BAB I
PENDAHULUAN
suatu negara membuahkan tantangan baru dalam dunia bisnis. Para eksekutif
pelayanan yang lebih baik dan memuaskan serta dapat menyediakan barang
atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para konsumen.
keberhasilan suatu usaha bukan dibutuhkan oleh produsen saja, tetapi justru
pengaruh hubungan social yang semakin luas adalah beberapa factor yang
Berhasil atau tidaknya suatu usaha dalam menjual barang atau jasa
konsumen.
yang baik merupakan satu hal yang sangat penting untuk meraih pasar.
dan berusaha untuk mempertahankan konsumen yang lama atau dengan kata
dari konsumen.
perusahaan. Kotler, Hayes dan Bloom (2002) menyebutkan ada enam alasan
Pertama: pelanggan yang sudah ada lebih prospektif, artinya pelanggan setia
pelanggan baru jauh lebih besar dibanding biaya untuk menjaga dan
percaya pada perusahaan dalam suatu urusan cenderung akan percaya juga
dalam urusan lainnya. Keempat: biaya operasi perusahaan akan menjadi efisien
bahkan berusaha pula untuk menarik dan memberi saran kepada orang lain
bagi perusahaan, maka pada saat ini seluruh perusahaan baik yang
terhadap perusahaan
4
yang diharapkan pelanggan, pihak loket harus memberikan pelayanan yang prima
dan unggul. Faktor kedua yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah
melihat pentingnya kepuasan dan loyalitas pelanggan bagi perusahaan, maka penulis
SAMARINDA)”.
pelanggan.
pelanggan
Kota Samarinda.
6
pelanggan.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1) Bagi Perusahaan :
Loket.
2) Manfaat Penulis ;
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pelayanan
menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk pembuatan
secara ekstrim dapat dikatakan bahwa tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
Membicarakan suatu proses kegitan yang konotasinya lebih kepada hal yang
abstrak. Pelayanan adalah merupakan suatu proses, proses tersebut yang berupa
Dalam hal ini pelayanan merupakan suatu proses, dimana arti proses itu
sendiri menurut Fred Luthans yang dikutip Moenir (2006 : 17) adalah :”Any
Disini pengertian proses terbatas dalam kegiatan manajemen dalam rangka ini
Kotler dan Keller (2009 : 143) menyatakan bahwa kualitas (quality) adalah
totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa (service) yang
kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam
menyimpulkan bahwa kualitas layanan adalah ukuran selisih antara harapan dan
layanan yang akan diterima oleh pelanggan dengan pelayanan yang telah
diberikan oleh penyedia jasa. Baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada
Lima dimensi dari kualitas pelayanan (service quality) yang diidentifikasi oleh
Parasuraman, Zeithami dan Berry (1985) dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius
disepakati.
karyawan.
terjadi kesenjangan atau gap antara kualitas pelayanan yang dipersepsikan dan
adalah hal yang penting, karena hal itulah yang merupakan penilaian
dengan apa yang diterima (Lovelock dan Wright, 2007:97). Hal ini teridentifikasi
perusahaan.
4) Tangibles pelayanan.
dan loyalitas pelanggan melalui kualitas layanan (Siddiqi, 2011). Untuk itu,
determinan-determinan tersebut.
jangan janjikan apa yang tidak bisa diberikan tetapi berikan lebih dari
yang dijanjikan.
secara terus menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap,
secara terus menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap,
7) Menindaklajuti jasa
segala aspek, yaitu data saat ini dan masa lalu, kuantitatif dan
dan pelanggan.
2.6. Kepuasan
semua pihak baik pemerintah, pelaku bisnis, dan konsumen. Hal ini
„kepuasan atau satisfaction‟ berasal dari Bahasa Latin “satis” (artinya cukup
yang diterima oleh pelanggan lebih baik atau sama dengan yang
apabila perceived services lebih rendah dari expected services maka pelanggan
15
kegembiraan, atau kesenangan. Bitner dan Zeithaml dalam Akbar dan Parves
produk atau pelayanan, apakah produk atau layanan itu telah memenuhi
yang penting karena terdapat perbedaan yang besar dalam loyalitas, antara
pelanggan yang sekedar puas dan yang benar benar puas (Lovelock dan
Wright, 2007:103).
terlihat seakan hal itu statis, namun kepuasaan merupakan hal yang dinamis,
kritis yang mempengaruhi daya saing suatu organisasi. Sebuah bank dapat
tinggi. Kualitas pelayanan adalah salah satu yang paling menarik pagi
bahwa pelayanan terbaik hari ini juga berlaku untuk esok hari. Banyak
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
terbiasa untuk membeli. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi
yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya hubungan yang kuat
18
pembeli. Pelanggan sejati tumbuh seiring waktu. Menurut Kotler dan Keller
akan dapat menjalankan kegiatan usaha, karena pelanggan adalah seseorang yang
terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhannya dengan memiliki produk atau jasa dari
perusahaan tersebut.
