Anda di halaman 1dari 14

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATU BARA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

Decky ( LT - 1D / 6 )

Michael Bayu ( LT - 1D / 12 )

Regia Verbenaningrum ( LT - 1D / 18 )

Yogy Sutoro ( LT - 1D / 24 )

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

MATA KULIAH :

BAHAN - BAHAN LISTRIK

DOSEN : Achmad Hardito,B.Tech, M.Kom


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang .................................................................................................... 1


1.2.Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3.Tujuan Penulisan .................................................................................................

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1.Cara Kerja PLTU Batubara .................................................................................


2.2.Grafik Siklus Rankine..... ....................................................................................
2.3.Diagram Blok..... .................................................................................................
2.4.Keunggulan PLTU Batubara...............................................................................
2.5.Daftar PLTU di Indonesia ...................................................................................

BAB 3 : PENUTUP

3.1.Kesimpulan .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, makalah yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Batubara" ini dapat diselesaikan
sesuai dengan batasan waktunya.

Tersusunnya makalah ini adalah berkat dorongan, bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung berupa masukan dan kritikan yang bersifat penyempurnaan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena manusia tidak
pernah luput dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna meskipun penulis telah berusaha
dengan segenap kemampuan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu dengan senag hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.

Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
proses pembelajaran khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Semarang, 23 September 2018

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Lokasi Indonesia yang terletak pada 3 tumbukan (konvergensi) lempeng kerak


bumi, yakni lempeng Benua Eurasia, lempeng Benua India-Australia dan lempeng
Samudra Pasifik melahirkan suatu struktur geologi yang memiliki kekayaan potensi
pertambangan yang telah diakui di dunia. Batubara merupakan bahan bakar fosil
berupa mineral organik yang dapat terbakar, yang terbentuk dari sisa tumbuhan
purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan
kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Abad 13, tepatnya thn 1271 Marco
Polo menapakkan kakinya di Cina selama 25 tahun. pengalaman mengenai Black
Stone.

Black Stone telah dimanfaatkan oleh orang2 cina sebagai bahan bakar
sejakretusan tahun yang lampau. Awalnya pemenfaatan batubara hanya terbatas
sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan pemanas ruangan pada musim dingin
Pada saat ini, penggunaan batubara sebagai alternatif sumber energi prime rsedang
naik pamor, dibandingkan penggunaan minyak dan gas yang harganya relative lebih
mahal. Selain didasari juga oleh beberapa faktor lain, seperti tersedianya cadangan
batubara yang sangat banyak dan tersebar luas, sekitar lebih dari 984 milyar ton
tersebar di seluruh dunia

Namun, potensi yang sangat tinggi ini masih belum tergali secara optimal.
Disamping itu, tingkat investasi di sektor ini relatif rendah dan menunjukkan
kecenderungan menurun akibat terhentinya kegiatan eksplorasi di berbagai kegiatan
pertambangan. Menurut studi yang dilakukan Fraser Institute dalam Annual Survey
of Mining Companies (December 2002), iklim investasi sektor pertambangan
di Indonesia tidak cukup menggairahkan. Banyak kalangan menghawatirkan
bahwa dengan kondisi seperti ini maka masa depan, industri ekstraktif khususnya
pertambangan di Indonesia akan segera berakhir dalam waktu 5 sampai 10 tahun.
Kondisi ini patut disayangkan karena industri ini memberikan sumbangan yang
cukup besar bagi perekonomian nasional maupun daerah. Dampak ekonomi
dari keberadaan industri pertambangan antar lain penciptaan output, penciptaan
tenaga kerja, menghasilkan devisa dan memberikan kontribusi fiskal. Pada makalah
ini akan dibahas mengenai gambaran kondisi pertambangan mineral, iklim investasi
pertambangan, tinjauan manfaat ekonomi kegiatan pertambangan, permasalahan
yang dihadapi industri pertambangan dan rekomendasi kebijakan.

Batubara merupakan sumber daya alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan


yang telah mati dan mengalami proses biokimia dan geokimia selama puluhan
tahun. Di Indonesia cadangan batubara masih sangat berlimpah dan memiliki
potensi untuk dijadikan alternatif bahan bakar. Akan tetapi, banyak orang yang tidak
tahu cara pengolahan batubara yang benar, jenis-jenis tumbuhan yang bisa dibuat
batubara, dan manfaatnya bagi manusia.

1.2. Rumusan Masalah

Dikarenakan banyaknya permasalahn yang ada maka, dalam pembahasan ini


saya ingin membahas :
1. Cara kerja pengelolaan batubara proses pengolahan batubara?
2. Keunggulan batubara?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas bahan-bahan


listrik dan mengetahui tentang cara pengolahan batubara, memperoleh pengalaman
dan untuk mengetahui keunggulan batubara sebagai sumber listruk.

1.4. Manfaat
Dari pembahasan ini diharapakan :
1. Agar mengetahui cara-cara pengolahan batubara yang benar.
2. Mengerti siklus yang terjadi pada pengolahan PLTU batu bara.
3. Mengerti proses konversi energi batu bara.
4. Mengetahui keunggulan batubara.
5. Mengetahui PLTU batubara di Indonesia

1.5. Metode
Mencari data dari internet.
BAB II
ISI

2.1. Cara Kerja

Pembentukan batubara pada umumnya dijelaskan dengan asumsi bahwa material

tanaman terkumpul dalam suatu periode waktu yang lama, mengalami peluruhan sebagian

kemudian hasilnya teralterasi oleh berbagai macam proses kimia dan fisika.

Gambar 1. Proses pengolahan PLTU batubara

 Mula-mula batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan


conveyor,kemudian dihancurkan menggunakan pulverized fuel coal.
 Tepung batubara halus kemudian dicampur dengan udara panas oleh forced
draught.
 Dengan tekanan yang tinggi, campuran tersebut disemprotkan ke dalam boiler
sehingga akan terbakar dengan cepat seperti semburan api.
 Kemudian air dialirkan ke atas melalui pipa yang ada di dinding boiler.
 Air dimasak menjadi uap kemudian uap dialirkan ke tabung boiler untuk
memisahkan uap dari air yang terbawa.
 Selanjutnya uap dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan
tekanan uap hingga mencapai suhu 570° C dan tekanan sekitar 200 bar yang
meyebabkan pipa akan ikut berpijar menjadi merah.
 Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, dilakukan dengan men-setting
steam governor valve secara manual maupun otomatis.
 Uap keluaran dari turbin mempunyai suhu sedikit di atas titik didih, sehingga
perlu dialirkan ke condenser agar menjadi air yang siap untuk dimasak ulang.
Sedangkan air pendingin dari condenser akan di semprotkan kedalam cooling
tower sehingga menimbulkan asap air pada cooling tower.
 Air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condenser sebagai air pendingin
ulang. Sedangkan gas buang dari boiler diisap oleh kipas pengisap agar
melewati electrostatic precipitator untuk mengurangi polusi dan gas yang
sudah disaring dibuang melalui cerobong.

2.2. Grafik Siklus Rankine

Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan
diagram T – s (Temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus rankine
ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut :

Gambar 2 Diagram T – s Siklus PLTU (Siklus Rankine)

a – b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah langkah
kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.
b – c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik didih.
Terjadi di LP heater, HP heater dan Economiser. .

c – d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut vapourising
(penguapan) dengan proses isobar isothermis, terjadi di boiler yaitu di wall tube (riser)
dan steam drum.

d – e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur kerjanya


menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini terjadi di superheater
boiler dengan proses isobar.

e – f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Langkah ini
adalah langkah ekspansi isentropis, dan terjadi di dalam turbin.

f – a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat.


Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi di dalam kondensor.

2.3. Diagram Blok

Gambar 3 Diagram Blok PLTU

PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi kimia dalam
bahan bakar menjadi energi listrik. Proses konversi energi pada PLTU berlangsung
melalui 3 tahapan, yaitu :

1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

2.4. Keunggulan
Batubara, gas, dan minyak adalah bahan bakar fosil yang bertanggung jawab
untuk sebagian besar listrik dan kebutuhan energi di dunia. Batubara, yang tersedia di
sebagian besar dunia, terus berkembang dan dikembangkan, dan telah digunakan
sebagai sumber utama bahan bakar bahkan dalam peradaban manusia purba.
Batubara juga digunakan pada mesin uap di awal revolusi industri karena memiliki
berbagai keunggulan, diantaranya :
 Murah.
Energi dari batubara sangat murah, harganya cenderung tidak naik, bahkan
saat sekarang harganya terus menurun. Jauh lebih murah dibandingkan
menggunakan tenaga angin, tenaga surya atau biomassa
.
 Kontinyu, Predictable dan dapat diandalkan.
PLTU dapat bekerja 24 jam sehari secara kontinyu.
 Berlimpah.
Jumlah cadangan batubara di dunia masih sangat melimpah.
 Mudah terbakar, sehingga mudah menghasilkan energi.
 Infrastruktur untuk pertambangan, pemrosesan, transportasi dan penggunaan
batubara sudah tersedia.
 Batubara gampang di simpan, ditransportasikan dan digunakan, tak seperti
jenis sumber energi primer lain seperti angin dan air.
 Batubara bisa didapatkan diseluruh dunia dan mudah diakses oleh banyak
orang. Tersedia banyak cadangan batubara di Amerka Utara, Eropa, Asia dan
Australia.
 Produk akhir sisa dari batubara dapat digunakan oleh industri yang lain seperti
industri semen.
 Load Factor Tinggi.
PLTU memiliki load factor yang sangat tinggi, bisa hingga 80%
 Indonesia bisa menggunakan batubara dari negaranya sendiri tanpa perlu
bergantung kepada negara lain.
2.5. Daftar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia

Jenis dan jumlah


Nama Lokasi Kapasitas
pembangkit

PLTU Embalut Kecamatan 2 x 25 & 1 x 60 MW PLTU total 3


Tenggarong unit 110 MW
Seberang, Kabupaten
Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur
PLTU Lau Renun Sumatera Utara 2 x 41 MW PLTA total 2
unit 50 MW

PLTU Semarang Semarang Utara, 1.469 MW PLTA, PLTGU


Kota Semarang, Jawa 1469 MW
Tengah

PLTU Karangkandri Kecamatan 1.469 MW PLTU 600 MW


Kesugihan,
Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah

PLTU Cilacap Kecamatan Adipala, 1.469 MW PLTU 700 MW


Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah
PLTU Tarahan Kecamatan Katibung, 2 x 100 MW Unit III dan IV
Lampung Selatan,
Lampung

PLTU Asam – Asam Desa Asam – asam, 4 x 65 MW Unit I,II,III dan


kecamatan Jorong, IX, 4 unit 260
Kabupateng Tanah MW
Laut, Kalimantan
Selatan
PLTU PT Krakatau Cilegon, Banten 400 MW 5 PLTU
Daya Listrik

PLTU Priok Jakarta Utara, DKI 1.384 MW PLTU, PLTGU


Jakarta

PLTU Pungur Kepulauan Riau, 2 x 55 MW PLTU, PLTGU


Batam

PLTU Paiton Swasta Kecamatan Paiton, 1.230 MW 2 PLTU


I Kabupaten
Probolinggo, Jawa
Timur
PLTU Paiton Swasta Kecamatan Paiton, 1.300 MW 2 PLTU
II Kabupaten
Probolinggo, Jawa
Timur

PLTU Suralaya Kecamatan Pulo 4 x 400 MW; 3 x 600 PLTU total 7


Merak, Kota Cilegon, MW unit 3400 MW
Banten

Unit Pembangkitan Kabupaten Gresik, 2.280 MW 5 PLTG, 1 PLTU


Gresik Jawa Timur dan 3 PLTGU

Unit Pembangkitan Pluit, Jakarta Utara 1.200 MW 5 PLTU dan 1


Muara Karang PLTGU

Unit Pembangkitan Kabupaten Bekasi, 920 MW 2 PLTG dan 3


Muara Tawar Jawa Berat PLTGU

PLTU Lati Kabupaten Berau, 2 x 7 MW 1 PLTU


Kalimantan Timur
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Teknologi pencairan batubara masih banyak terganggu oleh biaya yang tinggi. Negara
yang paling maju dalam bidang ini adalah Afrika Selatan yang memiliki beberapa pabrik
batubara cair. Sayang, pembangkit listrik ini membuang energi dua kali lipat dari energi yang
dihasilkan. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara
akan mengemisikan 5,6 juta ton CO2 per tahun. CO2 merupakan salah satu penyebab utama
global warming atau efek rumah kaca.

Pakar energi menilai proses gasifikasi / batubara cair ‘belum’ bisa mengurangi emisi
gas karbondioksida dan ‘belum’ bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar. Walaupun PLTU
dengan teknologi batubara bersih mampu mengurangi 90 % gas buangan dan abu terbangnya
pada saat beroperasi, namun polutan selama proses pembuatan batubara cair /gas yang
dihasilkan masih cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Rakhman, Alief. 2013. Fungsi dan Prinsip Kerja PLTU. https://rakhman.net/power-plants-


id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pltu/. Diakses pada tanggal 23 September 2018

Sutrisna, Kadek Fendy. 2012. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara.
https://indone5ia.wordpress.com/2012/06/02/pembangkit-listrik-tenaga-uap-pltu-batubara-4-
2/. Diakses pada tanggal 23 September 2018.

Tim Redaksi. 2015. Prinsip Kerja, Keuntungan dan Kerugian Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU). http://www.satuenergi.com/2015/03/keuntungan-dan-kerugian-pltu.html. Diakses
pada tanggal 23 September 2018.

Anda mungkin juga menyukai