DASAR TEORI GC
Pengertian kromatografi menyangkut metode pemisahan yang didasarkan
atas distribusi deferensial diantara dua fasa mengacu pada beberapa sifat
komponen sampel, yaitu :
Kromatografi gas terdiri dari 2 yaitu kromatografi gas cairan dengan mekanisme pemisahan partisi, yaitu:
fase diamnya berupa cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam. Partisi
komponen cuplikan didasarkan atas kelarutan uap komponen bersangkutan pada zat cair (fasa diam).
fase diamnya berupa padatan dan kadang-kadang berupa polimerik. Pada kromatografi gas-padat, partisi komponen
cuplikan didasarkan atas fenomena adsorpsi pada permukaan zat padat (fasa diam). Namun KGP jarang digunakan sehingga
pada umumnya yang disebut dengan GC saat ini adalah KGC.
KOMPONEN ALAT GC
1. Gas Pengangkut
Dalam kromatografi gas cuplikan harus dalam bentuk fase uap. Gas dan
uap dapat dimasukkan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik
berbentuk cairan dan padatan. Hingga dengan demikian senyawa yang
berbentuk cairan dan padatan pertama-tama harus diuapkan. Ini membutuhkan
pemanasan sebelum masuk dalam kolom.
3. Kolom
Coulom, ada dua jenis kolom yang digunakan dalam GC. Yang pertama
adalah kolom kemas, yaitu berupa tabung yang terbuat dari gelas atau
steinstless berisi suatu padatan inert yang dikemas secara rapi. Kolom ini
memiliki ukuran panjang 1,5-10 m dan diameter 2,2-4 nm.
Yang kedua adalah kolom kapiler, yang biasanya terbuat dari silica
dengan lapisan poliamida. Kolom jenis ini biasanya memiliki ukuran panjang 20-
26 m dengan diameter yang sangant kecil
4. Detektor
Detector, yang paling umum digunakan dalam GC adalah detector ionisasi nyala (FID) dan detector kondutivitas
termal (TCD). Kedunya peka terhadap berbagai komponen dan dapat berfungsi pada berbagai konsentrasi. Sementara TCD
pada dasarnya universal dan dapat digunakan untuk mendeteksi setiap komponen selain gas pembawa (selama
konduktivitas mereka berbeda dari gas pembawa, suhu detektor),dalam jumlah besar sensitif terutama untuk hidrokarbon.
Sedangkan FID tidak dapat mendeteksi air. TCD adalah detector non-destruktif, sedangkan FID adalah detector destruktif.
Biasanya detector ini akan dihubungkan dengan Spektrokopi Masa, sehingga akan menjadi rangkaian alat GC-MS. Adapun
salah satu bentuk dari FID adalah sebagai berikut :
5. Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam instrumen. Suhu oven harus diatur dan sedikit dibawah titik didih
sampel. Jika suhu diset terlalu tinggi, cairan fase diam bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan
bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah.
6. Recorder
Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk
kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dengan
cara membandingkan waktu retensi sampel dengan standar. Analisis kuantitatif dengan menghitung luas area maupun
tinggi dari kromatogram. Sinyal analitik yang dihasilkan detektor disambungkan oleh rangkaian elektronik agar bisa diolah
oleh rekorder atau sistem data.
Sebuah rekorder bekerja dengan menggerakkan kertas dengan kecepatan tertentu. di atas kertas tersebut
dipasangkan pena yang digerakkan oleh sinyal keluaran detektor sehingga posisinya akan berubah-ubah sesuai dengan
dinamika keluaran penguat sinyal detektor. Hasil rekorder adalah sebuah kromatogram berbentuk pik-pik dengan pola yang
sesuai dengan kondisi sampel dan jenis detektor yang digunakan.
Ada beberapa detektor yang dapat digunakan dalam kromatografi gas. Detektor yang berbeda akan memberikan
berbagai jenis selektivitas. Detektor non selektif merespon senyawa kecuali gas pembawa, Detektor selektif meresponi
berbagai senyawa dengan sifat fisik atau kimia umum dan detektor khusus menanggapi suatu senyawa kimia tunggal.
Detektor juga dapat dikelompokkan ke dalam concentration dependant detectors and mass flow dependant detectors.
Sinyal dari concentration dependant detectors terkait dengan konsentrasi zat terlarut dalam detektor, dan
biasanya Pengenceran sampel akan menurunkan respon detektor. Mass flow dependant detectors biasanya
menghancurkan sampel, dan sinyal tersebut tergantung dengan laju di mana molekul-molekul zat terlarut menuju ke
detektor.
Mengaktifkan GC
- Gas Nitrogen (N2) sebagai pembawa (carier) dan sebagai make up gas (FID)
3. Aktifkan computer.
4. Aktifkan Gas Chromatography (GC) dengan tombol On/Off berada di sisi kiri
bawah, tunggu hingga GC selesai initialisasi & self test (kira-kira 2 menit).
5. Aktifkan software chemstation dengan doble Program click kiri icon instrument
1 online atau klik start Instrument 1 online. ChemStation
Analisis Sampel
1. Isi Operator Sample Info Isi identitas sampel melalui : Run Control Name, Sub
Directory (untuk memudahkan pencarian data, gunakan tanggal hari ini), Nama
Signal, Nama Sample, komentar bila ada.
2. Apabila menggunakan Sequance, isi identitas sampel melalui : Sequence Isi
Operator Name, Sub Directory (untuk memudahkan Parameter pencarian data,
gunakan tanggal hari ini), Pastikan Data file Prefix/Counter, Nama Signal,
Counter.
Sequence Table :
4. Tunggu hingga status di layar computer ready (warna hijau) atau pada display
GC : Ready for Injection dan lampu indicator “not ready” (warna merah) pada
panel GC off.
Run Sequence.
6. Tunggu hingga analisa selesai, hasil analisa akan langsung tercetak secara
otomatis.
Kalibrasi Standar
1. Setelah selesai “running” standard, pada menu View klik menu Data Analysis,
double click Data yang diinginkan.
3. Bila pada data yang dipilih terdapat “peak” yang tidak dikehendaki (Auto
Integration), klik Integration, Save lewat icon bergambar buku, isi nilai
parameter yang cocok, klik Yes.
4. Isi Calibration Table melalui Calibration, isi column dengan nama ”Auto
Calibration Table Concentrasi” masing-masing compound, klik Yes.
5. Bila data sudah terkalibrasi dan ingin di edit, cukup melalui Replace, bila ada
waktu retensi (RT) yang berubah, ganti dengan RT yang baru.
Mematikan GC
2. Tunggu hingga suhu di Oven, Inlet, dan Detector berada pada suhu dibawah 50
0
C.
6. Tutup kembali katup gas Helium (He), Nitrogen (N2), Hydrogen (H2), dan
Compress Air.
KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROMETER
MASSA (GC-MS)
Kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS) adalah metode yang
mengkombinasikan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi
senyawa yang berbeda dalam analisis sampel. Kromatografi gas dan spketometer masa
memilki keunikan masing-masing dimana keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan menggambungkan kedua teknik tersebut diharapkan mampu meningkatkan
kemamapuan dalam menganalisis sampel dengan mengambil kelebihan masing-masing
teknik dan meminimalisir kekurangannya.
Kromatografi gas dan spketometer masa dalam banyak hal memiliki banyak
kesamaan dalam tekniknya. Untuk kedua teknik tersebut, sampel yang dibutuhkan dalam
bentuk fase uap, dan keduanya juga sama-sama membutuhkan jumlah sampel yang sedikit
( umumnya kurang dari 1 ng). Disisi lain, kedua teknik tersebut memiliki perbedaan yang
cukup besar yakni pada kondisi operasinya. Senyawa yang terdapat pada kromatografi gas
adalah senyawa yang digunakan untuk sebagai gas pembawa dalam alat GC dengan tekanan
kurang lebih 760 torr, sedangkan spketometer massa beroperasi pada kondisi vakum dengan
kondisi tekanan 10-6 – 10-5 torr.
Prinsip kerja
GC-MS adalah terdiri dari dua blok bangunan utama: kromatografi gas dan
spektrometer massa . Kromatografi gas menggunakan kolom kapiler yang tergantung pada
dimensi kolom itu (panjang, diameter, ketebalan film) serta sifat fase (misalnya 5% fenil
polisiloksan). Perbedaan sifat kimia antara molekul-molekul yang berbeda dalam suatu
campuran dipisahkan dari molekul dengan melewatkan sampel sepanjang kolom. Molekul-
molekul memerlukan jumlah waktu yang berbeda (disebut waktu retensi) untuk keluar dari
kromatografi gas, dan ini memungkinkan spektrometer massa untuk menangkap, ionisasi,
mempercepat, membelokkan, dan mendeteksi molekul terionisasi secara terpisah.
Spektrometer massa melakukan hal ini dengan memecah masing-masing molekul menjadi
terionisasi mendeteksi fragmen menggunakan massa untuk mengisi rasio.
Instrumen/alat :
· Injection port
Dalam pemisahan dengan GLC cuplikan harus dalam bentuk fase uap. Tetapi kebanyakan
senyawa organik berbentuk cairan dan padatan. Oleh karena itu, senyawa yang berbentuk
cairan dan padatan pertama-tama harus diuapkan. Ini membutuhkan pemanasan sebelum
masuk dalam kolom. Panas itu terdapat pada tempat injeksi. Namun demikian suhu
tempat injeksi tidak boleh terlalu tinggi, sebab kemungkinan akan terjadi perubahan
karena panas atau penguraian dari senyawa yang akan dianalisa. Kita juga t idak boleh
menginjeksikan cuplikan terlalu banyak, karena GC sangat sensitif. Biasanya jumlah
cuplikan yang diinjeksikan pada waktu kita mengadakan analisa 0,5 -50 ml gas dan 0,2 -
20 ml untuk cairan seperti pada gambar di bawah.
· Oven
Oven digunakan untuk memanaskan column pada temperature tertentu sehingga
mempermudah proses pemisahan komponen sample. Biasanya oven memiliki jangkauan
suhu 30oC – 320oC.
· Column
Kolom merupakan jantung dari kromatografi gas. Ada beberapa bentuk kolom,
diantaranya lurus, bengkok, misal berbentuk V atau W, dan kumparan/spiral. Kolom selalu
merupakan bentuk tabung. Berisi fasa diam, sedangkan fasa bergerak akan lewat
didalamnya sambil membawa sample. Secara umum terdapat 2 jenis kolom, yaitu:
1) Packed column, umumnya terbuat dari glass atau stainless steel coil dengan panjang 1 – 5
m dan diameter kira-kira 5 mm.
2) Capillary column, umumnya terbuat dari purified silicate glass dengan panjang 10-100 m
dan diameter kira-kira 250 mm. Beberapa jenis stationary phase yang sering digunakan:
ü Inorganic atau polymer packing untuk sample bersifat small gaseous species.
· Sumber ion
Setelah analit melalui kolom kapiler, ia akan diionisasi. Ionisasi pada spektroskopi massa
yang terintegrasi dengan GC ada dua, yakni Electron Impact ionization (EI) atau Chemical
Ionization (CI), yang lebih jauh lagi terbagi menjadi negatif (NCI) dan positif (PCI).
Berikutnya akan dijelaskan ionisasi EI. Ketika analit keluar dari kolom kapiler, ia akan
diionisasi oleh elektron dari filamen tungsten yang diberi tegangan listrik. Ionisasi terjadi
bukan karena tumbukan elektron dan molekul, tapi karena interaksi medan elektron dan
molekul, ketika berdekatan. Hal tersebut menyebabkan satu elektron lepas, sehingga
terbetuk ion molekular M+, yang memiliki massa sama dengan molekul netral, tetapi
bermuatan lebih positif. Adapun perbandingan massa fragmen tersebut dengan muatannya
disebut mass to charge ratio yang disimbolkan M/Z. Ion yang terbentuk akan didorong
ke quadrupoles ataumass filter. Quadrupoles berupa empat elektromagnet.
· Filter
Pada quadrupoles, ion-ion dikelompokkan menurut M/Z dengan kombinasi frekuensi radio
yang bergantian dan tegangan DC. Hanya ion dengan M/Z tertentu yang dilewatkan
oleh quadrupoles menuju ke detektor.
· Detector
Detektor terdiri atas High Energy Dynodes (HED) dan Electron Multiplier (EM)detector.
Ion positif menuju HED, menyebabkan elektron terlepas. Elektron kemudian menuju kutub
yang lebih positif, yakni ujung tanduk EM. Ketika elektron menyinggung sisi EM, maka akan
lebih banyak lagi elektron yang terlepas, menyebabkan sebuah arus/aliran. Kemudian sinyal
arus dibuat oleh detektor proporsional terhadap jumlah ion yang menuju detektor.
3. Komputer
Data dari spekrometri masa dikirim ke computer dan diplot dalam sebuah grafik yang
disebut spectrum masa.
Limitasi/Batasan
Secara umum, penggunaan metode GC-MS hanya terbatas untuk senyawa dengan tekanan
uap berkisar10-10 torr. Kebanyakan senyawa dengan tekanan lebih rendah hanya dapat
dianalisis jika senyawa tersebut merupakan senyawa turunan (contoh , trimetilsili eter).
Penentuan penentuan gugus fungsional pada cincin aromatic masih sulit. Untuk senyawa
isomer tidak dapat dibedakan oleh spketometer (sebagai contoh : naftalena vs azulena), tapi
dapat dipisahkan dengan kromatograpi.
Bergantung pada faktor pelarutan dan metode ionisasi, sebuah ekstrak dengan 0,1 – 100 ng
dari setiap komponen mungkin dibutuhkan agar sesuai jumlah yang diinjeksikan.
Sampel
Keadaan sampel harus dalam keadaan larutan untuk diijeksikan ke dalam kromatografi.
Pelarut harus bersifat volatile dan organic (sebagai contoh heksana atau dikllorometana).
Jumlah sampel bergantung pada metode ionisasi yang dilakukan, biasanya yang sering
digunakan untuk analisis sensivitas adalah sebesar 1 – 100 pg per komponen.
Informasi analitikal
GC-MS digunakan untuk identifikasi kualitatif dan pengukuran kuantitatif dari komponen
individual dalam senyawa campuran kompleks. Terdapat perbedaan strategi analisis data
untuk aplikasi keduanya.
1. Efisien, resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisa partikel berukuran
sangat kecil seperti polutan dalam udara
3. Pemisahan fisik terjadi didalam kolom yang jenisnya banyak sekali, panjang dan
temperaturnya dapat diatur.
4. Banyak sekali macam detektor yang dapat dipakai pada kromatografi gas (saat ini dikenal 13
macam detektor) dan respons detektor adalah proporsional dengan jumlah tiap komponen
yang keluar dari kolom.
6. Kromatograf sangat mudah digabung dengan instrumen fisika-kimia yang lainnya, contohnya
GC/FT-IR/MS.
9. Sensitivitas tinggi sehingga dapat memisahkan berbagai senyawa yang saling bercampur dan
mampu menganalisa berbagai senyawa meskipun dalam kadar/konsentrasi rendah. Seperti
dalam udara, terdapat berbagai macam senyawa yang saling bercampur dan dengan ukuran
partikel/molekul yang sangat kecil.
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.
Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin
dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada
metode lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan
zat terlarut.
Bila fasa diam berupa zat padat aktif, maka kromatograf ini dikenal dengan
kromatograf penyerapan (adsorption chromatography). Bila fasa diam berupa
zat cair, maka teknik ini disebut kromatograf partisi atau kromatograf
pembagian (partition chromatography).
Sejarah Kromatograf
Kromatograf pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli botani asal Rusia
pada tahun 1906 yaitu Mikhail Semyonovich Tsvet (1901-1903). Tsvet pertama
kali menemukan teknik kromatograf dalam penelitiannya untuk memisahkan
klorofl dari pigmen-pigmen lain pada ekstrak tanaman.
Pada penelitian tersebut, Tsvet menggunakan sebuah kolom gelas yang diisi
dengan serbuk kalsium karbonat untuk memisahkan pigmen tanaman. Bubuk
kalsium karbonat ini berfungsi sebagai penyerap (adsorben), sehingga kolom
tersebut dikenal dengan istilah kolom adsorben.
2. Memiliki sifat kelarutan atau sifat untuk berikatan yang berbeda satu
sama lain dengan fase diamnya.
Oleh karena itu pada metoda kromatograf perlu dilakukan pemilihan fase gerak
sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat bergerak dengan kecepatan
yang berbeda-beda sehingga proses pemisahan dapat terjadi. Secara umum
dapat dikatakan bahwa kromatograf adalah proses migrasi diferensial dimana
komponen-komponen sampel ditahan secara selektif oleh fase diam.
Pada gambar tersebut, sampel berada dalam fasa gerak (eluen) dimasukkan ke
dalam kolom pemisahan. Komponen dalam sampel akan mulai terpisah sesaat
setelah berada dalam kolom. Setelah berinteraksi dengan fase diam kolom,
eluen dan komponen senyawa akan keluar dari kolom melalui detektor untuk
selanjutnya dianalisis secara kuantitatif.
1. Plate Theory,
dikenalkan pertama kali oleh Martin dan Synge pada tahun 1941. Teori ini
didasarkan pada analogi dengan proses distilasi dan ekstraksi. Plate Theory
mengasumsikan bahwa pada kromatograf kolom terdapat sejumlah lapisan-
lapisan pemisah yang dikenal sebagai theoretical plates. Pemisahan sampel
antara fasa diam dan gerak terjadi pada “plates” tersebut. Analit bergerak
sepanjang kolom melalui transfer keseimbangan fasa gerak dari satu plate ke
plate selanjutnya.
Teori Plate
b. Difusi Longitudinal
Difusi Longituidinal disebabkan karena kecenderungan zat terlarut untuk
berdifusi. Molekul-molekul zat terlarut cenderung untuk berdifusi dari daerah
yang konsentrasinya tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Akibatnya,
waktu melintasi kolom, molekul-molekul akan menyebar (berdifusi) ke belakang
dan ke depan. Derajat pelebaran puncak pada longitudinal diffusion dipengaruhi
oleh proses difusi solut dan Laju alir solut selama melewati kolom.
Difusi Longitudinal
c. Transfer Massa
Transfer massa untuk pemisahan zat terlarut pada fase diam, tidak terjadi begitu
saja melainkan bergantung pada partisi zat terlarut dan koefsien difusinya.
Yang pertama transfer massa fase gerak. Solut yang tidak bergerak melalui
kolom ketika berada pada fase gerak dalam kondisi stagnant akan membutuhkan
waktu lebih lama di dalam kolom daripada solut yang melewati kolom begitu saja
bersama fase geraknya. Transfer massa fase gerak dapat menyebabkan
pelebaran puncak kromatogram karena perbedaan profl alir pada kanal atau
diantara partikel pendukung pada kolom. Solut yang melalui bagian tengah kanal
akan lebih dahulu mencapai ujung kolom daripada solut yang melalui bagian tepi
kanal. Derajat pelebaran puncak yang dipengaruhi oleh difusi Eddy dan transfer
massa fase gerak dikarenakan ukuran dari packing materialnya dan laju difusi
solut.
Difusi transfer massa fasa gerak
Yang kedua adalah Transfer massa fase gerak tetap (stagnant). Transfer massa
fase gerak stagnant menyebabkan pelebaran puncak karena perbedaan laju
difusi dari molekul solut antara fase gerak diluar pori pada fase diam (flowing
mobile phase) dengan fase gerak didalam pori (stagnant) pada fase diamnya
(stagnant mobile phase). Derajat pelebaran puncak sangat dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu ukuran, bentuk dan struktur pori dari packing material, difusi
dan retensi dari solute, serta laju alir solut ketika melalui kolom.
Jenis-jenis kromatograf
Jenis-jenis kromatograf dapat diklasifkasikan antara lain berdasarkan jenis fase
(baik fasa diam maupun bergerak) yang digunakan, sistem geometri dan prinsip
pemisahannya. Perhatikan tabel di bawah ini, tabel penggolongan kromatograf.
1. Kromatograf berdasarkan fasa yang terlibat
Pemisahan tipe kromatograf berdasarkan fase yang terlibat ditunjukkan pada
tabel berikut :
Setiap komponen yang keluar dari kolom akan masuk ke detektor untuk
dianalisis. Hasilnya disajikan dalam bentuk puncak-puncak (peaks) kromatogram
yang mengidentifkasikan konsentrasi eluen sebagai fungsi waktu. Luasan
puncak sebanding dengan konsentrasi komponen sampel.
b. Kromatografi planar
Kromatograf Planar (Kromatograf lapis tipis) merupakan jenis kromatograf di
mana fase diamnya berupa flm tipis dengan partikel padat yang terikat bersama
melalui kekuatan mekanik pada senyawa pengikat seperti kalsium sulfat.
Pada kromatograf lapis tipis ini komponen yang akan dipisahkan bergerak
bersama fase gerak dalam sebuah bidang datar. Senyawa yang bergerak terlihat
seperti noda (spot) yang dapat dikenali. Posisi noda menunjukkan identitas suatu
komponen/senyawa, sedangkan besar atau intensitas noda menunjukkan
konsentrasinya.
Kromatograf eksklusi
Molekul-molekul yang kecil akan memasuki pori-pori dari gel sedangkan molekul
besar akan melewati sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan dengan molekul
yang melewati pori-porinya. Jadi urutan elusi mula-mula adalah molekul yang
lebih besar, molekul sedang, dan terakhir molekul yang paling kecil. Apabila fasa
diamnya adalah gel yang hidrofl maka teknik ini disebut gel fltration
chromatography dan bila digunakan gel yang hidrofob (polystyrene-
divinylbenzene) disebut gel permeation chromatography.
e. Affinity Chromatography
Kromatograf afnitas bekerja berdasarkan pada interaksi spesifk antara satu
jenis molekul zat terlarut dengan jenis molekul lain yang terimmobilisasi dalam
fase diam. Sebagai contoh, molekul yang terimmobilisasi dapat menjadi antibodi
untuk beberapa protein yang spesifk. Saat zat terlarut yang mengandung
campuran protein melewati molekul ini, hanya protein tertentu saja yang akan
bereaksi dengan antibodi yang terimmobilisasi pada fase diam.
Kromatograf afnitas
DAFTAR PUSTAKA
Hendayana, Sumar Ph.D. 2006. Kimia Pemisahan, Metode Kromatografi dan Elektrolisis Modern.
Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
1
DIAGRAM METODA KROMATOGRAFI
2
Group Ion Excl HPCL Basa Kuat CH2N(CH3)3,Cl- Med
Basa N(CH3)3,Cl- Basa Lmh NH(R)2,Cl- Asam Kuat
SO3-,H Med Asam HPO3-,Na
Excl Chromt ? LC berdasar pemisahan/per perbedaan
dimensi molekul. Contoh kompl camp protein dan
estrogen ? BM beda,? dpt dipisahkan dg
Chromatografi
3
KROMATOGRAFI
2. ƒG Gas ? ƒT Padat
6
3. ƒG Cair ? ƒT Cair Krom Partisis ? Krom
Kertas 4. ƒG Gas ? ƒT Cair ? Krom. Gas Cair
GLC ? Krom. Kolom Kapiler .
Semua pemisahan dg kromatografi tgt pada
kenyataan bahwa senyawa-senyawa yang dipisahkan,
terdistribusi sendiri diantara fasa-fasa gerak
dan tetap dalam perbandingan yang sangat
berbeda-beda satu sama lain.
7
KROMATOGRAFI SERAPAN
ƒG Zat cair
Permukaan partikel padat biasanya lebih aktif
daripada bagian dalam. Yang pada umumnya
dikatakan mempunyai aktivitas permukaan
Survace Activity.
Elektrostastik (Ionik)
9
KESEIMBANGAN ADSORBSI
A
Cm
Cs
Bentuk (A) bentuk konveks, terjadi karena adanya
variasi aktivitas dari permukaan yang ada.
Hubungan demikian sering dinamakan Freunddlich
Isotherm yang terjadi umumnya pada sistem padat
cair.
10
B
Cm
Cs
Kurve isoterm garis lurus (B) merupakan keadaan
yang dikehendaki, permukaan ? akan menjadi jenuh
dengan zat yang diadsorbsi. Kemiringan (slope)
dari kurve isoterm garis lurus merupakan koef
distribusi dan ? tergantung besarnya konsentrasi.
11
C
Cm
Cs
Kurve isoterm bentuk konkaf (bentuk C) dihasilkan
dari reaksi yang terjadi sedemikian sehingga
menyebabkan mempercepat proses adsorbsi secara
keseluruhan.
12
14
Contoh Daya adsorbsi alumina, ? dapat diatur
dengan mengatur kandungan ? air. Alumina ----
3600C / 5 jam, ----- , dibiarkan menyerap air
sampai kadar tertentu yang dinyatakan dalam skala
Brockmann. Alumina berkadar air 3 mempunyai
aktifitas yang umum digunakan. Luas permukaan
alumina 150 m2/g, kadar air cukup 5 untuk
pelapisannya.
15
I1
II 3
III 6
IV 10
V 15
16
ZAT PELARUT
17
Heksan.
18
Adalah
19
PENGISIAN DAN CARA KERJA KOLOM
20
Kecepatan elusi sebaiknya ) konstant, dan )tgt
dari ? ukuran partikel bhn isian kolom ?
Dimensi kolom ? Viskositas cairan ? Tekanan
untuk mengalirkan zat pelarut
21
PENANGANAN CUPLIKAN
? Dicegah terjadinya ?
kolom
22
Pemasukan cuplikan melalui pipet kecil ujung
pipet ditempelkan pada dinding kolom. Selama zat
cair lepas dari pipet, ujung pipet digerakkan
berkeliling dalam kolom, dan diupayakan ?
menyentuh penyerap / bahan isian. Cuplikan yang
tertinggal dalam dinding kolom dicuci dengan cara
yang sama menggunakan pelarut murni. Bila semua
cuplikan telah turun ke bagian bahan penyerap,
bahan pelarut / ƒG dapat dimasukkan melalui
corong pisah.
23
Chromatography.
24
25
Keunggulan HPLC
satu sampel.
serupa.
26
Efisiensi maksimal dapat dicapai dg ) mengatur
kecepatan aliran fasa gerak yang kecil, sehingga
analisis memakan waktu yang lama. Untuk
menanggulangi hal ini perlu diperhatikan )
Me ? P aliran ƒ gerak ) Me(-)jarak tempuh zat yg
dianalisis ) dlm proses partisi,dg
menggunakan bahan isian atau penyangga
(Packing Material)
27
28
Kelemahan tipe ini ? luar permukaan dari kulit
yang berpori ? ? 1-25 m2/g ? jarang dipakai ?
Microporous Particle / Mikropartikel Ukuran
antara 3-10 ?.m ? memberikan luas permukaan besar
antara 200-300 m2/g ? Efisiensi tinggi karena ?
plat teoritis dapat mencapai 10.000 dalam kolom
sepanjang 25 cm. Kromatografi partisi cair - cair
? ƒT dan ƒG harus ? bercampur.
29
Contoh
30
SUSUNAN PERALATAN
Komponen utama
Injection / Langsung
? Holding Loop Injection / ? langsung
31
? Kolom ? Detector ? D. Ultraviolet ? D.
Fluoresens ? D. Konduktivitas ? D.
Indeks Refraksi ? D. FID. Flame
Ionitation
Detector. ? Recorder
32
KOLOM KROMATOGRAFI
33
(No Transcript)
34
KESEIMBANGAN DISTRIBUSI
atau partisi KD
1
CS Kadar senyawa dlm fT (Diam), (fo) CM Kadar
senyawa dlm fG (Mobil), (fa)
35
K, meliputi berbagai macam mekanisme tgt sifat-2
fasa dan interaksi cuplikan dengan setiap fasa.
k ? ? populasi CS ? CM ? Mol cuplikan akan
tinggal lebih lama di ƒSts ƒo
36
Saat Seimbang ?
Kecepatan migrasi ditentukan ? mol dalam fasa
gerak
BS ? BM
AM ? AS
37
Sebagai dasar retensi
Keseimbangan dinamik
yang diikuti.
43
TEORI KELAJUAN / KECEPATAN
Dikembangkan oleh Van Deemter orang Belanda ?
Pers Van Deemter
? diukur dengan
44
A Difusi Eddy / Dif. Olakan B Difusi
Longitudinal C Transfer. Massa ? Kecepatan
aliran ƒG dlm kolom (cm/dtk)
45
(No Transcript)
46
Hmin dan ?Opt diperoleh dari turunan 1 Pers Van
Deemter ?
47
(No Transcript)
48
Ciri Khas Kurve / Peak. Kromatogram
49
RETENSI
Jika kecpt aliran ƒG dlm kolom µ cm/dtk
sampel.
55
Fraksi waktu tinggal dalam fasa gerak, sbg dasar
RETENSI dinyatakan dlm pers 2, 3, 4 Fraksi waktu
tinggal dalam fasa mobil sama dengan jumlah
molekul dalam fasa mobil dibagi dengan jumlah
total molekul dalam sampel
Fraksi dlm fasa gerak (R)
(R)
k K.Vs/Vm .. (3) ? faktor kapasitas setara
Cs.Vs/Cm.Vm
Besaran-besaran dlm kromatografi
56
WAKTU RETENSI
57
Bila kecepatan rata-rata cuplikan x ux, maka ux
akan tergantung dari u dan R (fraksi mol x dalam
fm)
58
Hubungan u dg tR dan panjang lintasan L(cm) ? tm
waktu yang diperlukan oleh fasa mobil itu
sendiri (tanpa sampel) untuk keluar dari fasa diam
Konsep teori lempeng / plat
59
FAKTOR SELEKTIFITAS ?
Untuk pemisahan 2 zat terlarut A, B ? melalui
kolom kromatografi ? perlu diketahui faktor
selektivitas A, B
KB, KA adalah Koef Partisi A dan B
k Faktor Kapasitas
Dalam eksperimen ?
tR? t terkoreksi
60
RESOLUSI KOLOM Rs
METODA LUAS PEAK ?
61
62
63
L Panjang Kolom
dari pers. Gauss ?
? stand deviasi pengamatan ? Pers. Gauss ?
standard deviasi Peak Kromatografi
64
Daerah kurve Gauss maks, termasuk diperhitungkan
2 standard deviasi 2 ? Sehingga dalam
perhitungan intersep kurve maks diperhitungkan
pula kira-kira 2 ?.
65
W Lebar puncak yg diukur pada perpotongan
tangen dan garis dasar
66
Catatan tR, W diukur dg satuan yang sama. Cara
lain untuk menghitung / memperkirakan N ? dg
membandingkan terhadap W ½ Lebar ½ H.
29
67
Hubungan Antara Rs dan Kolom
Dengan asumsi WA W? W
73
Efisiensi pemisahan ditunjukkan faktor (ii) N,
dengan mengubah L dan µ, N suatu kolom di ?, ?
menghasilkan penyempitan dua puncak dan menaikkan
tinggi puncak. Waktu pemisahan ? langsung
dipengaruhi. Faktor (iii), k berubah dengan
mengubah kekuatan fasa gerak. Perubahan k dapat
berpengaruh besar pada pemisahan. k ? ?
perubahan jelek, tR pendek. k ? ? terjadi
kenaikan nyata resolusi, meskipun tinggi puncak
turun cepat dan waktu pemisahan naik.
74
Pengaruh ? Cuplikan
75
? tR ? dipengaruhi ? RS tetap
76
PUNCAK BEREKOR Pada sistem Kromatografi yang
baik, setiap puncak merupakan kurve GAUSS
SIMETRI. Puncak berekor kadang-kadang muncul
dalam kromatogram, dengan 4 bentuk kemungkinan
77
Bentuk C Poisson
Bentuk D Eksponansial Normal
79
KROMATOGRAFI PLANAR
80
Peralatan sederhana
Murah
81
Derajat retensi pada KLT dinyatakan sebagai
82
Hubungan koefisien distribusi dengan Rƒ ?
AM, AS luas penampang melintang dua fasa (tegak
lurus lempeng)
83
Rƒ terbentuk dari
84
Dengan melihat ketergantungan harga Rƒ ? akan
lebih mudah dan tepat menggunakan harga Rƒ
relataif atau R standard. Dimana suatu senyawa
standard di () ke cuplikan. Harga RSTD adalah
angka banding jarak tempuh dua bercak tersebut
dalam waktu pengembangan yang sama.
85
(No Transcript)
86
FAKTOR KAPASITAS
87
(No Transcript)
88
Struktur
Pori-pori
Struktur lubang
89
dan pemisahan
? Ukuran 20 1500A
? Sangat higroskopis
flourisense
? pendek.
91
4. Silika gel tanpa pengikat dengan indikator
flourisense. 5. Silika gel untuk pemisahan
preparatif. Silika gel PF254 366 6. Alumina
dengan pH 9, 7, 4 Dengan pengikat CuSO4 7.
Selulosa, sebagai fasa diam KLT ? diperoleh
mekanisme sama pada krom. kertas Selulosa untuk
KLT ada 2 bentuk - serat asli -
Monokristal Pemilihan fasa gerak pada KLT dengan
silika gel / alumina sebagai ft, mengikuti aturan
kromatografi serapan.
92
PELARUT SEMI MIKROSTOP (Menurut kenaikan sifat
Hidrofob) banyak digunakan.
Metanol Eter
Etanol Kloroform
Tert-butanol Petroleum
Fenol m. Parafin
n. Butanol
93
METODOLOGI
- Aseton ? keringkan
94
Perbandingan Bahan dan Pelarut untuk Lempeng
PENOTOLAN CUPLIKAN? Lempeng lapis tipis
konvensional (20 x 20, 20 x 10, 20 x 5) dengan
tebal 0,2 mm. Cuplikan ditotolkan sebagai bercak
bulat dengan diameter 3 6 mm, atau berupa
garis 1,5 2 cm dari tepi bawah.
95
PENOTOLAN CUPLIKAN? Lempeng lapis tipis
konvensional (20 x 20, 20 x 10, 20 x 5)
,dengan tebal 0,2 mm. . Cuplikan ditotolkan
sebagai bercak bulat dg diameter 3 6 mm, atau
berupa garis 1,5 2 cm dari tepi bawah.
96
97
PENGEMBANGAN KROMATOGRAM
Kromatogram biasanya dikembangkan dlm bejana
pengembang gelas atau logam yg tertutup dan jenuh
dengan uap pelarut.
98
Teknik Perbaikan Pemisahan
Pengembangan Berkelanjutan
99
Pengembangan Dua Dimensi Cuplikan ditotolkan di
salah satu pojok kemudian dikembangkan seperti
biasa. Kemudian diputar 900 sehingga pita
pemisahan I terletak pada bagian bawah lempeng ?
dilakukan pengembangan II sehingga terjadi
pemisahan berbeda pada arah kedua. Teknik ini
berguna untuk cuplikan yg mengandung banyak
penyusun.
100
Pengembangan Serkuler Fasa gerak dialirkan
dengan sumbu atau pompa melalui pipa kapiler
ditengah lapisan / tetap. Senyawa terlarut
bergerak dari tengah penotolan menghasilkan
lingkaran-lingkaran sempit. Pengembangan
Beberapa Kali Fasa gerak biasanya mudah menguap,
diuapkan setelah terjadi pengembangan. Lempeng
dikembangkan lagi dengan ƒG yang sama atau
berbeda.
101
METODA IDENTIFIKASI
hitam.
berfluorisensi.
102
2. Disemprot pereaksi yg menghasilkan
warna atau berfluorisensi. Digunakan utk deteksi
asam sulfat, (H2SO4 p., 50 H2SO4, 50
H2SO4 dlm Metanol). Reaksi ini terbentuk
dlm keadaan dingin atau dg --------100
-1200C - ? dapat digunakan pada ft organik
atau sbg bahan pendukung pati - Pereaksi
lain yg banyak igunakan uap iodium
103
(No Transcript)
104
Faktor yg mempengaruhi gerakan noda dlm KLT yang
juga berpengaruh terhadap Rƒ
1. Struktur kimia senyawa yang dipisahkan.
105
7. Suhu, pemisahan sebaiknya pada suhu tetap Hal
ini terutama untuk mencegah perubahan-perubahan
dalam komposisi pelarut karena penguapan,(
perubahan fasa). 8. Kesetimbangan Kesetimbangan
dalam KLT lebih penting dalam krom. kertas ?
perlu diupayakan atmosfer dalam bejana jenuh
dengan uap pelarut. Gejala atm. bejana ? jenuh ?
pengembangan dengan permukaan pelarut cekung,
fasa gerak bergerak lebih berat di bagian tepi ?
.. harus dihindarkan.
106
KROMATOGRAFI KERTAS
107
Bila permukaan pelarut mulai bergerak sampai
waktu tetentu/ditetapkan, kertas Diambil dan
dikeringkan. Kedudukan dari permukaan pelarut
dibe ri tanda. Jika senyawa campuran berwarna
?akan terlihat noda yang terpisah Bila tdk
berwarna ?perlu diteksi dg UV,di Metoda
identifikasi yg plg mudah dengan Berdasar
kedudukan noda relatif terhadap Permukaan
pelarut dg harga Rf
108
(No Transcript)
109
BEBERAPA FAKTOR PENENTU Rƒ
komponen pelarut.
keseimbangan partisi.
5. Sifat campuran.
110
APLIKASI DATA ANALISIS
a. RS resolusi kolom
111
Penyelesaian
112
d. k dan ? ? berubah dengan kenaikan N ataupun L
? substitusikan N1 dan N2 pada persamaan
113
Elusi B dalam kolom (?) dengan RS 1,5
membutuhkan waktu 35 menit.
114
f. Dari persamaan (e) H1 dan H2
disubstitusikan
H1 H orisinil H2 H baru untuk mencapai RS
1,5 dg L.tR.orisinil
115
1) Carbofuran
2) Carbaryl
3) Metalkamate
dM 9,8
About PowerShow.com
You can use PowerShow.com to find and download example online PowerPoint ppt presentations on
just about any topic you can imagine so you can learn how to improve your own slides and
presentations for free. Or use it to find and download high-quality how-to PowerPoint ppt
presentations with illustrated or animated slides that will teach you how to do something new, also
for free. Or use it to upload your own PowerPoint slides so you can share them with your teachers,
class, students, bosses, employees, customers, potential investors or the world. Or use it to create
really cool photo slideshows - with 2D and 3D transitions, animation, and your choice of music - that
you can share with your Facebook friends or Google+ circles. That's all free as well!
For a small fee you can get the industry's best online privacy or publicly promote your presentations
and slide shows with top rankings. But aside from that it's free. We'll even convert your
presentations and slide shows into the universal Flash format with all their original multimedia glory,
including animation, 2D and 3D transition effects, embedded music or other audio, or even video
embedded in slides. All for free. Most of the presentations and slideshows on PowerShow.com are
free to view, many are even free to download. (You can choose whether to allow people to download
your original PowerPoint presentations and photo slideshows for a fee or free or not at all.) Check
out PowerShow.com today - for FREE. There is truly something for everyone!
presentations for free. Or use it to find and download high-quality how-to PowerPoint ppt
presentations with illustrated or animated slides that will teach you how to do something new, also
for free. Or use it to upload your own PowerPoint slides so you can share them with your teachers,
class, students, bosses, employees, customers, potential investors or the world. Or use it to create
really cool photo slideshows - with 2D and 3D transitions, animation, and your choice of music - that
you can share with your Facebook friends or Google+ circles. That's all free as well!
For a small fee you can get the industry's best online privacy or publicly promote your presentations
and slide shows with top rankings. But aside from that it's free. We'll even convert your
presentations and slide shows into the universal Flash format with all their original multimedia glory,
including animation, 2D and 3D transition effects, embedded music or other audio, or even video
embedded in slides. All for free. Most of the presentations and slideshows on PowerShow.com are
free to view, many are even free to download. (You can choose whether to allow people to download
your original PowerPoint presentations and photo slideshows for a fee or free or not at all.) Check
out PowerShow.com today - for FREE. There is truly something for everyone!
moreless
Recommended
Recommended
Sort by:
Page of
/5
»
Promoted Presentations
PowerPoint Templates - Are you a PowerPoint presenter looking to impress your audience with
professional layouts? Well, you’ve come to the right place! With over 30,000 presentation design
templates to choose from, CrystalGraphics offers more professionally-designed s and templates with
stylish backgrounds and designer layouts than anyone else in the world. And their quality is top
notch. That’s why our impressive Templates for PowerPoint product line won the Standing Ovation
Award for “Best PowerPoint Templates” from Presentations Magazine. Visit www.crystalgraphics.com
to learn more!
Chart and Diagram Slides for PowerPoint - Beautifully designed chart and diagram s for PowerPoint
with visually stunning graphics and animation effects. Our new CrystalGraphics Chart and Diagram
Slides for PowerPoint is a collection of over 1000 impressively designed data-driven chart and
editable diagram s guaranteed to impress any audience. They are all artistically enhanced with
visually stunning color, shadow and lighting effects. Many of them are also animated. And they’re
ready for you to use in your PowerPoint presentations the moment you need them.
Related Presentations
E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) - Title: E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) Author:
lek Last modified by: COMPAQ-IT Created Date: 12/11/2006 1:50:34 PM Document presentation
format | PowerPoint PPT presentation | free to view
E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) - Title: E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) Author:
lek Last modified by: DarkUser Created Date: 12/11/2006 1:50:34 PM Document presentation format
| PowerPoint PPT presentation | free to view
E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) - Title: E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) Author:
lek Last modified by: lek Created Date: 12/11/2006 1:50:34 PM Document presentation format |
PowerPoint PPT presentation | free to view
E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) - E-R Diagram (Entity Relationship Diagram) | PowerPoint
PPT presentation | free to view
03 | Entity Relationship Diagram (ER- Diagram) - Sistem Basis Data 03 | Entity Relationship Diagram
(ER- Diagram) Issa Arwani, S.Kom., M.Sc. Tri Afirianto, S.T., M.T. Weak Entity (lanj.) KARYAWAN
MEMILIKI TANGGUNGAN ... | PowerPoint PPT presentation | free to view
UML Diagrams: The Static Model Class Diagrams - UML Diagrams: The Static Model Class Diagrams |
PowerPoint PPT presentation | free to view
Orbital Diagrams, Electron Configurations, and Dot diagrams - ... Dot diagram O 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s
4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 5g 6s 6p 6d 6f 6g 6h 7s 7p 7d 7f 7g 7h 7i 3. Magnesium Z = 12 B) electron
configuration A) ... | PowerPoint PPT presentation | free to view
New Jersey Straight Line Diagrams: Move Beyond Generating Stick Diagrams - It was a collection of
stick diagrams showing locations of events referenced to ... Dashboard Displays. Theme-based Query
Builder. Q&A. Donald O. Perry ... | PowerPoint PPT presentation | free to view
Venn diagrams and Carroll diagrams - How to use Venn and Carroll diagrams Things that are red
Things in a pencil case Things that are red Things in a pencil case 2 2 1 1 Carroll diagram Four-sided
Not ... | PowerPoint PPT presentation | free to view
Automating the Synthesis of UML StateChart Diagrams from Multiple Collaboration Diagrams - Use
Case Diagrams (UsecaseD) Interaction between system and actors ... Collaboration Diagrams
(CollD) ... StateChart Diagram (StateD) Sequence of states an ... | PowerPoint PPT presentation | free
to view
Evacuation Diagram - Evacdirect develops fire safety evacuation diagrams to ensure safest escape of
a person via shortest emergency routes. We have professionals to create an evacuation diagrams
that meets our Australian standards. For More details visit us:- http://www.evacdirect.com.au |
PowerPoint PPT presentation | free to view
UML Diagrams - UML Diagrams A tool for presentation of Architecture | PowerPoint PPT
presentation | free to view
Chart and Diagram Slides for PowerPoint - Beautifully designed chart and diagram s for PowerPoint
with visually stunning graphics and animation effects. Our new CrystalGraphics Chart and Diagram
Slides for PowerPoint is a collection of over 1000 impressively designed data-driven chart and
editable diagram s guaranteed to impress any audience. They are all artistically enhanced with
visually stunning color, shadow and lighting effects. Many of them are also animated. And they’re
ready for you to use in your PowerPoint presentations the moment you need them. | PowerPoint
PPT presentation | free to view
Force Diagrams - Force Diagrams Some commonly used conventions: Smooth, as in A smooth surface
or A smooth pulley implies that friction is ignored. Rough, as in A rough ... | PowerPoint PPT
presentation | free to view
Venn Diagrams - Venn Diagrams Sets, Unions, Intersections, and Complements Venn Diagrams
Vocabulary Universe Element Set Subset Disjoint Mutually Exclusive Finite Infinite ... | PowerPoint
PPT presentation | free to view
Designer Charts and Diagrams - CrystalGraphics now offers a package of 89 beautifully designed
charts and diagrams. For more info visit:
http://www.crystalgraphics.com/presentations/diagrams.main.asp | PowerPoint PPT presentation |
free to view
Sequence Diagram - Objects are represented horizontally across the top of the diagram The first
object is an Actor, the one who initiated the Use Case Each object has a lifeline | PowerPoint PPT
presentation | free to view
Orbital Diagrams - Orbital Diagrams. Use individual orbitals. Give subshell arrangement ... Write the
orbital diagram for the electrons in an oxygen atom. Timberlake lecturePLUS ... | PowerPoint PPT
presentation | free to view
Interaction Diagrams - Chapter 15 Interaction Diagrams | PowerPoint PPT presentation | free to view
MTO diagram - MTO diagram Normalt: Borehytta plasseres i sikres mulig posisjon. Normalt: Tiltak
virker Nytt: Tiltak virker ikke Nytt: Plassering av borehytte, midt i | PowerPoint PPT presentation |
free to view