1.Oli berkurang.
Hal ini bisa disebabkan oleh terjadinya kebocoran yang tidak terkontrol, sehingga tanpa kita
sadari ternyata oli yang terdapat pada tangki sudah mengalami penyusutan.
Lakukanlah pengecekan secara berkala untuk menghindari hal ini terjadi. Apabila sering
terdapat penyusutan oli, lakukan pengecekan pada pipa pipa atau bagian bagian yang
2. Oli kotor.
Oli yang kotor dapat menyumbat piston pompa, sehingga kinerja pompa hidrolik menjadi
tidak maksimal. Hal ini bisa disebabkan oleh terbuka nya tutup oli pada tangki.
Tidak melakukan pergantian oli secara berkala juga dapat menyebabkan oli menjadi kotor
Silinder yang sudah rusak akan menghasilkan gram, dan gram ini akan masuk dalam
4. Seting pressure.
Kesalahan akibat seting pressure yang melebihi batas sering kali terjadi, dan ini bisa
Putaran motor (rpm engine) yang tidak stabil akan berpengaruh pada kinerja pompa
hidrolik, sehingga lambat laun akan membuat terjadi kerusakan pada pompa hidrolik.
Seal terbuat dari bahan dasar karet, seperti kita ketahui bahwa bahan dasar karet
mempunyai keterbatasan masa pakai. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu
Sistem hidrolik selain menggunakan engine untuk menggerakan pompa, ada juga yang
menggunakan motor listrik. Perputaran motor listrik yang salah inilah yang bisa
Fluida statis atau fluida diam merupakan jenis fluida yang berada pada kondisi diam dan
tidak bergerak. Misalnya air di dalam kolam, air di dalam gelas, air waduk, air laut,air di
dalam sumur, dan lain sebagainya. Hukum-hukum dasar fisika ang sangat bermanfaat
dapat ditemukan oleh para ilmuwan, hal tersebut berkat dari fluida statis. Hukum- hukum
tersebut antara lain; hukum Pascal, hukum Archimedes, hukum Boyle, teori tekanan
Fluida dinamis merupakan jenis fluida yang berada dalam kondisi beregerak dan atau
dalam kondisi mengalir. Misalnya, aliran air, air terjun, angin, dan lain sebagainya.energi
potensial yang dapat dijadikan umber energi listrik dapat ditemukan berkat adanya
fluida dinamis. Contohnya yaitu PLT angin, PLT air. Fluida dinamis ini dapat direkayasa
oleh manusia demi untuk kelangsungan hidupnya dan untuk kesejahteraan bersama.
Kavitasi
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir sehingga membentuk
dibawah titik jenuh uapnya. Misalnya, air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi
tekanan direndahkan maka air akan bisa mendidih pada temperatur yang lebih rendah bahkan
jika tekanannya cukup rendah maka air bisa mendidih pada suhu kamar.
Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair. Hal ini
dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun didalam pipa.
Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggi di dalam aliran,
maka akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa maka bagian yang akan
mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi pada bagian ini disebabkan
Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai
gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa
aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar
daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan
akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke
ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan
tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa
sehingga bisa menyebabkan dinding akan berlubang atau bopeng. Peristiwa ini disebut
dengan erosi kavitasi sebagai akibat dari tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah
Selain itu kavitasi juga menyebabkan suara yang berisik, getaran, korosi yang disebabkan
karena adanya reaksi kimia gas-gas dan logam, dan juga dapat menyebabkan performansi
pompa akan menurun secara tiba-tiba sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik.
Cara-cara yang bisa digunakan untuk menghindari terjadinya kavitasi antara lain :
Tekanan sisi isap tidak boleh terlalu rendah Pompa tidak boleh diletakkan jauh di atas
Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang mempunyai kecepatan
tinggi maka tekanannya akan rendah. Oleh karena itu besarnya kecepatan aliran harus
dibatasi, caranya dengan membatasi diameter pipa isap tidak boleh terlalu kecil.
Menghindari instalasi berupa belokan-belokan tajam Pada belokan yang tajam kecepatan
aliran fluida akan meningkat sedangkan tekanan fluida akan turun sehingga menjadi rawan
terhadap kavitasi.
Pipa isap dibuat sependek mungkin, atau dipilih pipa isap satu nomer lebih tinggi untuk
Head total pompa harus sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi sesungguhnya.
Forming
Metal Forming
tekan untuk mengubah bentuk dan ukuran dari logam yang dikerjakan agar sesuai
Secara umum proses metal forming atau pembentukan logam dapat dibagi
menjadi 4 jenis :
1. Pressing
2. Drawing
3. Bending
4. Shearing
Silinder kerja ganda (double acting cylinder), merupakan silinder yang memiliki dua port
untuk instroke dan outstroke. Silinder jenis ini menggunakan kekuatan udara bertekanan
untuk mendorong piston keluar dan mendorong piston untuk kembali pada posisi awal
(menarik kedalam). Sehingga silinder ini membutuhkan lebih banyak udara dan katup
pengontrol arah yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan silinder kerja tunggal.
Silinder kerja tunggal (single acting cylinder), merupakan jenis silinder yang hanya
memiliki satu port untuk masuknya udara bertekanan. Silinder ini menggunakan kekuatan
udara bertekanan untuk mendorong ataupun menekan piston dalam satu arah saja (umumnya
keluar). Dan menggunakan pegas pada sisi yang lain untuk mendorong piston kembali pada
posisi semula. Akan tetapi silinder ini memilki kelemahan dimana sebagian kekuatan dari
Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama
dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan
tenaga kepada dua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak (piston
road) pada satu sisi dan ada pada kedua pula yang pada kedua sisi. Konstruksinya yang mana
Silinder pneumatik penggerak ganda akan maju atau mundur oleh karena adanya
udara bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada. Silinder
pneumatik penggerak ganda terdiri dari beberapa bagian, yaitu torak, seal, batang torak,
dan silinder. Sumber energi silinder pneumatik penggerak ganda dapat berupa sinyal
langsung melalui katup kendali, atau melalaui katup sinyal ke katup pemroses sinyal
(processor) kemudian baru ke katup kendali. Pengaturan ini tergantung pada banyak
sedikitnya tuntutan yang harus dipenuhi pada gerakan aktuator yang diperlukan.
1. Pompa Hidrolik
Simbol Pompa Hidrolik dengan Penggerak Motor
Pompa hidrolik berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan tertentu kepada
sistem hidrolik. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik atau sebuah mesin yang
dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling yang digunakan dapat berupa
2. Valve Kontrol
Valve kontrol pada sebuah sistem hidrolik, selain berfungsi untuk mengatur besar tekanan
yang digunakan, juga berfungsi untuk mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran
yang dimaksud adalah berhubungan dengan sistem aktuator. Arah gerakan yang diinginkan
pada aktuator dikontrol oleh arah aliran dari fluida hidrolik, arah aliran inilah yang diatur
oleh valve kontrol. Valve kontrol yang berfungsi untuk mengatur arah aliran biasa disebut
dengan solenoid valve, sedangkan yang untuk mengatur besar tekanan biasa disebut pressure
regulating valve.
3.Aktuator
Pada artikel sebelumnya telah saya jelaskan dua jenis aktuator pada sistem hidrolik yaitu
silinder hidrolik dan motor hidrolik. Namun selain dua itu ada aktuator jenis lain yakni:
Sistem Transmisi Hidrostatik: yaitu suatu sistem transmisi tenaga putaran yang
menggunakan sistem hidrolik. Prinsip dari sistem ini adalah menggunakan pompa
hidrolik pada sisi penggerak dan motor hidrolik pada sisi yang digerakkan.
Sistem Pengereman
Swashplate: yang biasa digunakan pada motor hidrolik untuk menghasilkan akurasi
4. Reservoir
fluida pada saat sistem bekerja. Pada tangki hidrolik juga didesain adanta suatu sistem untuk
memisahkan udara dari fluida hidrolik, karena adanya udara di dalam fluida dapat
5. Akumulator
Alat ini berfungsi sebagai penyimpan energi tekanan pada fluida hidrolik dengan
menggunakan gas. Alat ini termasuk alat tambahan yang tidak semua sistem hidrolik
tekanan fluida apabila terjadi penurunan tekanan tiba-tiba yang sesaat, agar tidak
6. Fluida Hidrolik
Fluida yang digunakan pada sistem hidrolik biasanya berbahan dasar minyak bumi dengan
misalnya ketahanan terhadap api jika digunakan pada industri dengan lingkungan yang panas,
atau juga pada industri makanan digunakan fluida yang food grade (biasanya minyak
tumbuhan) atau juga air. Fluida hidrolik selain sebagai fluida kerja, ia juga berfungsi sebagai
7. Filter
Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan kotoran (biasanya berupa metal) pada
fluida hidrolik, agar kotoran-kotoran tersebut tidak ikut bersirkulasi. Komponen ini sangat
pentomg karena kotoran metal selalu diproduksi pada setiap sistem hidrolik. Biasanya filter
diposisikan pada sisi suction pompa hidrolik. Namun kebersihan filter ini harus tetap terjaga,
karena apabila terlalu kotor dan menyebabkan aliran fluida terhambat, dapat menyebabkan
kavitasi pada pompa hidrolik yang sangat berbahaya apabila itu terjadi.
8. Pipa Aliran
Pipa yang digunakan untuk aliran fluida hidrolik dapat berupa pipa standard, tube, atau
juga berupa hose. Tube berdiameter sampai dengan 100mm, diproduksi oleh pabrik secara
memanjang tanpa sambungan. Digunakan untuk tekanan hidrolik tinggi yang presisi.
Sedangkan pada pipa standard, biasanya digunakan pada operasional tekanan rendah. Dapat
Untuk hose dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan selang. Namun selang yang dapat
beroperasi pada tekanan yang tinggi, dan biasanya juga pada temperatur yang tinggi.