untuk melakukan kesetiaan dan pengabdian antusia kepada Negara, cita-cita dan
ulang dan lebih baik lagi secara eksklusif serta dengan suka rela
pelanggan untuk secara suka rela terus berlangganan dengan perusahaan tertentu
dalam jangka waktu yang lama. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 163) loyalitas
mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh
pelanggan suatu perusahaan tidak akan dapat menjalankan kegiatan usaha, karena
pelanggan adalah seseorang yang secara terus menerus dan berulang datang
kesuatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginan atau kebutuhanya dengan
Pada saat yang bersamaan aspek ini juga merupakan salah satu sumber
dengan bukti fisik yang baik maka harapan pelanggan menjad lebih tinggi.
20
Oleh karena itu merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk
juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap wujud
untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan
pelayanan
loyalitas pelanggan juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi pelanggan
rendah.
konsumen.
terhadap daya tanggap buruk maka loyalitas pelanggan juga akan semakin
rendah.
dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko ataupun
perusahaan.
konsumen.
perusahaan.
maka loyalitas pelanggan juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi
dan komunikasi yang baik dari pegawai akan berpengaruh juga pada
penelitian ini. Berikut adalah penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait
seca
maupu pars
sign
PT. ifika
pela
an
Nug
Agen
Malang. Variabel a
merupakan variabel
dominan.
dan n
dala
loyalitas pelanggan
Yuriansya sert a
pen
garu
terhadap kepuasan
kepuasan pelanggan
Peneli
Yuda bah
kepuasa pelayanan
kepuasanpelangg
terhadaployalitas an secara
simult maupu
terhad pelangg
Ekakur Agen
Malan har
g. Variabel ga
merupakan variabel
dominan.
Aryan h l n n
dan
a n pelanggan dan
dala signifikan
(2010) m membentuk .
loyalitas pelanggan
pengaru
terhadap kepuasan
kepuasan pelanggan
30
Pasar Kabupaten
Karanganyar
Pe
neli Meto
Yu
(2006 pelay
terhad
KA g Bisnis kepuasan n n
fasi
lita
signifi
anan
sec
signifikan.
pada kajian pustaka sehingga dapat digambarkan dalam model penelitian sebagai
berikut:
32
Parasuraman, Zithaml dan Berry (1990) dan Lovelock (2002) akan dijadikan
(reliability) maka kepuasan Konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika
memberikan rasa aman, pelayanan yang ramah dan sopan, memberi kepercayaan
baik oleh pihak pengelola loket. Adanya jaminan bahwa Konsumen yang
datang akan dilayani secara baik oleh pihak pengelola bank, akan
di Solo Grand Mall” dan Hartono (2006), yang berjudul “Analisis Kualitas
Purworejo” juga mendapat hasil yang sama. Berdasarkan telaah teoritis yang
pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
pelayanan yang diberikan pemberi jasa. Ini meliputi fasilitas fisik (Gedung,
khususnya bank, faktor sarana fisik yang terdiri dari fasilitas fisik, perlengkapan,
35
awalnya dari kondisi fisik. Dengan kondisi yang bersih, rapi, dan teratur
Dan jika persepsi Konsumen akan sarana fisik (tangible) buruk maka
berpengaruh positif terhadap kepuasan Konsumen pada PD. BPR Bank Pasar
Solo Grand Mall” dan Hartono (2006), yang berjudul “Analisis Kualitas
juga mendapat hasil yang sama. Berdasarkan telaah teoritis yang disampaikan
36
Konsumen
pelanggan dngan memberikan layanan yang baik dan cepat. Dalam hal ini yang
debitur untuk melayani Konsumen dengan baik. Daya tanggap dapat diukur
demikian daya tanggap yang tinggi dari pihak pengelola bank akan memberikan
Konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi Konsumen akan daya
positif terhadap kepuasan Konsumen pada PD. BPR Bank Pasar Kabupaten
kita memberikan perhatian yang tulus dan peduli terhadap kebutuhan Konsumen
dapat merasadihargai.
courtesy, dalam kegiatan ini adanya suatu nilai moral yang dimiliki oleh
merupakan nilai lebih bagi Konsumen. Hal ini akan menambah kepuasan
semakin tinggi. Dan jika persepsi Konsumen akan empati (emphaty) buruk
berpengaruh positif terhadap kepuasan Konsumen pada PD. BPR Bank Pasar
baru (Kotler & Amstrong, 2003). Jakpar (2012) menyatakan bahwa kepuasan
atau ketidakpuasan merupakan perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang
barang atau jasa secara terus menerus (Musanto, 2004). Bagi perusahaan,
atau jasa serta pelayanan yang telah dirasakan melebihi harapan, maka tidak
atau jasa yang telah mereka beli dan dirasakan manfaatnya. Hal ini
diperkuat oleh penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Wong et al., (2013)
in Hong Kong” dan penelitian yang dilakukan oleh Rai dan Medha, (2013) dengan
kepuasan pada pelanggan sesuai harapan. Untuk itu diperlukan upaya yang
lebih dimana perusahaan melihat lebih jauh ke depan, tidak hanya sekedar
kepuasan Konsumen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
1) Variabel Dependen
2) Variabel Independen
adalah :
personalia dan peralatan yang ada pada CV. Dinis Perkasa. Indikator
tidak.
yang telah dijanjikan oleh CV. Dinis Perkasa Indikator keandalan atau
tidak.
melayani pelanggan
sifat.
pelanggan
menghubungi perusahaan.
pembayaran.
47
ini adalah:
Perkasa.
Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari
1) Data Primer
Dinis Perkasa
2) Data Sekunder
Salah satu metode penelitian sosial yang amat luas penggunaannya adalah
penelitian survei. Ciri khas penelitian ini adalah data dikumpulkan dari responden
2012:24).
sesi pelatihan yang diberikan serta komunikasi yang dilakukan oleh supervisor.
(2014:206), Skala interval adalah alat pengukur data yang dapat menghasilkan
data yang memiliki rentang nilai yang mempunyai makna, walaupun nilai
interval, untuk memperoleh data yang jika diolah menunjukkan pengaruh atau
mendukung secara kualitatif dari data kuantitatif yang diperoleh dan akhirnya
1) Kuesioner
2) Observasi
3) Studi Pustaka
terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
50
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah konsumen yang menggunakan jasa
2019.
penelitian ini adalah teknik pengambilan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
(Sugiyono, 2010:85).
penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti
sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda,
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data primer sebagai jenis sumber
data. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
penyebaran kuesioner.
3.6.Analisis Data
51
moment product correlation atau yang lebih dikenal dengan nama pearson
dengan rtabel, untuk degree of freedom (df) = n-2 dalam hal ini “n” adalah
diperoleh (nilai korelasi per item dengan total item yang diperoleh setelah
korelasi r product moment, jika rhitung lebih besar dari rtabel berarti
dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak
𝒌 ∑ 𝝈𝟐𝒃
[𝟏 − ][ ]
𝒌 − 𝟏 𝝈𝟐𝒕
Keterangan:
ri : Reliabilitas instrumen
reliable.
Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan
berikut:
Fekuensi responden yang menjawab 2, dan seterusnya hingga F10 untuk yang
diteliti, ditentukan dengan menggunakan kriteria tiga kotak (three box method)
Atas kondisi ini, rentang jawaban akan dimulai dari 5 sampai dengan 45, dimana
rentang yang terjadi sebesar 40. Selanjutnya rentang yang terjadi dibagi 3 akan
antara beberapa variabel, yang terdiri satu variabel dependen dan lebih dari satu
dengan metode Ordinary Least Square Estimate (metode estimasi angka kuadrat
independen (bebas) dan variabel dependen (terikat), yaitu kepuasan pada sesi
Menurut Gani dan Amalia (2015:139), model regresi berganda dengan dua
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja
a = constanta
kinerja
e = Error
determinasi, yaitu:
𝑟 = √𝑟 2
(∑ 𝑥𝑦)2
𝑟=√ 2
∑ 𝑥 . ∑ 𝑦2
2015:142).
3.6.3.1.3. Uji F
56
(Ghozali, 2013:98).
Fit Test adalah pengujian kelayakan model. Model yang layak adalah
rumus:
R2 / (k – 1)
Fhit
(1 – R2) / (n – k)
=
Dimana :
mengestimasi populasi.
populasi.
sederhana adalah:
β1
tβi =
Se β1
Secara garis besar, terdapat dua jenis pengujian hipotesis statistik yaitu:
dependen adalah:
Y.
a. Jika taraf nyata α> tingkat signifikansi, maka H0 ditolak (H1 diterima).
b. Jika taraf nyata α< tingkat signifikansi, maka H0 diterima (H1 ditolak).
58
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi.
Bandung : Alfabeta
Arief, Muhtosim. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan.
Jakarta :Bayumedia Publishing
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 jilid
1. Jakarta: PT. Index
Kotler, Philip dkk. 2012. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia Buku dua Edisi
Pertama. Yogyakarta : Andy
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Mynard and Beckham. 2002. Marketing Management. Five Edition. New York :
Jhon Wiley and Sons
Stanton, William J. 2006. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa oleh Sadu Sundaru.
Jilid satu. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga
59
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality & Satisfaction
Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset