Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN

CARA PEMBERIAN INSULIN

Oleh :

ATIK DIYAH UMAWATI


NIM. PO. 62.20.1.15.113

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN KELAS REGULER II

TAHUN 2019
A. Latar Belakang

Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses metabolisme
dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon insulin, glukagon, ephineprin,
kortisol,dan hormon pertumbuhan. Pada berbagai kondisi insulin dan glukagon secara
normal merupakan hormon pengatur yang paling dominan mengubah jalur metabolik
dari anabolisme netto menjadi katabolisme netto bolak-balik dan penghematan glukosa,
yang masing-masing bergantung pada apakah tubuh berada dalam keadaan kenyang
atau puasa.

Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of Langeerhans) yang terdiri
tiga jenis sel yaitu sel alpha menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan
merupakan jenis sel pankreas paling banyak, sel deltha menghasilkan somatostatin
namun fungsinya belum jelas diketahui, dan sel PP menghasilkan polipeptida pancreas.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini.
Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang.

Kalau secara umum, sekresi hormoninsulin akan menurunkan kadar gula dalam
darah sebaliknya untuk sekresin hormon glukagon akan meningkatkan kadar gula dalam
darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah
meningkat. Efek glukagon ini juga sama dengan efek kortisol, dan epinefrin. Dalam
meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan
glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta
meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukankarbohidrat).
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi
mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon.

Kekurangan insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang


menderita diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap
kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi. Sebelum ditemukan teknik sintesis
insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi pankreas babi atau sapi, dan
sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di bidang
bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa
membantu para penderita diabetes melitus.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, penderita dm dapat
memahami tentang konsep teori insulin.
2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, diharapkan


penderita dm dapat :

a. Menjelaskan definisi insulin.


b. Memaparkan jenis-jenis insulin.
c. Menjelaskan cara kerja insulin.
d. Menjelaskan cara penyimpanan insulin

C. Manfaat

Adapun manfaat dari pendidikan kesehatan ini adalah sebagai suatu media informasi
bagi penderita dm untuk mengetahui konsep teori tentang insulin.

D. Referensi

Corwin, Elizabeth J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC


Price, Slyvia Anderson. 2005. Patofisiologi : Konsep – Konsep Klinis Proses –Proses
Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC
Smeltzer, S.C. Bare, B.G., 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta : EGC
Tambayong, 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
DiGiulio, Mary. 2007. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 1. Yogyakarta : Rapha
Publishing
Prof. Dr. Slamet Suyono,SpPD-KEMD dkk. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu, Edisi 2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Forum for Injection Technique (FIT) Indonesia.2017.Pedoman Teknik Menyuntik
Insulin Indonesia. Jakarta : Tim Penyususn FIT Indonesia
DESKRIPSI KEGIATAN

A Nama Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Tentang Konsep Teori Insulin


B Tema Kegiatan : Hidup Sehat Tanpa Diabetes
C Sasaran Kegiatan : Penderita Diabetes Melitus
D Pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 07 Maret 2019
Jam :
13.00 WIB
Tempat Kegiatan : Rumah Klien
E Pembicara : Atik Diyah Umawati
F Materi : Terlampir
G Sumber Belajar : 1. Forum for Injection Technique (FIT) Indonesia .2017.
Pedoman Teknik Menyuntik Insulin Indonesia.
Jakarta : Tim Penyususn FIT Indonesia.
2. DiGiulio, Mary. 2007. Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 1. Yogyakarta : Rapha Publishing.
3. Prof. Dr. Slamet Suyono,SpPD-KEMD dkk. 2009.
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, Edisi 2.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

H. Langkah-langkah Kegiatan

No Tahap Kegiatan Belajar Metode Media Sumber Alokasi


Belajar Waktu
1 Pendahuluan - Mengucapkan salam Ceramah, - Leaflet Buku, 5 Menit
- Memperkenalkan diri Diskusi, internet,
- Menjelaskan maksud Tanya jurnal
dan tujuan pemberian jawab
pendidikan kesehatan
- Kontrak waktu
2 Penyajian Menyampaikan materi : Ceramah, - Leaflet Buku, 10 Menit
- Menjelaskan definisi Diskusi, internet,
insulin Tanya jurnal
- Memaparkan jenis-jenis jawab
insulin
- Menjelaskan cara kerja
insulin
- Menjelaskan cara
penyimpanan insulin

3 Penutup - Menjawab dan Ceramah, - Leaflet Buku, 5 Menit


memberikan pertanyaan Diskusi, internet,
kepada partisipan Tanya jurnal
- Menyimpulkan materi jawab
- Mengucapkan terima
kasih
- Salam penutup

I. Evaluasi

1. Kenapa semakin usia bertambah produksi insulin semakin melambat bahkan tubuh
tidak dapat memproduksinya ?

Jawab: semakin bertambah usia maka produktivitas dari organ tubuh menjadi
berkurang dan melambat, semakin tua usia sel-sel pada tiap organ akan
menagalami penurunan kemampuannya untuk melakukan fungsinya, itulah
sebabnya para penderita diabetes mellitus rata-rata memiliki rentang usia 40
tahun ke atas.

2. Bagaimana cara agar kita tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari meskipun
memiliki riwayat penyakit DM ?

Jawab: yaitu dengan rajin berolahraga rutin, selalu memperhatikan asupan makanan
yang sehat, selalu rutin mengecek kadar gula darah, tidak merokok dan
minuman keras.
Lampiran Materi :

INSULIN

A. Definisi Insulin

Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta dari pulau-pulau
langerhans kelenjar pankreas. Insulin dibentuk dari proinsulin yang bila kemudian
distimulasi, terutama oleh peningkatan kadar glukosa darah akan terbelah untuk
menghasilkan insulin dan peptide penghubung (C-peptide) yang masuk kedalam aliran
darah dalam jumlah ekuimolar. Sejumlah pro insulin juga akan masuk kedalam
peredaran darah. Kadar C-peptide dapat digunakan untuk memantau produksi insulin
endogen, dan dapat juga digunakan untuk menyingkirkan penggunaan insulin secara
faktisia sebagai penyebab hipoglikemia yang tidak dapat dijelaskan. Karena insulin dan
C-peptide mempunyai jangka waktu biologis yang berbeda, maka kadar C-peptide tidak
seluruhnya mencerminkan secara akurat kadar insulin endogen.

B. Jenis-jenis Insulin
1. Insulin Human Kerja Pendek = Insulin Regular (Short-Acting)
yaitu insulin regular merupakan satu-satunya insulin jernih atau larutan insulin,
sementara lainnya adalah suspensi. Insulin regular adalah satu-satunya produk
insulin yang cocok untuk pemberian intravena. Insulin kerja singkat yang beredar di
Indonesia adalah Actrapid, Humulin R.
2. Insulin Analog Kerja Cepat (Rapid-Acting)
cepat diabsorbsi, adalah insulin analog seperti : Novorapid, Humalog, dan Apidra.
3. Insulin Human Kerja Menengah = NPH (Intermediate-Acting)
termasuk Monotard, Insulatard, dan Humulin N. NPH mengandung protamin dan
sejumlah zink, yang keduanya kadang-kadang mempunyai pengaruh sebagai
penyebab reaksi imunologik, seperti imunologik, seperti urtikaria pada lokasi
suntikan. Insulin kombinasi antara kerja “singkat” atau “cepat” dengan kerja
“sedang”. Insulin jenis ini yang beredar di Indonesia adalah Mixtard 30/70 dan
Humulin 30/70. Sedang kombinasi insulin “cepat” dan “sedang” adalah Novomix
30/70 dan Humalog mix 25/75
4. Insulin Analog Kerja Panjang (Long-Acting)
mempunyai kadar zink yang tinggi untuk memperpanjang waktu kerjanya.
Termasuk dalam jenis ini adalah ultra lente dan PZI (sudah tidak beredar). Insulin
“basal” seperti Glargine (Lantus) dan Detemir (Levemir), dapat memenuhi
kebutuhan basal insulin selama 24 jam tanpa adanya efek puncak. Insulin ini mulai
banyak dipakai dalam terapi kombinasi baik dengan insulin lain maupun dengan obat
oral.
5. Insulin Human Campuran (Human-Premixed)
Waktu pemberian 30 menit sebelum makan yaitu : Humulin 30/70, dan Mixtard
30/70.
6. Insulin Analog Campuran
Waktu pemberian sesaat sebelum makan, saat makan atau sesudah makan yaitu :
Humalog Mix25, Novomix 30, Humalog Mix 50, dan Degludec tetapi waktu
pemberian tidak tergantung pada waktu makan. Biasanya pada malam hari.
C. Cara Kerja Insulin
Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transpor glukosa
dari darah ke dalam sel. kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat
atau terhambat masuk ke dalam sel. akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan
sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya. sekresi insulin dapat dibagi menjadi
sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin prandial (setelah
makan).
1. sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu makan, waktu
malam hari dan keadaan puasa.
2. sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar
insulin basal dan diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan
dan mencapai puncak dalam 30 – 45 menit, kemudian menurun dengan cepat
mengikuti penurunan kadar glukosa basal.

D. Cara Penyimpanan Insulin


Insulin harus disimpan sesuai dengan anjuran pabrik.
1. Insulin harus disimpan dilemari es pada temperatur 2 derajat celcius sampai 8
derajat celcius. Insulin vial Eli Lily yang sudah dipakai dapat disimpan selama 6
bulan atau sampai 200 tusukan bila dimasukkan dalam lemari es. Vial Novo
Nordisk insulin yang sudah dibuka, dapat disimpan selama 90 hari bila
dimasukkan lemari es.
2. Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk 15-20 derajat celcius
bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu bulan. Penelitian menunjukan
bahwa insulin yang disimpan pada suhu kamar yang lebih dari 30 derajat celcius
akan lebih cepat kehilangan kekuatannya. Pasien dianjurkan untuk memberi
tanggal pada vial ketika pertama kali dipakai dan sesudah satu bulan bila masih
tersisa sebaiknya tidak digunakan lagi.
3. Penfill dan pen yang disposable berbeda masa simpannya. Penfill regular dapat
disimpan pada temperatur kamar selama 30 hari sesudah tutupnya ditusuk. Penfill
30/70 dan NPH dapat disimpan pada temperatur kamar selama 7 hari sesudah
tutupnya ditusuk.
4. Masa kadaluarsa menunjukan tanggal terakhir dimana vialinsulin yang tak terbuka
sebaiknya digunakan apabila disimpan sesuai dengan anjuran perusahaan farmasi.
5. Ketersediaan insulin dan persediaan bisa beragam, oleh karena itu insulin dan
persediaan seharusnya dibawa saat berpergian. Karena perbedaan temperatur,
insulin sebaiknya tidak ditinggal di dalam mobil atau dimasukkan ke dalam
bagasi pesawat terbang.
6. Vial insulin sebaiknya diperiksa dahulu apakah terdapat endapan atau perubahan
fisik lain yang dapat dilihat sebelum memasukkan insulin kedalam alat suntik.
Insulin jernih yang menjadi keruh atau berubah warna, suspensi insulin yang
menggumpal atau yang membeku menunjukkan bahwa insulin tersebut tidak
boleh digunakan dan dikembalikan kepada farmasi untuk ditukar. Pembekuan
insulin dapat diatasi bila temperatur distabilkan dengan memasukkannya ke dalam
lemari es dan bila bila goyangan vial dibatasi.
7. Bentuk pen insulin yang “sekali pakai” seperti Novolet, Flexpen, Optiten dan
Optiset saat ini sudah banyak didapat dan memberikan kemudahan praktis dalam
pemberian insulin.

Anda mungkin juga menyukai