Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ZAKAL MAL ( HARTA)

NAMA : KHAERUNNISA (18050101079)


KELAS : I/C EKONOMI SYARIAH

DOSEN PENGAMPUH : Dr. MUHAMMAD HADI., M.Hi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan YME, karena berkat limpahan rahmat dan

karuniaNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada

waktunya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Zakat Mal”.

Makalah ini telah dibuat dari berbagai buku yang berkaitan dengan judul makalah, untuk

memenuhi tugas agama dan diharapkan makalah ini akan bermanfaat bagi banyak orang.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini, oleh

karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun

kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah

selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kendari, 17 September 2018

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
a. Latar Belakang ………...............................................................................
b. Rumusan Masalah......................................................................................
c. Tujuan………….......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

1. Pengertian zakat mal................................................................................


2. Syarat – syarat wajib zakat mal ................................................................

3.. Orang-orang yang berhak menerima zakat mal.......................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................

1a. Kesimpulan.............................................................................................

b. Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ketika seseorang sudah beragama islam/ Muslim, maka kewajiban baginya adalah

melengkapi syarat menjadi muslim atau yang dikenal dengan Rukun islam. Rukun islam terbagi

menjadi 5 bagian yaitu pertama, membaca Syahadat, kedua, melaksanakan sholat, ketiga, menunaikan

zakat, keempat, menjalankan puasa, dan kelima, menunaikan haji bagi orang ynag mampu.

Rukun islam yang keempat, membahas tentang kajian zakat, zakat merupakan pembagian sebagian

harta yang dimiliki untuk mensucikan jiwa, zakat terbagi menjadi 2 bagian yaitu zakat fitrah yang

dikeluarkan oleh setiap orang muslim di bulan Ramadhan, dan Zakat Maal yang dikeluarkan oleh

orang muslim yang memiliki kelebihan harta dan berlaku syarat tertentu

Setiap harta yang kita miliki tidak terlepas dari kewajiban zakat, khusunya zakat Mal / harta.

pertanyaan yang muncul setelah itu adalah apa saja syarat-syarat wajib zakat Mal dan harta apa saja

yang wajib di zakati. Dan akan kita bahas dalam makalah ini.

Setiap harta yang kita miliki tidak terlepas dari kewajiban zakat, khususnya zakat Mal /

harta.Sebagai muslim yang beriman dan bertaqwa, kita harus menjalankan perintah Allah SWT salah

satunya tersurat lewat rukun islam ke empat mengenai zakat, zakat merupakan pembagian sebagian

harta yang dimiliki untuk mensucikan harta, bukan hanya pahala yang akan diterima orang yang

berzakat sebagai tabungan di alam akhirat nanti, namun juga kebaikan di dunia yaitu membantu

saudara-saudara kita yang kurang mampu.

Kemiskinan adalah salah satu masalah terbesar di indonesia, dan kita tahu kemiskinan

merupakan bibit potensial untuk kemurtadan dan kekufuran.Oleh karena itu, Islam mempunyai

berbagai kiat dalam menuntaskan kemiskinan, dan salah satunya akan kami jelaskan di makalah ini,

yaitu lewat zakat mal. sehingga diharapkan kaum muslimin mengetahui pentingnya mengeluarkan

zakat.
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Zakat Mal?

2. sebutkan Syarat –syarat wajib Zakat Mal?

3. Siapa saja yang berhak menerima Zakat Mal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari zakat mal
2. Untuk mengetahui syarat – syarat wajib zakat mal
3. Untuk mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat mal
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian zakat mal


Dalam bahasa Arab, mal berarti harta. Jadi, zakat mal adalah zakat yang
berhubungan dengan harta atau zakat yang diwajibkan atas suatu harta tertentu. Zakat mal
adalah zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab (batas
seseorang harus mengeluarkan zakat). Zakat Mal menurut syara’ adalah nama dari
sejumlah harta yang tertentu yang diberikan kepada golongan tertentu dengan
syarat-syarat tertentu. Dinamakan zakat, karena harta itu akan bertambah
(tumbuh) disebabkan berkah dikeluarkan zakatnya dan do’a dari orang yang
menerimanya.

Sesungguhnya setiap orang kaya membutuhkan kesucian dan


membersihkan hartanya, menyucikannya ialah dengan jalan infak dan
membersihkannya dari kotoran sifat bakhil dan egoistis ialah dengan berzakat.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman

“ ambillah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka untuk membersihkan


dan menyucikan mereka dengannya.” (Q.S at taubah : 103)

2. Syarat – syarat wajib zakat mal

a. Islam
Bagi orang yang berzakat wajib beragama Islam. Dan zakat itu adalah tidak wajib bagi
orang kafir asli, dan adapun orang murtad, maka menurut pendapat yang shalih, bahwa
harta bendanya di berhentikan (dibekukan dahulu), maka jika ia kembali ke agama islam
(seperti sedia kala), maka wajib baginya mengeluarkan zakat, dan jika tidak kembali lagi
islam ,maka tidak wajib zakat.
b. Baligh dan berakal
Maka anak kecil dan orang gila tidak diwajibkan membayar zakat, tetapi dibayarkan oleh
wali yang menanggungnya. Begitu juga dengan anak yatim yang masih kecil.
c. Merdeka
Zakat itu tidak wajib bagi budak. Dan adapun budak muba’ah (budak yang separuh
dirinya sudah merdeka), maka wajib baginya mengeluarkan zakat pada harta benda yang
dia miliki, sebab sebagian dirinya merdeka.
d. Milik Penuh (Milik Sempurna)
Yaitu harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat
diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan
yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara atau
orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara
yang haram, maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus
dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepada yang berhak atau ahli
warisnya.
e. Sudah mencapai 1 nishab
Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan
syara'. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari Zakat.
Nishab adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh syar’i
(agama) untuk menjadi pedoman menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang
memilikinya, jika telah sampai ukuran tersebut. Orang yang memiliki harta dan telah
mencapai nishab atau lebih, diwajibkan mengeluarkan zakat. Rata-rata zakat yang
ditentukan Nabi Saw adalah 2,5 % dari harta yang harus dibayarkan sebagai zakat. Harta
yang harus dibayarkan sesuai jenis diatas adalah harta yang senilai dengan 96 gram emas
atau lebih (nishab) dan harta itu sudah dimiliki selama satu tahun.

3. Nishab Dan Kadar Zakat


a. Harta Peternakan
Sapi, Kerbau dan Kuda
Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika
seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia telah terkena wajib zakat. sebagai
berikut:
Jumlah Ternak (ekor) Zakat

30-39 1 ekor sapi berumur 1-2 tahun (tabi’)

40-59 1 ekor sapi yang berumur 2-3 tahun


(musinnah)

60-69 2 ekor sapi yang berumur 1-2 tahun

70-79 1 ekor sapi yang berumur 2-3 tahun

80-89 2 ekor sapi yang berumur 2-3 tahun

Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi'. Dan
jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.

b. Kambing/domba
Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor
kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad
SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat
tabel sbb:

Jumlah Ternak(ekor) Zakat

40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)

121-200 2 ekor kambing/domba (umur 2-3 th)

201-300 3 ekor kambing/domba (umur 2-3 th)

Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1
ekor (domba/kambing betina).

c. Unta
Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia
terkena kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang
dimilikinya juga bertambah. maka dapat dibuat tabel sbb:

Jumlah(ekor) Zakat

5-9 1 ekor kambing/domba (a)

10-14 2 ekor kambing/domba

15-19 3 ekor kambing/domba

20-24 4 ekor kambing/domba


25-35 1 ekor unta betina (b)

36-45 1 ekor unta (c)

46-60 1 ekor unta (d)

61-75 1 ekor unta (e)

76-90 2 ekor unta (c)

91-120 2 ekor unta (d)

Keterangan:
(a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun atau lebih.
(b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5

Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor
unta yang berumur 2 tahun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah
1 ekor unta yang berumur 3 tahun.

d. Hasil Pertanian (tanaman dan buah-buahan)


Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai
ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman
hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
Semua ulama’ mazhab sepakat bahwa jumlah (kadar) yang wajib
dikeluarkan dalam zakat tanaman dan buah-buahan adalah seper sepuluh atau
sepuluh persen (10%), kalau tanaman dan buah- buahan tersebut disiram air hujan
atau air dari aliran sungai . tapi jika air yang irigasi(degan membayar) dan
sejenisnya, maka cukup megeluarkan lima persen(5%). Ulama’ mazhab sepakat,
selain hanafi bahwa nishab tanaman dan buah-buahan adalah lima ausuq. Satu
ausuq sama degan enam puluh geram. Satu kilo sama degan seribu gram. Maka
bila tidak mencapai target tersebut , tidak wajib di zakati secara sama.
Ket : 5 ausuq : 300 gantang fitrah
10 ausuq : 600 gantang fitrah
Untuk zakat buah – buahan tidak disyaratkan genap satu tahun, tetapi tiap musim
panen.
e. Zakat harta dagangan
Yang dianamakan harta dagangan adalah harta yang dimiliki degan akat
tukar degan tujuan untuk memperoleh laba, dan harta yang dimilikinya harus
merupakan hasil usahanya sendiri. Kalau harta yang dimilikinya itu merupakan
harta warisan, maka ulm’ mazhab secara sepakat tidak menamakanya harta
dagangan.
Nisab barang dagang adalah sama dengan satu nisab emas yang 96 gram,
apabila barang dagangannya sudah mencapai satu nisab maka wajib mengeluarkan
zakatnya yaitu 1/40 bagian atau 2 ½ %. Seluruh barang dagangannya itu dihitung
pada akhir tahun dengan harga modal.
f. Rikaz
Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan
harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang
mengaku sebagai pemiliknya.
Nisab harta rikaz yaitu tidak terbatas, tetapiseketika ditemukan harta rikaz
tersebut harus dikeluarkan zakatnya sebanyak 1/5 atau 20% dari harta temuan.
Dan bagi orang yang pencari emas dan perak apabila ia menemukan wajib
meneluarkan zakatnya sebanyak 1/40 bagian atau 2 ½ % daripadanya.

4. Orang-orang yang berhak menerima zakat mal

Adapun yang berhak menerima zakat itu adalah 8 golongan orang yaitu :

1. Orang fakir yaitu orang – orang yang tidak mempunyai harta dan tidak memiliki
penghasilan tetap.
2. Orang miskin yaitu orang – orang yang mempunyai penghasilan yang menentu tetapi
penghasilannya tersebut tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari – harinya( selalu berada
dalam kekurangan)
3. Amil yaitu orang – orang yang menghimpunkan dan membagikan zakat kepada yang
berhak menerimanya
4. Riqab atau hambah sahaya (budak) yang akan dimerdekakan oleh tuannya, jika
dibayarkan uang ataupun lainnya
5. Garib yaitu orang – orang yang mempunyai hutang yang tidak mampu untuk membayarnya.
Dan hutangnya itu bukan untuk maksiat
6. Muallaf yaitu orang – orang yang masih lemah hatinya terhadap islam, seperti halnya yang
baru saja memeluk agama islam.
7. Fisabilliah yaitu orang – orang yang rela berperang pada jalan Allah dengan tidak
memperdulikan upah dan pangkat sebagainya.
8. Ibnu sabil yaitu orang – orang yang bepergian jauh (musafir) yang bukan untuk pebuatan
maksiat. Kehabisan bekal dalam tengah perjalanannya.

” Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,


pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, orang-orang yang berjuang untuk Allah dan untuk mereka yang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At Taubah : 60)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab (batas

seseorang harus mengeluarkan zakat).

2. Syarat syarat wajib zakat mal adalah Islam, Baligh dan berakal, Merdeka,Sudah

mencapai 1 nishab

3. Zakat harta yang wajib di zakati adalah Binatang ternak yaitu hewan ternak meliputi

unta, sapi/kerbau, kambing, emas dan Pprak, hasil pertanian (tanaman dan buah-buaz,

zakat harta dagangan, Ma-din(hasil tambang) dan kekayaan laut dan rikaz

B. Saran

1. Sebaiknya kita menunaikan ibadah zakat untuk menyempurnakan rukun Islam kita

2. Kita harus membayar zakat agar kita dapat menolong orang yang lemah dan menderita
DAFTAR PUSTAKA

Abyan , Amir. 1995. Fiqih, Semarang: Toha Putra

Alhusain, Imam Taqiyuddin. 1994. Kifayatul Akhyar, Surabaya: Bina Iman.

Al-syaikh, Yasin ibrahim(2004). Zakat.Bandung : Penerbit Marja.

Asyharie M.A 2002. Kunci ibadah . Surabaya : penerbit Terbit terang.

Idris, abdul fatah dan abu ahmadi(2004).Fikih islam. Jakarta : PT. Rineka cipta.

Mughniyah, Muhammd, Jawad. 2004. Fiqih Lima Madzhab, Jakarta: lentera.

Thahir, Ahmad Hamid. 2008. Fiqih Sunnah. Surakarta: Ziyad Books.

Anda mungkin juga menyukai