Tugas Akhir
Oleh:
Fransisca Amelia Putri Karina
NIM: 133114015
Final Paper
Written by:
Fransisca Amelia Putri Karina
Student ID: 133114015
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I'UGAS AKHIR
Oleh:
Fransisca Ainelia Putri Kar"ina
/,
-+*
1tslp
re
oeynKof$Y
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TUGAS AKHIR
NIM: 133114015
Nama Lengkap
Yog3,'akarta,4f .OnoU*r 20 I I
Irakultas Sailrs dan 'Ileknoiogi
,044-
S.Si." M.Matli,Sc.. Ph D.)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
memberi kekuatan,
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Panas merupakan salah satu elemen penting yang terdapat dalam dunia ini.
Energi panas dapat berpindah-pindah apabila di dalam suatu media terdapat
perbedaan suhu. Pada tugas akhir ini akan dibahas tentang proses perpindahan
panas pada penampang satu dimensi dan dua dimensi. Dalam penelitian ini objek
yang akan diteliti adalah penampang batang homogen untuk permasalahan satu
dimensi dan penampang lempeng persegi homogen untuk permasalahan dua
dimensi. Tujuan dari penelitian dan penulisan tugas akhir ini adalah menghitung
distribusi suhu pada penampang batang homogen satu dimensi dan menghitung
distribusi suhu pada penampang lempeng persegi homogen dua dimensi. Dalam
perhitungan distribusi suhu akan melibatkan persamaan diferensial parsial. Teknik
yang akan dipakai untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial adalah
metode numerik. Konduksi panas pada penampang batang homogen dan lempeng
persegi telah ditentukan oleh persamaan panas satu dimensi dan dua dimensi.
Secara matematis, kedua persamaan tersebut merupakan persamaan
diferensial parsial parabolik. Kedua persamaan tersebut akan diselesaikan dengan
menggunakan pendekatan metode beda hingga skema eksplisit. Perhitungan
distribusi suhu dilakukan dengan menentukan nilai-nilai syarat awal dan syarat
batas. Selanjutnya, perhitungan distribusi suhu tersebut akan disimulasikan
menggunakan program MATLAB, dengan demikian akan diperoleh hasil dan
kesimpulan.
Kata kunci: persamaan panas, metode beda hingga, penampang batang homogen,
penampang lempeng persegi.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Heat is one of the important elements found in this world. Heat energy can
move around if there is a temperature difference in a medium. In this final project,
the process of heat transfer in one-dimensional and two-dimensional cross
sections will be discussed. In this research, the object to be studied is a
homogeneous cross section for one-dimensional problems and a homogeneous
square plate section for two-dimensional problems. The purpose of this research
and final project is to calculate the temperature distribution on a one-dimensional
homogeneous cross section and calculate the temperature distribution on a two-
dimensional homogeneous square plate cross section. The calculation of
temperature distribution will involve partial differential equations. The technique
that will be used to solve partial differential equations is numerical method. Heat
conduction in a homogeneous cross section and square plate has been determined
by one-dimensional and two-dimensional heat equations.
Mathematically, the two equations are parabolic partial differential
equations. Both of these equations will be solved using the explicit finite
difference method. Calculation of temperature distribution will be done by
determining the values of the initial conditions and boundary conditions.
Furthermore, the calculation of temperature distribution will be simulated using
the MATLAB program, thus results and conclusions will be obtained.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya rnenyatakan dengan sesunggulmya. bahu,a tugas akhir yang saya tulis ini
ticlak rlernuat karya atau bagian karya orang lain. kecuali yang disebutkan dalarn
Daftar Pustaka, sebagairnana layaknya karya ilrniah.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di barveh ini. saya nrahasiswa Universitas Sanata Dhaltna:
Nama : Fransisca Amelia Putri Kalina
NIM :13311-+015
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggaf , .. 8. ..Oktober 201 8
Yang menyatakan,
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan rahmat
melimpah yang selalu diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains dari Program Studi Matematika, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam penulisan tugas akhir ini, banyak rintangan yang penulis hadapi.
