CA Cerviks
Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Maternitas
Oleh:
KELOMPOK 1 PSIK A 2011
A. LATAR BELAKANG
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim / serviks yang
abnormal dimana sel-sel ini mengalami perubahan ke arah displasia atau mengarah pada
keganasan. Kanker ini biasanya menyerang wanita yang pernah atau sedang berada
dalam status sexually active. Biasanya kanker ini menyerang wanita yang telah berumur,
terutama paling banyak pada wanita yang berusia 35 - 55 tahun. Akan tetapi, tidak mustahil
wanita yang mudapun dapat menderita penyakit ini, asalkan memiliki faktor risikonya.
Perkembangan neoplasma ganas di serviks tidak menghalangi untuk terjadinya
kehamilan. Terdapat kemungkinan 1 di antara 3000 kehamilan bagi seorang wanita
penderita kanker serviks. Namun, adanya kanker serviks memberi pengaruh yang tidak
baik dalam kehamilan, persalinan, dan nifas. Kanker serviks dapat memicu terjadinya
abortus akibat pendarahan dan hambatan dalam pertumbuhan janin karena pertumbuhan
neoplasma tersebut. Apabila penyakit ini tidak diobati lebih lanjut, pada kira-kira dua pertiga
usia kehamilan penderita menjelang cukup bulan, dapat terjadi kematian janin
(Wiknjosastro, 2005).
Pengaruh kanker serviks pada waktu persalinan, antara lain kekakuan serviks
karena jaringan kanker yang terbentuk, akan menghambat proses persalinan (khususnya
Kala I). Bila tumor yang terbentuk lunak dan hanya terbatas pada sebagian serviks,
pembukaan pada waktu persalinan dapat menjadi lengkap dan bayi bisa lahir spontan.
Dalam masa nifas, sering terjadi infeksi.
Adapun penyebab pasti terjadinya perubahan sel-sel normal mulut rahim
menjadi se-sel yang ganas tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi perubahan tersebut, antara lain : hubungan seksual pada usia dini (<
17 tahun), hubungan seksual multi partner, infeksi HPV (Human Papilloma Virus), dan
genetik (namun, persentasenya sangat kecil).
Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi insiden kanker serviks yaitu :
usia, melahirkan lebih dari 3x, personal hygiene, status sosial ekonomi, terpajan virus
terutama virus HIV, dan kebiasaan merokok.
Beberapa gejala yang bisa timbul pada penderita kanker serviks, antara lain :
keputihan atau keluarnya cairan encer dan berbau busuk dari vagina, pendarahan,
hematuria, anemia, kelemahan pada ekstremitas bawah, timbul nyeri panggul (pelvis) atau
di perut bagian bawah. Pada stadium lanjut, badan menjadi lebih kurus, edema kaki, timbul
iritasi kandung kencing dan rektum, bahkan bisa menyebabkan
terbentuknya vesikovaginal atau rektovaginal, hingga timbul gejala-gejala akibat
metastasis jauh.
Setiap tahunnya, terdapat kurang lebih 500 ribu kasus baru kanker leher rahim,
sebanyak 80 persen terjadi pada wanita yang hidup di negara berkembang. Sedikitnya
231.000 wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. Dari jumlah itu, 50%
kematian terjadi di negara-negara berkembang. Kematian pada kasus kanker serviks
terjadi karena sebagian besar penderita yang berobat sudah berada dalam stadium lanjut.
Padahal, dengan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan
penyakit ini dapat disembuhkan sampai hampir 100%. Kini, cara terbaik yang bisa
dilakukan untuk mencegah kanker ini adalah melalui skrining yang dinamakan Pap Smear.
Pap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan
(kanker) dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak
menimbulkan rasa sakit. Dengan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan angka kejadian
kanker serviks dapat ditekan pada tahun - tahun berikutnya.
D. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
E. Analisa Situasi
a. Peserta
Jumlah peserta diperkirakan sebanyak 5 - 10 orang merupakan keluarga atau pasien
dari Ruang Ponek
b. Pengajar / Fasilitator
Fasilitator adalah mahasiswa profesi jurusan keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang
H. KEGIATAN
Tahap Waktu Kegiatan perawat Kegiatan peserta Metode Media
Kegiatan
Pendahuluan 5 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarka
cakupan materi n dan
dan berkenalan memperhatika
2. Menjelaskan n
tujuan diberikan 2. Mendengarka
penyuluhan n dan
tentang ca cerviks memperhatika
3. Menggali tingkat n
pengetahuan awal 3. Menjawab
peserta pertanyaan
Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan 1. Mendenga ceramah Proye
pengertian ca rkan dan ktor
cerviks memperh (PPT)
2. Menjelaskan atikan dan
penyebab ca cerviks leaflet
3. Menjelaskan tanda-
gejala ca cerviks
4. Menjelaskan
penanganan ca
cerviks
5. Menjelaskan
pencegahan ca
cerviks
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media: leaflet dan LCD
d. Ketersediaan ruangan
2. Evaluasi Proses
a. Fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan
b. Mendapat respon dari audiens berupa:
1) Bertanya hal yang belum diketahui
2) Menjawab pertanyaan penyuluh dengan kriteria 75% jawaban yang disebutkan
benar
c. Suasana penyuluhan tertib
d. penyaji menguasai materi dan mampu melakukan komunikasi 2 arah dan
menguasai materi
3. Evaluasi Hasil
Kriteria hasil:
Peserta mampu menjelaskan:
a. Pengertian Ca Cervix
b. Penyebab Ca Cervix
c. Tanda Gejala Ca Cervix
d. Pengobatan Ca Cervix
e. Pencegahan Ca Cervix
Materi Penyuluhan
1. DEFINISI dan KLASIFIKASI
Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di
daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa
kanalis servikalis. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher
rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina. Kanker leher rahim
biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Sebanyak 90% dari kanker leher rahim
berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar
penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke rahim.
Klasifikasi kanker serviks
Penentuan tahapan klinis penting dalam memperkirakan penyebaran penyakit, membantu
prognosis rencana tindakan, dan memberikan arti perbandingan dari metode terapi.
Tahapan stadium klinis yang dipakai sekarang ialah pembagian yang ditentukan oleh The
International Federation Of Gynecologi And Obstetric (FIGO) tahun 1976. Pembagian ini
didasarkan atas pemeriksaan klinik, radiologi, suktase endoserviks dan biopsi. Tahapan –
tahapan tersebut yaitu :
a. Karsinoma pre invasif
b. Karsinoma in-situ, karsinoma intraepitel
c. Kasinoma invasive
Tabel 2.1. Stadium kanker serviks menurut klasifikasi FIGO (Wiknyosastro (1997)