Anda di halaman 1dari 23

TUGAS AKHIR

ANALISIS STRUKTUR CORBEL MENGGUNAKAN


BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0

Disusun oleh :
YITZHAK SHAMIR RIHI
No. Mhs : 00 310 098 / TS

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2006
INTISARI
Tersedianya beragam software untuk mendukung
kegiatan teknik sipil sangat membantu mahasiswa dan praktisi
dalam penyelesaian permasalahan, atas dasar ini penyusun
mencoba menambah pilihan software menyangkut bidang teknik
sipil, khususnya untuk perhitungan dan perencanaan sturktur
Corbel.
Asumsi dasar pembuatan program adalah
menggunakan Metoda Perencanaan Kekuatan (Ultimate Strenght
Method) atau Metoda Kuat Batas. Hasil dari program ini adalah
menampilkan hasil analisis perhitungan konsol pendek (corbel)
dan perencanaan penulangan serta cek kapasitas.
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan dan
perencanaan struktur corbel sesuai dengan referensi dan
standarlisasi yang berlaku maupun referensi lain yang dapat
dipertanggung jawabkan keabsahannya. Kemudian dari hasil
perhitungan manual diatas, dibandingkan hasil perhitungan yang
dihasilkan dengan cara analisis menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi 7.0.
Program “Analisis Struktur Corbel” yang menjadi tugas
akhir ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
Borland Delphi-7.0 yang meliputi rencana tampilan aplikasi
program, penyusunan algoritma program sampai dengan laporan
hasil program. Validasi program dilakukan dengan
membandingkan hasil keluaran program dengan hasil hitungan
manual. Selisih hasil yang relatif kecil antara hasil keluaran
program dengan hasil hitungan manual menunjukkan program
cukup valid sebagai pengganti hitungan secara manual. Program
ini dibuat untuk lebih mempercepat proses perhitungan dan
memudahkan proses coba-ralat dalam menghitung kapasitas
balok beton bertulang.

Kata kunci : Corbel, Borland Delphi 7.0


BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum semua bangunan teknik sipil (gedung, jembatan, bangunan
air) dirancang sesuai dengan fungsi/tujuan dengan mengacu pada
persyaratan-persyaratan kekuatan, kekakuan, kestabilan, daktalitas, dan
ketahanan/daya tahan terhadap kondisi lingkungan. Namun setelah
bangunan berdiri, dapat terjadi kerusakan yang berakibat persyaratan-
persyaratan tersebut tidak terpenuhi lagi. Kerusakan dapat terjadi sejak awal
bangunan beroperasi yang disebabkan oleh perencanaan, pelaksanaan atau
pengawasan yang kurang baik, ataupun setelah bangunan beroperasi yang
disebabkan antara lain karena serangan secara fisik, kimia, overloading,
penurunan fondasi, gempa, kebakaran dan lain-lain. Secara langsung
maupun tidak, kerusakan akan menyebabkan degradasi dan menurunnya
kekuatan struktur dan akan mempengaruhi kinerja struktur secara
keseluruhan. Jika struktur tersebut tidak segera ditangani dengan
penanganan yang tepat maka kerusakan dapat berlanjut lebih parah lagi
bahkan dapat meyebabkan kerugian materi semakin besar ataupun korban
jiwa.
Permasalahan sebagai bahan kajian dalam Tugas Akhir ini adalah
bagaimana merencanakan suatu struktur Corbel dengan hasil yang akurat
dan waktu sangat singkat menggunakan bahasa pemrograman Borland
Delphi 7.0.
Untuk membatasi lingkup permasalahan dalam penyusunan tugas akhir
ini, penyusun memberikan batasan-batasan sebagai berikut:
a. Struktur Corbel dianalisis berdasarkan kapasitas Geser.
b. Joint dianggap terhubung atau tersambung sempurna dengan kolom dan
dicor secara monolit.
c. Perencanaan Corbel hanya meliputi perancangan Corbel tunggal.
d. Analisis kapasitas dilakukan dengan program Borland Delphi 7.0.
e. Peraturan dan standarlisasi yang dipakai sesuai dengan SK SNI -15-991–03.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum
Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang
diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi
tertentu dari semen, pasir dan koral atau agregat lainnya, dan air
untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan
sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan (George
Winter, Arthur H. Nilson, Perencanan Struktur Beton Bertulang, 1993).
Semen dan air berinteraksi secara kimiawi untuk mengikat partikel-
partikel agregat tersebut menjadi suatu massa yang padat. Beton
dalam berbagai variasi sifat kekuatan dapat diperoleh dengan
pengaturan yang sesuai dari perbandingan jumlah material
pembentuknya. Semen-semen khusus (seperti semen berkuatan
tinggi), agregat-agregat khusus (seperti bermacam-macam agregat
ringan dan agregat berat), metode-metode pemulihan khusus
memungkinkan untuk mendapatkan variasi sifat-sifat beton yang lebih
luas lagi.
Pengertian beton bertulang dalam SK SNI T-15-1991-03
adalah beton yang diberi tulangan dengan luas dan jumlah tulangan
yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau
tanpa prategang dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua
material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
Beton dan baja akan bekerja satu sama lain untuk memikul beban.
Beton ditujukan untuk menahan gaya tekan sedangkan baja tulangan
ditujukan untuk menahan gaya tarik. Pada daerah tarik dianggap
hanya baja tulangan saja yang menahan tarik, sedangkan kuat tarik
beton diabaikan. Kekuatan geser dapat terdiri dari beton dan baja
tulangan atau baja tulangan saja. Hal ini dilihat dari kemungkinan
terjadinya sendi plastis di daerah tersebut. Pada daerah yang di
mungkinkan terjadi sendi plastis maka kuat geser beton diabaikan dan
hanya baja tulangan saja yang diperhitungkan untuk menahan geser
(R. Park and T. Paulay, 1974).
Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat
tariknya, dan beton merupakan bahan yang bersifat getas. Nilai kuat
tariknya hanya berkisar 9% - 15% saja dari kuat tekannya. Oleh
karena itu, perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk memikul
beban-beban yang bekerja pada beton. Adanya tulangan ini seringkali
digunakan untuk memperkuat daerah tekan pada penampang balok.
Tulangan baja tersebut perlu untuk beban-beban berat dalam hal
untuk mengurangi lendutan jangka panjang. (Nawy Edward G, 1990).
Kajian Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Christiono hardianto


untuk merencanakan perkuatan Kolom dengan tulangan bulat
menngunakan Bahasa pemrograman Borland Delphi menunjukkan
perbedaan hasil hitungan yang dilakukan secara manual dan hitungan
menggunakan program komputer yang relatif kecil. Kecilnya selisih
hasil kedua perhitungan tersebut menunjukkan tidak adanya kesalahan
penyusunan algoritma program. Terjadinya perbedaan hasil kedua
perhitungan tersebut disebabkan pembulatan angka dibelakang koma
selama proses perhitungan baik pada perhitungan secara manual
maupun dengan menggunakan program komputer, dengan demikian
program tersebut valid dan dapat digunakan sebagai pengganti
hitungan secara manual. Perhitungan dengan menggunakan program
dapat menghemat waktu analisis sebab proses perhitungan dapat
dilakukan dengan sangat cepat oleh komputer. Hitungan program
dibatasi untuk perhitungan kolom berpenampang persegi empat saja.
Perkuatan pada kolom dibatasi oleh penambahan tulangan
berpenampang bulat saja.
Penelitian yang dilakukan oleh Andi Hasby untuk
Perancangan Dan Analisis Pelat Beton Dengan Bahasa Pemrograman
Borland Delphi 7.0 menunjukkan penggunaan bahasa pemrograman
Borland Delphi-7.0 sangat membantu khususnya dalam proses
perencanaan desain tampilan jendela program dan umumnya dalam
proses pembuatan keseluruhan program. Perhitungan dengan
menggunakan program ini dapat menghemat waktu analisis sebab
proses perhitungan dapat dilakukan dengan sangat cepat oleh
komputer.
BAB III
LANDASAN TEORI
Anggapan-Anggapan Metode Perencanaan Kekuatan

