Dokumen Hasil Penelitian Bimibingan Dan Konseling
Dokumen Hasil Penelitian Bimibingan Dan Konseling
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan berbagai.
Sebagai pribadi yang unik, terdapat masalah perkembangan individu, kebutuhan individu,
perbedaan individu, penyesuaian diri, dan belajar. Meningkatnya perubahan sosial dan semakin
kompleksnya keadaan masyarakat akan menumbuhkan rasa tidak aman bagi remaja dan
pemuda. Perubahan ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan anak-anak dan
remaja. Atas keadaan tersebut, sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus
bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan peserta didik agar berhasil menyesuaikan
diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi peserta didik.
Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di
sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai dalam membantu
peserta didik mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan menyiapkan siswa terjun
di masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut menjadi salah satu alasan
diperlukannya layanan bimbingan dan koseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan
tanggung jawab untuk memberi bantuan kepada peserta didik dalam memecahkan berbagai
masalah, baik masalah belajar, penyesuaian diri, maupun masalah-masalah pribadi, yang
apabila dibiarkan akan menghambat tercapainya tujuan belajar peserta didik di sekolah.
B. Fokus Penelitian
Dalam laporan hasil penelitian ini penulis meneliti pelaksanaan pelayanan Bimbingan
dan Konseling di SMA Negeri 8 Malang meliputi program kerja, jenis-jenis layanan yang
diberikan, kegiatan peningkatan sumber daya konselor, sarana dan prasarana, administrasi,
mekanisme penanganan siswa bermasalah kasus yang terjadi, dan pengorganisasian bimbingan
dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kecocokan antara temuan hasil penelitian dengan landasan teori?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kecocokan antara temuan hasil penelitian dengan landasan teori.
D. Kegunaan Penelitian
1. Memperbarui layanan bimbingan dan konseling yang sudah cocok dan memperbaiki pelayanan
bimbingan dan konseling apabila terjadi ketidakcocokan antara temuan hasil penelitian dengan
landasan teori dikemudian hari.
BAB II
LANDASAN TEORI
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PERMEN) No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi
Bab II butir A,B,C,dan D mengenai Struktur kurikulum yang memasukan materi
pengembangan diri untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, MA/SMA,SMK, materi pengembangan
diri pada setiap semester dengan waktu 2 jam pelajaran.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatannya difasilitasi oleh konselor yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan Pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi,dan kehidupan sosial, belajar dan pembentukan karir
peserta didik.
Makna dan fungsi bimbingan dan konseling dalm perspektif perkembangan, layanan
bimbingan dan konseling itu diperuntukkan bagi semua peserta didik (guidance and counseling
for all) Sementara layanan kepada peserta didik hanya salah satu layanan bimbingan dan
konseling , yaitu layanan responsif.
Berdasarkan pemikiran tersebut dan dikaitkan dengan kerangka pikir tentang eksistensi
dan posisi BK dalam proses pendidikan, maka keberadaan komponen pengembangan diri
dalam KTSP bukanlah substitusi atas program bimbingan dan konseling di sekolah, merupakan
peluang kuat bagi program BK di sekolah untuk memperoleh hak memberikan layanan kepada
peserta didik secara terjadwal sekurang-kurangnya 2 jam pelajaran dalam satu minggu
Prinsip ini sejalan dengan kebutuhan layanan dasar bimbingan (seperti di jelaskan dalm Bab
IV) yang dalm implementasinya memerlukan bertatap muka dengan peserta didik, dalam upaya
membantu mereka agar mampu mengembangkan dirinya secara optimal, bik menyangkut
aspek pribadi, sosial, akademik, maupun karier.
Program pengembangan diri dalam KTSP sebagai bagian dari program bimbinmgan
dan konseling di sekolah, merupakan peluang dan sekaligus tatangan bagi konselor untuk
senantiasa meningkatkan wawasan kemampuannya, agar mampu mengimplementasikan
kewenangan tersebut ke dalam ki nerja yang bermutu, sehingga memperoleh hasil yang di
harapkan.
Tujuan yang diharapkan :
1. Pemahaman, wawasan, dan kesadaran akan identitas dirinya
2. Kemampuan mengembangkan potensi dirinya (fisik, intelektual, emosi, sosial dan
moral-spiritual)
3. Ketrampilan mengatasi msalah yng dihadapinya
4. Wawasan tetntang IPTEK dan sosial budaya masyarakat
5. Kemampuan menyesuaikan diri secara konstruktif dengan lingkungan dalam upaya
menciptakan kesejahteraan hidup bersama.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan
dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di SMA Negeri 8
Malang, Jawa Timur.
C. Responden Penelitian
Penulis mewawancarai responden dengan identitas berikut:
Nama : Fitri Kusrini, S.Psi
Umur : 38 tahun
Pekerjaan: Guru BK
Instansi : SMA Negeri 8 Malang