G23 Luka di mulut yang dalam atau luas
dibangun dalam mendiagnosa penyakit. G24 Kekeruhan pada kornea mata
G25 Luka di mulut
G26 Mata bernanah
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
G27 Demam 2 - 7 hari
A. Pengumpulan Data dan Informasi Demam mendadak tinggi dan terus
G28 menerus
Pengumpulan data dan informasi dilakukan G29 Nyeri di ulu hati
beberapa tahap yaitu studi wawancara, dan studi G30 bintik bintik merah
pustaka. Berikut adalah hasil dari tahapan G31 Muntah bercampur darah / seperti kopi
pengumpulan data dan informasi. G32 Tinja berwarna hitam
1) Hasil Wawancara : berdasarkan hasil G33 Perdarahan dihidung dan gusi
wawancara diketahui cara mengetahui gejala yang G34 Syok dan gelisah
dialami Balita. Untuk menentukan keluhan dan G35 Infeksi
gejala yang dialami oleh Balita dapat dilakukan G36 Pilek
dengan cara tanya jawab dengan orang tua tentang
TABEL 2.TABEL PENYAKIT
keluhan, pemeriksaan fisik secara langsung dan
pemeriksaaan penunjang Klasifikasi Klasifikasi
Kode Penyakit Kode Penyakit
2) Studi Pustaka : Studi pustaka untuk
Tanda Bahaya
peneyelesaian masalah diambil dari buku, jurnal P1 Umum P10 Disentri
dan skripsi mengenai metode forward chaining. P2 Batuk P11 Demam
Hasil studi pustaka yang dilakukan diperoleh Demam dengan
langkah-langkah metode forward cahining. Dari Tanda Bahaya
P3 Pneumonia P12 Umum
pendekatan MTBS didapatkan data dan iformasi Pneumonia
mengenai fakta gejala, penyakit dan keluhan yang P4 Berat P13 Campak
dialami oleh Balita yang ditampilkan pada Tabel 1, Campak dengan
Tabel 2 dan Tabel 3 P5 Diare P14 komplikasi berat
Diare Dehidrasi Campak dengan
B. Pembuatan Rule Based P6 Ringan P15 komplikasi
Diare Dehidrasi Demam
Dari fakta yang sudah didapat kemudian P7 Berat P16 Mungkin DBD
dirubah menjadi aturan (rule) berdasarkan 18 P8 Diare Persisten P17 DBD
penyakit. Berdasarkan penyakit tersebut dihasilkan Diare Persisten Demam bukan
108 aturan, Aturan yang dibuat berdasarkan dari P9 Berat P18 DBD
63
Bagus Fery Yanto, Indah Werdiningsih, Endah Purwanti
Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 2017, 3 (1), 61-67
64
Bagus Fery Yanto, Indah Werdiningsih, Endah Purwanti
Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 2017, 3 (1), 61-67
65
Bagus Fery Yanto, Indah Werdiningsih, Endah Purwanti
Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 2017, 3 (1), 61-67
66
Bagus Fery Yanto, Indah Werdiningsih, Endah Purwanti
Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 2017, 3 (1), 61-67
67