Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD

Di susun oleh :
1) Desi Puspitasari ( 835435646 )
2) Imas masrikah ( 835442967 )
3) M. abdul futeha ( 835435259 )
4) Mutmainah ( 835435678 )
5) Septiani Darmayanti ( 835435875 )
6) Siti rohmatul aisyah ( 835435227 )
7) Rapiah ( 835435868 )

MODUL 7
2

Puisi Anak-anak

KEGIATAN BELAJAR 1

Konsep Puisi Anak

A. PENGERTIAN PUISI ANAK


Puisi anak adalah puisi untuk dikonsumsi anak, yang isinya sesuai dengan
lingkungan anak, usia anak, dan memiliki nilai-nilai yang dapat membentuk
sikap, budi pekerti yang luhur, serta memiki nilai seni. Berfungsi sebagai
media anak dalam mengekspresikan apa yang dirasakan anak, menambah
wawasan dan pengalaman anak serta dikemas dengan kesederhanaan bentuk,
pemakaian bahasa dan gaya menyampaikan secara langsung. Perkembangan
puisi anak sampai saat ini tidak sepesat perkembangan puisi orang dewasa.
Puisi anak sampai saat ini yang ada adalah puisi berjenis pantun, syair,
perpaduan antara pantun dan syair, dan puisi bebas. Dalam materi ini kita
akan mempelajari tentang puisi untuk anak, untuk mempelajari materi ini
kita mulai mempelajari puisi anak ini dengan membaca puisi-puisi berikut.

1) Jenazah
Oleh: Mansur Samin, dari: pahlawan

Mataku terkapar ke tengah pintu


Dekat mimbar, sorot lampu
Samping pilar dan aula yang tenang
Di tengah terbaring jenazah
Berpagar beranda bunga
Dan panji-panji mahajaya.

Malam makin tenang saja


Di benakku suara hingar sekretariat negara
Sejenak tenang, langkah riuh berderap
Silang siur dengan kapal terbang
Gardu dan pagar-pagar besi gempar sekali
Kegaduhan dan sepatu duri berlari.
Kemudian mataku hinggap ke jenazah
Dekat kesamaran gelombang mahasiswa
Terpacak bendera

2
3

Di ujung bangku tegak pekur para mahasiswa


Di lengannya pita hitam dan selampai
Dari celah-celah mereka, kulirik kertas putih
Tertulis nama: Arief Rahman Hakim

Malam tambah jauh dan makin tua


Tiba-tiba di belakangku muncul mahasiswa
Dengan ragu bertanya: Bapak siapa?
Wartawan atau alat negara?
Dengan sigap ku jawab: “saya penyair
Yang turut ambil bagian
Dalam demonstrasi tadi pagi”

2) Bapak
Oleh: Abdul Wahid Situmeang dari: pembebasan

Bapak jadi hewan


Tapi hewan bukan bapak
Hewan kasih kepada anak

Aku ratapi kemalangan


Bapak bilang: Diam
Aku tak mau diam
Dan kami bermusuhan

Bapak jadi hewan


Tapi hewan bukan bapak
Hewan kasih kepada anak

3) Pembakaran
Oleh: Ramadhan KH, Priangan Si Jelita

Siapa cinta anak,


Jangan jual
Tanah sejengkal.

Siapa cinta tanah air,


Jangan lupakan
Bunda meninggal.

3
4

Siapa ingat hari esok,


Mesti sekarang
Mulai menerjang.
4) Doa
Oleh: Zul Irwan, dalam: Sumardi,dkk:90

Tuhan
Berikan aku mimpi malam ini
Tentang matematika
Yang di ujikan besok pagi
5) Seorang anak di persimpangan jalan
Oleh: Diva Beshia

Ketika di sebuah persimpangan jalan


Padat tekat oleh debu dan asap knalpot
Seorang anak pengemis berpacu cepat dengan waktu
Menerka sejumput rupiah
Demi perut
Demi sekolah
Demi hidup
Yang terasa kian sulit dan penuh tantangan
Mereka tidak pernah merasa nikmatnya makan direstoran
Mereka tidak pernah tahu apa itu mainan canggih
Mereka pun tiada pernah merasakan sejuknya mobil ber-ac
Yang mereka tahu dan rasakan bahwa
Hidup ini adalah sebuah perjuangan

Pada puisi no. 1 tertulis dengan jelas kata “bapak” pada larik ke 3 bait keempat
yang melambangkan kata panggilan akrab dari seorang anak kepada orang
tuanya yang laki-laki, tetapi puisi tersebut sulit dimengerti oleh anak-anak,
terutama anak SD. Banyak sekali terdapat kata-kata sulit yang belum bisa
ditemukan pada buku-buku pelajaran di SD. Puisi kedua juga menyebut dua
kata sekaligus “anak” dan “bapak” dalam satu judul puisi. Akan tetapi, dalam
keseluruhan puisi ini pun sulit dimengerti oleh anak SD meskipun memuat kata-
kata sederhana dan kalimatnya pun rata-rata sederhana, namun kesulitan
disebabkan dalam menangkap makna puisi yang bermakna konotatif yang oleh
sebagian besar siswa SD masih belum bisa dicerna. Demikian pula halnya
dengan puisi no.3 tidak biasa dimengerti oleh anak karena menggunakan kata-
kata yang dimngerti secara langsung karena mengandung kiasan-kiasan yang
memerlukan penafsiran lebih tinggi. Puisi no.4 kata-katanya sederhana,

4
5

kalimat-kalimatnya sederhana kata yang digunakan dapat dimngerti anak secara


langsung karena tidak mengandung kiasan dan masalah yang dikemukakan
memang masalah keseharian yang dihadapi anak-anak. Atas sejumlah alasan
tersebut maka puisi yang berjudul “doa” ini dapat dipilih sebagai puisi anak.
Puisi no.5 meskipun tidak panjang tetapi memiliki kesederhanaan dalam
pemakaian kata, dalam penggunaan kalimat, dalam memuat permasalahan dan
juga pilihan katanya, jadi dapat dipilih sebagai puisi anak.

Menurut Norton ( 1981:321 ) dan Huck ( 1989:394 ) untuk mendefinisikan


sebuah puisi tidak semudah cara kita mengemukakan alasan diatas. Oleh karena
sangatlah sulit mendefinisikan puisi secara tepat. Kesulitan ini di sebabkan
bentuknya yang unik. Keunikan ini yang menjadikan puisi mudah dikenali
terutama bila di sejajarkan dengan jenis sastra lainnya, seperti prosa dan drama.
Menurut Georgia dalam Calmus ( 1989:297 ) keunikan ini pula yang
memudahkan puisi ini dikenali karakteristiknya melalui: a) bahasa dalam puisi
lebih padat b) setiap kata di dalam puisi sangat penting c) menggunakan bahasa
yang figuratif melalui gaya simile, metafora, dan imajinatif d) bersifat ritmik e)
unit imajinasinya berupa bait dan lirik.

Bahkan Rumini ( 1997:6.19 ) menyatakan bahwa puisi yang bagus adalah hasil
penyulingan pengalaman yang tertangkap pikiran dan perasaan dari suatu objek
dan intensifikasi serupa itu memerlukan pola struktur kata yang lebih tinggi dari
prosa. Maksudnya adalah bahwa puisi merupakan kumpulan kata yang disusun
dengan cara mengelompok kebawah terdiri atas kata-kata yang bermakna lebih
luas dan lebih dalam daripada prosa.

Dari sisi puisi anak : Robert Fros ( dalam Huch : 1989:393 ) mengemukakan
bahwa puisi harus menyenangkan anak-anak dan membantu mereka dalam
mengembangkan pengetahuan baru dan cara baru untuk memahami dunianya.
Dunia yang dimasuki naka melalui membaca puisi anak itu menurut Riris
Sarumpet ( 1979:2932 ) harus memberi tiga kriteria yaitu 1) memenuhi unsur
pantangan 2) disajikan dengan gaya secara langsung 3) fungsi terapan. Itulah
yang membedakan sastra anak dengan sastra orang dewasa. Artinya bahwa
sebuah puisi anak tidak boleh memuat hal-hal yang dianggap tabu oleh budaya
dan sara yang berkalaku disekitar hidup anak. Menyajikannya menggunakan
gaya bahasa yang langsung dapat ditangkap oleh pikiran anak sehingga anak
tidak harus mencari-cari tafsiran dengan susah payah seperti yang terdapat pada
puisi no 1,2 dan 3 diatas, yang lebih banyak memuat kata maknanya

5
6

bersembunyi dibalik gaya bahasa tertentu serta dapat diterapkan sebagai bagian
dari kegiatan hidup si anak.

Lebih terperinci lagi Norton ( 323:324 ) mengemukakan kriteria yaitu:

a. Puisi anak adalah puisi yang berisi kegembiraan dan rima


b. Mengutamakan bunyi bahasa dan membangkitkan semangat bermain
bahasa
c. Harus berupaya memperbaiki ketajaman imajinasi dan kesegaran kata
yang dipergunakan, mengembangkan imajinasi dan melihat serta
mendengar kata-kata dengan cara baru
d. Menyajikan cerita sederhana dan memperkenalkan tindakan yang
dilakukan
e. Bukan ditulis berdasarkan dugaan yang rendah terhadap anak
f. Berbentuk informasi sederhana yang membuat anak dapat menafsir
dan menangkap sesuatu dari puisi anak itu
g. Tema puisi harus menyenangkan anak-anak, menyatakan sesuatu
kepada anak, menggelitik egonya, mengingatkan kebahagiaan, dan
membangkitkan semangat mengagali
h. Harus cukup baik bila dibaca ulang

Itulah kriteria puisi yang seharusnya terdapat dalam puisi anak. Berikut ini
pendapat yang dapat memperjelaskan pemahaman anda tentang kriteria puisi
yang dikemukakan oleh Sumardi,dkk. ( 1985:20230 ) bahwa puisi anak
hendaknya memiliki kriteria :

1. Sesuai dengan lingkungan anak


2. Sesuai dengan kelompok usia anak
3. Keragaman sajak
4. Kesesuaian sajak dengan siswa

Jadi, ada sejumlah persyaratan yang harus dipertimbangkan pada puisi anak jika
anda akan memberikan puisi kepada anak, baik sebagai bahan pelajaran maupun
sebagai bahan bacaan bagi anak.
Jadi hanya dua puisi diatas yang memenuhi kriteria puisi anak yaitu puisi no.4
dan no.5 karena a) sesuai dengan lingkungan anak, baik tema yang

6
7

membangkitkan motivasi, keceriaan, kebergunaan, mendidik b) sesuai dengan


usia anak dalam pemilihan kesederhanaan tema, diksi gaya bahasa c)
keragaman sajak dalam memilih persajakan dalam tema yang dekat dengan
lingkungan, dalam jenis d) sesuai dengan siswa dalam penataan bentuk
pemakaian bahasa, jenis puisi, dan mengakomodasi jiwa bermain anak.

B. BENTUK PUISI ANAK

1. Pantun

(a) pantun adalah puisi tertua yang ada di indonesia sehingga melalui orang-
orang tua di sekitar kehidupan anak masih dapat diperkenalkan kepada anak
(b) pantun masih dikenal dan digunakan di lingkungan kehidupan anak, seperti
di banyak daerah di indonesia yang masih mepergunakan pantun sebagai bagian
dari pelaksanaan upacara adat
(c) dalam beberapa permainan anak digunakan pantun yang dijadikan
permainan antarteman dalam senda gurau, terutama di desa-desa yang biasanya
dinyanyikan
(d) karena bentuknya yang sederhana, pantun sering dijadikan media anak-anak
untuk menyampaikan ekspresi perasaan anak kala senang, gembira, sedih dan
terharu
(e) hampir di semua buku teks bahasa indonesia memuat contoh puisi berbentuk
pantun, terutama pengenalan puisi di kelas rendah. Contoh puisi berikut!

a. Pantun anak-anak bersuka cita


Dibawah itik pulang petang
Dapat di rumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas jadi hilang

b. Pantun Jenaka
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga

c. Pantun Teka-teki
Kalau puan, puan cerana
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijaksana
7
8

Binatang apa tanduk di kaki

d. Pantun Nasihat
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kakinya
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi

e. Pantun Agama
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam siang riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang

2. Syair

Syair adalah bentuk puisi lama yang terikat oleh jumlah bait dan baris.
Setiap bait terdiri atas empat baris. Syair bersajak aaa, artinya tiap satu bait
yang terdiri atas empat baris tiap barisnya berbunyi akhir sama. Syair banyak
juga gerdapat di dalam buku pelajaran yang bertema puisi anak. Hal ini dapat
dilihat pada banyaknya bentuk lagu anak-anak yang terbuat dari syair. Contoh
syair dari lagu anak-anak yang cukup kita kenal!

Bermain Layang-layang

Kuambil buluh sebatang


kupotong sama panjang
kuraut dan kutimang dengan benang
kujadikan layang-layang
tiap minggu petang
topeng monyet datang
anak-anak senang
dapat hiburan

3. Gabungan Dari Pantun Dan Syair

8
9

Puisi anak yang merupakan perpaduan dari pantun dan syair banyak juga
dalam puisi anak terutama di dalam lagu-lagu anak. Paduan ini bisa dalam
bentuk maupun dalam isi. Contoh berikut!

a. Burung kakak tua


Hinggap dijendela
Nenek sudah tua
Giginya tinggal dua

b. Jalan-jalan ke pasar
Jangan lupa beli mawar
Siapa yang ingin pintar
Jangan tinggalkan belajar
4. Puisi Anak Biasa Atau Puisi Bebas

Puisi bebas adalah puisi yang tidak mengikuti pola tertentu, seperti
jumlah bait, jumlah baris, ada tidaknya sampiran. Puisi jenis ini bersifat
pelukisan terhadap ekspresi anak tentang apa yang dilihat, dirasakan,
didengar, dan yang ingin disampaikan anak melalui media bahasa yang
diketahuinya. Contoh berikut!

Hasil Taabunganku
Dari “Sepatu Raksasa”, Widiyawati

Lihat ibu
Apa yang kubeli
Dari hasil tabunganku.

Sepasang sepatu karet


Kuat dan ringan
Itu akan membuatku
Jadi juara dilapangan.

Sekotak spidol aneka warna


Hijau, biru, kuning, dan merah muda
Untuk melukis segala benda
Gunung, laut, sungai, sawah, dan mega
Semua, semua
Seperti pelukis utama.

9
10

Ini lainnya lagi


Sekotak gula-gula
Untuk ayah, ibu, dan saudara
Kita makan bersama-sama.

Ai, ai senangnya
Hasil tabungan sendiri
Esok mulai lagi
Rajin menabung tiap hari.

KEGIATAN BELAJAR 2

Unsur Pembangun Struktur Puisi


A. Unsur Intrinsik Puisi
Adalah unsur yang secara langsung membangun puisi dari dalam, atau
dari wujud puisi itu sendiri.
1. Tema
Tema dalam puisi berisi persoalan yang mendasari suatu karya sastra.
Tema munculnya pada awal sebelum penyair menulis puisinya. Tema
bersifat khusus pada setiap penyair. Artinya, antara penyair yang satu
dengan yang lain tidak sama. Untuk menentukan tema pada puisi
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara melihat judul
puisinya dan yang kedua adalah melihat bentuk fisik dari puisi itu
melalui diksi, judul da kata yang sering muncul.
2. Amanat
Adalah pesan atau nasehat yang ada dalam puisi yang didapat oleh
pembaca melalui puisi yang dibacanya. Amanat hanya dapat
dirumuskan oleh pembaca atau penikmat sehingga bisa terjadi beda
pendapat antara penikmat yang satu dan lainnya.
3. Sikap, Suasana atau Nada, dan Perasaan dalam Puisi

10
11

Adalah ekspresi persaan penyair yang disampaikan dalam bentuk


nada-nada yang menimbulkan keindahan.
4. Tipografi
Adalah ukiran bentuk puisi yang biasanya berupa susunan baris
kebawah. Tipografi disebut juga tata wajah puisi. Dalam puisi modern
sering disebut dengan istilah puisi mbeling, puisi kontemporer dan
puisi konkret.
5. Enjabemen
Adalah pemindahan bagia kalimat pada larik berikutnya sehingga
menimbulkan nuansa makna. Fungsi enjabemen mempercepat
hubungan antarlarik sehingga makna antarlarik itu menjadi utuh.

6. Akulirik adalah tokoh yang berbicara dalam puisi. Tokok itu bisa
pengarangnya, bisa pula bukan, dalam arti pengarang mewakilkan
tokoh puisi yang dikarangnya kepada tokoh tertentu atau tokoh lain.
Ciri akulirik terdapat pada kata ganti: aku, kamu dan kita.

7. Rima atau Persamaan Bunyi


Persamaan bunyi yang berulang secara teraturpada kata yang letaknya
berdekatan didalam satu lirik atau antarlirik. Pengulangan bunyi akan
meciptakan konsentrasi kekuatan bahasa atau menciptakan daya gaib
pada kata yang diulang.

8. Citraan atau Pengimajian


Adalah susun kata yang dapat memperjelas atau memperkonkret apa
yang dinyatakan oleh penyair. Citraan dapat disajikan dengan
beberapa bentuk citraan :
a. Penglihatan ( visual imagery)
b. Pendengaran ( auditory imagery)
c. Penciuman ( smell imagery)
d. Perasaan ( tactile imagery )
9. Gaya Bahasa, Irama,atau Ritme
Adalah cara khas yang dipakai penyair untuk menimbulkan efek
estetis pada karya puisi yang dihasilkannya. Cara ini dilakukan dengan
memanfaatkan kekayaan bahasa yang dimiliki pengulangan bunyi,
pengulangan kata atau kalimat. Ada juga yang membagi gaya bahasa

11
12

yang khas ini menjadi makna kias, lambing, da persamaan bunyi atau
rima.

A. Unsur Ekstrinsik Puisi


Adalah unsur yang secara langsung membangun puisi dari luar. Unsur
ekstrinsik ini cukup berpengaruh terhadap keutuhan puisi. Unsur
ekstrinsik puisi terdiri atas :
1. Unsur biografi penyair
2. Unsur kesejarahan
3. Unsur kemasyarakatan

B. Struktur Lapis – Lapis Norma


Disamping unsur intrinsic dan unsur eksrinsik karya ouii jga dpat dilihat
dari sisi struktur yang berbeda yaitu struktur lapis-lapis norma. Lapisan
yang dimaksud adlah sebagai berikut :
1. Lapis Bunyi
Adalah kumpulan bunyi fonem yang membentuk kata. Kata yang
berasal dari kumpulan membentuk bunyi kalimat. Kalimat dieangkai
menjadi bait. Dari rangkaian tersebut terbentuklah puisi. Lapian bunyi
merupakan lapisan teratas atau awal. Dikaakan awal karena konsep
puisi adalah rangkaian bunyi yang dapat didengar. Artinya, puisi
adalah sesuatu untuk didengar. Ketik dibaca pun yang terdengar bunyi
maka, disebut lapis ouisi pertama adalah bunyi.
2. Lapis Arti
Yaitu wujud puisi yang berada pada lapisan kedua berupa makna tiap
rangkaian huruf, kata, kelompok kata, kalimat dan Bait. Oleh karena
itu, tiap insur membentuk puisi ini harus dijelaskan arti linguistiknya,
terutama arti linguistic setiap kata yang tidak bisa dipakai dalam
komunikasi sehari-hari.

12
13

KEGIATAN BELAJAR 3

Latihan analisis puisi anak- anak

Analisis puisi anak adalah latihan membedah puisi dengan mencari dan
menemukan unsur-unsur pembangunan puisi baik unsur pembangunan dari
dalam ( intristik), maupun unsur pembangunan dari luar (ekstrinsik) tujuanya
agar anda sebagai guru mampu mengajarkan puisi dengan benar, memiliki
tingkat apresiasi yang tinggi dan menjadi guru sastra yang propesional ,
menentukan unsur- unsur yang terdapat di dalam puisi yang di pilih disertai
dengan bukti- bukti yang mendukung temuan hasil analis.

1.tema

Tema adalah sesuatu yang telah di uraikan atau sesuatu yang telah
ditempatkan kata ini berasal dari kata yunani "tithenai" yang berarti "
menempatka" atau meletakan.

Pengertian tema dapat dibatasi sebagai suatu perumusan dari topik yang
akan di jadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan di capai
melalui tobahas

2. Amanat

13
14

Amanat merupaka pesan pengarang yang diberikan kepada pembaca


pembacalah yang harus aktip menangkap pesan itu melalui sajian kata-
kata yang dirangkai ditambah pengetahuan pembaca akan mendapatkan
amanat yang mungkin saja tidak sama antara satu mahasiswa dengan
mahasiswa yang lain.

Salah satu hasil yang dapat anda tangkap dari pesan pengarang puisi "
krakatau" itu seperti berikut.

a. dibalik keindahan terselip ancaman.

b. Sesuatu yang indah menyimpan bahaya.

c.segala sesuatu diciptakan tuhan dalam dua sisi, yaitu baik(indah) dan
tidak baik ( marah, buruk , bahaya)

d. Segala hal akan tercermin melalui sikapnya. Jika sedang tenang akan
kelihatan indah, tetapi jika marah akan kelihatan buruk. 3. Nada , sikap ,
serta suasana hati dan perasaan

Saperti yang telah anda ketahui bahwa antara sikap, amanat, dan tema
tidak bisa dipisahkan , dan jika dipisahkan akan menghilangkan nilai
estetis.

Dapat juga mengakibatkan mempersulit kita dalam menemukan salah


satu dari kegiatanya berdasarkan tulisan yang tertera dapat kita paksakan
untuk menentukan sikap berdasarkan suasana pengarang yang tercermin
dari puisi tersebut pada bait,1.2 dan 4 yaitu sikap senang, suka hati, dan
bahagia yang diletakan pada awal dan akhir puisi.

4. Rima

Rima terdapat pada hubungan bunyi antarlarik dengan mengulang " nya"
pada bait ke -3 larik 2,3 dan 4

Contoh:

Seluruh dunia di guncangnya


Lahar panas keluar dari perutnya
Menerjang semua yang menghalanginya.

14
15

5.citraan atau pengimajian

6. Gaya bahasa

MODUL 8
DRAMA ANAK-ANAK

KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep Drama Anak-anak

A.PENGERTIAN DRAMA ANAK-ANAK


Secara umum, drama adalah teks yang berifat dialog dan isinya
membentangkan sebuah alur. (Luxemburg, 1984: 158) Drama adalah karya
sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan
tikaian dan emosi lewat akuan dan dialog, lazimnya dirancang untuk
pementasan di panggung. (Sudiman, 1984: 20). Secara khusus, pengertian
drama anak-anak adalah proses lakuan anak sebagai tokoh, dalam berperan,
mencontoh atau meniru gerak pembicaraan seseorang, menggunakan atau
memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan tentang karakter dan situasi dalam
suatu lakuan, baik dialog maupun monolog guna menghadirkan peristiwa dan
rangkaian cerita tertentu (Wood dan Attfield, 1996: 144)

B. BENTUK DRAMA ANAK-ANAK


Struktur drama anak-anak merupakan kesatuan yang bulat dan otonom.
Maknanya ditentukan oleh hubungannya dengan semua unsur-unsur lainnya

15
16

yang terkandung dalam struktur tersebut. Jadi untuk menangkap sebuah teks
drama anak-anak dibutuhkan suatu pembacaan yang bulat, tidak hanya
membaca bagian-bagian tertentu saja, namun harus dibaca secara keseluruhan
dan selesai sampai tamat agar kita dapat menangkap maknanya secara utuh.
Satu bagian yang utuh dalam teks drama mempunyai unsur protagonis (tokoh
utama), antagonis (tokoh yang anti terhadap tokoh utama) dan tritagonis (tokoh
yang mendukung tokoh utama), peristiwa yang membentuk sebagai alur dan
latar yang padu, serta menunjukkan keterkaitannya sehingga membentuk tema
kehidupan.

C. JENIS DRAMA ANAK-ANAK


Jenis drama anak-anak ada beberapa macam :
Dilihat dari aspek jumlah pelaku ada 2 macam, yaitu:
Drama dialog yaitu drama yang dipentaskan oleh dua orang atau lebih
Drama monolog yaitu drama yang hanya dipentaskan oleh seorang
pemain.
Ditinjau dari aspek kuantitas waktu pementasan ada 2 jenis, yaitu :
Drama pendek (drama sebabak) yakni teks drama terdiri dari satu babak
dalam kisahan ceritanya.
Drama panjang, yakni drama yang terdiri lebih dari dua babak.
Ditinjau dari aspek alur peristiwa :
Drama dukaria yakni, drama yang alur ceritanya yang menyedihkan dan
berakhir dengan kebahagiaan.
Drama Tragedi atau drama duka
Drama tragedi adalah drama yang menyebabkan para penonton merasa
belas dan ngeri sehingga mereka mengalami pencucian jiwa atau
kelegaan emosional setelah ketegangan dan pertikaian batin akibat satuan
lakuan yang dramatis (katarsis).
Drama komedi
Yaitu Drama yang menyebabkan para penonton merasa gembira karena
alur peristiwanya jenaka atau lucu.

16
17

Ditinjau dari aspek kehidupan :


Drama domestik, drama dari kehidupan rakyat biasa
Drama borjuis, yakni drama yang bertema tentang kaum bangsawan.
Ditinjau dari aspek media pementasan ;
Drama radio
Drama tlevisi
Drama pentas (panggung)
Ditinjau dari aspek keaslian penciptaan teks drama ;
Drama asli
Drama terjemahan
Ditinjau dari aspek cara penyajiannya, ada beberapa jenis drama antara
lain :
Drama pantomim
Yaitu drama yang dipentaskan dengan sama sekali tidak menggunakan
pengucapan kata (drama bisu), tetapi hanya menggunakan sikap dan
gerak serta diiringi musik.
Drama tablo
Yaitu drama yang dipentaskan tanpa gerak dan pengucapan kata oleh para
pelaku, dan merupakan seni reposisi dengan komposisi sikap para pelaku
serta diikutkan seorang narator untuk memberi prolog atau keterangan
cerita.
Drama kreatif
Yaitu drama informal yang dibuat oleh anak untuk partisipan.
Sandiwara boneka
Yaitu drama yang dilakukan pemeran dengan menggunakan bentuk
boneka yang pada dasarnya hanya mewakili pemeran yang sebenarnya.
Pemeran sebenarnya adalah orang yang menggerakkan boneka tersebut.
Pemeran yang berada di belakang boneka itu berbicara sehingga seolah-
olah suara itu merupakan suara boneka.
Drama bacaan

17
18

Yaitu sebuah pementasan dramatis yang diformalisasikan dari teks drama


oleh kelompok pembaca. Masing-masing anak memegang satu peran dan
membaca karakter yang digariskan dalam teks drama.
Drama opera
Adalah bentuk drama panjang yang sebagian atau seluruhnya
dinyanyikan dan biasanya diiringi dengan musik. Jika drama ini berupa
drama pendek atau drama sebabak yang sebagian atau seluruhnya
dinyanyikan dan biasanya diiringi dengan musik disebut drama operet.

KEGIATAN BELAJAR 2
Unsur Pembangunan Dan Struktur Drama Anak-anak

A.unsur intrinsik drama anak-anak. Unsur-unsur intrinsik apa sajakah yang ada
di dalam karya sastra drama anak-anak?
seperti halnya karya prosa unsur-unsur intrinsik yang membangun karya drama
anak-anak yaitu tokoh alur latar dan tema.
1. Tokoh
ciri-ciri tokoh drma anak yaitu memiliki cri-ciri kabadanan. Ciri-ciri
kejiwaan dan kemasyarakatan.
Ciri-ciri kebadanan yaitu: misalnya usia jenis klamin
2. Alur
sedangkan struktur drama anak-anak digolongkan menjadi 5 bagian yaitu
1. perkenalan 3. Klimaks 5. keputusan
2. penjakan laku 4. Leraian
3. Latar
fungsi latar bagi pembaca atau penonton? latar berpungsu untuk,?
memberikan pijakan cerita secara konkret dan jenis .menciptakan kesan
realitas kepada pembaca atau penonton
4. tema

18
19

pada umumnya tema dalam teks drama anal-anak di nyatakan secara


ekplist disamping itu tema drama anak-anak merupakan pikiran utama
yang di kaitkan dengan masalh kebenaran dan kejahatan misalnya
perbuatan yang jahat akan di kalahkan oleh perbuatan yg baik.
B. Unsur-unsur intrinsik drama anak anak
1.biografi pengarang
2.psikologi
3.sosiolosi

KEGIATAN BELAJAR 3

Latihan Analisis Anak-anak


Langkah pertama, kegiatan analisis drama anak-anak dilakukakan dengan
menjelajahi dengan membaca dalam hati teks drama anak-anak secara berulang
kali. Langkah ini dilakukan anda agar konsep drama anak-anak yang digunakan
pengarang benar-benar anda kuasai tentang jenis drama dan bentuk anak-anak.

Langkah kedua,kegiatan latihan analisis drama anak-anak dengan


pendekatan didaktis. Melalui pendekatan analisis ini anda akan dapat
menjelaskan jenis tokoh anak-anak,contohnya seperti tokoh utama dan tokoh
tambahan, alur atau struktur drama anak-anak, contohnya seperti mempunyai
rangkaian peristiwa konflik, latar drama anak-anak atau tempat, contohnya
seperti ditempat rawa dan semak-semak,dan tema anak-anak contohya seperti
kepribadian baik seseorang akan dapat di timbulkan oleh pergaulan yang
kurang baik sehingga menimbulkan kurang percaya diri dalam kehidupan
sehari-hari.

Langkah ketiga, kegiatan latihan analisis drama anak-anak dilakukan


dengan pendekatan analisis didaktis. Melalui pendekatan analisis ini anda akan
dapat menghasilkan amanat dan moral yang ada dalam kisah cerita anak-anak.
Disamping itu, dengan pertimbangan amanat dan moral tersebut anda akan

19
20

dapat menyeleksi teks drama anak-anak yang sesuai tingkat perkembangan jiwa
anak sehingga dapat digunakan sebagai materi pembelajaran Apresiasi Sastra
Drama Anak-anak disekolah dasar.

MODUL 9
APRESIASI KARYA SASTRA ANAK

KEGIATAN BELAJAR 1

Konsep Apresiasi Sastra Anak


A. PENGERTIAN
Kata apresiasi diserap dari bahasa inggris (apreciation) yang berarti
penghargaan. Dalam bahasa inggris kata itu merupakan kata bendea yang
( To Appreciate ) yang berarti memindahkan dan menghargai
Dalam kamus besar bahasa indonesia (1993) kata apresiasi sebagai
tema dasar diberi arti
1. Kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya
2. Penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu
3. Kenaikan nilai barang-barang karena harga pasarnya naik atau
permintaan akan barang itu bertambah.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa apresiasi adalah


kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan udaya yang disertai dengan
penghargaan dan penilaian kepada seni itu sendiri.

20
21

MANFAAT SASTRA

Mempelajari apresiasi sastra bermanfaat secara:

1. Manfaat Estetis
Adalah manfaat tentang keindahan yang melekat pada sastra
anak
2. Manfaat Pebdidikan
Adalah memberi berbagai informasi tentang proses pengubahan
sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui kegiatan pembelajaran atau
latihan
3. Manfaat Kepekaan Batin Atau Sosial

Merupakan upaya untuk selalu mengasah batin agar mudah


tersentuh oleh hal-hal yang bersifat batinnya ataupum sosial

4. Manfaat Menambah Wawasan


Adalah memberi tambahan informasi, pengetahuan, pengalaman
hidup dan pandangan tentang kehidupan
5. Manfaat Pengembangan Kejiwaan Atau Kepribadian
Adalah menghaluskan budi pekerti apresiator

B. TINGKAT APRESIASI SASTRA

Sebelum kita mempelajari tingkat apresiasi sastra ada baiknya kita


mengetahui terlebih dahulu bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan
kemampuan kita dalam mengapresiasi sastra.

1. Kegiatan Apresiasi Sastra Langsung


Kegiatan ini dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk
memperoleh nilai kenikmatan dan kehikmatan dari karya sastra
anak yang diapresiasi.
Kegiatan apresiasi langsung meliputi:
a. Membaca sastra anak
b. Mendengar sastra anak
c. Menonton pementasan sastra anak
2. Kegiatan Apresiasi Tidak Langsung
Merupakan kegiatan apresiasi yang dapat menunjang pemahaman
seseorang terhadap karya sastra anak
Kegiatannya berupa kegiatan mempelajari:
a. Mempelajari teori sastra
b. Mempelajari sejarah sastra

21
22

c. Membelajari kritik sastra


3. Pendokumentasian Karya Sastra
Pendokumentasian karya sastra juga termasuk bentuk apresiasi
sastra yang secara nyata ikut melestarikan keberadaan karya sastra.
4. Kegiatan Kreatif
Kegiatan ini berupa kegiatan belajar menulis karya sastra, misalnya
puisi, prosa, apel drama

C. SASTRA ANAK

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sastra anak adalah karya


seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan.

D. MEMILIH KARYA SASTRA ANAK

Ada tiga bentuk sastra yaitu prosa, puisi, dan drama. Bentuk sastra anak
pun seperti itu prosa anak, puisi anak, dan drama anak.

Sekarang kita beralih membicarakan fungsi sastra anak dari segi


ragmatiknya:

1. Fungsi pendidikan pada sastra anak, memberi banyak informasi


tentang suatu hal.
2. Fungsi hiburan pada sastra anak, memberi kesenangan,
kenikmatan, dan kepuasan anak.

KEGIATAN BELAJAR 2

Mengapresiasi Karya Sastra Anak


 Mengapresiasi sastra anak secara produktif mengacu kepada pencipta
karya satra konkret dan penciptaan kembali karya sastra melalui teknik
paraphrase.
 Mengapresiasi satra anak secara reseptif di arahkan kepada kemampuan
memahami, menilai atau menikmati karya sastra.
 Apresiasi reseptif dilakukan dengan cara mendengarkan atau menyimak
cerita dan membaca cerita. Menengarkan cerita dapat dilakukan dengan
cara mendengarkan cerita melalui kaset, melalui radio dan mendengarkan
orang lain membacakan, bercerita, atau lain bercerita.

22
23

 Apresiasi priduktif merupakan kegiatan mengapresiasi karya sastra anak


secara produktif yang emengacu kepada penciptaan karya sastra secara
konkrit (kreatif), dan penciptaan kembali karya sastra (rekreatif) melalui
teknik paraphrase, yaitu teknik ubah bentuk atau ahli bentuk, misalnya
mengubah bentuk puisi menjadi prosa dan sebaliknya, prosa menjadi
drama atau lakon dan sebaliknya.
 Kegiatan menulis karya sastra anak, yaitu menulis prosa, dan drama
anak pada kesempatan ini dibatasi pada kegiatan menulis dengan teknik
parafrse jadi sifatnya kreatif.

23

Anda mungkin juga menyukai