2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan YME, karena berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Zakat Mal”.
Makalah ini telah dibuat dari berbagai buku yang berkaitan dengan judul makalah, untuk
memenuhi tugas agama dan diharapkan makalah ini akan bermanfaat bagi banyak orang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini, oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
a. Latar Belakang ………...............................................................................
b. Rumusan Masalah......................................................................................
c. Tujuan………….......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
1a. Kesimpulan.............................................................................................
b. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ketika seseorang sudah beragama islam/ Muslim, maka kewajiban baginya adalah
melengkapi syarat menjadi muslim atau yang dikenal dengan Rukun islam. Rukun islam terbagi
menjadi 5 bagian yaitu pertama, membaca Syahadat, kedua, melaksanakan sholat, ketiga, menunaikan
zakat, keempat, menjalankan puasa, dan kelima, menunaikan haji bagi orang ynag mampu.
Rukun islam yang keempat, membahas tentang kajian zakat, zakat merupakan pembagian sebagian
harta yang dimiliki untuk mensucikan jiwa, zakat terbagi menjadi 2 bagian yaitu zakat fitrah yang
dikeluarkan oleh setiap orang muslim di bulan Ramadhan, dan Zakat Maal yang dikeluarkan oleh
orang muslim yang memiliki kelebihan harta dan berlaku syarat tertentu
Setiap harta yang kita miliki tidak terlepas dari kewajiban zakat, khusunya zakat Mal / harta.
pertanyaan yang muncul setelah itu adalah apa saja syarat-syarat wajib zakat Mal dan harta apa saja
yang wajib di zakati. Dan akan kita bahas dalam makalah ini.
Setiap harta yang kita miliki tidak terlepas dari kewajiban zakat, khususnya zakat Mal /
harta.Sebagai muslim yang beriman dan bertaqwa, kita harus menjalankan perintah Allah SWT salah
satunya tersurat lewat rukun islam ke empat mengenai zakat, zakat merupakan pembagian sebagian
harta yang dimiliki untuk mensucikan harta, bukan hanya pahala yang akan diterima orang yang
berzakat sebagai tabungan di alam akhirat nanti, namun juga kebaikan di dunia yaitu membantu
Kemiskinan adalah salah satu masalah terbesar di indonesia, dan kita tahu kemiskinan
merupakan bibit potensial untuk kemurtadan dan kekufuran.Oleh karena itu, Islam mempunyai
berbagai kiat dalam menuntaskan kemiskinan, dan salah satunya akan kami jelaskan di makalah ini,
yaitu lewat zakat mal. sehingga diharapkan kaum muslimin mengetahui pentingnya mengeluarkan
zakat.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari zakat mal
2. Untuk mengetahui syarat – syarat wajib zakat mal
3. Untuk mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat mal
BAB II
PEMBAHASAN
a. Islam
Bagi orang yang berzakat wajib beragama Islam. Dan zakat itu adalah tidak wajib bagi
orang kafir asli, dan adapun orang murtad, maka menurut pendapat yang shalih, bahwa
harta bendanya di berhentikan (dibekukan dahulu), maka jika ia kembali ke agama islam
(seperti sedia kala), maka wajib baginya mengeluarkan zakat, dan jika tidak kembali lagi
islam ,maka tidak wajib zakat.
b. Baligh dan berakal
Maka anak kecil dan orang gila tidak diwajibkan membayar zakat, tetapi dibayarkan oleh
wali yang menanggungnya. Begitu juga dengan anak yatim yang masih kecil.
c. Merdeka
Zakat itu tidak wajib bagi budak. Dan adapun budak muba’ah (budak yang separuh
dirinya sudah merdeka), maka wajib baginya mengeluarkan zakat pada harta benda yang
dia miliki, sebab sebagian dirinya merdeka.
d. Milik Penuh (Milik Sempurna)
Yaitu harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat
diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan
yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara atau
orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara
yang haram, maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus
dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepada yang berhak atau ahli
warisnya.
e. Sudah mencapai 1 nishab
Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan
syara'. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari Zakat.
Nishab adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh syar’i
(agama) untuk menjadi pedoman menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang
memilikinya, jika telah sampai ukuran tersebut. Orang yang memiliki harta dan telah
mencapai nishab atau lebih, diwajibkan mengeluarkan zakat. Rata-rata zakat yang
ditentukan Nabi Saw adalah 2,5 % dari harta yang harus dibayarkan sebagai zakat. Harta
yang harus dibayarkan sesuai jenis diatas adalah harta yang senilai dengan 96 gram emas
atau lebih (nishab) dan harta itu sudah dimiliki selama satu tahun.
Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi'. Dan
jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.
b. Kambing/domba
Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor
kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad
SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat
tabel sbb:
Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1
ekor (domba/kambing betina).
c. Unta
Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia
terkena kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang
dimilikinya juga bertambah. maka dapat dibuat tabel sbb:
Jumlah(ekor) Zakat
Keterangan:
(a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun atau lebih.
(b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5
Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor
unta yang berumur 2 tahun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah
1 ekor unta yang berumur 3 tahun.
Adapun yang berhak menerima zakat itu adalah 8 golongan orang yaitu :
1. Orang fakir yaitu orang – orang yang tidak mempunyai harta dan tidak memiliki
penghasilan tetap.
2. Orang miskin yaitu orang – orang yang mempunyai penghasilan yang menentu tetapi
penghasilannya tersebut tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari – harinya( selalu berada
dalam kekurangan)
3. Amil yaitu orang – orang yang menghimpunkan dan membagikan zakat kepada yang
berhak menerimanya
4. Riqab atau hambah sahaya (budak) yang akan dimerdekakan oleh tuannya, jika
dibayarkan uang ataupun lainnya
5. Garib yaitu orang – orang yang mempunyai hutang yang tidak mampu untuk membayarnya.
Dan hutangnya itu bukan untuk maksiat
6. Muallaf yaitu orang – orang yang masih lemah hatinya terhadap islam, seperti halnya yang
baru saja memeluk agama islam.
7. Fisabilliah yaitu orang – orang yang rela berperang pada jalan Allah dengan tidak
memperdulikan upah dan pangkat sebagainya.
8. Ibnu sabil yaitu orang – orang yang bepergian jauh (musafir) yang bukan untuk pebuatan
maksiat. Kehabisan bekal dalam tengah perjalanannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab (batas
2. Syarat syarat wajib zakat mal adalah Islam, Baligh dan berakal, Merdeka,Sudah
mencapai 1 nishab
3. Zakat harta yang wajib di zakati adalah Binatang ternak yaitu hewan ternak meliputi
unta, sapi/kerbau, kambing, emas dan Pprak, hasil pertanian (tanaman dan buah-buaz,
zakat harta dagangan, Ma-din(hasil tambang) dan kekayaan laut dan rikaz
B. Saran
1. Sebaiknya kita menunaikan ibadah zakat untuk menyempurnakan rukun Islam kita
2. Kita harus membayar zakat agar kita dapat menolong orang yang lemah dan menderita
DAFTAR PUSTAKA
Idris, abdul fatah dan abu ahmadi(2004).Fikih islam. Jakarta : PT. Rineka cipta.