Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PELAYANAN GIZI MASYARAKAT


DI PUSKESMAS MIJEN

DISUSUN OLEH :
1. Devina Arisyanita I.D. (G0B015008)
2. Endah Wahyuningsih (G0B015019)
3. Angga Wijaya Nugraha (G0B015021)
4. Anis Maghfiroh (G0B015023)

PROGRAM STUDI D3 GIZI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018

1
PENGESAHAN

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan PKL Manajemen pengelolaan program gizi puskesmas(MPGP).
Laporan PKL ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan Laporan PKL Manajemen Pengelolaan Program Gizi Puskesmas ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Laporan PKL ini.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan PKL Manajemen pengelolaan program
gizi puskesmas (MPGP) ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Semarang, Maret 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan
diapresiasi oleh masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua
institusi pelayanan kesehatan tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu
pasti menggunakan pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya menjadi
efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti
itu, pimpinan dan staf dari kedua institusi pelayanan tersebut harus menerepkan
prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2004).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ialah suatu unit pelaksana fungsional
yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu (Azwar, 2014). Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika
ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama (Permenkens, 2014).
Puskesmas Mijen adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Semarang yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerja puskesmas sesuai Permenkes no 75 tahun 2014. Puskesmas mijen
menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
seperti tertuang dalam Permenkes no 75 tahun 2014. Upaya kesehatan wajib
puskesmas, meliputi: Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan,
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, serta Upaya
Pengobatan. Upaya pengobatan di Puskesmas adalah bentuk pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk menghentikan proses perjalanan suatu penyakit yang diderita
oleh seseorang sehingga penderitaannya dapat dihilangkan.

1
Kegiatan PKL ini adalah sebagai salah satu tujuan untuk memperoleh
pengalaman di masyarakat khususnya untuk mahasiswa DIII Gizi Univeritas
Muhammadiyah Semarang. mahasiswa DIII Gizi Univeritas Muhammadiyah
Semarang juga wajib melakukan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Wilayah
Kelurahan Wonolopo untuk memberikan edukasi dan penyuluhan. Tujuan dari
PKL ini adalah sebagai peningkatan pengetahuan mahasiswa mengenai fungsi dan
peran puskesmas di Wilayah Kelurahan Wonolopo dan menambah pengetahuan
dari segi proses prosedural kerja dalam dunia kerja.

B. Tujuan PKL
1) Tujuan Umum
Pada akhir kegiatan PKL mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dan
terampil dalam melaksanakan program kegiatan yang diadakan Puskesmas
Mijen.
2) Tujuan Khusus
a. Mengetahui tugas pokok dan fungsi dari Puskesmas Mijen di wilayah
Kelurahan Mijen.
b. Mengetahui masalah gizi dan kesehatan di wilayah Puskesmas Mijen di
wilayah Kelurahan Mijen.
c. Mengetahui kegiatan yang diselenggarakan di Puskesmas Mijen
d. Mengetahui peran Puskesmas Mijen di wilayah Mijen

C. Lokasi PKL dan Waktu


1. Lokasi PKL : Puskesmas Mijen di wilayah Kelurahan Mijen
JL.RM Hadi Soebeno No. 146-148 Semarang Kecamatan
Mijen.
2. Waktu : 19 Maret 2018 s/d 22 Maret 2018

2
BAB II
PELAKSANAAN PKL

A. Gambaran Umum Lokasi PKL


1. Analisa Situasi
Puskesmas Mijen terletak di wilayah kelurahan mijen tepatnya di JL. RM
Hadi Soebeno no. 146-148 Semarang, kecamatan Mijen. Letaknya di dataran
tinggi membuat hawa pegunungan sangat terasa karena dominasi yaitu hutan
karet dan hutan jati yang tersebar di hampir seluruh wilayah Mijen.
Untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan, Puskesmas Mijen memiliki 3 (tiga) Puskesmas Pembantu yaitu
Puskesmas Pembantu Jatibarang yang terletak di Kelurahan Jatibarang,
Puskesmas Pembantu Wonolopo terletah di Kelurahan Wonolopo dan
Puskesmas Pembantu Pesantren yang terletak di Kelurahan Pesantren.