Namun demikian, dengan penyertaan Tuhan dan dukungan yang diberikan dari
berbagai pihak pada akhirnya tugas akhir ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi sekaligus dosen pembimbing,
2. Bapak YG. Hartono, S.Sc., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi
Matematika, Universitas Sanata Dharma,
3. Ibu M. V. Any Herawati, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik,
4. Romo Prof. Dr. Frans Susilo, SJ., Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si.,
Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., Bapak Dr. rer. nat. Herry P. Suryawan,
S.Si., M.Si. selaku dosen Program Studi Matematika yang telah memberikan
ilmu-ilmu yang sangat berguna dalam penulisan tugas akhir ini,
5. kedua orang tua tercinta (Ignatius Triatmoko Ari Handoko dan Emiliana
Sriningsih) dan kedua adik tercinta (Cicilia Afira Putri Karina dan Aloysius
Andrian Herlambang H),
6. teman-teman tercinta, mahasiswa/i Program Studi Matematika angkatan 2013
yang selalu kompak dan mendukung satu sama lain, Novita Tania, S.Si. dan Ni
Luh Putu Stephanie S.Psi. yang selalu memberikan semangat tiada henti,
7. Benediktus Romario Anugerah Agung Gumelar atas dukungan dan
kesabarannya yang sangat luar biasa,
8. keluarga besar Alexander Triyanto dan keluarga besar Hadisusanto, atas doa
dan semangatnya, serta
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini masih ban-vak rnemiliki kekurangan. Oleh kiirena itu. penulis mengharapkan
ktitik clan saran demi rnenyempurnakair tugas akhir ini. Scn"roga tugas akhir ini
clapat berrnanlaat bagi para pernbaca.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Integral ............................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 48
B. Saran .................................................................................................................. 48
LAMPIRAN ............................................................................................................... 51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Ilustrasi aliran panas dalam suatu ruang. (Sumber: Oneil,2014) ..... 22
Gambar 3.2 Kondisi suhu awal pada contoh 3.1. ................................................ 35
Gambar 3.3 Hasil simulasi dari penyelesaian contoh 3.1 dengan menggunakan
metode beda hingga dimana dan saat detik. ...................... 35
Gambar 3.4 Kondisi suhu awal pada contoh 3.2 ................................................. 38
Gambar 3.5 Hasil simulasi dari penyelesaian contoh 3.2 dengan menggunakan
metode beda hingga dimana dan saat detik. ...................... 39
Gambar 4.1 Hasil simulasi dari penyelesaian persamaan panas dua dimensi
dengan menggunakan metode beda hingga........................................................... 47
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat penulisan, dan juga
sistematika penulisan yang akan dilakukan pada penulisan tugas akhir ini.
A. Latar Belakang
Panas adalah salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Panas merupakan salah satu energi yang dapat berpindah-pindah.
Perpindahan panas merupakan masalah yang kompleks, karena di dalamnya
melibatkan banyak parameter. Perpindahan panas adalah ilmu yang menjelaskan
tentang perpindahan energi yang bisa terjadi karena adanya perbedaan suhu di
antara material. Proses perpindahan panas mengalir dari daerah yang memiliki
suhu lebih tinggi ke daerah yang memiliki suhu lebih rendah. Perpindahan panas
dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu: konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi
adalah proses perpindahan dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang
bersuhu rendah dalam satu medium (padat, cair atau gas) secara hantaran.
Konveksi adalah perpidahan panas yang terjadi karena adanya aliran. Radiasi
adalah proses perpindahan dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah secara pancaran.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai proses perpindahan panas.
Benda yang akan dipakai untuk penelitian adalah sebuah batang homogen yang
pada batas-batas dan titik-titik tertentu telah diketahui suhunya. Penelitian ini
akan dilakukan untuk persamaan panas satu dimensi, yaitu
( )
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan adalah kepadatan batang, adalah konstanta panas spesifik pada batang,
adalah konstanta untuk konduktivitas termal batang, dan adalah variabel
bebas untuk domain ruang, adalah variabel bebas untuk waktu dan
adalah fungsi yang bergantung pada dan , serta adalah fungsi yang
bergantung pada dan .
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana memperoleh persamaan panas satu dimensi?
2. Bagaimana menyelesaikan persamaan panas satu dimensi secara numeris
dengan menggunakan metode beda hingga?
3. Bagaimana menyelesaikan persamaan panas dua dimensi secara numeris
dengan menggunakan metode beda hingga?
C. Batasan Masalah
Dalam tugas akhir ini akan dicari penyelesaian numeris dari persamaan
panas pada dimensi satu dan dimensi dua. Model yang berdimensi lebih tinggi
tidak dibahas. Penyelesaian numeris dari persamaan panas hanya menggunakan
satu metode numeris yaitu metode beda hingga.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. mencari persamaan panas satu dimensi beserta perluasannya untuk dua
dimensi,
2. mencari penyelesaian numeris dari persamaan model yang didapat dengan
metode beda hingga.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah studi pustaka, yaitu dengan mempelajari buku-buku dan jurnal. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah penulis mendapatkan
pengetahuan baru, dengan mengetahui bagaimana cara memperoleh persamaan
panas. Dengan adanya penulisan ini, diharapkan pembaca juga dapat lebih
memahami tentang masalah konduksi panas yang ada dalam dunia nyata.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Manfaat Penulisan
G. Sistematika Penulisan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
FUNGSI, TURUNAN, DAN INTEGRAL
Dalam bab ini akan ditulis landasan teori yang akan digunakan untuk
menulis tugas akhir ini. Bab ini akan terdiri dari 4 subbab, yaitu: Turunan Fungsi,
Persamaan Diferensial, Pendeketan Numeris, dan Integral.
A. Turunan Fungsi
Definisi 2.1
Fungsi adalah suatu relasi khusus antara elemen-elemen dalam suatu
himpunan dengan elemen-elemen dalam himpunan . Kekhususannya terletak
dalam dua hal, yaitu:
(1) Setiap elemen dalam himpunan berelasi dengan suatu elemen
dalam himpunan .
(2) Elemen dalam himpunan yang berelasi dengan elemen dari
himpunan itu adalah tunggal.
Definisi 2.2
Turunan fungsi didefinisikan sebagai berikut :
Aturan Rantai
Jika dan mempunyai turunan, maka fungsi komposisi juga
mempunyai turunan, yaitu
( )
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Persamaan Diferensial
Definisi 2.3
Persamaan adalah suatu relasi yang menyatakan dua kuantitas atau besaran
bernilai sama.
Contoh 2.1
(1) 5 – 3 = 1 + 1
(2)
Definisi 2.4
Persamaan diferensial adalah persamaan yang melibatkan variabel-variabel
tak bebas dan turunan-turunannya terhadap variabel-variabel bebas.
Contoh 2.2
Persamaan sistem pegas massa
Definisi 2.5
Persamaan diferensial biasa adalah persamaan diferensial yang melibatkan
turunan biasa beserta satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu variabel
bebas.
Contoh2.3
(1)
(2) y’ =
(3) +
(4)
(5)
Variabel bebas untuk contoh (1) sampai (5) adalah , sedangkan peubah (variabel)
terikatnya adalah , yang merupakan fungsi dari , atau ditulis sebagai .
Definisi 2.6
Persamaan diferensial parsial adalah persamaan diferensial yang
melibatkan turunan parsial dari satu atau lebih variabel tak bebas terhadap lebih
dari satu variabel bebas.
Contoh 2.4
Variabel bebas untuk contoh (1) adalah dan , sedangkan peubah (variabel)
terikatnya adalah yang merupakan fungsi dari dan , atau ditulis sebagai
. Sedangkan peubah bebas untuk contoh (2) adalah , , dan ,
sedangkan peubah terikatnya adalah , yang merupakan fungsi dari , , dan ,
atau ditulis sebagai .
Persamaan diferensial parsial diklarifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu
eliptik, hiperbolik dan parabolik. Diketahui persamaan diferensial parsial orde
dua, sebagai berikut:
dimana
Definisi 2.7
Andaikan dan semua turunannya , kontinu di dalam selang
[ ] Misalkan [ ], maka untuk nilai-nilai disekitar dan
[ ], dapat dijabarkan (diekspansi) ke dalam deret Taylor:
Contoh 2.5
Tentukan ekspansi fungsi = ke dalam deret Taylor di sekitar =1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyelesaian:
Tentukan turunan terlebih dahulu sebagai berikut:
= ,
= ,
= ,
= ,
= ,
dan seterusnya.
