Anda di halaman 1dari 1

Cerpen : ” SAHABAT YANG KURINDUKAN “

Namaku Vania aku mempunyai seorang sahabat bernama Jihan dia baik, cantik dan juga pintar
aku memang baru mengenalnya tapi dia sosok sahabat yang baik yang pernah aku kenal. Saat pertama
kali aku bertemu dengannya dia membantu masalah yang aku alami waktu itu dia menolongku untuk
keluar dari masalah yang aku alami. Dia satu sekolah denganku dan juga sekelas tentunya. Setiap jam
istirahat kami selalu menghabiskan waktu bersama. Kadang aku menjadi sesorang yang gila saat aku
bersamanya, tertawa bersama melakukan hal-hal seperti layaknya anak kecil bermain petak umpet dan
lain sebagainya padahal umur kami sudah belasan tahun tapi kami menjadi kekanak-kanakan saat kami
bersama.
Kami jarang bermain gadget seperti remaja pada umumnya kami lebih senang bermain mainan
tradisional dan kekanak-kanakan. Aku sering bermain ke rumahnya menghabiskan waktu di rumahnya
begitupun dengan dia, dia selalu bermain di rumahku. Hingga orangtuaku menganggapnya sebagai
anaknya sendiri begitupun dengan dia.
Sampai tiba saatnya. Di hari pertama kita bertemu pada tanggal 29 januari, saat itu kami sudah
3 tahun bersama, tapi tiba-tiba saja dia berubah dia melupakan kenangan demi kenangan yang kami
bangun bersama. Dia melupakanku layaknya seseorang yang tidak mengenalku sama sekali.
Saat itu pagi-pagi sekali aku sudah ada di sekolah berniat untuk mengucapkan hari jadi
persahabatan kami. Tapi saat aku mengucapkan kata demi kata “selamat hari jadi sahabatku tersayang”
dia hanya meresponku dengan senyuman yang melekat pada bibirnya.
Istirahat pun tiba, aku mengajaknya untuk pergi ke kantin bersamaku tapi dia tidak ingin ke
kantin bersamaku. Aku pun berusaha untuk menenangkan hatiku dan bersabar.
“Mungkin ia lagi banyak masalah jadi ingin menyendiri dulu” Gumamku dalam hati.
Hari berlalu begitu cepat tapi keadaannya masih sama seperti beberapa hari yang lalu dia masih
menyendiri. Hingga aku bulatkan tekadku untuk berbicara dengannya saat pulang sekolah tiba
“TET… TET.. TET…” Bel sekolah pun dibunyikan. Aku pergi ke suatu tempat dan mengobrol
dengannya.
“Jihan, ada apa denganmu akhir-akhir ini kamu sering menyendiri. Lagi ada masalah ya?, cerita aja
siapa tau aku bisa membantumu” Ucapku
“Iya aku emang lagi ada masalah” kata Jihan
“apa masalahnya?”
“Masalahnya adalah kamu”
“Aku? apa maksudmu?”
“Iya kamu karena orangtuaku selalu saja memujimu saat kau datang ke rumahku PUAS!” JIhan
pergi meninggalkanku dengan memberiku luka yang amat besar kepadaku. Aku menangis tersedu-sedu
aku tidak mengerti kenapa ini semua terjadi padaku. Aku pulang dengan perasaan yang sanat sedih
sepanjang hari aku mengurung di kamar sambil menangis.
“Tuhan, kenapa ini harus terjadi kepadaku? Sungguh aku tak mengerti dengan apa yang kau
lakukan ini kepadaku. Apakah kau menghukumku? Jangan hukumku seperti ini tuhan…” Ucapku.
Hari berlalu begitu cepat. Dengan cepat dia melupakanku dan sudah mempunyai sahabat yang
baru. Dan aku begitu lemah aku tak berdaya. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.
Aku Merindukanmu, Sahabatku

Cerpen Karangan: Khoirotunnisa

Anda mungkin juga menyukai