Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan berbagai.
Sebagai pribadi yang unik, terdapat masalah perkembangan individu, kebutuhan individu,
perbedaan individu, penyesuaian diri, dan belajar. Meningkatnya perubahan sosial dan semakin
kompleksnya keadaan masyarakat akan menumbuhkan rasa tidak aman bagi remaja dan
pemuda. Perubahan ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan anak-anak dan
remaja. Atas keadaan tersebut, sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus
bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan peserta didik agar berhasil menyesuaikan
diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi peserta didik.
Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di
sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai dalam membantu
peserta didik mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan menyiapkan siswa terjun
di masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut menjadi salah satu alasan
diperlukannya layanan bimbingan dan koseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan
tanggung jawab untuk memberi bantuan kepada peserta didik dalam memecahkan berbagai
masalah, baik masalah belajar, penyesuaian diri, maupun masalah-masalah pribadi, yang
apabila dibiarkan akan menghambat tercapainya tujuan belajar peserta didik di sekolah.

B. Fokus Penelitian
Dalam laporan hasil penelitian ini penulis meneliti pelaksanaan pelayanan Bimbingan
dan Konseling di SMA Negeri 8 Malang meliputi program kerja, jenis-jenis layanan yang
diberikan, kegiatan peningkatan sumber daya konselor, sarana dan prasarana, administrasi,
mekanisme penanganan siswa bermasalah kasus yang terjadi, dan pengorganisasian bimbingan
dan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kecocokan antara temuan hasil penelitian dengan landasan teori?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kecocokan antara temuan hasil penelitian dengan landasan teori.

D. Kegunaan Penelitian
1. Memperbarui layanan bimbingan dan konseling yang sudah cocok dan memperbaiki pelayanan
bimbingan dan konseling apabila terjadi ketidakcocokan antara temuan hasil penelitian dengan
landasan teori dikemudian hari.
BAB II
LANDASAN TEORI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PERMEN) No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi
Bab II butir A,B,C,dan D mengenai Struktur kurikulum yang memasukan materi
pengembangan diri untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, MA/SMA,SMK, materi pengembangan
diri pada setiap semester dengan waktu 2 jam pelajaran.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatannya difasilitasi oleh konselor yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan Pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi,dan kehidupan sosial, belajar dan pembentukan karir
peserta didik.
Makna dan fungsi bimbingan dan konseling dalm perspektif perkembangan, layanan
bimbingan dan konseling itu diperuntukkan bagi semua peserta didik (guidance and counseling
for all) Sementara layanan kepada peserta didik hanya salah satu layanan bimbingan dan
konseling , yaitu layanan responsif.
Berdasarkan pemikiran tersebut dan dikaitkan dengan kerangka pikir tentang eksistensi
dan posisi BK dalam proses pendidikan, maka keberadaan komponen pengembangan diri
dalam KTSP bukanlah substitusi atas program bimbingan dan konseling di sekolah, merupakan
peluang kuat bagi program BK di sekolah untuk memperoleh hak memberikan layanan kepada
peserta didik secara terjadwal sekurang-kurangnya 2 jam pelajaran dalam satu minggu

Prinsip ini sejalan dengan kebutuhan layanan dasar bimbingan (seperti di jelaskan dalm Bab
IV) yang dalm implementasinya memerlukan bertatap muka dengan peserta didik, dalam upaya
membantu mereka agar mampu mengembangkan dirinya secara optimal, bik menyangkut
aspek pribadi, sosial, akademik, maupun karier.
Program pengembangan diri dalam KTSP sebagai bagian dari program bimbinmgan
dan konseling di sekolah, merupakan peluang dan sekaligus tatangan bagi konselor untuk
senantiasa meningkatkan wawasan kemampuannya, agar mampu mengimplementasikan
kewenangan tersebut ke dalam ki nerja yang bermutu, sehingga memperoleh hasil yang di
harapkan.
Tujuan yang diharapkan :
1. Pemahaman, wawasan, dan kesadaran akan identitas dirinya
2. Kemampuan mengembangkan potensi dirinya (fisik, intelektual, emosi, sosial dan
moral-spiritual)
3. Ketrampilan mengatasi msalah yng dihadapinya
4. Wawasan tetntang IPTEK dan sosial budaya masyarakat
5. Kemampuan menyesuaikan diri secara konstruktif dengan lingkungan dalam upaya
menciptakan kesejahteraan hidup bersama.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dimana responden
menjelaskan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai pertanyaan dari penulis
selaku observer. Dalam proses penelitian pengumpulan data didapatkan dari hasil teknik
wawancara yang digunakan selama penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian kualitatif.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan
dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di SMA Negeri 8
Malang, Jawa Timur.