10
.
Tafsiran geometri dari ketiga jenis hampiran diatas diperlihatkan pada Gambar
2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
𝑦 𝑦
𝑦
𝑦
𝑦
𝑦 𝑓 𝑥 𝑦 𝑓 𝑥
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
(a) (b)
𝑦
𝑦 𝑦 𝑓 𝑥
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
(c)
Gambar 2.1 (a) Hampiran beda maju. (b) Hampiran beda mundur. (c) Hampiran
beda pusat.
12
dan
Uraikan di sekitar :
(2.3)
(2.4)
13
(2.5)
(2.6)
14
(2.7)
Pada penurunan rumus turunan numerik dengan deret Taylor, rumus galat
dalam penurunan rumus turunan numerik dapat langsung diperoleh. Tetapi dengan
polinom interpolasi harus dicari rumus galat tersebut dengan bantuan deret Taylor.
Contoh 2.6
Tentukan rumus galat dan orde dari rumus turunan numeris hampiran beda
pusat:
Nyatakan (galat) sebagai ruas kiri persamaan, lalu ekspansi ruas kanan dengan
deret Taylor di sekitar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
*( )
( )+
( )
(2.8)
orde
(2.9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dimana
dan
disebut polinomial Taylor dan disebut sisa, nilai koreksi atau kesalahan
Taylor. Bukti dari teorema sisa deret Taylor dapat dilihat pada buku karangan
Darmawijaya (2011).
[ ]
[ ]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Deret di dalam teorema (2.5) tersebut dinamakan deret Taylor fungsi di sekitar
titik disebut deret Maclaurin, yaitu
[ ]
Contoh 2.7
Deretkan fungsi ke dalam deret Taylor di sekitar titik
Penyelesaian:
Tentukan turunan terlebih dahulu sebagai berikut
Contoh 2.8
Deretkan masing-masing fungsi dan ke dalam deret Maclaurin
Penyelesaian:
a) Beberapa turunan sudah dihitung pada contoh 2.9. Deret Maclaurin dari
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
maka diperoleh
19
D. Integral
Definisi 2.8
Fungsi disebut suatu anti turunan dari pada interval jika untuk
semua dalam .
Contoh 2.9
Contoh 2.10
Penyelesaian:
1. Integral Tentu
Untuk menghitung luas di bawah kurva , dapat dilakukan dengan
aproksimasi, yaitu dengan membagi interval [ ] oleh partisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Definisi 2.9
Misalkan suatu fungsi yang didefinisikan pada selang tertutup [ ]. Jika
Ada, maka nilai limit tersebut dinamakan integral tentu dari ke , dan ditulis
sebagai
∫ ∑
Jika suatu fungsi kontinu pada interval [ ] maka ada µ di antara dan
sehingga
∫
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Jika suatu fungsi yang kontinu pada selang tertutup [ ], maka fungsi
yang ditentukan oleh
∫ [ ]
Jika suatu fungsi yang kontinu pada selang tertutup [ ] dan suatu
anti turunan khusus, sehingga , maka
Ketiga teorema diatas telah di buktikan dan dapat dilihat pada buku karangan
Thomas (2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode numeris untuk persamaan
panas satu dimensi. Subbab yang ada dalam bab ini, yaitu: Penurunan Persamaan
Panas, Metode Beda Hingga untuk Persamaan Panas Satu Dimensi, dan Skema
Eksplisit Persamaan Panas Satu Dimensi.
Gambar 3.1 Ilustrasi aliran panas dalam suatu ruang. (Sumber: Oneil,2014)
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
∫ .
Jumlah energi panas dalam ruas pada waktu dapat meningkat dengan dua
cara: energi panas mengalir ke dalam segmen sampai ujung batang (hal ini
mengubah fluks dari energi) dan atau ada sumber energi panas lain dalam ruas
batang. Tingkat perubahan dari suhu dalam ruas terhadap waktu adalah
Fluks= ∫ .
