Anda di halaman 1dari 13

Masalah yang sering terjadi pada sistem hidrolik

1.Oli berkurang.

Hal ini bisa disebabkan oleh terjadinya kebocoran yang tidak terkontrol, sehingga tanpa kita

sadari ternyata oli yang terdapat pada tangki sudah mengalami penyusutan.

Lakukanlah pengecekan secara berkala untuk menghindari hal ini terjadi. Apabila sering

terdapat penyusutan oli, lakukan pengecekan pada pipa pipa atau bagian bagian yang

memungkinkan terjadinya kebocoran.

2. Oli kotor.

Oli yang kotor dapat menyumbat piston pompa, sehingga kinerja pompa hidrolik menjadi

tidak maksimal. Hal ini bisa disebabkan oleh terbuka nya tutup oli pada tangki.

Tidak melakukan pergantian oli secara berkala juga dapat menyebabkan oli menjadi kotor

sehingga bisa menimbulkan penyumbatan pada piston pompa.

3. Terdapat gram dari silinder yang rusak.

Silinder yang sudah rusak akan menghasilkan gram, dan gram ini akan masuk dalam

saluran hidrolik sehingga akhirnya akan tersumbat pada pompa hidrolik.

4. Seting pressure.

Kesalahan akibat seting pressure yang melebihi batas sering kali terjadi, dan ini bisa

menyebabkan kinerja pompa hidrolik menjadi tidak maksimal.


5.Rpm engine.

Putaran motor (rpm engine) yang tidak stabil akan berpengaruh pada kinerja pompa

hidrolik, sehingga lambat laun akan membuat terjadi kerusakan pada pompa hidrolik.

6. Masa pakai (lifetime) seal.

Seal terbuat dari bahan dasar karet, seperti kita ketahui bahwa bahan dasar karet

mempunyai keterbatasan masa pakai. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu

oli dan bahan dari seal itu sendiri.

7. Perputaran motor yang salah.

Sistem hidrolik selain menggunakan engine untuk menggerakan pompa, ada juga yang

menggunakan motor listrik. Perputaran motor listrik yang salah inilah yang bisa

menyebabkan terjadinya kerusakan pada pompa hidrolik.

Jenis - jenis fluida

Fluida diam (Fluida Statis)

Fluida statis atau fluida diam merupakan jenis fluida yang berada pada kondisi diam dan

tidak bergerak. Misalnya air di dalam kolam, air di dalam gelas, air waduk, air laut,air di

dalam sumur, dan lain sebagainya. Hukum-hukum dasar fisika ang sangat bermanfaat

dapat ditemukan oleh para ilmuwan, hal tersebut berkat dari fluida statis. Hukum- hukum
tersebut antara lain; hukum Pascal, hukum Archimedes, hukum Boyle, teori tekanan

hidrostatik, dan lain sebagainya.

Fluida yang Bergerak (Fluida Dinamis)

Fluida dinamis merupakan jenis fluida yang berada dalam kondisi beregerak dan atau

dalam kondisi mengalir. Misalnya, aliran air, air terjun, angin, dan lain sebagainya.energi

potensial yang dapat dijadikan umber energi listrik dapat ditemukan berkat adanya

fluida dinamis. Contohnya yaitu PLT angin, PLT air. Fluida dinamis ini dapat direkayasa

oleh manusia demi untuk kelangsungan hidupnya dan untuk kesejahteraan bersama.

Kavitasi

Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir sehingga membentuk

gelembung-gelembung uap disebabkan karena berkurangnya tekanan cairan tersebut sampai

dibawah titik jenuh uapnya. Misalnya, air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi

uap pada suhu 100 derajat celcius. Tetapi jika

tekanan direndahkan maka air akan bisa mendidih pada temperatur yang lebih rendah bahkan

jika tekanannya cukup rendah maka air bisa mendidih pada suhu kamar.

Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair. Hal ini

dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun didalam pipa.

Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggi di dalam aliran,
maka akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa maka bagian yang akan

mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi pada bagian ini disebabkan

karena tekanan isap terlalu rendah.

Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai

gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa

aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar

daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan

akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke

ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan

tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa

sehingga bisa menyebabkan dinding akan berlubang atau bopeng. Peristiwa ini disebut

dengan erosi kavitasi sebagai akibat dari tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah

pada dinding secara terus menerus.

Selain itu kavitasi juga menyebabkan suara yang berisik, getaran, korosi yang disebabkan

karena adanya reaksi kimia gas-gas dan logam, dan juga dapat menyebabkan performansi

pompa akan menurun secara tiba-tiba sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik.

Cara-cara yang bisa digunakan untuk menghindari terjadinya kavitasi antara lain :
Tekanan sisi isap tidak boleh terlalu rendah Pompa tidak boleh diletakkan jauh di atas

permukaan cairan yang dipompa sebab menyebabkan head statisnya besar.

Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang mempunyai kecepatan

tinggi maka tekanannya akan rendah. Oleh karena itu besarnya kecepatan aliran harus

dibatasi, caranya dengan membatasi diameter pipa isap tidak boleh terlalu kecil.

Menghindari instalasi berupa belokan-belokan tajam Pada belokan yang tajam kecepatan

aliran fluida akan meningkat sedangkan tekanan fluida akan turun sehingga menjadi rawan

terhadap kavitasi.

Pipa isap dibuat sependek mungkin, atau dipilih pipa isap satu nomer lebih tinggi untuk

mengurangi kerugian gesek.

Tidak menghambat aliran cairan pada sisi isap.

Head total pompa harus sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi sesungguhnya.

Forming

Metal Forming

Metal Forming adalah proses pembentukan logam dengan menggunakan gaya

tekan untuk mengubah bentuk dan ukuran dari logam yang dikerjakan agar sesuai

dengan bentuk benda kerja yang diinginkan.


Jenis-jenis Metal Forming

Secara umum proses metal forming atau pembentukan logam dapat dibagi

menjadi 4 jenis :

1. Pressing

2. Drawing

3. Bending

4. Shearing

Sedangkan jenis proses metal forming yang berdasarkan proses pengerjaannya,


dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hot Working Process atau proses pengerjaan panas

2. Cold Working Process atau proses pengerjaan dingin

Silinder Kerja Ganda

Silinder kerja ganda (double acting cylinder), merupakan silinder yang memiliki dua port

untuk instroke dan outstroke. Silinder jenis ini menggunakan kekuatan udara bertekanan

untuk mendorong piston keluar dan mendorong piston untuk kembali pada posisi awal

(menarik kedalam). Sehingga silinder ini membutuhkan lebih banyak udara dan katup

pengontrol arah yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan silinder kerja tunggal.

Berikut ini gambar animasi gerak dari silinder kerja ganda:


Silinder Kerja Tunggal

Silinder kerja tunggal (single acting cylinder), merupakan jenis silinder yang hanya

memiliki satu port untuk masuknya udara bertekanan. Silinder ini menggunakan kekuatan

udara bertekanan untuk mendorong ataupun menekan piston dalam satu arah saja (umumnya

keluar). Dan menggunakan pegas pada sisi yang lain untuk mendorong piston kembali pada

posisi semula. Akan tetapi silinder ini memilki kelemahan dimana sebagian kekuatan dari

silinder hilang untuk mendorong pegas.


Silinder Bertingkat Ganda

Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama

dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan

tenaga kepada dua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak (piston

road) pada satu sisi dan ada pada kedua pula yang pada kedua sisi. Konstruksinya yang mana

yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Silinder pneumatik penggerak ganda akan maju atau mundur oleh karena adanya

udara bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada. Silinder

pneumatik penggerak ganda terdiri dari beberapa bagian, yaitu torak, seal, batang torak,
dan silinder. Sumber energi silinder pneumatik penggerak ganda dapat berupa sinyal

langsung melalui katup kendali, atau melalaui katup sinyal ke katup pemroses sinyal

(processor) kemudian baru ke katup kendali. Pengaturan ini tergantung pada banyak

sedikitnya tuntutan yang harus dipenuhi pada gerakan aktuator yang diperlukan.

Konponen - komponen pendukung sistem hidrolik

1. Pompa Hidrolik
Simbol Pompa Hidrolik dengan Penggerak Motor

Pompa hidrolik berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan tertentu kepada

sistem hidrolik. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik atau sebuah mesin yang

dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling yang digunakan dapat berupa

belt, roda gigi, atau juga sistem flexible elastomeric.

2. Valve Kontrol

Valve kontrol pada sebuah sistem hidrolik, selain berfungsi untuk mengatur besar tekanan

yang digunakan, juga berfungsi untuk mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran

yang dimaksud adalah berhubungan dengan sistem aktuator. Arah gerakan yang diinginkan

pada aktuator dikontrol oleh arah aliran dari fluida hidrolik, arah aliran inilah yang diatur

oleh valve kontrol. Valve kontrol yang berfungsi untuk mengatur arah aliran biasa disebut
dengan solenoid valve, sedangkan yang untuk mengatur besar tekanan biasa disebut pressure

regulating valve.

3.Aktuator
Pada artikel sebelumnya telah saya jelaskan dua jenis aktuator pada sistem hidrolik yaitu

silinder hidrolik dan motor hidrolik. Namun selain dua itu ada aktuator jenis lain yakni:

 Sistem Transmisi Hidrostatik: yaitu suatu sistem transmisi tenaga putaran yang

menggunakan sistem hidrolik. Prinsip dari sistem ini adalah menggunakan pompa

hidrolik pada sisi penggerak dan motor hidrolik pada sisi yang digerakkan.

 Sistem Pengereman

 Swashplate: yang biasa digunakan pada motor hidrolik untuk menghasilkan akurasi

 output tekanan yang tinggi.

4. Reservoir

Sebagai tempat penyimpanan fluida hidrolik untuk mengakumulasi perubahan volume

fluida pada saat sistem bekerja. Pada tangki hidrolik juga didesain adanta suatu sistem untuk

memisahkan udara dari fluida hidrolik, karena adanya udara di dalam fluida dapat

mengganggu kerja sistem.

5. Akumulator
Alat ini berfungsi sebagai penyimpan energi tekanan pada fluida hidrolik dengan

menggunakan gas. Alat ini termasuk alat tambahan yang tidak semua sistem hidrolik

menggunakannya. Tujuan penyimpanan energi tekanan tersebut adalah untuk menstabilkan

tekanan fluida apabila terjadi penurunan tekanan tiba-tiba yang sesaat, agar tidak

mengganggu aktuator yang sedang bekerja.

6. Fluida Hidrolik

Fluida yang digunakan pada sistem hidrolik biasanya berbahan dasar minyak bumi dengan

tambahan zat-zat aditif. Spesifikasi penggunaannya berdasarkan kebutuhan yang diinginkan,

misalnya ketahanan terhadap api jika digunakan pada industri dengan lingkungan yang panas,

atau juga pada industri makanan digunakan fluida yang food grade (biasanya minyak

tumbuhan) atau juga air. Fluida hidrolik selain sebagai fluida kerja, ia juga berfungsi sebagai

pelumas pada komponen-komponen sistem hidrolik.

7. Filter

Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan kotoran (biasanya berupa metal) pada

fluida hidrolik, agar kotoran-kotoran tersebut tidak ikut bersirkulasi. Komponen ini sangat

pentomg karena kotoran metal selalu diproduksi pada setiap sistem hidrolik. Biasanya filter

diposisikan pada sisi suction pompa hidrolik. Namun kebersihan filter ini harus tetap terjaga,

karena apabila terlalu kotor dan menyebabkan aliran fluida terhambat, dapat menyebabkan

kavitasi pada pompa hidrolik yang sangat berbahaya apabila itu terjadi.

8. Pipa Aliran

Pipa yang digunakan untuk aliran fluida hidrolik dapat berupa pipa standard, tube, atau

juga berupa hose. Tube berdiameter sampai dengan 100mm, diproduksi oleh pabrik secara

memanjang tanpa sambungan. Digunakan untuk tekanan hidrolik tinggi yang presisi.
Sedangkan pada pipa standard, biasanya digunakan pada operasional tekanan rendah. Dapat

menggunakan sambungan, biasanya berupa sambungan las.

Untuk hose dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan selang. Namun selang yang dapat

beroperasi pada tekanan yang tinggi, dan biasanya juga pada temperatur yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai