Anda di halaman 1dari 2

JANDA

Lepas mengawas guru2 muda sebuah komunitas tergesa gesa memasuki sebuah mobil Terios
hitam yang siap berangkat menuju sebuah rumah makan "janda" tempat yang lumayan untuk
makan sambil bercanda penuh gelak tawa. Warga Ci luk ba berdelapan itupun mulai
menempati meja persegi yang berkaki pendek. Duduk santai bak tamu kehormatan sambil
menunggu pesanan makanan yang akan dihidangkan... janda lagi keluar katanya, jadi
melayani para duda...lapar memang...
Tanpa diatur, disisi kiri ada Erna yang manis yang senyumnya selalu terukir indah dengan
wajah bahagia diantara tujuh adeknya dari tujuh pasangan ayah-ibu bhinneka suku yang
menjadi icon saat itu, di dampingi Titin sang mantan pejabat di perusahaannya yang lama,
dengan wajah agak serius, modis dan selalu siap dg camera hp barunya yang canggih siap
juga menjadi fotografer dadakan nyari sasaran yang tepat. Diikuti Nurul yang alim dan suka
beramal diam-diam, berjamah dhuhur dan tak banyak bicara tapi sesekali bicara
geeer....mampu membuat saudara2 komunitasnya pamer gigi...tapi uuuh-uuhhh tiba- tiba
batuk yang dari tadi mengintai menyerang dadakan tanpa kompromi...kasian jadi
terganggu ..."mungkin ada yang nyebut- nyebut namanya" kata temen2 nya. Trus disebelah
Nurul ada Shofi yang cantik, kulitnya putih bersih matanya agak sipit, yang kalau tersenyum
suka hilang bersaing dengan matahari. Orangnya pedulian mungkin karena mantan pejabat
juga kali ya diperusahaanya yang lama? Sembilan tahun waktu yang lumayan BT untuk
menduduki sebuah jabatan. Karena cantik Shofi sering mendapat perhatian khusus dari
pimpinannya, tadi aja perhatian sang pimpinan agak terganggu pandangannya pada baju baru
ala nyaruin pramuka yang dipakainya dan tak ayal lagi bentuk perhatiannya diutarakan sang
pimpinan atau sengaja negur biar Shofi tau ada perhatian khusus gitu cie. ..cie.Untuk
membuktikannya kayaknya Shofi harus nyaruin seragam senin selasa juga. Jadi kepo ....
Berikutnya Nur di sebelah kiri Shofi mojok lagi. Pendiam abis ...maksudnya abis ngobrol
diam, kadang kasian juga...sering jadi korban ledekan Shofi.... khawatirnya orang2 diluar
komunitas Ci Luk ba berpikir negatif, mereka tak mengerti kalau komunitas ini sering
bercanda, mereka tidak mengerti kalau masih ada orang2 yang masih terluka disekitar
mereka ....
Mereka tak mengerti kalau kadang kita serius juga....
Ngeri aja jika mereka berpikir ada hubkus antara Nur dan Edo teman semapelnya, kan berabe.
kasian juga Nur jadi baper deh.
Disisi kiri Nur duduk manis dan santunnya Enny yang sering ketawa kalau dengerin Nur
comen, tensinya dipasangi tangga naik kalau abis makan sup, baper juga dan sekarang-
sekarang ini suka gak denger ketawanya di hari rabu menjelang siang...ada kegiatan ngukur
jalan kayaknya saingan dengan Nur kalau dalam hal ngukur mengukur.
Imas yang cerdas duduk di kanannya Edo, yang kalau di foto suka menerbitkan telunjuk dan
jari tengahnya sesekali jempol juga menunjukkan ok banget dg sohib-sohibnya. Tak ada yang
menyangka wanita penggemar bordir padang ini masih menyimpan segala rasa di hatinya.
Mungkin masih merasakan sepi dalam keramaian. Kata Shofi belum move on gitu...padahal
teman senasibnya banyak. Imas yang selalu bersahabat dengan hpnya. Walau hujan deras atau
badai hp selalu jadi sasarannya, huruf nya akan muncul sendiri walau hanya lewat
pandangan... .Imas kadang jarang bergabung dengan komunitasnya... .Tiket ke Aceh sedang
menantinya.
Nah ini warga terakhir di Ci Luk Ba. Paling ganteng gak pake duanya. Orangnya santun, alim,
sering jadi imam, serius tingkat tinggi kalau bekerja, suka senyum dan tak banyak komentar,
walau sedang diledekin sama Shofi...paling He....He. ..aja. paling enak diajak ngobrol
langsung nyambung, pintar dan peduli ....siap ngantarin penumpangnya. Hebat!

Itulah sekelumit kisah warga Ci Luk Ba yang nyasar dalam perjalanan dan terdampar di pulau
enam satu, sebuah pulau idaman bagi sebagian generasi bangsa...

Anda mungkin juga menyukai