Asumsikan untuk saat ini tidak ada sumber atau energi yang hilang dalam batang,
maka
Fluks =∫ (3.1)
Fluks= . (3.2)
24
Konstanta positif dari disebut juga konduktivitas panas dari batang. Tanda
negatif pada persamaan ini berdasarkan fakta bahwa energi mengalir dari ruas
yang lebih hangat ke ruas yang lebih dingin. Substitusi ke dalam
persamaan (3.2) untuk memperoleh
Fluks = ( )
Fluks =∫ ( ) . (3.3)
∫ ∫ ( )
∫ ∫ ( )
∫ [ ( )]
∫ [ ( )]
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(3.4)
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
(3.7)
28
Terakhir, ditulis
(3.9)
(3.10)
29
(3.11)
[ ] [ ]
[ ] [ ] (3.12)
dimana dan .
dimana , untuk
30
dimana
Misalkan
(3.15)
= [ ]
= [ ]
= [ ]
31
Perhatikan bahwa
sehingga
( )
( )
Solusi dari persamaan (3.13) dengan syarat-syarat batas dan
adalah
dimana
( ( ))
dengan
| ( ( ))|
( ( ))
( ( ))
( ( ))
Perhatikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
( )
sehingga
Contoh 3.1
Diberikan untuk ,
Diambil dan
Hitunglah:
a)
33
Penyelesaian:
a) Pada saat detik
10(2) = 20
10(4) = 40
10(6) = 60
10(8) = 80
10(10) = 100
-10(12) + 200 = 80
-10(14) + 200 = 60
-10(16) + 200 = 40
-10(18) + 200 = 20
-10(20) + 200 = 0
34
= 20 + (40 – 2(20) + 0) = 20
= = 20 + (0 – 2(20) + 40) = 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3.3 Hasil simulasi dari penyelesaian contoh 3.1 dengan menggunakan
metode beda hingga dimana dan saat detik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kondisi awal distribusi suhu ditunjukkan pada Gambar 3.2. Hasil simulasi
dari penyelesaian model konduksi panas pada batang homogen dengan metode
beda hingga menggunakan program MATLAB untuk contoh 3.1 ditunjukkan pada
Gambar 3.3. Hasil simulasi persamaan panas satu dimensi tersebut berhenti pada
saat akhirnya adalah detik, kurva suhu menuju secara seragam.
Contoh 3.2
Diberikan untuk 0 ,
,
.
Diambil dan .
Hitunglah:
a)
b) Dengan rumus dan hasil yang diperoleh di a), hitunglah
Penyelesaian:
a) Pada saat detik
37
c) Untuk
38
39
Gambar 3.5 Hasil simulasi dari penyelesaian contoh 3.2 dengan menggunakan
metode beda hingga dimana dan saat detik.
Kondisi awal distribusi suhu ditunjukkan pada Gambar 3.4. Hasil simulasi
dari penyelesaian model konduksi panas pada batang homogen dengan metode
beda hingga menggunakan program MATLAB untuk contoh 3.2 ditunjukkan pada
Gambar 3.5. Hasil simulasi persamaan panas satu dimensi tersebut berhenti pada
saat akhirnya adalah tik, kurva suhu menuju secara seragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
METODE NUMERIS UNTUK PERSAMAAN PANAS DUA DIMENSI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode numeris untuk persamaan
panas dua dimensi. Subbab yang ada dalam bab ini, yaitu: Metode Beda Hingga
untuk Persamaan Panas Dua Dimensi, Skema Eksplisit Persamaan Panas Dua
Dimensi, dan Hasil Simulasi.
Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang metode beda hingga untuk
persamaan panas satu dimensi. Dalam bab ini akan dibahas tentang metode beda
hingga untuk persamaan panas dua dimensi, dimana terdapat dua dimensi ruang
yaitu dan .
( ) (4.1)
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(4.2)
(4.3)
(4.4)
42
(4.6)
(4.7)
43
( )
Titik-titik menjadi
44
Terakhir, ditulis
( ) (3.9)
( (3.10)
( ) ( )
( (3.11)
( ) ( )
)
( ) ( )
45
( ) ( ) (3.12)
( )
( )
(( ) ( ))
( )
(( ) ( ))
dimana
( )
( )
Keluarkan variabel
( )
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(( ) )
(3.13)
(( ) ( ))
dimana , dan .