Pendekatan dan pengembangan metode perencanaan kekuatan untuk


struktur corbel didasarkan atas anggapan-anggapan sebagai berikut :
a. Tegangan sebanding dengan regangan hanya sampai pada kira-kira beban
sedang, dimana tegangan beton tekan tidak melampaui  ½ f’c. Apabila
beban meningkat sampai beban ultimit, tegangan yang timbul tidak
sebanding lagi dengan regangannya berarti distribusi tegangan tekan tidak
lagi linear. Bentuk blok tegangan beton tekan pada penampangnya
berupa garis lengkung dimulai dari garis netral dan berakhir pada serat
tepi tekan terluar. Tegangan tekan maksimum sebagai kuat tekan lentur
beton pada umumnya tidak terjadi pada serat tepi tekan terluar, tetapi
agak masuk ke dalam.
b. Dalam memperhitungkan kapasitas momen ultimit komponen struktur,
kuat tarik beton diabaikan (tidak diperhitungkan) dan seluruh gaya tarik
dilimpahkan kepada tulangan baja tarik.
c. Penulangan diperlukan untuk memikul momen lentur pada bidang
pertemuan konsol dan kolom.
d. Gaya horizontal yang bekerja = Nuc adalah akibat beban hidup (Live Load).
Syarat Nucmax ≤ Φ.An.fy dan harus ≥ 0,2.Vu.
Untuk memperhitungkan letak resultante gaya tarik yang bekerja pada
tulangan baja, baja tulangan dianggap teregang secara serempak dengan
nilai regangan diukur pada pusat beratnya. Apabila regangan tulangan (εs)
belum mencapai luluh (εy), nilai tegangan baja tulangan adalah Esfs. Hal
yang demikian menganggap bahwa untuk tegangan baja tulangan yang
belum mencapai fy, maka tegangan sebanding dengan regangannya sesuai
hukum Hooke. Untuk regangan yang sama atau lebih besar dari εy, maka
tegangan baja tidak lagi sebanding dengan regangannya dan digunakan
nilai fy.
Terhadap kombinasi beban dan gaya terfaktor, struktur dan komponen
struktur harus direncanakan hingga semua penampang mempunyai kuat
rencana minimum sama dengan kuat perlu (SK SNI - T - 15 - 1991 - 03).
Teori Dasar Perhitungan Konsol Pendek (Corbel)

Corbel merupakan elemen struktur yang sangat penting untuk


memikul balok-balok pracetak, juga untuk memikul sistem struktur
lainnya. Beton pracetak dan balok pracetak pada dewasa ini menjadi
unsur struktur yang semakin banyak digunakan, yang menyebabkan
makin besarnya gaya geser yang harus dipikul pada tumpuan. Dengan
demikian, desain Corbel juga menjadi sangat penting. Keamanan struktur
secara keseluruhan dapat juga bergantung pada sistem perletakannya,
dalam hal ini berupa Corbel.
Pada Struktur Corbel, perbandingan antara lengan (bentang) geser
atau bentangnya terhadap tinggi balok biasanya kurang dari 1,0. Kecilnya
perbandingan ini menyebabkan keadaan tegangan pada elemen struktur
ini ini menjadi keadaan tegangan dua dimensi seperti yang dialami balok
tinggi. Dengan demikian, deformasi geser akan mempengaruhi perilaku
tegangan nonlinear, baik pada keadaan masih elastis maupun sesudah
inelastis. Jadi dalam hal ini geser merupakan faktor yang cukup utama.
Perbedaannya dengan balok tinggi adalah gaya horizontal yang cukup
besar yang diteruskan dari balok yang ditumpu ke Corbel itu sendiri.
Gaya-gaya horizontal ini merupakan akibat dari terjadinya deformasi
jangka panjang susut dan rangkak balok yang ditumpu, yang sering kali
dijangkarkan ke dalam konstruksi Corbel.
Secara umum, langkah-langkah perencanaan Struktur Corbel adalah
sebagai berikut :
1) Chek syarat dimensi.
a
 1,0
d
2) Menghitung Tulangan geser Avf yang dibutuhkan untuk
menahan gaya geser sebesar Vu = Φ × Vn
Vu
Vn 

Vn
Avf  (3.12)
fy.µ
Vu.a  Nuc (h  d )
Af  (3.14)
a
 . fy ( d  1 )
2
Mu  (a..Vu)  Nuc.(h  d ) (3.15)

Nuc
An  (3.13)
 . fy

3) Menentukan Luas tulangan utama total (As) yaitu dengan

menbandingkan nilai terbesar dari :

a.). As  Af  As (3.21)

 2. Avf 
b.). As    An  (3.20)
 3 
4) Menentukan Luas tulangan Sengkang Ah yaitu dengan

menbandingkan nilai terbesar dari :

Avf
a.). Ah  (3.18)
3

b.). Ah  0,5.( As  An) (3.19)

5) Menentukan jarak antar sengkang.

S  2 .d
3

6) Merencanakan dimensi plat landasan dengan cara :


a) Mengasumsikan tebal plat.
b) Menghitungkan Luas plat landasan.

Vu
Luas pelat 
 .0,70. f ' c
Bahasa Pemrograman Delphi 7
Dalam tugas akhir pemrograman untuk perencanan Struktur Corbel ini
penyusun menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 yang
bekerja pada sistem operasi berbasis Windows. Delphi sebagai salah satu
bahasa pemrograman visual memiliki fasilitas IDE (Integrated Development
Environment), sehingga dengan pendekatan visual program rancangan pada
form dapat dengan mudah diwujudkan tanpa perlu banyak menuliskan kode.
Dalam lingkungan kerja Delphi terdapat suatu manajemen project
program, dimana dalam sebuah project terdapat beberapa buah file yang
saling terkait satu sama lain. Terdapat beberapa file yang tercipta secara
otomatis ketika sebuah program didesain dalam Delphi. File-file tersebut
adalah:
a. File proyek (.dpr) untuk menyimpan informasi form dan unit yang digunakan
program.
b. File unit (.pas) untuk menyimpan rutin-rutin program.
c. File form (.dfm) untuk menyimpan informasi tentang form yang didesain.
d. File setting proyek (.dof) untuk menyimpan setting proyek yang dibuat.
e. File resources (.~dp, .~df, .~pa) untuk menyimpan cadangan proyek, form
dan unit.
File-file dengan ekstensi lain adalah file-file yang dibentuk oleh compiler dan
beberapa file windows yang digunakan Delphi. File-file tersebut adalah:
f. File executable (.Exe). File ini dibentuk oleh compiler dan merupakan file
eksekusi dari program aplikasi. File ini berdiri sendiri dan hanya memerlukan
file library di DLL, VBX dan lain-lain. File ini dapat langsung dijalankan secara
independen.
g. File Object Unit (.DCU) merupakan file unit (.pas) yang telah di compile oleh
compiler yang akan dihubungkan dengan file eksekusi.
h. File Dinamic Link Library (.dll) merupakan file yang dibentuk oleh compiler
apabila kita merancang .DLL sendiri.
i. File Help (.hlp) merupakan file windows dan merupakan file help standar
yang dapat dipakai diprogram aplikasi Delphi.
j. File Image (.Wmf, .Bmp, .Ico) merupakan file-file Windows dari program
aplikasi selain Delphi yang dapat digunakan untuk mendukung program
aplikasi yang dirancang agar tampak lebih menarik.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Batasan Program
Program ini dibatasi pada Struktur Corbel Tunggal. Evaluasi akhir tentang
ketepatan dan kemampuan daya guna dalam analisis dan perancangan
adalah mutlak tanggung jawab pengguna program.
Peraturan perencanaan yang digunakan adalah SK SNI T - 15 - 1991 - 03
sedangkan untuk pembebanan digunakan Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Gedung 1983.
Asumsi dasar pembuatan program adalah menggunakan Metoda
Perencanaan Kekuatan (Ultimate Strenght Method) atau Metoda Kuat Batas.
Hasil dari program ini adalah menampilkan hasil analisis perhitungan konsol
pendek (corbel) dan perencanaan penulangan serta cek kapasitas.
A. Cara Kajian
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan dan
perencanaan struktur corbel sesuai dengan referensi dan standarlisasi yang
berlaku maupun referensi lain yang dapat dipertanggung jawabkan
keabsahannya. Kemudian dari hasil perhitungan manual diatas, dibandingkan
hasil perhitungan yang dihasilkan dengan cara analisis menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi 7.0.
B. Tahapan dan Cara Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan dan cara sebagai berikut :
a. Perhitungan dan perencanaan struktur corbel secara manual yang
meliputi :
1) Perencanaan dimensi.
2) Perencanan pembebanan.
3) Kontrol dimensi dan pembebanan.
4) Analisis hasil perhitungan dan perencanaan.
b. Perhitungan dan perencanaan struktur corbel menggunakan aplikasi
bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
c. Validasi program perancangan dan analisis struktur corbel dilakukan
dengan membandingan hasil perhitungan secara manual dan dengan
menggunakan program.
C. Struktur Program
Program ini direncanakan terbentuk dari beberapa
form mendukung jalannya program. Adapun form-form yang
mendukung program adalah sebagai berikut :
a. Menu Utama (form1)
b. Input data dimensi dan pembebanan (form2)
c. Laporan hasil hitungan perancangan Corbel (form3)
d. Bantuan dan panduan (form4)
e. Informasi tentang pembuat Program (form5)
Untuk lebih jelasnya tahapan dan proses perhitungan
struktur Corbel dapat dilihat pada bagan alir (flow Chart)
berikut ini :
BAB V
ANALISIS PERHITUNGAN

Analisis perhitungan diperlukan untuk menjamin kelayakan pemakaian


program sebagai pengganti hitungan manual. Sebagai perbandingan
diberikan beberapa contoh soal yang dihitung secara manual dan
menggunakan program.

A. Perhitungan Manual
1. Soal 1
Diketahui : Suatu struktur Corbel direncanakan dengan menggunakan mutu
beton 25 MPa dan dicor secara monolit. Mutu baja yang digunakan 400 MPa.
Konsol tersebut dibebani gaya vertikal sebesar 250 MPa sejauh 200 mm dari
muka kolom. Faktor reduksi kekuatan () = 0,60, sedangkan pada tumpuan
digunakan () = 0,70.

a. Data Dimensi :
a = 200 mm
h = 600 mm
h’ = 300 mm
d = 549 mm
d’ = 249 mm
b = 300 mm
b. Data Pembebanan :
Vu = 250 kN
Nuc = 50 kN
f’c = 25 MPa
fy = 400 MPa
µ = 1,4
Ec = 200.000 MPa
ØD = 22 mm
ØSengkang = 12 mm
Selimut beton = 40 mm
Ditanya : Rencanakanlah struktur Corbel tersebut..!!!
Ditanya : Rencanakanlah struktur Corbel tersebut..!!!
Penyelesaian :
Check Syarat Dimensi :
a 200
1 =  0,36429 < 1 …………… Ok
d 549
Tulangan geser Avf yang dibutuhkan untuk menahan gaya geser Vu =  × Vn

didapat sebagai berikut :

Vu 250
Vn  =  416,66667 kN
 0,60
Vn 416,66667
Avf    744,04763 mm2
fy . µ 400  1,4
( a . Vu )  Nuc ( h  d ) 52,55  106
Af    450,14562 mm2
a 200
 . fy ( d  1 ) 0,65  400 (549  )
2 2
Mu  ( a . Vu )  Nuc ( h  d )  (0,2  250 )  50 ( 0,6  0,549 )  52,55 kNm

Nuc   . An. fy

Nuc 50  103
An    192,30769 mm2
 . fy 0,65  400
Tulangan Utama As adalah nilai yang terbesar dari :

a.). As  Af  An  450,14562  192,30769  642,45331 mm2

 2. Avf   2  744,04763 
b.). As    An     192,30769   688,33944 mm2
 3   3 
0,04 . f ' c
c.). Asmin   min .b . d dengan  min 
fy
0,04  25
 min   0,0025
400

Asmin  0,0025  300  549  411,75 mm2

Dipakai As = 688,33944 mm2


Jika digunakan ØD22 maka jumlah tulangan yang memenuhi adalah :
2 ØD 22 = 760,57143 mm2 > 688,33944 mm2
Tulangan Sengkang Ah adalah nilai yang terbesar dari :

Avf 744,04763
a.). Ah    248,15877 mm2
3 3
b.). Ah  0,5 ( As  An )  0,5 ( 688,33944  192,30769 )  248,01588 mm2

Dipakai Ah = 248,15877 mm2


Jika digunakan ØD12 maka jumlah tulangan yang memenuhi adalah :
2 ØD 12 = 452,57143 mm2 > 248,15877 mm2

Sengkang tersebut dipasang pada jarak :

2 .d = 366 mm
3
Sehingga jarak antar sengkang = 183 mm ( Jarak PkP )

Menghitung Pelat Landasan :


Dipakai pelat landasan dengan tebal 2 cm

Vu 250 . 103
Luas pelat landasan    21978,02198 mm2
 . 0,70 . f ' c 0,65  0,70  25

Panjang pelat = lebar pelat = 148,24986 mm


Hasil perhitungan manual untuk soal 1 dan soal 2 dapat dilihat
pada Tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1. Hasil hitungan manual


B. Perhitungan Menggunakan Program
Perhitungan program merupakan hasil perhitungan dari
program Perancangan Struktur Corbel menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi 7.0. Program dijalankan dengan
mengklik pada file Corbel Express.exe, selanjutnya akan
ditampilkan form program seperti telah dijelaskan pada Bab IV.
Untuk menyelesaikan soal 1 dan soal 2 dengan mengunakan
program, lakukanlah langkah-langkah menjalankan program seperti
yang telah dibahas pada Bab IV, sub Bab E. Hasil perhitungan untuk
soal 1 dan soal 2 dengan program dapat dilihat pada Tabel 5.2
berikut :
Tabel 5.2 Hasil hitungan menggunakan program
C. Perbandingan Hasil Hitungan Manual dan Menggunakan
Program

Perbandingan selisih hasil hitungan manual dan hasil


hitungan dengan menggunakan program dari kedua contoh soal
tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut :
Tabel 5.3. Perbandingan hasil hitungan manual dan hasil hitungan
program

Tabel 5.3. Perbandingan hasil hitungan


BAB VI
PEMBAHASAN

Analisis terhadap hasil perhitungan pada Tugas Akhir ini dilakukan


dengan cara membandingkan hasil perhitungan manual dengan
hasil perhitungan program. Dari bab sebelumnya tentang analisis
perhitungan menunjukkan adanya perbedaan hasil hitungan yang
dilakukan secara manual dan hitungan menggunakan program
komputer yang relatif kecil. Kecilnya selisih hasil kedua
perhitungan tersebut menunjukkan tidak adanya kesalahan
penyusunan algoritma program. Terjadinya perbedaan hasil kedua
perhitungan tersebut disebabkan pembulatan angka dibelakang
koma selama proses perhitungan berjalan baik pada perhitungan
secara manual maupun dengan menggunakan program komputer.
Perhitungan untuk mencari perbedaan antara hasil hitungan
manual dan hasil hitungan dengan menggunakan program dapat
digambarkan dengan rumus berikut :
 Perhitungan program  Perhitungan manual 
  x 100 = Prosentase
 Nilai Perhitungan terbesar 
Laporan hasil analisis yang dibuat dengan fasilitas Qreport. Selain
menampilkan hasil hitungan dan langkah–langkah perhitungan
dalam perancangan suatu struktur Corbel, juga menampilkan data
Input yang dipakai disamping itu laporan juga dilengkapi dengan
tampilan data file untuk identitas file tersebut.
Data Input, hasil perhitungan dan langkah–langkah perhitungan
disatukan dalam bentuk laporan dengan menggunakan fasilitas
QReport yang disediakan oleh bahasa pemrograman Borland
Delphi 7.0 dan dapat disimpan dalam bentuk file atau dicetak.
Untuk mencetak hasil perhitungan dan langkah–langkah
perhitungan dapat juga menggunakan fasilitas Tprinter dan Rave
Report yang disediakan oleh bahasa pemrograman Borland Delphi
7.0, namun dalam tugas akhir ini prosedur untuk mencetak hasil
hitungan dan langkah–langkah perhitungan menggunakan fasilitas
QReport.
Perhitungan dengan menggunakan program ini dapat menghemat
waktu analisis sebab proses perhitungan dapat dilakukan dengan
sangat cepat oleh komputer. Proses perhitungan yang cepat
memungkinkan pengguna untuk melakukan perubahan/modifikasi
data masukkan baik pada data dimensi struktur maupun data
pembebanan agar dicapai dimensi penampang yang sesuai dan
efisien.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari proses penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Struktur Corbel
Menggunakan Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7.0 ini dapat diambil
beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :
1. Program cukup valid untuk dapat digunakan sebagai pengganti
hitungan manual karena selisih hasil hitungan manual dan hasil
keluaran program komputer relatif kecil.
2. Program dapat menampilkan langkah-langkah perhitungan hingga
diperoleh hasil desain dengan cepat dan memudahkan proses coba-
ralat dalam menghitung dan merencanakan struktur Corbel.
3. Satuan yang digunakan harus sesuai dengan satuan dalam
program. Jika satuan yang dipakai selain satuan tersebut harus
dikonversi terlebih dahulu.
4. Program dapat dijalankan dengan sangat mudah, cukup dengan
mengetik data masukkan, selanjutnya hasil hitungan diperoleh.
5. Data masukkan, Langkah-langkah perhitungan dan hasil hitungan
dapat disatukan dalam bentuk laporan analisis program dengan
menggunakan fasilitas QReport yang dapat disimpan dalam bentuk
file atau dicetak.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka penyusun menyertakan saran-saran yang
dianggap perlu menyangkut permasalahan program baik untuk penggunaan
maupun untuk proses pengembangan program ini selanjutnya dimasa
mendatang :
1. Program dapat dikembangkan dengan menggunakan
bahasa pemrograman selain Borland Delphi misalnya
VisualBasic atau Matlab.
2. Agar tampilan program lebih menarik dan program lebih
variatif dapat memaksimalkan fasilitas yang disediakan
oleh bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
3. Fasilitas yang disediakan oleh bahasa pemrograman
Borland Delphi-7 belum bisa dimaksimalkan oleh penulis.
Untuk pengembangan selanjutnya disarankan untuk
prosedur cetak file sebaiknya menggunakan fasilitas
TPrinter, tanpa masuk ke fasilitas QReport agar program
bisa lebih aplikatif.

Anda mungkin juga menyukai