2. Luas Wilayah Puskesmas Mijen


Puskesmas Mijen mempunyai wilayah kerja seluas 2.902.597 Ha dengan
batas-batas wilayah :
- Utara : Kecamatan Ngaliyan
- Selatan : Kecamatan Boja / Kab. Kendal
- Barat : Kabupaten Kendal
- Timur : Kecamatan Gunung Pati

3. Wilayah Kerja Puskesmas Mijen


Wilayah Puskesmas mijen terdiri dari 10 Kelurahan meliputi :
1. Kelurahan Cangkiran
2. Kelurahan Jatisari
3. Kelurahan Tambangan
4. Kelurahan Mijen
5. Kelurahan Wonolopo
6. KelurahanWonoplumbon

3
7. Kelurahan Ngadirgo
8. Pesantren
9. Kelurahan Kedungpane
10. Kelurahan Jatibarang

4. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mijen sebanyak 53.611 jiwa,
terdiri dari 26.879 laki-laki, 26.732 perempuan dan jumlah keluarga sebanyak
15.410 KK.

B. Visi Misi Puskesmas Mijen


Visi Puskesmas Mijen adalah ‘Menjadikan Puskesmas Mijen Sebagai Sarana
Kesehatan Terpilih dengan Mewujudkan Masyarakat Sehat Mandiri” dengan Misi :
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi
individu, keluarga serta masyarakat
2) Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
3) Meningkatkan kualitas petugas melalui peningkatan kompetensi
Puskesmas Mijen berupaya untuk berperan aktif melaksanakan upaya
kesehatan guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.
peran serta masyarakat di wilayah kerja puskesmas mijen dapat dilihat dari adanya
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti : posyandu balita
sebannyak 85 posyandu, poksila 21 kelompok. di setiap kelurahan terdapat FKK
(Forum Kesehatan Kelurahan).

C. Peran Serta Masyarakat


Peran serta masyarakat di wilayah kerja puskesmas mijen dapat dilihat dari
adanya UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti : posyandu balita
sebannyak 85 posyandu, poksila 21 kelompok. di setiap kelurahan terdapat FKK
(Forum Kesehatan Kelurahan).

4
D. Kegiatan Puskesmas Mijen
Sebagai pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
pertama,Puskesmas Mijen menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan seperti tertuang dalam Permenkes no. 75 tahun 2014.
Upaya kesehatan wajib meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Upaya kesehatan
pengembangan antara lain Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan
Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Perawat Kesehatan Masyarakat, Program
Kesehatan Peduli Remaja, Upaya Kesehatan Olahraga, Upaya Kesehatan Usia
Lanjut.

E. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Mijen


No Nama Fasilitas Kesehatan Jumlah
1. Dokter Praktik Umum 6

2. Dokter Praktik Gigi 3

3. Bidan Praktik Mandiri 7

4. Apotik 3

5. Batra 45

F. Puskesmas Pembantu (Pustu)


Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana yang
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup yang lebih kecil.
Puskesmas pembantu merupakan bagian untegral dari Puskesmas dengan
perkataan lain satu puskesmas meliputi seluruh puskesmas pembantu yang ada
dalam wilayah kerjanya. Untuk mendekatakan diri dengan masyarakat dalam upaya

5
pelayanan kesehatan, Puskesmas Mijen memiliki 3 (tiga) Puskesmas Pembantu
yaitu Puskesmas Jatibarang yang terletak di Kelurahan Jatibarang, Puskesmas
Pembantu Wonolopo terletak di Kelurahan Wonolopo dan Puskesmas Pembantu
Pesantren yang terletak di Kelurahan Pesantren.

G. Program Gizi Puskesmas Mijen


1. Monitoring Posyandu akan dilaksanakan setiap akhir bulan bina wilayah 4-7 kali
dan evaluasi akan dilaksanakan setiap akhir bulan sebanyak 12 kali.
2. Pembinaan kader posyandu dalam 1 kali sebulan pada hari rabu atau kamis di
minggu ke-empat di puskesmas mijen
3. Distribusi vitamin A untuk balita
 Merah 2000 us untuk usia 12-55 bulan
 Biru 1000 us untuk usia 6-11 bulan
4. Pemberian kapsul vitamin A untuk ibu nifas selama 30 hari
5. Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil dan remaja putri yang akan diberikan
dimulai dari SD
6. Pelacakan gizi buruk (Bina Wilayah Lapor Puskesmas) lalu segera rujuk ke
puskesmas untuk di konseling selama 1 bulan sekali.
7. Pemantauan status gizi setiap bulan
8. Pemantauan kader gizi dengan melakukan recall 24 jam yang kemudian di entry
datanya lalu diambil kesimpulannya.
9. Pelaksanaan operasi timbang setiap bulan agustus dengan pencapaian 100%
balita di ukur untuk mengetahui status gizi pada balita .
10. Melakukan konsultasi gizi setiap hari pada ibu hamil dan balita .
11. Melakukan monitoring ASI Eksklusif pada ibu menyusui
12. Melakukan promosi ASI dan MPASI padaa saat ada acara kelas ibu hamil
13. Melaksanakan penyuluhan gizi

H. Kegiatan Gizi Puskesmas Mijen


1. Pemberian tabel besi (Fe 90) pada ibu hamil
2. Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk
3. Melakukan pemantauan hasil penimbangan menggunakan SKDN
4. Pemberian kapsul vitamin A pada balita
5. Pemberian kapsul vitamin A pada anak 6-11 bulan

6
I. Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Penimbangan Balita
Penimbangan balita dilakukan untuk mengukur berat badan balita dan
memantau penurunan/penambahan berat badan balita yang dilihat
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
2. Pengukuran Panjang Badan/Tinggi Badan pada Balita
Pengukuran panjang badan/tinggi badan pada balita digunakan untuk
mengetahui panjang badan/tinggi badan balita sekarang yang dibandingkan
dengan panjang badan/tinggi badan balita sebelumnya untuk memantau
pertumbuhan balita yang dilihat dari Kartu Menuju Sehat (KMS).
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Pengukuran LiLA digunakan juga menentukan status gizi pada balita yang
mengalami gizi buruk.
4. Penentuan Status Gizi pada Balita
Penentuan status gizi balita untuk mengetahui status gizi balita sekarang
yang dibandingkan dengan status gizi sebelumnya yang dilihat menggunakan
Kartu Menuju Sehat (KMS).
5. Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai gizi
kepada pengunjung/pasien, penyuluhan dillaksanakan didepan ruang
pendaftaran. Pelaksanaan penyuluhan dengan membagikan leaflet dan
kemudian diberi penjelasan secara menyeluruh, serta dilanjutkan dengan tanya
jawab kepada pengunjung/pasien.

J. Pembahasan
Sebagaimana dicantumkan dalam Sistem Kesehatan Nasional, tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu
kesejahteraan umum dan pembangunan nasional dapat diwujudkan.
Khususnya dalam upaya peningkatan dan pemantapan kesehatan kegiatan perlu
dilakukan melalui pelayanan paripurna berdasarkan pendekatan, peningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

7
Di Puskesmas Mijen dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat
khususnya dalam meningkatkan pelayanan gizi bagi masyarakat, memiliki program
usaha peningkatan gizi, sebagai berikut :
1. Monitoring Posyandu akan dilaksanakan setiap akhir bulan bina wilayah 4-7
kali dan evaluasi akan dilaksanakan setiap akhir bulan sebanyak 12 kali.
2. Pembinaan kader posyandu dalam 1 kali sebulan pada hari rabu atau kamis di
minggu ke-empat di puskesmas mijen
3. Distribusi vitamin A untuk balita
 Merah 2000 us untuk usia 12-55 bulan
 Biru 1000 us untuk usia 6-11 bulan
4. Pemberian kapsul vitamin A untuk ibu nifas selama 30 hari
5. Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil dan remaja putri yang akan diberikan
dimulai dari SD
6. Pelacakan gizi buruk (Bina Wilayah Lapor Puskesmas) lalu segera rujuk ke
puskesmas untuk di konseling selama 1 bulan sekali.
7. Pemantauan status gizi setiap bulan
8. Pemantauan kader gizi dengan melakukan recall 24 jam yang kemudian di
entry datanya lalu diambil kesimpulannya.
9. Pelaksanaan operasi timbang setiap bulan agustus dengan pencapaian 100%
balita di ukur untuk mengetahui status gizi pada balita .
10. Melakukan konsultasi gizi setiap hari pada ibu hamil dan balita .
11. Melakukan monitoring ASI Eksklusif pada ibu menyusui
12. Melakukan promosi ASI dan MPASI padaa saat ada acara kelas ibu hamil
13. Melaksanakan penyuluhan gizi
Dalam upaya program gizi pada Puskesmas Mijen ini diusahakan dapat
mengatasi masalah kesehatan di masyarakat terutama masalah gizi yang berada di
masyarakat.
Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Mijen, mahasiswa
melakukan beberapa kegiatan dalam membantu kegiatan gizi. Kegaitan gizi yang
dilaksanakan mahasiswa selama praktek di Puskesmas Mijen, yaitu :
1. Penimbangan Balita
Penimbangan balita dilakukan untuk mengukur berat badan balita dan
memantau penurunan/penambahan berat badan balita yang dilihat
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
2. Pengukuran Panjang Badan/Tinggi Badan pada Balita
Pengukuran panjang badan/tinggi badan pada balita digunakan untuk
mengetahui panjang badan/tinggi badan balita sekarang yang dibandingkan

8
dengan panjang badan/tinggi badan balita sebelumnya untuk memantau
pertumbuhan balita yang dilihat dari Kartu Menuju Sehat (KMS).
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Pengukuran LiLA digunakan juga menentukan status gizi pada balita yang
mengalami gizi buruk.
4. Penentuan Status Gizi pada Balita
Penentuan status gizi balita untuk mengetahui status gizi balita sekarang
yang dibandingkan dengan status gizi sebelumnya yang dilihat menggunakan
Kartu Menuju Sehat (KMS).
5. Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai gizi
kepada pengunjung/pasien, penyuluhan dillaksanakan didepan ruang
pendaftaran. Pelaksanaan penyuluhan dengan membagikan leaflet dan
kemudian diberi penjelasan secara menyeluruh, serta dilanjutkan dengan tanya
jawab kepada pengunjung/pasien.

BAB III
KESIMPULANDANSARAN

A. Kesimpulan
Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang merupakan pusat
pengembangan bagi kesehatan masyarakat dan bertugas memberi pelayanan
kesehatan secara menyeluruh yang meliputi pelayanan :Promotif, Preventif,
Kuratif, dan Rehabilitatif yang ditunjukkan kepada seluruh penduduk dengan tidak
membedakan ras, jenis kelamin dan golongan.
Kegiatan pokok puskesmas yang optimal tidak lepas dari kemampuan tenaga
kerja maupun sarana dari puskesmas tersebut, serta membutuhkan peran
masyarakat seluruhnya.

B. Saran
Pelayanan di Puskesmas Mijen pada umumnya yang kami ketahui sudah baik
dan telah mampu memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan
pengobatan khususnya dalam bidang gizi antara lain penyuluhan gizi, konseling

9
gizi, pemberian PMT kepada pasien, pengukuran antropometri dan status gizi
kepada pasien. Puskesmas Mijen hendaknya dapat mempertahankan dan berusaha
meraih lebih baik guna meningkatkan mutu kerja Puskesmas Mijen.

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Muninjaya.2004.Manajemen Kesehatan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC : 220-234.
Azwar, Azrul.2014.Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan.Jakarta : Sinar Harapan
Permenkes RI, 2014.Pusat Kesehatan Masyarakat No 75 Tahun 2014. Jakarta : Depkes
RI.

10
LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai