Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


(PENGKAJIAN ASKEP GINEKOLOGI)

Tanggal masuk : 18 April 2018 Jam masuk : 10.00 WITA


Ruang/Kelas : Nifas Kamar No. :3M
Pengkajian tanggal : 19 April 2018 Jam : 15.00 WITA

1. IDENTITAS PASIEN
2.1 Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. N
Umur : 34 tahun
Suku/Bangsa : Banjar
Agama : Islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan :IRT
Alamat : Jl. Mesjid Jami, RT xx
Status perkawinan : Kawin
Lama menikah : 12 tahun
Diagnosa medis : Myoma Uteri
No. Register : 35.50.xx

1.2 Identitas Penanggungjawab


Nama : Tn. W
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mesjid Jami, RT xx
Hubungan dengan pasien : Suami
1. STATUS KESEHATAN SAAT INI
2.1 Keluhan Utama:
Klien mengatakan nyeri pada abdomen
P : Nyeri pada bagian abdomen bawah
Q : Nyeri seperti ditusk-tusuk
R : Nyeri menyebar sampai keseleruhunan abdomen
S : Skala Nyeri 4 (10)
T : Nyeri muncul saat ingin bergerak
2.2 Alasan Kunjungan Ke Rumah Sakit:
Karena sakit yang terjadi ± 1 tahun, dan juga terjadi pembesaran pada perut
bagian bawah seperti benjolan besar , karena klien takut terjadi hal yang tidak
diinginkan lalu klien membawa kerumah sakit atas saran dari orang-orang
terdekat. Setelah di rumah sakit klien melakukan pengobatan rawat jalan
selama 7 bulanan, lalu di diagnosa mengalami mioma uteri dan harus di
operasi. Operasinya lancar dan semua masalahnya sudah diangkat dan klien
masih terlihat lemah.

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
3.1 Riwayat Obstetri
3.1.1 Riwayat Obstetri
Klien mengatakan menstruasi pertama kali pada saat kelas 6 SD (12
Tahun) Selama 1 minggu sebanyak 1-2 kali mengganti pembalut dalam
sehari. Sebelum klien mengalami mioma uteri menstruasi klien teratur.
Disminore yang sangat dirasakan saat mengalami mioma uteri.

3.1.2 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu:


Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
No Thn Umur Peny Jenis Penol Peny Lase Infek Perda Jenis BB Pj
Keha ulit ong ulit rasi si rahan
milan
1. 2012 Aterm Tidak Nor Bidan Tidak Nor Tidak Tidak Pere 30 45
ada mal ada mal ada ada mpu 00 cm
an gr
3.1.3 Genogram

34
th
3
3
6 th
3
3
= Laki-Laki 3 = Meninggal = Tinggal Serumah
3
= Perempuan 3 = Klien
3
3
3.2 Riwayat Keluarga Berencana3
Klien mengatakan menggunakan
3 KB jenis kontrasepsi yang digunakan adalah
Pil, klien menggunakan kontrasepsi
3 sejak melahirkan anak terakhir tahun
2012. 3

3.3 Riwayat Kesehatan


Penyakit yang pernah dialami klien adalah darah tinggi. Pada saat kambuh
klien meminum obat yang dibelinya di warung.

3.4 Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan riwayat kesehatan keluarga adalah darah tinggi yang
diturunkan oleh orang tua klien.

3. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS


4.1 Pola Nutrisi
Klien mengatakan selama di rumah sakit nafsu makan berkurang, berat badan
masih normal, pola makan masih teratur dengan memakan makanan yang
diberikan rumah sakit, klien tidak ada riwayat alergi pada makanan dan klien
tidak ada makanan yang dipantang. Klien tidak mengalami gangguan
pencernaan.
4.2 Pola Eleminasi
4.2.1 BAK
Klien Nampak terpasang kateter dan urine terlihat kuning, 500cc
4.2.2 BAB
Selama di rumah sakit klien tidak pernah BAB, Waktu di rumah
sebelum masuk rumah sakit BAB klien 2x sehari.
4.2.3 Perubahan setelah masuk rumah sakit
Perubahan setelah masuk rumah sakit adalah klein tampak hanya
berbaring saja di tempat tidur hanya bisa miring ke kanan dan miring
ke kiri.

4.3 Pola Personal Hygine


Selama dirumah klien mandi 2x sehari, sedangkan di rumah sakit klien hanya
menyeka badannya 2x sehari dan menggosok gigi. Klien selama dirumah sakit
belum ada mencuci rambut menggunakan shampo.

4.4 Pola Istirahat dan Tidur


Saat dirumah klien biasanya tidur jam 9 malam dan bangun jam 5 pagi. Jika
siang klien kadang-kadang tidur. Saat dirumah sakit klien kurang bisa tidur, 3-
4 jam saja

4.5 Pola aktivitas dan latihan


Klien biasanya olahraga dengan jalan kaki, waktu klien jalan kaki biasanya
pergi ke masjid dan kepasar. Pada saat waktu luang klien hanya duduk di teras
atau menonton tv di dalam rumah. Keluhan saat beraktivitas biasanya
kelelahan

4. PEMERIKSAAN FISIK
5.1 Keadaan Umum:
Klien terlihat cemas dan sedikit berkeringat karena kepanasan, aktifitas sehari-
hari di tempat tidur saja selama di rumah sakit
5.2 Kesadaran
Kesadaran klien composmentis, klien ekstrovert dan menerima terhadap
informasi yang diberikan oleh perawat.
5.3 Tanda-Tanda Vital
5.3.1 Tekanan Darah : 130/80 mmHg
5.3.2 Suhu : 37.0 C
5.3.3 Nadi : 98 x/menit
5.3.4 Respirasi : 22x/menit

5.4 Pemeriksaan Head To Toe


5.4.1 Kepala
Bentuk kepala normal tidak ada benjolan, rambut klien terlihat putih.
5.4.2 Mata
Anemis, simetris, tidak ada luka, tidak ada masa, konjungtivia berwarna
putih, fungsi penglihatan normal, karena telah di uji penglihatannya
dengan menyebutkan nama di id cart mahasiswa
5.4.3 Hidung
Simetris, warna kulit normal, tidak ada luka, tidak ada cuping hidung.
Penciuman normal, karena pasien masih bisa membedakan aroma
wangi-wangian
5.4.4 Mulut dan Tenggorokan
Gigi terlihat berlubang pada bagian graham, tidak ada kotoran, tidak ada
kesulitan ketika mengunyah.
5.4.5 Dada dan Axila
Bentuk dada normal dan payudara simetris, tidak ada benjolan, irama
teratur, kedalaman normal, bunyi nafas normal.
5.4.6 Abdomen
Bentuk abdomen sudah normal tidak ada pembesaran, Nyeri tekan di
daerah abdomen bawah akibat jahitan. Terdapat luka jahitan operasi
kurang lebih 7 cm tertutup oleh kasa.
5.4.7 Genitourinary
Klien mengatakan pengularan darah seperti darah mentruasi, tidak ada
bau.
5.4.8 Indra
Penglihatan normal ditandai dengan bisa melihat gerakan tangan
perawat, pendengaran normal ditandai dengan bisa mendengar jelas apa
yang ditanyakan oleh petawat, pengecapan normal ditandai dengan
mengecap makanan yang asin.
5.4.9 Ekstremitas (Integumen/Muskuluskeletal)
5.4.9.1 Kulit
Kulit berwarna kecoklatan, kering, tekstrur kasar, terpasang
infus 2 jalur.
5.4.9.2 Kuku
Pertumbuhan kuku normal, crt< 2 detik.

5.4.10 Pemeriksaan Penunjang


Laboratorium Tanggal 18 April 2018
Parameter Result Ref. Range
WBC 7.0 × 10 ^9/L 4.0 – 10.0
Lymph# 2.3 × 10 ^9/L 0.8 – 4.0
Mid# 0.6 × 10 ^9/L 0.1 -1.5
Gran# 4.1 × 10 ^9/L 2.0 – 7.0
Lymph% 32.9 % 20.0 – 40.0
Mid% 8.0 % 3.0 – 15.0
Gran% 59.1 % 50.0 – 70.0
HGB 10.4 g/dL 11.0 – 16.0
RBC 3.79 × 10 ^12/L 3.50 – 5.50
HCT 32.8 % 37.0 – 34.0
MCV 86.6 fL 80.0 – 100.0
MCH 27.4 pg 27.0 – 34.0
MCHC 31.7 g/dL 32.0 – 36.0
RDW-CV 14.5 % 11.0 – 16.0
RDW-SD 47.7 fL 35.0 – 56.0
PLT 275 × 10^9/L 150 – 350
MPV 7.4 fL 6.5 – 12.0
PDW 15.0 9.0 – 17.0
PCT 0.203 % 0.108 – 0.282

5.4.10.1 USG Tanggal 18 April 2018


Terdapat gumpalan, ukuran sebesar diameter 8 cm.

5.4.10.2 EKG Tanggal 18 April 2018


Sinus Takikardi (ST)
5.4.10.3 Terapy yang didapat
Nama Obat Komposisi Golongan Obat Indikasi/ kontraondikasi Dosis Cara
Pemberian
Ringer Laktat (mmol/100ml) Cairan Indikasi: 20 tpm Intra vennes
Na=130-140 kristaloid Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada fluid drip
K=4-5 dehidrasi
Ca=2-3 Kontraindikasi:
Cl=109-110 Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati,
Basa=28-30 mEq/l laktat asidosi
Ketorolac Tiap ampul Nonsteroidal Indikasi: 3x10 mg Intra Venna
mengandung anti- Untuk penatalaksanaan nyeri akut (<5 Hari)
ketorolac inflammatory Kontraindikasi:
tromethamine 10 mg drug (NSAID) 1. Hipersinsitif terhadap ketorolac dan pernah
menunjukan alergi terhadap aspirin atau obat
AINS lainnya.
2. Klien dengan atau yang memiliki riwayat ulkus
peptikum akut, perdarahan saluran cerna atau
perporasi.
3. Penderita gangguan ginjal berat atau berisiko
mengalami gagal ginjal.
4. Klien yang sedang mengalami proses persalinan.
5. Mendapatkan obat AINS lainnya.
6. Tidak boleh diberikan secara intratekal atau
epidural.
Ranitidin Tiap ml injeksi Antihistamin Indikasi: 2x50 mg Intra Venna
mengandung reseptor 2 Untuk klien rawat inap di rumah sakit dengan
ranitidine HCL setara keadaan hipersekresi patologis atau ulkus usus dua
dengan ranitidine 25 belas jari yang sulit diatasi, atau sebagai
mg pengobatan alternatif jangka pendek pemberian
oral pada klien yang tidak bisa diberi ranitidin oral.
Kontraindikasi:
Hipersensitif

5. ANALISA DATA
No. Tanggal/Jam Data Fokus Etioogi Problem
1. Rabu, 19 April DS: Mioma subserosa Gangguan rasa nyaman :
2018 - Klien menyatakan nyeri bagian ari-ari ↓ nyeri
15.00 P: Nyeri timbul saat perdarahan Pertumbuhan lateral berupa
- O: Nyeri mulai timbul sesaat tonjolan
- Q: Nyeri seperti ditusuk-tusk ↓
- R: Ketika nyeri datang menyebar kesluruh bagian Perlengketan ke omentum
tubuh abdomen usus
- Skala nyeri 3 (10) ↓
DO: Proses inflamasi
- Eksperesi wajah klien nampak cemas ↓
- Saat palpasi bagian bawah perut klien merasakan Gangguan rasa nyaman:
nyeri nyeri
- TTV: TD: 130/80 mmHg, R: 22x/menit, N: 98x/menit
S: 37.0C
2. 19 April 2018 DS: Penurunan konsentrasi hb Ketidakefektifan perfusi
15.00 - Klien menyatakan keluar darah dan perdarahan hebat jaringan perifer
sebelum masuk rumah sakit.
- Klien menyatakan merasa lemah.
DO:
- Wajah klien tampak pucat
- HB:
- CRT: <3
- Klien terlihat terpasang tranfusi darah yang kedua
- Kaloborasi obat asam treknasamat
3. 19 April 2018 DS: Nyeri Hambatan mobilitas fisik
15.00 - Klien mengatakan nyeri pada abdomen ketika ingin
miring kanan atau kiri.
DO:
- Klien tampak lemah dalam pergerakkan
- Klien tampak meringis saat ingin miring kanan / kiri.
4. 19 April 2018 - Tampak terpasang DC Factor risiko : Resiko Infeksi
15.00 - Tampak luka jahitan post operasi pada kuadran bawah Prosedur infasif dan
abdomen trauma jaringan

6. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah pada mioma akibat nekrosis dan peradangan.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi HB.
3. Hambatan mobilotas fisik berhubungan dengan nyeri.
4. Resiko infeksi dengan factor risiko prosedur infasif dan trauma jaringan.
7. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. No. Diagnosa Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Keperawatan
1. 00214 Gangguan rasa nyaman: Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji nyeri, perhatikan 1. Mendapatkan
nyeri berhubungan dengan keperawatan rasa nyaman lokasi, intensitas, durasi, penyebab nyeri
gangguan sirkulasi darah terpenuhi dengan Kriteria faktor pencetus serta cara
pada mioma akibat Hasil: mengurangi nyeri
nekrosis dan peradangan - Nyeri berkurang atau 2. Anjurkan klien untuk tirah 2. Mengurangi rasa
hilang baring, lakukan aktivitas ketidaknyamanan
- Tidak ada retensi irina yang dapat ditolerir klien.
- Ekspresi wajah rileks. 3. Observasi tanda-tanda vital 3. Pemantauan tanda
setiap 4 jam sekali. vital dapat
menentukan
perkembangan
keperawatan
4. Lakukan teknik relaksasi 4. Untuk mengontrol
dan distraksi seperti: rasa nyeri
- Bantu klien mencari posisi
yang nyaman
- Ajarkan teknik relaksasi
napas dalam
- Berikan aktivitas yang
menyenangkan untuk
mengalihkan rasa nyeri
5. Kolaborasi : 5. Untuk mengontrol
- Lakukan kompres dingin rasa nyeri
- Berikan anakgetik dan
antibiotik sesuai Indikasi
2. 00204 Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan asuhan 1. Catat warna kulit dan 1. Mengatahui tanda-
jaringan perifer keperawata keadaan umum temperature tanda kekurangan
berhubungan dengan klien dapat membaik dengan cairan
penurunan konsentrasi HB Kriteria Hasil: 2. Cek capilery refill 2. Oksigen dalam darah
- Menunjukkan 3. Monitor status cairan, 3. Mengkaji intake dan
keseimbangan cairan masukan dan keluaran output
- TTV dalam batas normal yang sesuaiMonitor lab Hb
- KU membaik dan Hmt
- HB meningkat. 4. Monitor perdarahan 4. Apakah banyak, ada
bau
5. Monitor tekanan darah, 5. Menentukan
nadi, suhu dan RR. perkembangan
keperawatan.
3. 00085 Hambatan mobilotas fisik Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji penyebab keletihan 1. Untuk memudahkan
berhubungan dengan nyeri keperawatan klien dapat (misalnya: perawatan nyeri menentukan tindakan
mentoleransi aktivitas yang dan pengobatan) keperawatan
biasa dilakukan dengan selanjutnya.
Kriteria Hasil: 2. Pantau TTV klien 2. Perubahan nadi dan
- Klien tidak mengeluh (Misalnya: Frekuensi nadi nafas merupakan
nyeri saat ingin miring dan pernafasan) terhadap salah satu tanda
kanan atau kiri keletihan.
- Klien tidak lemah dan aktivitas perawatan diri
mudah untuk bergerak atau aktivitas keperawatan 3. Melatih pasien agar
- Tidak dapat kesulitan 3. Bantu aktivitas fisik teratur dapat melakukan
untuk miring kanan atau aktivitas secara
kiri. bertahap.
4. Melatih pasien agar
dapat melakukan
4. Bantu klien untuk aktivitas secara
mengubah posisi secara bertahap.
berkala. 5. Menambah rasa
nyaman pasien saat
5. Kolaborasi pemberian obat melakukan aktivitas.
anti nyeri bila nyeri
bertambah.
4. 00004 Resiko infeksi dengan Setelah dilakukan asuhan Pengkajian :
factor risiko prosedur keperawatan klien infeksi 1. Pantau tanda dan gejala 1. suhu yang
infasif dan trauma jaringan tidak terjadi dengan Kriteria infeksi (misalnya : suhu meningkat, dapat
Hasil : tubuh, denyut jantung, menunjukkan
1. Tidak terdapat tanda- penanpilan luka, suhu terjadinya infeksi
tanda infeksi (kulor, tubuh,lesi kulit, keletihan (culor)
tumor, dulor, rubor dan dan malaise).
fungsio leasa) pada 2. Kaji faktor yang dapat 2. usia klien dan
daerah pemasangan Dc meningkatkan reaksi kurangnya nutrisi
dan luka post operasi terhadap infeksi (usia dan dapat mempengaruhi
nutrisi). terjadinya infeksi.
2. Luka kering dan 3. Pantau hasil lab. 3. Risiko infeksi pasca
membaik melahirkan dan
penyembuhan buruk
meningkat bila kadar
hemoglobin rendah
dan kehilangan darah
berlebihan.
4. Amati penampilan praktik 4. mencegah
hygiene personal untuk kontaminasi
melindungi terhadap silang/penyebaran
infeksi. organisme infeksius.

Mandiri
1. Lindungi klien terhadap 1. mencegah terjadinya
kontaminasi silang. proses infeksi
2. Bersihkan lingkungan 2. mencegah
dengan benar. kontaminasi
silang/penyebaran
organisme infeksius.
3. Batasi pengunjung, jika 3. pengunjung yang
perlu. datang dapat
membawa organisme
infeksius karena telah
terpapar dengan
lingkungan luar
Penyuluhan untuk klien/
keluarga
1. Instruksikan untuk 1. mencegah
menjaga hygiene untuk kontaminasi
melindungi tubuh silang/penyebaran
terhadap infeksi. organisme infeksius.
2. Ajarkan klien teknik 2. mencuci tangan
mencuci tanagan yang merupakan cara
benar. terbaik untuk
mencegah
Kolaborasi kontaminasi
Berikan terapi antibiotic, jika silang/penyebaran
perlu. organisme infeksius.

mencegah terjadinya
proses infeksi.
8. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : 19-04-2018
No. Jam No. Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Keperawatan
1. 19 April 00214 1. Mengkaji skala nyeri 1. Klien merasa nyeri berkurang.
2018 Skala nyeri 1
15.00 2. Mengukur TTV 2. TD: 130/80 mmHg
N: 98 x/menit
R: 22 x/menit
T: 37.0 C
3. Menghitung Intake dan Output 3. Intake:1200
Output:1500
4. Melatih tekhnik relaksasi dan nafas 4. Klien dapat melakukan secara mandiri dan
dalam klien tampak tidak meringis lagi
2. 15.15 00204 1. Mencatat warna kulit dan temperature 1. Klien merasa badannya kepanasan.
T: 37°C
2. Mengecek capilery refil 2. Klien merasa kelelahan dan lemah.
Diberikan teranfusi 2 kantong
3. Memonior status cairan, masukan dan 3. Klien merasa kelelahan dan lemah intake:
keluaran yang sesuaiMonitor lab Hb dan 1200 dan output : 1500, HB: fl
Hmt
4. Memonitor perdarahan 4. Pendarahan berkurang selama berada di
rumahsakit dan terapi injeksi via iv asam
treknasamat
3. 15.30 00085 1. Mengkaji skala nyeri 1. Skala nyeri berkurang.
Skala nyeri 1
2. Memonitor TTV 2. TD: 130/80 mmHg
N: 98 x/menit
R: 25 x/menit
T: 37.5 C
3. Menunjukkan periode aktivitas dan 3. Klien memahami penjelasan perawat
istirahat secara bergantian
4. Menganjurkan klien untuk 4. Klien memahami dan bisa melakukan
menggunakan tehnik relaksasi selama tehnik relaksasi dengan benar
aktivitas
4. 15.45 00004 1. Mengkaji kondisi luka 1. ada luka bekas jahitan post operasi
2. Memantau tanda dan gejala infeksi 2. belum ada tanda infeksi
3. Menganjurkan kepada pasien dan 3. klien berhati-hati
keluarga untuk tidak menyentuh
lukanya
4. Memberitahu pentingnya personal 4. klien mengerti
hygine 5. klien mengatakan mau makan yang
5. Menberitahu pentingnya asupan nutrisi dianjurkan oleh perawat
yang adekuat dengan tinggi protein
6. klien belum bisa duduk
6. Meningkatkan mobilisasi sesuai
kemampuan pasien 7. Untuk menghilangkan resiko infeksi
7. Berkolaborasi untuk pemberian
antibiotic
9. EVALUASI KEPERAWATAN DAN (CATATAN PERKEMBANGAN)
Hari/Tanggal : 20 April 2018
No. Jam No. Diagnosa Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah Perencanaan Paraf
Evaluasi Keperawatan (A) Selanjutnya
(P)
1. 20 April 00214 Klien merasakan nyeri berkurang Klien tampak tenang. Masalah teratasi Intervensi
2018 saat perdarahan Nyeri palpasi abdomen sebagian dilanjutkan
14.00 P: Nyeri timbul saat ada masih terasa
perdarahan TTV Normal
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk Nyeri tingkat 1 (ringan/10)
R: Ketika nyeri datang klien
mengatakan nyeri melebar ke
seluruh bagian abdomen
S: Skala nyeri 1
T: Nyeri datang ketika ingin
bergerak
2. 14.15 00204 Klien menyatakan perdarahan Klien tidak terlihat pucat Masalah teratasi Intervensi
berkurang. lagi. sebagian dilanjutkan
Klien masih merasa kelelahan Konjungtiva negative.
CRT <3 detik.
Terapi transfusi 2 kantong.
3. 14.30 00085 Klien mengatakan sudah bisa Klien tampak kelelahan Masalah teratasi Intervensi
miring kanan atau miring kiri setelah miring kanan atau sebagian dilanjutkan
miring kiri.
TTV normal.
4. 14.45 00004 - Luka jahitan tertutup oleh Masalah belum Intervensi
kassa dan pliester. teratasi dilanjutkan
Hari/Tanggal : 21 April 2018
No. Jam No. Diagnosa Respon Respon Analisa Perencanaan Implementasi (I) Evaluasi (E) Paraf
Evaluasi Keperawatan Subjektif (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
1. 21 April 00214 Klien merasakan Klien tampak Masalah Intervensi 1. Mengajarkan S:
2018 nyeri berkurang tenang. teratasi dilanjutkan teknik relaksasi Klien
20.00 saat perdarahan Nyeri palpasi sebagian dan distraksi, mengatakan
P: Nyeri timbul abdomen
2. pendelegasian nyeri berkurang.
saat ada masih terasa
perdarahan TTV Normal pemberian O:
Q: Nyeri seperti Nyeri tingkat ketorolac 10 mg Klien tampak
ditusuk tusuk 1 (ringan/10) IV rileks, terkdang
R: Ketika nyeri klien meringis
datang klien saat beraktivitas.
mengatakan A:
nyeri melebar ke
Masalah teratasi
seluruh bagian
abdomen sebagian
S: Skala nyeri 1 P:
T: Nyeri datang Intervensi
ketika ingin dilanjutkan
bergerak 1. anjurkan
klien
menggunaka
n teknik
relaksasi
distrasi saat
beraktifitas
2. ajarkan
miring kanan
kiri lalu
berduduk
3. kolaborasi
pemberian
ketorolak

