PEMBAHASAN
2.1 Definisi Potensiometri
Sejak permulaan abad ini, metode potensiometri telah digunakan untuk
mendeteksi titik akhir titrasi. Sekarang metoda iini dapat digunakan secara langsung
untuk menentukan konsentrasi suatu ion (ion selectie electrode)
Potensiometri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pengukuran
potensial atau voltage dari suatu sel elektrokimia yang terdiri dari elektroda dan
larutan. Larutan tersebut berisi komponen utama yang mempunyai kemampuan
mengion.
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda
potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Pada potensiometri mempelajari hubungan
antara konsentrasi dengan potensial. Metode ini digunakan untuk mengukur
potensial, pH suatu larutan, menentukan titik akhir titrasi dan menentukan konsentrasi
ion-ion tertentu dengan menggunakan elektroda selektif ion. Susunan alat pada
potensiometri meliputi elektroda pembanding (referenceelectrode), elektroda
indikator (indicator electrode), dan alat pengukur potensial.
Hantaran Listrik
Pada bagian tertentu dari sel membran dan sel yang mengandung elektroda
indikator logam, terdapat persamaan mekanisme hantaran listrik. Di dalam kedua sel
tersebut, hantaran listrik di dalam larutan air melibatkan perpindahan anion dan
kation. Arus yang mengalir di antara bagian padat-cair dari elektroda logam terjadi
dengan proses oksidasi-reduksi. Untuk elektroda dari logam A terjadi
An+ + ne A(s)
Di dalam sel membran, proses oksidasi-reduksi sama sekali tidak terjadi pada
bagian padat-cair. Dalam sel membran, hantaran listrik terjadi dengan perpindahan
ion yang dimungkinkan oleh sifat ion dari membran. Contoh salah satu jenis
membran adalah penukar-ion (ion exchanger), yaitu suatu zat yang sukar larut dan
sukar bercampur yang mengandung permukaan ion yang besar yang mampu
berinteraksi dengan partikel-partikel bermuatan di dalam larutan yang berkontak
dengan penukar. Penukar ion yang biasa untuk membran selektiv ion adalah gelas
silikat dan disebut elektroda gelas yang berguna untuk mengukur konsentrasi ion H+.
Bila gelas mengandung natrium, proses pertukaran dapat dinyatakan dengan
kesetimbangan
H+larutan Na+gelas H+gelas + Na+ larutan
2.3. Potensial Sel
Mari kita bedakan sumber potensial sel yang dilengkapi dengan elektroda
indiktor logam dan sel yang mengandung elektroda membran.
Potensial Sel Indikator Logam
Suatu sel untuk menentukan aktivitas a1 dari suatu ion An+ dengan elektroda
indikator logam A dituliskan sebagai,
A| An+ (a1) || elektroda pembanding
di mana a1 adalah aktivitas An+ . Potensial sel diberikan oleh
0,059 1
EV = Eref + Ej – (EAO - log a1
𝑛
0,59 1
EV = Eref + Ej – EAO + log a1
𝑛
dimana Eref adalah petensial elektroda pembanding Ej adalah jumlah dua potensial
penghubung yang berasal dari tiap ujung jembatan garam tidak ada suku IR terlibat
pada persamaan di atas karena pengukuran potensial selalu dilakukan peda kondisi 1
O, Bila, (Eref - Ej - EAO ) diganti oleh L maka secara sederhana dapat ditulis
0,059
EV = L + pA
𝑛
pA adalah -log akivitas ion yang dianalisis (analit).
Gambar 2.5 Rangkaian alat titrasi potensiometri (Roth & Blaschke, 1994)
Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk
menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah
kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi
dengan indikator .Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan
menetapkan volume pada mana terjadi perubahan potensial yang relatif besar
ketika ditambahkan titran. Ada beberapa cara untuk mengetahui titik ekivalen,
yang pada prinsipnya dengan membuat grafik hubungan antara variabel
potensial dan volume titran.
a) Membuat grafik hubungan antara emf yang diukur dengan volume titran
yang ditambahkan.
b) Membuat grafik hubungan antara selisih potensial dibagi dengan selisih
volume titran (ΔE/ΔV) dengan volume titran.
c) Membuat grafik hubungan antara turunan kedua hubungan potensial dan
volume titran (Δ2E/ΔV2) dengan volume titran.
Ketika titrasi mecapai titik ekivalen (100% tertitrasi), konsentrasi Hg2+ dihitung
berdasarkan tetapan pembentukan komples (Kf)
[𝐻𝑔𝑌 2− ]
𝐾𝑓 =
[𝐻𝑔2+ ][𝑌 4− ]
Konsentrasi ion EDTA (Y4-) bergantung pada ph larutan karena empat tingkat
disosiasi
H4Y H+ + H3Y- Kf = 10-2
[𝐇𝐠𝐘 𝟐− ]
[𝐇𝐠 𝟐+ ] = √
𝑲𝒇 𝜶𝟒