2, Desember 2012
ABSTRAK
Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau memiliki areal rawa yang luas mencapai 146.367 ha dari
luas wilayah 795.569 ha atau 18,4 % wilayah kabupaten. Saat ini kondisi rawa tersebut
terdegradasi untuk pemanfaatan lain diantaranya untuk perkebunan dan kegiatan ekonomi lainnya.
Kondisi rawa yang masih berupa hutan (hutan tanaman industri, hutan, gambut dan rawa)
mencapai 33.700 ha sedang yang berubah menjadi kebun kelapa sawit mencapai 39.800 ha dan
kebun campuran 30.500 ha. Ada pemanfaatan lain di areal rawa untuk kegiatan ekonomi selain
kegiatan ekonomi di atas. Tahapan kegiatan penelitian yang dilakukan adalah extraksi Peta
Rupabumi, kompilasi data sekunder, interpretasi data inderaja, survey lapangan dan pemutakhiran
peta. Area rawa dianalisis menggunakan SRTM 30m dan pemutakhiran tutupan lahan
menggunakan data citra satelit SPOT5. Analisis perubahan pemanfaatan lahan rawa menggunakan
teknik overlay pada Sistem Informasi Geografi, guna memvalidasi hasil analisis dilakukan survey
lapangan.
Indragiri Hulu Regency of Riau Province has wetlands area reaches 146.367 ha of the total area
795.569 hectares (11.5% of the area). Currently, most of the wetland areaare converted and
degraded into other usage such as plantations and other economic activities. In the area, 33.700
hectares are still forested(forest industry plants, forests, peat bogs and swamps) while about
39.800 and 30.500 hectares are now being converted into palm plantations and mixed garden.
Besides that, there are other utilization for economic activity different to the mentioned above.
There werephases conducted in the research: topographic map information extraction, secondary
data compilation, remote sensing data interpretation, field survey, and map updating. The wetlands
was analyzed by using 30m SRTM; and its land cover was updated using SPOT-5 imagery. A GIS-
overlaytechnique was implemented to analyze the change of land use and field survey was carried
out to validate the results.
123
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
Sebagai wilayah yang dilintasi oleh garis dan rawa, kemiringan lahan yang
khatulistiwa Kabupaten Indragiri Hulu berkisar 0 s/d 8% menjadi indikasi
beriklim tropis basah, dengan jumlah bahwa sebagian besar wilayah Indragiri
curah hujan per tahun rata-rata 2000- Hulu merupakan daerah yang datar dan
3000 mm. Topografi wilayah yang memiliki daerah rawa yang luas. Maksud
demikian menyebabkan secara alamiah penelitian ini adalah untuk mendapatkan
daerah ini dialiri oleh sungai besar informasi perubahan penggunaan lahan
maupun kecil. Diantara sungai yang rawa untuk aktifitas lain. Kegiatan ini
terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu menggunakan sumber data peta
yang memiliki peranan penting dan rupabumi dan citra satelit serta data-
strategis adalah Sungai Indragiri. Sungai data pendukung (sekunder) lainnya
Indragiri mengalir melintasi Kabupaten yang diproses menggunakan teknik
Indragiri Hulu dan beberapa Kabupaten Sistem Informasi Geografi (SIG).
lainnya di Provinsi Riau, hulu Sungai
Indragiri berada di Danau Singkarak Data-data yang dijadikan acuan dalam
wilayah Propinsi Sumatera Barat. Relatif kegiatan adalah :
tingginya curah hujan yang terjadi
1. Peta Rupabumi Indonesia skala
menyebabkan wilayah-wilayah
1:50.000
Kabupaten Indragiri Hulu yang berada
2. Data sekunder, dari Dinas PU dan
pada dataran rendah atau sepanjang
Tata Ruang
Sungai Indragiri hampir setiap tahun
3. Citra satelit SPOT5
mengalami banjir yang datang dari hulu
4. Citra SRTM 30m
sungai maupun daerah aliran sungai
5. Data hasilpengamatan GPS di
yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu.
lapangan
124
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
125
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
telah dibakukan dalam bentuk SNI, peta antara lain: judul, legenda, skala,
dapat diadopsi dalam proses simbolisasi inset, grid koordinat, orientasi, riwayat
Peta Pola Aliran Sungai, Rawa dan peta, pembuat, dan sumber data.
Irigasi. Elemen-elemen tersebut lazim disebut
sebagai informasi tepi (marginal
Data yang telah divisualisasikan dalam information). Seluruh elemen peta
bentuk simbol, merupakan elemen selanjutnya disusun dalam suatu tata
utama dalam suatu peta. Elemen ini letak (layout), dengan memperhatikan
lazim juga disebut sebagai muka peta beberapa kaidah antara lain balance,
(map face). Selain muka peta, elemen unity dan harmony.
lain yang umum terdapat dalam suatu
126
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
127
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
basin) yang outletnya hanya via didelineasi dan di petakan sebagai peta
evapotranspirasi dan infiltrasi. Rawa rawa tentatif. Peta rawa tentatif di cek
seperti ini biasanya rawa gambut. lapangan untuk memastikan apakah
hasil interpretasi ini sudah benar.
Untuk mengidentifikasi rawa dalam Dengan demikian maka survei lapangan
kegiatan ini digunakan DEM SRTM dan untuk identifikasi rawa adalah
Citra Landsat tahun 2006 dan 2007. Dua mengkonformasi dan memotret kondisi
citra ini diolah sehingga menampilkan lapangan untuk penyempurnaan peta
kesan (signature) yang memudahkan rawa, sebagai ilustrasi Gambar
interpretasi. DEM SRTM diklasifikasi 6.Perubahan penggunaan lahan tabel2.
menjadi beberapa kelas ketinggian menunjukan adanya perubahan
sehingga terlihat daerah dataran pemanfaatan lahan rawa untuk berbagai
rendah, daerah berbukit, dan daerah kegiatan ekonomi, secara keseluruhan
yang kemungkinan besar adalah rawa area rawa tersisa 33.700 ha (23%) dari
dan flood plain. Kenampakan ini 146.367 ha.
Danau/cekungan
Rawa
Tegalan/kebun/belu
kar didaran
bergelombang Areal pertanian
(sawit/sawah)
Perbukitan/hutan
128
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
129
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
Gambar 8. Teknik delineasi batas DAS menggunakan DEM SRTM dan garis kontur
KESIMPULAN
130
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 18, No. 2, Desember 2012
yang tadinya lahan pertanian tanaman Kraak, M.J dan Ormeling, F.J., 1996,
pangan banyak yang beralih fungsi Cartography.Visualization of Spatial
menjadi lahan perkebunan sawit. Dari Data, Wesley Longman London.
total luas rawa 146.367 Ha sekitar
39.800Ha adalah kebun kelapa sawit Lo, C.P. and Yeung, A. K. W.
(sekitar 27,2%). Fakta dilapangan (2002).Concepts and Techniques of
menunjukkan bahwa berkembang juga Geographic Information Systems.
pemukiman di derah rawa. Prentice Hall of India, New Delhi.
131