C. Responden Penelitian
Penulis mewawancarai responden dengan identitas berikut:
Nama : Fitri Kusrini, S.Psi
Umur : 38 tahun
Pekerjaan: Guru BK
Instansi : SMA Negeri 8 Malang

D. Prosedur Pengumpulan Data


Tahapan penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu dengan menentukan
fokus penelitan, lokasi penelitian, mengumpulkan data-data dan mencari sumber-sumber data
yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, menentukan responden yang sesuai dengan
bahasan, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya tahapan menganalisis data yang sudah
terkumpul. Tahap terakhir merupakan kesimpulan dan saran

E. Pengecekan Keabsahan Penemuan


BAB IV
TEMUAN PENELITIAN

A. Program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 8 Malang


Sebagai pelayanan yang lengkap dan menyeluruh, pelayanan bimbingan
dan konseling di SMAmencakup bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karier.
1. Bimbingan Pribadi
Pelayanan bimbingan pribadi di SMA Negeri 8 Malang bertujuan membantu peserta
didik mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada
Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
2. Bimbingan Sosial
Pelayanan bimbingan sosial di SMA Negeri 8 Malang bertujuan membantu peserta didik
memahami diri dalam kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi
budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.
3. Bimbingan Akademik
Pelayanan bimbingan belajar di SMA Negeri 8 Malang bertujuan membantu peserta
didik mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang
baik untuk mengusai pengetahuan dan ketrampilan, sesuai dengan program belajar di
SMA dalam rangka menyiapkannya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi
dan/atau berperan serta dalam kehidupan masyarakat.
4. Bidang Bimbingan Karier.
Pelayanan bimbingan karier di SMA Negeri 8 Malang ditujukan membantu peserta didik
mengenal dan mengembangkan potensi diri melalui penguasaan pengetahuan dan
keterampilan, memahami lingkungan pendidikan dan sektor pekerjaan sebagai lingkungan
yang efektif ; serta mengembangkan nilai-nilai dan sikap yang positif untuk mempersiapkan
diri berperan serta dalam kehidupan masyarakat

B. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 8 Malang


Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud
penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik.
Pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik ada bermacam-macam jenis
layanan, yaitu sebagai berikut:
1. Layanan orientasi. Layanan ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik
memahami Iingkungannya yang baru dimasuki sehingga ia lebih mudah dan Iebih lancar
berperan di Iingkungan tersebut.
2. Layanan informasi. Layanan ini dimaksudkan agar peserta didik menerima dan
memahami informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan.
3. Layanan penempatan dan penyaluran, merupakan layanan yang memungkinkan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat dalam berbagai kegiatan
yang sesuai dengan potensi, bakat, minat, serta kondisi pribadinya.
4. Layanan pembelajaran, dimaksudkan agar peserta didik mengembangkan diri
dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang sesuai dengan
kemampuannya, serta berbagai aspek belajar lainnya.
5. Layanan konseling individual dengan layanan ini, maka memungkinkan peserta
didik mendapatkan layanan langsung antar pribadi dengan pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pemecahan/penyelesaian permasalahan pribadi yang dihadapi. Dalam layanan
ini ada layanan konseling individual dan konseling kelompok.
6. Layanan bimbingan kelompok, layanan ini memungkinkan sejumlah peserta didik
secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan nara sumber atau
membahas secara bersama-sama suatu topik yang berguna untuk perkembangan mereka baik
sebagai individu maupun anggota kelompok.
7. Layanan konseling kelompok, merupakan layanan konseling yang diberikan kepada
anggota kelompok dalam pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok..

C.Kegiatan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 8 Malang


1. Penyusunan program yang meliputi program tahunan dan program semester.
2. Konsultasi program BK
3. Penyediaan fasilitas
4. Pembagian tugas antar guru BK dengan teknik layanan klasikal satu kali pertemuan setiap
minggunya di kelas-kelas.
5. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai pelaksanaan bimbingan dan konseling.
6. Evaluasi pelaksanaan program
a. Evaluasi pelaksanaan program
b. Evaluasi hasil kegiatan/layanan
7. Analisa pelaksanaan program
a. Analisa hasil pelaksanaan kegiatan program
b. Tindak lanjut
8. Kegiatan pendukung
a. Instrumentasi bimbingan dan konseling
1) Membuat instrument
2) Memanfaatkan instrument
9. Himpunan data
a. Pengumpulan data pribadi
b. Pengumpulan data sosiometri
c. Pengumpulan data observasi
d. Pengumpulan data prestasi belajar
e. Pengumpulan data check problem siswa
f. Pengumpulan data tes psikologis
10. Konferensi kasus
11. Alih tangan kasus
12. Hubunga masyarakat dan kunjungan rumah
a. Home visit
b. Kerjasama dengan instansi terkait
c. Latihan dan penataran di MGMP
D. Pengorganisasian
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Malang dipimipin
langsung oleh Kepala Sekolah, namun dalam tataran teknis, pelaksanaan bimbingan dan
konseling dilakukan oleh guru BK yang berkoordinasi dan bekerja sama dengan Waka
Kesiswaan dan petugas tata tertib.
E. Kasus yang Terjadi
Masalah-masalah yang muncul disekolah ini tidak begitu banyak, mengingat latar
belakang peserta didikadalah terdiri dari golongan menengah keatas dan latar belakang orang
tua pun dari kalangan orang terpelajar, namun demikian masih ada kasus yang masih terjadi
yaitu siswa sering datang terlambat.
F. Mekanisme Penanganan Siswa Bermasalah
. Penanganan yang dilakukan Guru BK melakukan layanan perbaikan kepada
siswa dengan sistem pemberian poin. Siswa yang baru pertama kali melakukan kesalahan yang
menyalahi aturan sekolah akan diberikan teguran,jika siswa tersebut mengulanginya lagi
hingga pada batas-batas poin tertentu maka siswa disuruh membuat surat pernyataan dan
apabila poin yang didapat mencapai tingkatan tertinggi yang ditentukan sekolah maka
dilakukan pemanggilan orang tua.
G. Administrasi Bimbingan dan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Malang telah dilengkapi
dengan administrasi yang baik, meliputi buku tamu, buku konsultasi siswa, buku catatan
kejadian, buku wawancara orang tua, program tahunan, evaluasi kegiatan, analisis hasil.
H. Sarana dan Prasarana
Lembaga Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Malang telah memiliki ruangan
tersendiri yang dilengkapi dengan ruang konseling, ruang
tamu, dan sarana lain yang memadai, sehingga dalam operasionalnya bisa dilakukan setiap
hari kerja dengan baik.
I. Peningkatan sumber daya
Diantaran upaya meningkatkan kompetensi guru-guru BK adalah :
1. Mengembangkan sistem dan program bimbingan dan konseling.
2. Menyusun laporan bulanan, semester dan tahunan.
3. Melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling dan pelaksanaan kegiatan
layanan bimbingan dankonseling
4. Mengikuti kajian ilmiah yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling.
5. Mengikuti Musyarawah Majelis Guru Bimbingan dan Konseling se-kota Malang
6. Mengikuti pelatihan-pelatihan berbasis bimbingan dan konseling.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 8 Malang


Program bimbingan dan konseling yang dilakasanakan secara khusus bertujuan untuk
membantu konseli agar dapat mmencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal. Hal
ini dapat dlihat dari aspek-aspek program yang dilaksanakan meliputi aspek pribadi, sosial,
akademik dan karir. Dengan kata lain SMA Negeri 8 Malang menggunakan paradigm
bimbingan dan konseling perkembangan dalam melaksanakan programnya.
B. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 8 Malang
Berbagai macam jenis layanan yang diberikan oleh konselor yang ada di SMA Negeri
8 Malang merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individu maupun
kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung.
C. Kegiatan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 8 Malang
Kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru BK di SMA Negeri 8 Malang
sudah terencana secara baik dan tersusun dengan rapi. Dimulai dari tahap persiapan membuat
program kerja, pembagian tugas, pengajuan program kerja dan seterusnya dilakukan secara
sistematis dan terencana.
D. Pengorganisasian
Meskipun bimbingan dan konseling merupakan unit yang berfungsi untuk
membimbing peserta didik, konselor di sekolah selalu bekerjasama dengan Waka Kesiswaan
dan petugas tata tertib dan melaksanakan kegiatan dan pelayanannya. Sehingga manajemen
pengorganisasian bimbingan dan konseling yang dilaksanakan tidak hanya dilakukan oleh
petugas BK melainkan juga berkoordinasi dengan petugas lain yang berkaitan.

E. Kasus yang Terjadi


Kasus yang terjadi SMA Negeri 8 Malang tidak cukup banyak sesuai yang telah
disampaikan oleh salah satu guru BK di SMA Negeri 8. Hal ini mungkin dikarenakan oleh
status sosial dan ekonomi dari peserta didik yang ada tdiri dari kalangan menengah keatas
sehingga masalah yang ditibumkan tidak terlalu banyak. Disamping itu SMA Negeri 8 Malang
juga memiliki banyak siswa yang pandai dalam bidang akademik sehingga masalah yang
muncul dapat sangat minim.
F. Mekanisme Penanganan Siswa Bermasalah
Melalui pendekatan disiplin yang merujuk pada aturan dan ketentuan (tata tertib) yang
berlaku disertai dengan sanksi merupakan mekanisme penanganan siswa bermasalah di SMA
Negeri 8 Malanh. Mekanisme penanganan siswa yang bermasalah ini melalui beberapa tahap
yaitu dimulai dari peringatan secara lisan, peringatan melalui poin yang diberikan hingga
pemanggilan orang tua.
G. Administrasi Bimbingan dan Konseling
Kelengkapan data merupakan hal yang juga penting disamping program bimbingan
dan konseling itu sendiri. SMA Negeri 8 Malang melengkapi kebutuhan akan data
tersebut yang meliputi buku tamu, buku konsultasi siswa, buku catatan kejadian, buku
wawancara orang tua, program tahunan, evaluasi kegiatan, analisis hasil.Sehingga setiap
kegiatan yang terjadi terekam jelas dan setiap komponen kelengkapan data yang ada.
H. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana juga menunjang proses pelaksananaan bimbingan dan konseling
di sekolah. Jika sarana yang ada tidak terpenuhi maka pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah tidak berjlan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu SMA Negeri 8 Malang
melengkapi segala fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai segala kebutuhan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah. Sehingga sekolah tidak memiliki kendala dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling.

I. Peningkatan sumber daya


Peningkatan sumber daya konselor di SMA Negeri 8 Malang juga tetap dilakukan
demi memperbarui pengetahuan yang ada pada tiap-tiap konselor di sekolah. Dalam hal ini
SMA Negeri 8 Malang selalu mengikuti seminar yang menyangkut tentang BK dan selalu
mengikuti pertemuan se-Kota Malang.

Anda mungkin juga menyukai