PENDIDIKAN KESEHATAN
Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2019
A. Latar Belakang
Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses metabolisme
dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon insulin, glukagon, ephineprin,
kortisol,dan hormon pertumbuhan. Pada berbagai kondisi insulin dan glukagon secara
normal merupakan hormon pengatur yang paling dominan mengubah jalur metabolik
dari anabolisme netto menjadi katabolisme netto bolak-balik dan penghematan glukosa,
yang masing-masing bergantung pada apakah tubuh berada dalam keadaan kenyang
atau puasa.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of Langeerhans) yang terdiri
tiga jenis sel yaitu sel alpha menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan
merupakan jenis sel pankreas paling banyak, sel deltha menghasilkan somatostatin
namun fungsinya belum jelas diketahui, dan sel PP menghasilkan polipeptida pancreas.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini.
Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang.
Kalau secara umum, sekresi hormoninsulin akan menurunkan kadar gula dalam
darah sebaliknya untuk sekresin hormon glukagon akan meningkatkan kadar gula dalam
darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah
meningkat. Efek glukagon ini juga sama dengan efek kortisol, dan epinefrin. Dalam
meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan
glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta
meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukankarbohidrat).
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi
mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon.
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, penderita dm dapat
memahami tentang konsep teori insulin.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
Adapun manfaat dari pendidikan kesehatan ini adalah sebagai suatu media informasi
bagi penderita dm untuk mengetahui konsep teori tentang insulin.
D. Referensi
H. Langkah-langkah Kegiatan
I. Evaluasi
1. Kenapa semakin usia bertambah produksi insulin semakin melambat bahkan tubuh
tidak dapat memproduksinya ?
Jawab: semakin bertambah usia maka produktivitas dari organ tubuh menjadi
berkurang dan melambat, semakin tua usia sel-sel pada tiap organ akan
menagalami penurunan kemampuannya untuk melakukan fungsinya, itulah
sebabnya para penderita diabetes mellitus rata-rata memiliki rentang usia 40
tahun ke atas.
2. Bagaimana cara agar kita tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari meskipun
memiliki riwayat penyakit DM ?
Jawab: yaitu dengan rajin berolahraga rutin, selalu memperhatikan asupan makanan
yang sehat, selalu rutin mengecek kadar gula darah, tidak merokok dan
minuman keras.
Lampiran Materi :
INSULIN
A. Definisi Insulin
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta dari pulau-pulau
langerhans kelenjar pankreas. Insulin dibentuk dari proinsulin yang bila kemudian
distimulasi, terutama oleh peningkatan kadar glukosa darah akan terbelah untuk
menghasilkan insulin dan peptide penghubung (C-peptide) yang masuk kedalam aliran
darah dalam jumlah ekuimolar. Sejumlah pro insulin juga akan masuk kedalam
peredaran darah. Kadar C-peptide dapat digunakan untuk memantau produksi insulin
endogen, dan dapat juga digunakan untuk menyingkirkan penggunaan insulin secara
faktisia sebagai penyebab hipoglikemia yang tidak dapat dijelaskan. Karena insulin dan
C-peptide mempunyai jangka waktu biologis yang berbeda, maka kadar C-peptide tidak
seluruhnya mencerminkan secara akurat kadar insulin endogen.
B. Jenis-jenis Insulin
1. Insulin Human Kerja Pendek = Insulin Regular (Short-Acting)
yaitu insulin regular merupakan satu-satunya insulin jernih atau larutan insulin,
sementara lainnya adalah suspensi. Insulin regular adalah satu-satunya produk
insulin yang cocok untuk pemberian intravena. Insulin kerja singkat yang beredar di
Indonesia adalah Actrapid, Humulin R.
2. Insulin Analog Kerja Cepat (Rapid-Acting)
cepat diabsorbsi, adalah insulin analog seperti : Novorapid, Humalog, dan Apidra.
3. Insulin Human Kerja Menengah = NPH (Intermediate-Acting)
termasuk Monotard, Insulatard, dan Humulin N. NPH mengandung protamin dan
sejumlah zink, yang keduanya kadang-kadang mempunyai pengaruh sebagai
penyebab reaksi imunologik, seperti imunologik, seperti urtikaria pada lokasi
suntikan. Insulin kombinasi antara kerja “singkat” atau “cepat” dengan kerja
“sedang”. Insulin jenis ini yang beredar di Indonesia adalah Mixtard 30/70 dan
Humulin 30/70. Sedang kombinasi insulin “cepat” dan “sedang” adalah Novomix
30/70 dan Humalog mix 25/75
4. Insulin Analog Kerja Panjang (Long-Acting)
mempunyai kadar zink yang tinggi untuk memperpanjang waktu kerjanya.
Termasuk dalam jenis ini adalah ultra lente dan PZI (sudah tidak beredar). Insulin
“basal” seperti Glargine (Lantus) dan Detemir (Levemir), dapat memenuhi
kebutuhan basal insulin selama 24 jam tanpa adanya efek puncak. Insulin ini mulai
banyak dipakai dalam terapi kombinasi baik dengan insulin lain maupun dengan obat
oral.
5. Insulin Human Campuran (Human-Premixed)
Waktu pemberian 30 menit sebelum makan yaitu : Humulin 30/70, dan Mixtard
30/70.
6. Insulin Analog Campuran
Waktu pemberian sesaat sebelum makan, saat makan atau sesudah makan yaitu :
Humalog Mix25, Novomix 30, Humalog Mix 50, dan Degludec tetapi waktu
pemberian tidak tergantung pada waktu makan. Biasanya pada malam hari.
C. Cara Kerja Insulin
Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transpor glukosa
dari darah ke dalam sel. kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat
atau terhambat masuk ke dalam sel. akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan
sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya. sekresi insulin dapat dibagi menjadi
sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin prandial (setelah
makan).
1. sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu makan, waktu
malam hari dan keadaan puasa.
2. sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar
insulin basal dan diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan
dan mencapai puncak dalam 30 – 45 menit, kemudian menurun dengan cepat
mengikuti penurunan kadar glukosa basal.