47
Gambar 4.1 Hasil simulasi dari penyelesaian persamaan panas dua dimensi
dengan menggunakan metode beda hingga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dari tugas akhir ini. Dalam bab ini, subbab
yang ada yaitu kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
B. Saran
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
metode beda hingga. Untuk program MATLAB dua dimensi hanya dikerjakan
menggunakan metode beda maju terhadap waktu satu langkah (metode Euler).
Penulis mengharapkan pada waktu yang akan datang, akan ada yang melanjutkan
tugas akhir ini dengan menggunakan metode lain yang lebih akurat. Untuk
program MATLAB dua dimensi bisa dicoba menggunakan metode Runge-Kutta
orde kedua terhadap waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
O’Neil, P.V. (2014). Beginning Partial Differential Equations. New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
clc
clear
dx=2;
x=0:dx:60;
n=length(x);
uL=0*x;
uB=0*x;
dt=0.0005*dx;
k=1;
s=k*dt/dx^2;
for i=1:n
if x(i)<=30
uB(i)=10*x(i);
else x(i)>30
uB(i)=-10*x(i)+600;
end
end
plot(x,uB)
hold on
ylim([0 300])
pause(0.1)
tFinal=1;
Nt=tFinal/dt;
for j=1:Nt
uL=uB;
for i=2:n-1
uB(i)=s*(uL(i+1)-2*uL(i)+uL(i-1))+uL(i);
end
uB(1)=0;
uB(n)=0;
plot(x,uB)
title('grafik persamaan panas satu dimensi')
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
xlabel 'x'
ylabel 't'
hold on
grid on
ylim([0 300])
pause(0.1)
t=j*dt;
end
clc
clear
close all
dx=2;
x=0:dx:20;
n=length(x);
uL=0*x;
uB=0*x;
dt=0.05*dx;
k=1;
s=k*dt/dx^2;
for i=1:n
uB(i)=100;
end
plot(x,uB)
ylim([0 200])
pause(0.1)
tFinal=100;
Nt=tFinal/dt;
for j=Nt;
uL=uB;
for i=2:n-1
uB(i)=k*s*(uL(i+1)-2*uL(i)+uL(i-1))+uL(i);
end
uB(1)=0;
uB(n)=0;
plot(x,uB)
title('grafik persamaan panas satu dimensi')
xlabel 'x'
ylabel 't'
hold on
grid on
ylim ([0 200])
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pause(0.1)
t=j*dt;
end
clear;
close all;
clc;
%% 1-Inputs section
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%%%% Please select your material, enter your parameters and your
initial conditions %%%%
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
% %%% -- Aluminum -- %
** Uncomment if needed **
% name=('Aluminium'); %
Material name
% conductivity = 204.3; %
thermal conductivity (j/m.C.sec)
% spacific_heat = 910; %
specific heat (j/kg.C)
% denisty = 2700.0; %
density (kg/m^3)
% %%% -- Copper -- %
** Uncomment if needed **
% name=('Copper'); %
Material name
% conductivity = 401; %
thermal conductivity (W/m.K)
% spacific_heat = 390; %
specific heat (J/kg K)
% denisty = 8940; %
density (kg/m^3)
%%% -- Silver --
name=('Silver'); %
Material name
conductivity = 629; %
thermal conductivity (W/m.K)
spacific_heat = 233; %
specific heat (J/kg K)
denisty = 10490; %
density (kg/m^3)
54
% name=('Custom Material'); %
Material name
% conductivity = ; %
thermal conductivity (W/m.K)
% spacific_heat = ; %
specific heat (J/kg K)
% denisty = ; %
density (kg/m^3)
%%
Lx= 1; % plate width (m)
Ly= 1; % plate length (m)
Nx=40; % nodes in x direction
Ny=40; % nodes in y direction
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% From here, You don't need to modify
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
%% 2- Constants Section
k=1;
% iteration counter
err_SS_max(k)=1;
% initial error
err_SS_min(k)=1;
% initial error
dx=Lx/Nx;
% delta x
dy=Ly/Ny;
% delta y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
n_time=round(t_end/dt);
% number of iterrations for time
alpha = conductivity/(spacific_heat*denisty);
% alpha (1/sec)
T_max=max([T_east T_west T_north T_south T_initial]);
% Max T to set axes limits in plotting
T_min=min([T_east T_west T_north T_south T_initial]);
% Min T to set axes limits in plotting
Solution_type=questdlg('Which method you want to solve the time
derivative with ?','Question','Euler','2nd order Runge-
Kutte','Euler'); % solve with 2nd order
Runge Kutte in time or 2 to solve with Euler
if dt<= 1/(2*alpha*((1/dx^2)+(1/dy^2)))
% test the stability condition
else
fprintf('Error, the stability condition is not met\nPlease
return to "Inputs Section" and choose a "dt" smaller than %f
\n',1/(2*alpha*((1/dx^2)+(1/dy^2))))
return
end
message=msgbox('Your computer is now solving the problem, Please
wait..... '); % Busy message
% ----------------- Initial Conditions for finite difference
section ---------------
T=zeros(Nx+2,Ny+2,75000); % set max
iterations 75,000 due to memory limitations (T variable takes
maximum 1GB in memory)
T(:,1,:)=T_south;
T(:,Ny+1,:)=T_north;
T(:,Ny+2,:)=T_north; % Redundant, it
has no effect in calculations but is required in plotting
section
T(Nx+1,:,:)=T_east;
T(Nx+2,:,:)=T_east; % Redundant, it
has no effect in calculations but is required in plotting
section
T(1,:,:)=T_west;
T(:,:,1)=T_initial;
% ------------------- Initial Conditions for steady state
section -------------------
Tss=zeros(Nx+2,Ny+2); Tss2=zeros(Nx+2,Ny+2);
Tss(:,1)=T_south; Tss2(:,1)=T_south;
Tss(:,Ny+1)=T_north; Tss2(:,Ny+1)=T_north;
Tss(:,Ny+2)=T_north; Tss2(:,Ny+2)=T_north; %
Redundant, it has no effect in calculations but is required in
plotting section
Tss(Nx+1,:)=T_east; Tss2(Nx+1,:)=T_east;
Tss(Nx+2,:)=T_east; Tss2(Nx+2,:)=T_east; %
Redundant, it has no effect in calculations but is required in
plotting section
Tss(1,:)=T_west; Tss2(1,:)=T_west;
%% 3- Steady-State section
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
for i=2:Nx %
looping
for j=2:Ny
Tss2(i,j)=0.25*(Tss(i+1,j)+Tss(i,j+1)+Tss(i-
1,j)+Tss(i,j-1));
end
end
k=k+1;
% update k
err_SS_max(k)=abs(max(max(Tss2-Tss)));
% calculate error
err_SS_min(k)=abs(min(min(Tss2-Tss)));
% calculate error
Tss=Tss2;
% update T
end
k=1;
switch Solution_type
case'2nd order Runge-Kutte'
err_R_k_max(k)=100; % initial
error
err_R_k_min(k)=100; % initial
error
while err_R_k_max(k)>=tolerence || err_R_k_min(k)>=tolerence
for i=2:Nx
for j=2:Ny
k1=alpha*(((T(i-1,j,k)-
2*T(i,j,k)+T(i+1,j,k))/dx^2)+((T(i,j-1,k)-
2*T(i,j,k)+T(i,j+1,k))/dy^2));
Tk=T(:,:,k)+k1*dt;
k2=alpha*(((Tk(i-1,j)-
2*Tk(i,j)+Tk(i+1,j))/dx^2)+((Tk(i,j-1)-
2*Tk(i,j)+Tk(i,j+1))/dy^2));
T(i,j,k+1) =T(i,j,k)+(dt/2)*(k1+k2);
end
end
k=k+1;
err_R_k_max(k)=abs(max(max(T(:,:,k)-Tss)));
%calculate error
err_R_k_min(k)=abs(min(min(T(:,:,k)-Tss)));
%calculate error
if round(err_R_k_max(k),5)==round(err_R_k_max(k-1),5) &&
err_R_k_max(k)~= 0 % Test solution convergence
errordlg('The solution is not converging, Please choose a
larger tolerence','Tolerence Error');
close(message)
return
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
end
if round(err_R_k_min(k),5)==round(err_R_k_min(k-1),5) &&
err_R_k_min(k)~= 0 % Test solution convergence
errordlg('The solution is not converging, Please choose a
larger tolerence','Tolerence Error');
close(message)
return
end
end
case'Euler'
err_E_max(k)=100; % initial error
err_E_min(k)=100; % initial error
while err_E_max(k)>=tolerence || err_E_min(k)>=tolerence
for i=2:Nx
for j=2:Ny
T(i,j,k+1) =T(i,j,k)+dt*alpha*(((T(i-1,j,k)-
2*T(i,j,k)+T(i+1,j,k))/dx^2)+((T(i,j-1,k)-
2*T(i,j,k)+T(i,j+1,k))/dy^2));
end
end
k=k+1;
err_E_max(k)=abs(max(max(T(:,:,k)-Tss)));
%calculate error
err_E_min(k)=abs(min(min(T(:,:,k)-Tss)));
%calculate error
if round(err_E_max(k),5)==round(err_E_max(k-1),5) &&
err_E_max(k)~= 0 % Test solution convergence
errordlg('The solution is not converging, Please choose a
larger tolerence','Tolerence Error');
close(message)
return
end
if round(err_E_min(k),5)==round(err_E_min(k-1),5) &&
err_E_min(k)~= 0 % Test solution convergence
errordlg('The solution is not converging, Please choose a
larger tolerence','Tolerence Error');
close(message)
return
end
end
case []
close(message)
msgbox('Error, Please re-run the code and choose Euler or
2nd order Runge-Kutte to continue the solution')
return
end
T=T(:,:,1:k); %
delete the unused assigned zero layers
SStime=k*dt; %
steady state time
close(message) %
close the busy message
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
%% 6- Plotting section
subplot(2,2,3)
hold on
title(sprintf('Temperature at steady state time : %i seconds
',round(SStime)))
surf(x,y,Tss)
plot3( Lx/4, Ly/4,T_max,'ko','markerfacecolor','r') % plot red
point
plot3( Lx/2, Ly/2,T_max,'ko','markerfacecolor','g') % plot
green point
plot3(3*Lx/4,3*Ly/4,T_max,'ko','markerfacecolor','b') % plot
blue point
plot3( Lx/4, Ly/4,T_min,'ko','markerfacecolor','r') % plot red
point
plot3( Lx/2, Ly/2,T_min,'ko','markerfacecolor','g') % plot
green point
plot3(3*Lx/4,3*Ly/4,T_min,'ko','markerfacecolor','b') % plot
blue point
cb=colorbar;
caxis([T_min T_max]);
view(90,-90);
xlim([0 Lx+dx]); xlabel('Length');
ylim([0 Ly+dy]); ylabel('Width');
zlim([T_min T_max]); zlabel('Temprature');
drawnow
hold off
subplot(2,2,4)
hold on
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
for j=1:n_time
subplot(2,2,1)
surf(x,y,T(:,:,j))
hold on
title(sprintf('Temperature at time : %i seconds ',round(j*dt)))
plot3( Lx/4, Ly/4,T_max,'ko','markerfacecolor','r') % plot red
point
plot3( Lx/2, Ly/2,T_max,'ko','markerfacecolor','g') % plot
green point
plot3(3*Lx/4,3*Ly/4,T_max,'ko','markerfacecolor','b') % plot
blue point
plot3( Lx/4, Ly/4,T_min,'ko','markerfacecolor','r') % plot red
point
plot3( Lx/2, Ly/2,T_min,'ko','markerfacecolor','g') % plot
green point
plot3(3*Lx/4,3*Ly/4,T_min,'ko','markerfacecolor','b') % plot
blue point
cb=colorbar;
caxis([T_min T_max]);
view(90,-90);
xlim([0 Lx+dx]); xlabel('Length');
ylim([0 Ly+dy]); ylabel('Width');
zlim([T_min T_max]); zlabel('Temprature');
drawnow
hold off
subplot(2,2,2)
hold on
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
end