Profil ADI Baru PDF
Profil ADI Baru PDF
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………….03
2. Panca Ikrar Dosen..................................................................................................................................04
3. Sejarah dan Dasar Pemikiran
Awal Perjalanan Asosiasi Dosen Indonesia…………………………………………………….05
Tujuan………………………………………………………………………………………………………….10
Visi dan Misi…………………………………………………………………………………………………10
Motto……………………………………………………………………………………………………………10
Ruang Lingkup Program………………………………………………………………………………..10
Sumber Dana………………………………………………………………………………………………...11
4. Susunan Pengurus MPP-ADI Priode 2012-2016………………………………………………….12
5. Daftar Nama Pimpinan dan Alamat MPW ADI se-Indonesia…………………………………21
6. Anggaran Dasar Asosiasi Dosen Indonesia………………………………………………………….24
7. Anggaran Dasar Rumah Tangga Asosiasi Dosen Indonesia…………………………………..31
8. Kelengkapan dan Legalitas Asosiasi Dosen Indonesia………………………………………….45
9. Sekilas Profil Lembaga Otonom Asosiasi Dosen Indoensia
1) Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia……………………………………………………..49
2) Lembaga Pusdiklat Asosiasi Dosen Indoenesia…………………………………………...68
3) Lembaga Advokasi Asosiasi Dosen Indonesia……………………………………………..71
4) Lembaga Penanggulangan, Penyuluhan dan Pengobatan Narkoba
Asosiasi Dosen Indonesia
(P3NPT)……………………………………………………………………………………………………76
Kami berharap profil ini mampu memberikan pemahaman secara komprehensif kepada
masyarakat Indonesia tentang Asosiasi Dosen Indonesia (ADI).
Saya, anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) dengan ini berikhrar bahwa saya akan
senantiasa;
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; senantiasa setia dan taat
kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
2. Meningkatkan mutu diri dengan belajar seumur hidup tentang ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), seni dan budaya untuk diajarkan kepada mahasiswa saya
dengan menggunakan teknologi pendidikan serta menjunjung nama baik,
kehormatan dan kemuliaan profesi saya sebagai dosen dimanapun saya berada.
3. Saling berkomunikasi melalui berbagai media, saling memberikan informasi
mengenai IPTEK, seni dan budaya antar teman sejawat, para ilmuan dan lembaga-
lembaga sumber pengetahuan lainya serta masyarakat pada umumnya
4. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu serta pengabdian
kepada masyarakat, nusa dan bangsa Indonesia menurut apa adanya, benar dan
dapat dipercaya dengan mengindahkan hak-hak asasi manusia tanpa membedakan
suku, agama, ras dan golongan dengan penuh dedikasi, jujur dan tulus
5. Sadar bahwa dosen adalah seorang ilmuan yang peduli dan memiliki rasa tanggung
jawab sosial dan tidak akan menyalahgunakan kedudukan saya sebagai dosen
untuk keuantungan diri sendiri dengan merugikan dunia pendidikan khususnya
masyarakat serta Negara pada umumnya
Saya berikhrar ini sepenuh hati dengan tekat akan melaksanakannya dengan
bersungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya.
Tahun 2014 adalah perjalanan 16 tahun Asosiasi Dosen Indonesia (ADI). Dalam
perspektif kelembagaan sesungguhnya belumlah cukup untuk membuktikan
sebuah eksistensi. Namun ADI sejak awal didirikan pada tahun 1998 selalu
berupaya meningkatkan peranannya untuk kemajuan pendidikan tinggi di
Indonesia. ADI adalah sebuah wadah, tempat berkumpul kaum intelektual, ADI
akan ikut berkembang semakin besar seiring dengan eksistensi setiap individu
yang bernaung di dalamnya. Perkembangan yang konsisten ke arah yang lebih
baik adalah buah dari komitmen yang dipegang bersama oleh seluruh komponen
ADI. Sehingga dalam perjalanan ini ada banyak sekali upaya yang telah
diwujudkan demi menjadi wadah yang terus berkembang dan berkarya dengan
lebih baik.
Organisasi ini dideklarasikan sejak tanggal 2 Mei 1998. Beberapa tokoh intelektual
negeri terjun secara langsung menproklamirkan organisasi ini, diantaranya yaitu
pendiri Prof. dr. H. Arjatmo Tjokronegoro, Ph.D., DSAnd, Drs. Zulkarnain H. Noer, MM, Ir.
Martin, M.Si, Dr. Ir. Muhammad Koesmawan, MS., MBA., DBA, Dra. R. Indrajani, MSc, Dr.
Ir. Ingrid Suryanti Surono, MSc, Prof. Dr. Ir. Zoeraini Djamal Irwan, MS, Prof. dr. H.
Muzief Munir, DSAK, Drg. Lies Zubardiah, SP.
ADI didirikan sebagai organisasi profesi yang beranggotakan para dosen dari Perguruan
Tinggi baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Berdirinya ADI merupakan
wujud tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap bangsa melalui jalur pendidikan
formal, dalam hal ini pendidikan tinggi. Sebagai tenaga pengajar dan pendidik, dosen
memilki peran strategis dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan mahasiswanya
agar memiliki kompetensi keilmuaan dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam
nation and character building.
Kemudian, setelah sempat tertunda selama dua tahun, kongres kedua ADI akhirnya
terlaksana pada 19-21 April 2006 di Gedung BPS Jakarta. Terpilihlah Prof. Dr. Armai
Arief, MA sebagai Ketua Umum dan Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd sebagai Sekretaris Umum
untuk Periode 2006 hingga saat ini.
Periode Kedua
Dimasa kepemimpinan Prof. Dr. Armai Arief dan Prof. Dr. Suyatno, Asosiasi Dosen
Indonesia merupakan organisasi profesi, bersifat kepakaran dan kecendekiaan,
bercirikan keilmuan, seni dan budaya, bercorak terbuka, mandiri, dan kesejawatan.
Organisasi ini didirikan sebagai wadah bagi para dosen Indonesia, sehingga
keberadaanya menjadi sangat penting karena mencermati keberadaan dan peran dosen
yang sangat besar. Para dosen saat ini selalu dituntut untuk menjalankan tugasnya
dengan baik senantiasa inovatif dalam mentransformasikan berbagai kemampuan yang
ia miliki kepada mahasiswa.
Oleh karena itu, salah satu tujuan besar ADI adalah mengembangkan profesi dan dalam
melaksanakan tugas dan peran strategisnya di perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan
tersebut, ADI harus mampu menjadi katalisator dalam peningkatan mutu dosen dan
Hal tersebut merupakan sebuah upaya dalam rangka mencermati kecenderungan global
yang kian kompetitif. Maka ADI dengan sumber daya yang dimilikinya akan terus
mendorong dan meningkatkan profesionalitas para dosen Indonesia sehingga mampu
mentransformasikan ilmu dan kemampuan yang ia miliki kepada para mahasiswanya
dan mampu berkompetisi dengan dosen-dosen dari luar negeri.
Dalam perjalanan ADI hingga saat ini, hampir ratusan kegiatan telah terlaksana. sebagai
bukti keaktifan ADI sebagai organisasi yang memiliki peran starategis dalam
perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi para dosen. Setelah kongres II
terlaksana di tahun 2006, ADI mengadakan audiensi dengan Wakil Presiden untuk
melaporkan hasil kongres sekaligus memperkenalkan kepengurusan ADI yang baru.
ADI juga terlibat dalam diskusi panel Membahas Pentingnya Pembentukan Kementrian
Pendidikan Tinggi Nasional di Sekretariat Wakil Presiden pada Juni 2007.
Ketika sertifikasi dosen marak dilakukan demi peningkatan mutu, ADI mengadakan
Workshop “Kiat Sukses Mengikuti Serifikasi Dosen” pada November 2009 dan
Workshop “Orientasi sertifikasi dosen: sosialisasi dan upaya menuju tercapainya
pengakuan profesionalisme dosen” pada tanggal 25 Januari 2010. Kegiatan lainnya
yaitu Sarasehan Nasional “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”
yang dilaksanakan di Kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal tahun 2010,
Workshop “Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan Bagi Dosen di Perguruan Tinggi
(PTN dan PTS Se-Indonesia)” Desember 2010, Seminar Nasional “Pendidikan dan
Pengembangan Enteprenuership di Perguruan Tinggi Berbasis Syariah” pada Desember
2011. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai upaya menumbuhkan semangat
entrepreneurship di lingkungan perguruan tinggi.
Selain mengadakan beragam kegiatan, ADI juga aktif menjadi narasumber diberbagai
kegiatan pendidikan diantaranya dalam Seminar “Peranan dan Fungsi Kompetensi
Dosen untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Provinsi Kepulauan Riau”
dan Pelantikan Pengurus MPW-ADI Kepulauan Riau pada tahun 2007, Workshop Uji
Publik RPP tentang Dosen di UHAMKA tahun 2007.
Selain dibidang pendidikan, ADI juga kerap terlibat dalam peranannya sebagai
Organisasi Masyarakat (Ormas) seperti melakukan kegiatan Lokakarya Kepemimpinan
Nasional “Membangun Kemandirian Ormas dalam Memperkuat Kepemimpinan
Nasional” pada September 2007, Dialog Interaktif Aktualisasi Ketahanan Nasional dan
Bela Negara bagi Organisasi Masyarakat Tingkat Nasional pada tahun Seminar &
Lokakarya Antisipasi Munculnya Konflik Sosial Bernuansa Agama dan Suku/Etnis di
Indonesia tahun 2008, Pelatihan dan Keterampilan Pemuda (LKKP) dengan tema
“Membangun Kepemimpinan Pemuda dalam Enterpreneurship yang Kreatif, Produktif,
Inovatif Menuju Masyarakat yang Sejahtera, pada Desember 2009, Seminar Nasional
“Pengembangan Pendidikan Etika Budaya Politik yang Santun dan Bermartabat Menuju
Indonesia Berdemokrasi” pada tanggal 29 Desember 2011, Seminar Nasional“
Penanggulangan Narkoba Melalui Pendidikan, Agama dan Budaya”pada 18 Juni 2012
dan sederet kegiatan lainnya.
Sebagai lembaga intelektual yang berhulu pada perguruan tinggi, ADI juga melakukan
beberapa penelitian diantaranya Penelitian mengenai demokrasi dengan tajuk
“Demokrasi dalam Pendidikan; Upaya Memberikan Pemahaman Pluralisme Terhadap
Peserta Didik” pada tahun 2009, penelitiaan mengenai Sekolah Luar Biasa dengan judul
“Penguatan partisipasi masyarakat Terhadap Sekolah Luar Biasa” pada tahun 2008
hingga saat ini.
Begitu banyak kegiatan yang telah dilaksanakan, hal tersebut tak lepas dari besarnya
dukungan dan kerjasama dari masing-masing pengurus MPP, MPW dan Manajemen
ADI. Namun bukan berarti tugas ADI semakin ringan, tantangan ke depan akan semakin
besar. Oleh karena itu eksistensi ADI diharapkan dapat terus melejit, tidak hanya di
kalangan akdemisi tapi juga mampu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik
dengan pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat dan lain sebagainya. Semua ini
dalam rangka memperluas kesempatan bagi para dosen untuk meningkatkan kualitas
daya saing secara nasional maupun intenasional.
Pada kegiatan kongres tersebut berjalan cukup alot dimana terdapat tiga kandidat
ketua umum diantaranya Prof. Dr. Armai Arief, MA, Prof. Dr. Sumono, M,Si dan Prof. Dr.
Suyatno, M.Pd. Namun pada akhirnya setelah disepakati bersama oleh anggota ADI,
maka terpilihlah Prof. Dr. Armai Arief, MA sebagai ketua umum priode 2012-2016.
Pada priode kali ini, terjadi beberapa perubahan di AD/ART diantaranya masa priode
yang semula 5 tahun, menjadi 4 tahun, perluasan kepengurusan ADI hingga cabang di
masing-masing Perguruan Tinggi, pergantian susunan pengurus dll.
TUJUAN
VISI
Menjadikan Asosiasi Dosen Indonesia sebagai organisasi yang modern dan systematic
untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dan meningkatkan daya saing bangsa. serta berupaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kesejahteraan para dosen di Indonesia
MISI
MOTTO
SUMBER DANA
Dalam hal pendanaan, Majelis Pengurus Pusat (MPP) Asosiasi Dosen Indonesia
(ADI) adalah selain bersumber dari uang pangkal dan iuran anggota, juga
mengusahakan sendiri bagi kelangsungan kegiatannya dengan berbagai upaya yang sah
dan tidak mengikat. MPP ADI juga membuka diri untuk bekerjasama dengan funding
agencies baik nasional maupun internasional, lembaga-lembaga yang mempunyai visi
dan misi yang sama, dan sumbangan-sumbangan lain baik bersifat individual maupun
kolektif yang halal dan tidak mengikat.
Adapun nomor rekening atas nama Asosiasi Dosen Indonesia pada Bank BNI
Pasar Mayestik dengan nomor 122105563
TENTANG
PENETAPAN SUSUNAN MAJELIS PENGURUS PUSAT
ASOSIASI DOSEN INDONESIA (MPP-ADI) PERIODE 2012-2016
Menimbang :
1. Bahwa kepengurusan Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia
(MPP-ADI) Periode 2006-2012 telah berakhir
2. Bahwa kongres III MPP-ADI pada Tanggal 8 September 2012 telah
membentuk Tim Formatur yang diberi wewenang untuk Menyusun
kepengurusan
MPP-ADI untuk periode 2012-2016.
Mengingat :
1. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
3. PP 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Pedoman Anggaran Dasar Asosiasi Dosen Indonesia (AD-ADI) Bab 1
Pasal 12
5. Pedoman Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Dosen Indonesia (ART-
ADI)
Bab IV Pasal 13 dan Bab VI Pasal 16.
Memperhatikan :
1. Rapat Tim Formatur Kongres III MPP-ADI pada Tanggal 7 Januari
2013.
2. Rapat Pengurus Harian MPP-ADI pada Tanggal 24 Januari 2013
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Susunan Majelis Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesi (MPP-ADI)
periode 2012-2016 sebagaimana terlampir;
2. Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 24 Januari 2013
1. Dewan Penasehat
Ketua : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Wakil Ketua : Menteri Agama RI
Wakil Ketua Menteri Dalam Negeri RI
Sekretaris : Dirjen Dikti Kemendikbud RI
Wakil Sekretaris : Dirjen Pendis Kemenag RI
Anggota :
2. Dewan Pembina
3. Dewan Pakar
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 24 Januari 2013
PEMBUKAAN
BAB I.
NAMA TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 1
Nama, Tempat dan Waktu
1. Organisasi ini bernama Asosiasi Dosen Indonesia yang disingkat dengan ADI. Dalam
bahasa Inggris adalah Indonesian Lecturer Asociation disingkat (ILA).
2. ADI didirikan di Jakarta, pada hari Sabtu tanggal 2 Mei 1998 bertepatan dengan hari
pendidikan nasional, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
3. ADI berkedudukan hukum di Ibu kota Negara Republik Indonesia.
BAB II
ASAS
Pasal 2
Asas
Kedaulatan anggota ADI ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya dalam
Kongres.
BAB IV
TUJUAN
Pasal 4
Tujuan
BAB V
KEGIATAN
Pasal 5
Kegiatan
Pasal 6
Sifat, Ciri, dan Corak
Pasal 7
Bentuk Organisasi
1. ADI meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia dengan susunan Tingkat Pusat,
Tingkat Wilayah dan Tingkat Cabang di Perguruan Tinggi.
2. Tingkat pusat adalah organisasi tingkat pusat yang meliputi seluruh wilayah
Republik Indonesia.
3. Tingkat wilayah meliputi tingkat provinsi atau daerah tingkat I yang sederajat.
4. Tingkat cabang bila diperlukan dapat dibentuk pada Perguruan Tinggi.
BAB VII
KODE ETIK
Pasal 8
BAB VIII
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Keanggotaan
1. Yang dapat diterima menjadi anggota ADI adalah Warga Negara Indonesia yang
berprofesi sebagai dosen dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota
serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga ADI.
2. Anggota ADI terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan.
Pasal l0
Keanggotaan Berakhir
Pasal ll
Kewajiban dan Hak Anggota
BAB IX
KEPENGURUSAN
Pasal l2
1. Kepengurusan ADI terdiri dari majelis pengurus pusat, majelis pengurus wilayah dan
majelis pengurus cabang di Perguruan Tinggi.
2. Majelis Pengurus pusat dipimpin oleh Ketua Umum.
3. Majelis Pengurus wilayah dipimpin oleh seorang Ketua.
4. Majelis Pengurus cabang dipimpin oleh seorang Ketua.
BAB X
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT
Pasal l3
BAB XI
KEBERSAMAAN DAN JARINGAN
Pasal l4
Kebersamaan dan Jaringan
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 15
Sumber Keuangan
Keuangan ADI bersumber pada:
1. Uang pangkal.
BAB XIII
PENETAPAN DAN PERUBAHAN
Pasal 16
Penetapan dan Perubahan
1. Tujuan dan keanggotaan badan pendiri ADI tidak dapat diubah selama ADI masih
berdiri.
2. Penetapan dan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI
dilakukan melalui kongres ADI, dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.
3. Kongres dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya l/2 ditambah satu dari
jumlah wilayah.
BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 17
Pembubaran
BAB XV
ATURAN TAMBAHAN DAN PENUTUP
Pasal l8
Aturan Tambahan dan Penutup
1. Hal-hal yang belum ditetapkan atau dirinci dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar ini disusun dan disyahkan pertama kali oleh badan pendiri ADI.
3. Anggaran Dasar ini sudah disempurnakan pada Kongres-III ADI dan berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Pasal 1
Pengertian Umum
Dosen adalah seorang ilmuwan, tenaga ahli atau tenaga trampil yang berprofesi
melaksanakan tridharma yaitu pendidikan pengajaran, penelitian dan pengembangan
ilmu, serta pengabdian pada masyarakat, mempunyai jabatan fungsional atau jabatan
akademik yang diangkat atau disetujui oleh Pemerintah Republik Indonesia,
mempunyai peranan penting di perguruan tinggi.
Seorang dosen perlu meningkatkan profesionalism serta kemampuannya baik
aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor, secara terus menerus dengan konsep
belajar seumur hidup, sehingga dia dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan
baik.
BAB II
KEORGANISASIAN
Pasal 2
Sifat, ciri, dan Corak Keorganisasian
ADI adalah organisasi profesi, bersifat ilmiah, bercirikan keilmuan, seni dan budaya,
bercorak terbuka, mandiri, dan kesejawatan.
Pasal 3
Fungsi Organisasi Struktural
Pasal 4
Struktur Organisasi Cabang
1. Organisasi cabang merupakan ADI cabang yang dibentuk dengan latar belakang
berbagai disiplin ilmu, yang berada di Perguruan Tinggi, sekurang-kurangnya 25
orang dosen.
2. ADI wilayah menghimpun anggota serta mengkoordinasikan kelompok dan jaringan
anggota yang ada di cabang/perguruan tinggi.
3. Untuk mendirikan ADI cabang, harus mengajukan permohonan tertulis kepada
pengurus ADI wilayah dengan tembusan kepada pengurus ADI pusat.
4. ADI cabang dibentuk dengan mendapat pengesahan pengurus ADI wilayah, jika
diperlukan pengesahan ADI cabang dapat dilakukan oleh pengurus ADI pusat.
5. Apabila dianggap perlu ADI wilayah dapat membentuk badan koordinasi dan
lembaga yang dianggap potensial yang bersifat non struktural di daerahnya.
6. Bila dipandang perlu ADI cabang dapat dibentuk Badan Penasehat.
1. Organisasi wilayah dibentuk di daerah tingkat I (satu) atau daerah yang sederajat
dengan daerah tingkat satu.
2. Untuk mendirikan organisasi wilayah, terlebih dahulu harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada pengurus ADI pusat.
3. Organisasi wilayah dibentuk dengan persetujuan dan pengesahan pengurus
organisasi pusat.
4. Bila dipandang perlu ditingkat wilayah dapat dibentuk Dewan Penasehat.
Pasal 6
Struktur Organisasi Pusat
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Jenis Anggota
1. Anggota biasa, adalah dosen tetap pada sebuah perguruan tinggi, Warga Negara
Indonesia mempunyai pendidikan minimal Strata Dua atau yang sederajat, dan sudah
mempunyai jabatan akademik.
2. Anggota luar biasa, adalah dosen tidak tetap Warga Negara Indonesia mempunyai
pendidikan minimal Strata Dua atau yang sederajat, dan sudah mempunyai jabatan
akademik.
3. Anggota kehormatan adalah anggota yang ditetapkan oleh pengurus diluar ayat 1,
dan 2 pasal ini, karena mempunyai jasa dan sumbangan dalam pengembangan IPTEK
seni, budaya dan terhadap ADI.
Pasal 8
Persyaratan Anggota
Pasal l0
Berakhirnya Keanggotaan
1. Keanggotaan biasa, keanggotaan luar biasa dan keanggotaan istimewa berakhir bila:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Tidak mampu.
d. Diberhentikan
2. Tata cara pemberhentian anggota, pembelaan dan rehabilitasi:
a. Pemberhentian anggota dilakukan oleh pengurus pusat, dengan rekomendasi ADI
wilayah atas usulan pengurus wilayah.
b. Pemberhentian anggota terlebih dahulu diberikan peringatan sampai 3 kali secara
tertulis dengan tembusan ke ketua ADI wilayah dan ADI pusat.
c. Pemberhentian anggota yang mempunyai jabatan dalam pengurus, terlebih
dahulu dilakukan pencabutan jabatan oleh pengurus ADI pusat, dengan
rekomendasi ketua ADI wilayah atas usul ketua ADI wilayah.
d. Anggota yang dikenakan pemberhentian terlebih dahulu diberikan kesempatan
untuk membela diri dalam rapat pengurus.
e. Prosedur lebih rinci dalam pemberhentian, pembelaan dan rehabilitasi akan
diatur dalam ketetapan ADI
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 1l
Pengurus ADI Cabang
Pasal 12
Pengurus ADI Wilayah
Pasal 13
Pengurus ADI Pusat
BAB V
BADAN PENDIRI
Pasal 15
Badan Pendiri
1. ADI didirikan oleh badan pendiri, yang terdiri dari dosen-dosen yang merintis
pendirian ADI pertama kali.
2. Badan pendiri otomatis tidak dapat diberhentikan selama hidup, bahkan selama ADI
belum dibubarkan.
3. Badan pendiri berfungsi memelihara agar perjalanan hidup ADI tidak keluar dari rel
untuk mencapai tujuan ADI.
BAB VI
DEWAN PENASEHAT
Pasal 16
Dewan Penasehat
BAB VII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 17
Rapat, Koordinasi, Musyawarah, dan Kongres
Pasal 18
Musyawarah ADI Cabang
Pasal 19
Musyawarah ADI Wilayah
Pasal 20
Musyawarah Nasional
Pasal 21
Kongres
1. Status kongres:
a Merupakan forum tertinggi yang menjadi penentu dan pemutus terakhir ditingkat
ADI pusat.
b Merupakan kongres utusan-utusan ADI cabang, wilayah dan pusat.
c. Diadakan satu kali dalam 4 tahun.
Pasal 22
Kongres Luar Biasa
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 23
Hak Suara dan Hak Bicara
Pasal 24
Korum dan Persyaratan
1. Musyawarah ADI cabang dinyatakan syah apabila dihadiri oleh paling sedikit
setengah ditambah satu jumlah anggota cabang.
2. Musyawarah ADI wilayah dinyatakan syah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah
jumlah pengurus ADI wilayah dan utusan-utusan pengurus ADI cabang di
wilayahnya.
3. Musyawarah ADI pusat dinyatakan syah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah
jumlah personalia pengurus ADI pusat dan utusan-utusan pengurus ADI wilayah.
Pasal 25
Pengambilan Keputusan
BAB IX
KEGIATAN
Pasal 26
Kegiatan
BAB X
KEUANGAN
Pasal 27
Pengaturan Keuangan
1. Besarnya uang pangkal dan uang iuran bulanan keanggotaan ditentukan oleh
pengurus ADI pusat dengan mempertimbangkan usulan wilayah dan cabang.
2. Uang pangkal disetorkan kepada pengurus ADI pusat.
3. Uang iuran bulanan anggota 70% untuk kepengurusan ADI cabang, 20% untuk
kepengurusan ADI wilayah dan 10% untuk kepengurusan ADI pusat.
4. Pelaksanaan pengumpulan uang pangkal, uang iuran bulanan anggota dan hasil
usaha akan ditentukan dalam ketetapan ADI pusat.
BAB XI
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 28
Atribut Organisasi
1. Atribut organisasi terdiri dari panji, lambang, bendera, lagu dan kartu tanda anggota,
penggunaannya diatur melalui ketetapan ADI.
2. Lambang adalah buku terbuka bertuliskan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), di atas
buku tertutup.
3. Bendera berwarna merah dan putih, vertikal, ditengahnya lambang ADI, gambar
buku kuning emas, dengan tulisan hitam.
4. Lagu Hymne ADI
5. Kartu anggota warna sama dengan bendera, tertera lambang, nama anggota, waktu
berlakunya dan lainnya yang dianggap perlu.
BAB XII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 29
Aturan Tambahan
1. Setiap anggota dianggap telah mengetahui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ADI.
2. Setiap anggota dan pengurus harus mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ADI.
Pasal 30
Hal lain dan Pemberlakuan
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI,
akan diatur dalam ketetapan-ketetapan ADI.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI dibuat dan disahkan pertama kali
oleh badan pendiri, yang disempurnakan dan disahkan oleh kongres-III ADI.
3. Selain tujuan dan keanggotaan badan pendiri ADI, bila dianggap perlu Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI dapat disempurnakan oleh kongres ADI
berikutnya.
4. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Batam
Pada tanggal :7 September 2012
1. Landasan Normatif :
Berdasarkan Undang-undang Koperasi terbaru No.17 tahun 2012 menggantikan
Undang-undang No.25 tahun 1992, untuk mendorong percepatan Realisasi atau
Revisi Undang-undang No.25 Tahun 1992 dengan dasar pengembangan dan
pemberdayaan Koperasi Nasional dalam kebijakan Pemerintah selayaknya
mencerminkan nilai dan prinsip Perkoperasian sebagai wadah usaha bersama untuk
memenuhi aspirasi dan kebutuhan para anggotanya.
3. Alamat Kantor :
Gedung Giant Lt.2
Jl. IR. H. Juanda No.88 Ciputat
Tangerang – Banten 15419
Telp/Fax : 021 – 749219
Email : redaksiadi@yahoo.co.id
Website : www.adi.or.id
4. Akta Pendirian :
No : 11
Tanggal : 4 Juli 2013
Notaris : Linda Hartono, SH.
Alamat : Kota Tangerang Selatan
7. No. Rekening Koperasi Jasa ADI 164-00-0091406-1 Bank Mandiri Cabang Ciputat
8. Struktur Organisasi :
a. Menyetujui Badan Pengawas, 1 orang ketua dan 4 orang anggota
b. Menyetujui pengurus Harian, 1 orang ketua, 2 orang wakil ketua, 1 orang
seretaris dan 1 orang wakil sekretaris, 1 orang bendahara dan 1 orang wakil
bendahara.
9. Anggota Koperasi :
a. Setoran pokok sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) yang dibayarkan
sekali selama menjadi anggota koperasi dan tak bisa diambil kembali sehingga
menjadi modal koperasi.
b. Sertifikat Modal Koperasi (SMK) sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)
per lembar, jumlah minimum kepemilikan Sertifikat Modal Koperasi (SMK) bagi
anggota minimum sebanyak 20 (dua puluh) lembar atau sebesar Rp 1.000.000,-
(satu juta rupiah).
c. Keanggotaan Koperasi tak terbatas yaitu seluruh masyarakat yang berdomisili di
wilayah Negara Republik Indonesia.
TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KOPERASI JASA ASOSIASI DOSEN INDONESIA
MENIMBANG Bahwa dengan berdirinya ADI, tertanggal 2 Mei 1998, guna memantapkan
dan mengembangkan organisasi, dalam rangka peningkatan
profesionalisme dan kesejahteraan dosen serta untuk suksesnya
melaksanakan visi, misi, agenda, program kerja serta kegiatan, maka
dirasa perlu mengeluarkan keputusan pembentukan Lembaga Koperasi
Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
MENGINGAT 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI
2. Hasil Kongres ADI III tanggal 7 September 2012
3. Hasil Keputusan Rapat MPP-ADI tanggal 17 Mei 2013
MENETAPKAN Membentuk Lembaga Advokasi Asosiasi Dosen Indonesia dan menunjuk
Pertama mereka yang tertera namanya pada lampiran Keputusan ini untuk
menjadi Pengurus Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia, yang
selanjutnya disebut Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
Kedua Tugas dan tanggung jawabnya masing-masing anggota pengurus akan
diatur lebih lanjut oleh Ketua Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen
Indonesia secara musyawarah dalam rapat pengurus, sesuai dengan AD
dan ART ADI.
Ketiga Para anggota pengurus Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
wajib melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Keempat Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan dalam
rapat-rapat Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
Kelima Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya bila terdapat kekurangan atau kekeliruan.
Dikeluarkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 17 Mei 2013
KEPUTUSAN
MAJELIS PENGURUS PUSAT ASOSIASI DOSEN INDONESIA
Nomor : 002/ADI/SK/LO/V/2013
TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KOPERASI JASA ASOSIASI DOSEN INDONESIA
Dewan Pengawas :
Ketua : Adi Sasono
Anggota : Prof. Dr. Armai Arief, MA
Prof. Dr. Suyatno, M.Pd
Prof. Dr. Mts. Arief, MM.,MBA., CPM
Prof. Dr. Sylviana Murni, M.Pd
Prof. Dr. Sardja, SPOG
Dr. Ir. Syopiansyah Jayaputra, M.Sis
Dewan Pengurus
Ketua : Dr. H. Slamet Sutrisno, SE., MM
Wakil Ketua 1 : Prof. Dr. Andi Faisal Bakhti, MA
Wakil Ketua II : Drs. H. Abdul Ghofar, MA
Dikeluarkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 17 Mei 2013
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan kelengkapan dari Anggaran Dasar Koperasi
Jasa ADI (KOPSA ADI), dan karenanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
BAB II
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN ATRIBUT
Pasal 2
(1) Yang dimaksud dengan Koperasi pada Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar adalah
koperasi bernama : Koperasi Jaya ADI, disebut KOPSA ADI.
(2) Yang dimaksud berkedudukan dalam Pasal 1 ayat (2) Anggaran Dasar adalah
alamat tetap Kantor dan tempat pengembangan usaha yaitu Jalan Ir. H. Juanda No.
88, Ciputat, Tangerang, Banten 15419.
(3) Koperasi Jasa ADI dapat membuka perwakilan dan atau cabang usaha di tempat
yang dianggap perlu.
(4) Yang dimaksud dengan Jangka Waktu dalam Pasal 1 ayat (3) Anggaran Dasar
adalah jangka waktu berdirinya koperasi dan berlakunya Badan Hukum Koperasi.
(5) Legalitas berdirinya Koperasi Jasa ADI adalah berdasarkan Keputusan Menteri
Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
1125/BH/M.KUKM.2/XI/2013
(6) Koperasi Jasa ADI memiliki atribut organisasi seperti lambing, seragam dan
identitas lain yang dianggap perlu.
BAB III
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP
Pasal 3
(1) Landasan Koperasi adalah Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Bab IV Pasal
33 ayat (1) yang berbunyi :”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas azas kekeluargaan”. Juga koperasi berpegang teguh kepada
Undang Undang Koperasi Nomor 17 tahun 2012.
(2) Yang dimaksud dengan azas kekeluargaan dalam Anggaran Dasar adalah bahwa
pengelolaan dan pengembangan koperasi senantiasa berorientasi kepada aspek-
aspek humanitas dengan tidak mengabaikan aturan dan norma perkoperasian,
demi mencapai kesejahteraan anggota dan keluarganya.
(3) Prinsip-prinsip koperasi adalah
a. Keanggotaan bersifat sukarela, yaitu siapapun dapat menjadi anggota koperasi
bila memenuhi persyaratan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis, artinya dilakukan secara transparan
(open management) oleh orang-orang yang sudah dipilih secara demokratis.
c. Surplus Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada masing-masing anggota sesuai
dengan tingkatan besar kecilnya partisipasi anggota dalam mengembangkan
koperasi.
BAB IV
FUNGSI, PERAN DAN USAHA
Pasal 4
(1) Fungsi Koperasi Jasa ADI, untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan keluarganya guna mewujudkan kesejahteraan
ekonomi dan social. Juga Koperasi Jasa ADI berupaya mengembangkannya kepada
masyarakat luas (go public) dengan membuka usaha-usaha yang
melibatkan/mengajak masyarakat umum.
(2) Peranan koperasi, adalah secara aktif mempertinggi kualitas kehidupan anggota
dan anggota Asosiasi Dosen Indonesia khususnya serta masyarakat pada
umumnya, dan memperkokoh perekonomian masyarakat serta turut memajukan
perekonomian nasional.
(3) Usaha yang dilakukan koperasi adalah meliputi :
a. Jasa perdagangan
b. Jasa teknologi informatika
c. Jasa pendidikan
d. Jasa property
e. Jasa konstruksi
f. Jasa transportasi
g. Jasa layanan kesehatan dan kecantikan
BAB V
PEMBUKAAN CABANG
Pasal 5
(1) Tata cara dan syarat pendirian dan pembukaan cabang atau perwakilan koperasi
diatur dalam peraturan khusus.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Yang dimaksud dengan anggota koperasi, adalah orang perorangan yang mempunyai
hak dan kewajiban terhadap koperasi berdasarkan aturan yang berlaku di koperasi.
Keanggotaan koperasi terdiri atas dua, yaitu : Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa
Pasal 7
(1) Seorang yang ingin menjadi atau berhenti dari anggota koperasi harus
mengajukan surat permohonan kepada Pengurus.
(2) Formulir surat permohonan menjadi anggota atau berhenti menjadi anggota
koperasi dapat diminta kepada Pengurus.
(3) Pengurus akan memberitahukan atau memberi jawaban tentang diterima atau
ditolaknya permohonan seseorang menjadi atau berhenti sebagai anggota
koperasi paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah permohonan diterima. Apabila
permohonan tidak dikabulkan, maka Pengurus harus memberikan alas an tentang
penolakan tersebut.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
(1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir apabila terbukti :
a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan
keuangan serta nama baik koperasi.
b. Tidak menaati ketentuan Undang Undang Perkoperasian beserta peraturan
dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
keputusan Rapat Anggota.
d. Tugas Sekretaris :
- Menyelenggarakan ketatausahaan dan arsip file :
(a) Daftar Anggota.
(b) Daftar Pengurus.
(c) Buku Keputusan/Notulen rapat-rapat.
(d) Peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan koperasi.
(e) Laporan-laporan Pengurus/Anggota dan arsip-arsip surat koperasi.
(f) Bertanggungjawab atas segala aktivitas administrasi koperasi.
- Menandatangani surat-surat keluar jika dianggap perlu.
- Menerima atau mengirimkan laporan-laporan koperasi baik yang dikirim
kepada anggota maupun keluar.
- Mempersiapkan surat-surat yang berhubungan dengan koperasi ke dalam
dan keluar.
- Mengatur pelaksanaan rapat-rapat koperasi.
- Membuat notulen rapat-rapat koperasi.
f. Tugas Bendahara :
- Bertanggungjawab atas segala keuangan dan harta benda koperasi.
- Menerima dan mengeluarkan uang atas izin Ketua dengan pencatatan yang
jelas dan transparan.
- Menyimpan surat-surat berharga.
- Bersama Ketua menandatangani surat yang berkaitan dengan keuangan
jika dianggap perlu.
- Menyiapkan laporan-laporan yang berkaitan dengan keuangan koperasi.
- Merencanakan Anggaran Belanja untuk 1 (satu) tahun yang akan datang.
- Melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan keuangan dengan
persetujuan Ketua koperasi.
- Bersama Ketua koperasi dalam menandatangani cek atau surat-surat yang
berhubungan dengan pengeluaran keuangan.
Pasal 12
(1) Sebelum memangku jabatannya, Pengurus wajib mengucapkan sumpah atau janji
menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota.
(2) Sumpah atau janji Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi
sebagai berikut:
“Demi Allah saya bersumpah/berjanji :
Pasal 13
(1) Tiap Pengurus yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi. Saksi
harus membubuhkan tanda tangannya pada Berita Acara pengucapan sumpah
atau janji.
BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 14
(2) Sebelum memangku jabatannya, Pengawas wajib mengucapkan sumpah atau janji
menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota.
(3) Sumpah atau janji Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbunyi
sebagai berikut:
“Demi Allah saya bersumpah/berjanji :
a. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya sebagai Pengawas
selalu berpegang pada ketentuan-ketentuan dalam Undang Undang
Perkoperasian, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta peraturan-
peraturan Koperasi Jasa ADI.
b. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengawas
selalu bertindak obyektif, adil dan berpihak pada kepentingan koperasi.
c. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengawas
menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan gerakan koperasi
pada umumnya dan anggota-anggota pada khususnya.”
(4) Masa jabatan Pengawas adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal
2 (dua) masa jabatan berturut-turut.
Pasal 15
Tiap Pengawas yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi-saksi harus
membubuhkan tanda tangannya pada Berita Acara pengucapan sumpah atau janji.
(1) Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat Manajer yang professional, maka
pengawasan dapat diadakan secara tetap atau diadakan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan dan ditentukan dengan keputusan Rapat Anggota.
(2) Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non keuangan oleh
tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.
(3) Pengaturan selanjutnya diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 17
Pasal 18
(1) Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir
apabila terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik
koperasi.
b. Tidak menaati ketentuan Undang Undang Perkoperasian beserta peraturan
ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan
keputusan Rapat Anggota.
(2) Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat mengangkat
pengganti dengan cara :
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota Pengawas yang lain.
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas
tersebut.
(3) Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) di atas,
dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah
penggantian yang bersangkutan untk diminta pengesahan atau memilih
mengangkat Pengawas yang lai
BAB X
RAPAT-RAPAT
Pasal 19
(1) Rapat Anggota yang dilaksanakan secara langsung maupun secara perwakilan sah
jika dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota koperasi atau
Pasal 20
Pasal 21
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi rapat anggota harus sudah disampaikan
terlebih dahulu kepada anggota atau perwakilannya sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
sebelum pelaksanaan rapat anggota.
Pasal 22
Pasal 23
(1) Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam Anggaran Dasar.
(2) Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan :
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya.
b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh satu)
Desember.
c. Penggunaan dan pembagian Surplus Hasil Usaha (SHU).
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Pengawas dalam satu tahun buku.
e. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas koperasi tiap 3
(tiga) tahun.
(3) Rapat Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja koperasi juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku/anggaran yang bersangkutan
dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.
(4) Apabila Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja seperti tersebut pada ayat (3) di atas belum mampu dilaksanakan oleh
koperasi karena alas an yang obyektif dan rasional seperti efisiensi, maka :
a. Rapat Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja dapat dilaksanakan bersama dengan Rapat Anggota Tahunan dengan
acara rapat tersendiri, dengan ketentuan Rapat Tahunan harus dilaksanakan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku.
b. Selama Rapat Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja belum disahkan oleh Rapat Anggota dalam
pelaksanaan tugasnya, Pengurus berpedoman pada Rapat Anggota tentang
rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun
sebelumnya yang telah mendapat persetujuan.
Pasal 24
Pasal 25
(1) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat
diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan
tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat Anggota biasa seperti diatur dalam
Pasal 19 di atas.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas diadakan
apabila :
a. Ada permintaan paling sedikit lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari jumlah
anggota atau perwakilan dan/atau.
b. Atas keputusan rapat Pengurus atau keputusan rapat Pengurus dan Pengawas
dan/atau.
c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh
keputusan Rapat Anggota.
d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan diadakan
Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti tersebut pada Pasal 19
dan Pasal 24 di atas.
(3) Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila :
a. Dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) dari jumlah anggota atau
perwakilan dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota atau perwakilan yang hadir.
b. Untuk maksud pada ayat (2) di atas harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya
1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota atau perwakilan dan keputusannya
disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilan yang
hadir.
(4) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur
dalam peraturan khusus.
BAB XI
PENGELOLA DAN KARYAWAN
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
(1) Yang dimaksud dengan Karyawan koperasi adalah seorang yang mempunyai
hubungan kerja dengan koperasi atas dasar perikatan dan peraturan yang berlaku.
(2) Pangkat dan jabatan Karyawan ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Pengurus
melalui surat keputusan Pengurus yang disesuaikan dengan struktur organisasi
dan peraturan lainnya yang berlaku.
(3) Karyawan yang terbukti berprestasi dan dinilai mampu oleh Pengurus dapat
dipromosikan dan dicalonkan sebagai calon Manajer.
(4) Hal yang berkaitan dengan Karyawan lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan
Khusus dan Keputusan Pengurus.
BAB XII
PEMBUKAAN KOPERASI
Pasal 31
BAB XIII
SIMPANAN POKOK DAN SIMPANAN MODAL KOPERASI
Pasal 32
(1) Setoran Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan
permohonan sebagai Anggota dan tidak dapat dikembalikan
(2) Setiap Anggota Koperasi harus membeli Simpanan Modal Koperasi yang jumlah
minimumnya ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
(3) Koperasi harus menerbitkan Simpanan Modal Koperasi dengan nilai nominal per
lembar maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok
(4) Simpanan Modal Koperasi tidak memiliki hak suara.
Pasal 33
Pasal 34
Apabila keanggota berakhir menurut Anggaran Dasar Pasal 6 dan Pasal 7, maka uang
donasi akan dikembalikan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Bila anggota meninggal dunia, maka seluruh Simpanan Modal Koperasi dan uang
donasi setelah dikurangi tanggungannya akan dikembalikan kepada ahli waris,
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sejak anggota meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaan sendiri/mengundurkan diri, maka uang Uang Simpanan
Modal Koperasi dan uang donasi setelah dikurangi dengan tanggungannya yang
ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak anggota mengundurkan diri.
c. Berhenti karena dipecat, maka Uang Simpanan Modal Koperasi dan uang donasi
setelah dikurangi dengan tanggungannya yang ditetapkan, dikembalikan kepada
mantan anggota dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah Rapat
Anggota Tahunan yang akan datang.
BAB XIV
SURPLUS HASIL USAHA (SHU)
Pasal 35
BAB XV
SANKSI
Pasal 36
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur lebih
lanjut dalam peraturan khusus dan/atau keputusan Pengurus dan ketetapan Pengurus.
Pasal 38
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota Khusus yang dilaksanakan
pada hari Minggu, 29 September 2013 bertempat di Ruang Rapat UHAMKA Pasar Rebo
BACKGROUND
Indonesia is in the fragile junction and delicate situation where it can either grasp
significance in World Stage or miss the golden opportunity. From the upcoming
competition from AEC 2015, Declining education quality, the lack of skilled workers to
run the potential growth, and other challenges has affected Indonesia’s competitiveness
in the world stage as shown by Indonesia’s GCI Index.
However, just as the GCI Index shows, One of the turn key to push Indonesia’s ability to
provide its people with prosperity lies with the ability of education institution to
provide good tertiary education, hence producing good quality of tertiary graduates.
Beyond the education system and material, the lecturers have a vital part to ensure the
success of the tertiary education system.
In the Act No. 14 of 2005 on Teachers and Lecturers, paragraph 1, it is said that
"lecturers are professional educators and scientists with the main task of transforming,
developing, and disseminating science, technology, and the arts through education,
research, and community service".
The higher education institution should have who professional lecturer means being
able to implement best practice in the field of education, research, and dedication /
service to the community as well as other areas of responsibility.
Quality standards, criteria and indicators of professionalism a lecturer formulated as
follows:
Table 1: Quality Standards, Criteria, and Indicators of Lecturer Professionalism
Article 45 Act No. 14 Year 2005 on Teachers and Lecturers claimed that the lecturer
must have academic qualifications, competence, certified educators, physical and
spiritual health, and meet the other qualifications required by the unit in charge of
higher education places, and have the ability for achieve national education goals.
PUSDIKLAT ADI
PUSDIKLAT ADI offers endless opportunities for people to grow, personally and
professionally, to keep them on current knowledge, skill, technology, and practice
requirements for their careers.
With PUSDKILAT ADI, Lecturers are encouraged to improve their competence, broaden
their outlook, sharpen their skill & knowledge, experience and keep-up with the latest
development in technology.
A. Purpose
The purpose of PUSDIKLAT ADI as the solution to improve the competency and
increase the welfare of Indonesian Lecturers through education and training
B. Objectives
Futhermore, the International certificate that the lecturer will receive is the
formal proof to be recognized as lecturers who fulfil the required competency to
teach in a specified field such as Information Technology (IT) and various sub-
discipline of Business Management, such as Financial Management, Sales
Management, Project Management, and Operation Management. It is a useful
International certification does not only improve lecturer’s welfare through their
professional incentive, but also improve lecturer’s competencies and
professionalism. Improvement of competence will be attained by attending the
training where the result expected from this training is the improvement of
quality learning performed by lecturers in the classroom. By doing so, lecturer
certification is viewed as one of the important factors in the school or campus
reform in order to provide better educational services in the future.
Kebijakan terhadap mahasiswa yang positif Narkoba akan lebih baik apabila
mahasiswa tidak layak dikeluarkan dan dikucilkan namun harus diberikan pengobatan
dan dorongan untuk sembuh dan tidak mengajak kepada mahasiswa lin untukikut
menggunakan narkoba atau mengedarkan narkoba.
Lembaga ini tidak bisa berdiri tanpa ada dukungan dari semua pihak, oleh
karena itu dengan bangga kami mengucapkan terima kasih kepada BNN dan PT. Inko
Medika sebagai tempat rehabilitasi dari lembaga, atas kesediaan untuk bekerjasama
membentuk suatu Lembaga yang secara khusus menangani masalah narkoba bagi
Mahasiswa sebagai upaya untuk mewujudkan Hidup Cerdas dan Sehat
Visi
Misi
1. Menjadi Lembaga pengaduan masyarakat tentang penyalahgunaan Narkoba bagi
mahasiswa dilingkungan Perguruan Tinggi
Slogan
Program Kerja :
Upaya untuk merealisasikan visi dan misi lembaga ini, kami melakukan metode
dan teknik dalam membuat program kerja, dimana kami menyadari bahwa untuk dapat
keluar dari permasalahan narkoba ini diperlukan teknik penanggulagan yang sangat
mendasar dan berdasar pada prinsip dasar yang mengandalkan kekuatan-kekuatan
serta inisiatif warga masyarakat khususnya para mahasiswa dan kalangan Perguruan
Tinggi.