2. 20.15 00204 Klien Klien tidak Masalah Intervensi


menyatakan terlihat pucat teratasi dilanjutkan
perdarahan lagi. sebagian
berkurang. Konjungtiva
Klien masih negative.
merasa kelelahan CRT <3 detik.
Terapi
transfusi 2
kantong.
3. 20.30 00085 Klien Klien tampak Masalah Intervensi 1. Membantu S:
mengatakan kelelahan teratasi dilanjutkan pasien untuk Klien
sudah bisa setelah miring sebagian mengubah mengatakan
miring kanan kanan atau
posisi secara sudah bisa
atau miring kiri miring kiri.
TTV normal. berkala. miring kanan
2. Menganjurkan atau miring kiri.
periode aktivitas
dan istirahat O:
Klien tampak
kelelahan setelah
secara miring kanan
bergantian. atau miring kiri.
TTV normal.
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan.
1. Bantu
latihan
aktivitas
fisik teratur.
2. Pantau
tanda-tanda
vital,
sebelum dan
sesudah
melalakukan
aktivitas.
3. Bantu pasien
untuk latihan
berjalan
4. Anjurkan
periode
aktivitas dan
istirahat
secara
bergantian
4. 20.45 00004 Luka jahitan Masalah Intervensi 1. Mengkaji kondisi S:
sudah teratasi dihentikan luka -
mengering 2. Memantau tanda O:
tidak ada dan gejala Luka jahitan
tanda – tanda infeksi sudah mengering
risiko infeksi. 3. Menganjurkan tidak ada tanda –
kepada pasien tanda risiko
dan keluarga infeksi.
untuk tidak A:
menyentuh Masalah teratasi.
lukanya P:
Intervensi
dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai