Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AGENCY THEORY
Oleh:
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Explore
Theory and Empirical Evidence:
Corporate Governance ARTICLE
AGENCY THEORY
Mechanism
Play a Role on Agency Cost
3. Leverage berkaitan dengan teori agensi melalui survei literatur. Survei literatur
ini akan memberikan informasi pada praktisi dan peneliti dalam
4. Kepemilikan Manajerial
memahami, menganalisis masalah keagenan dan akan membantu
5. Kepemilikan Institusional dalam mengurangi masalah agensi (Agency Problem). Artikel ini
6. Board Size membahas aspek teoritis dan bukti empiris yang berkaitan dengan
7. Remunerasi peran tata kelola perusahaan (Corporate Gorvernance) terhadap biaya
agensi (Agency Cost). Konflik kepentingan dan biaya agensi muncul
8. Chairman Duality
karena pemisahan kepemilikan dari kontrol (separation of ownership
from control), preferensi risiko yang berbeda (different risk
preferences), informasi asimetri (information asymmetry) dan bahaya
“Agency theory is a theory
moral (moral hazards). Literarur yang digunakan adalah penelitian
to explain relationship
between shareholders yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal internasional antara tahun
(principal) and the
manager (agent)”.
2012-2018. Literatur telah mengutip banyak solusi seperti leverage,
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, board size,
remunerasi, dan chair duality/ CEO yang dapat berguna dalam
mengendalikan konflik keagenan (Agency Problem) dan biayanya
(Agency Cost).
Page 2
1. Latar Belakang
Perusahaan harus memperhatikan seberapa besar kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk operasi perusahaan.
Manajer (agen) memiliki kewajiban untuk memaksimalkan kesejahteraan dan
keuntungan investor. Namun, di sisi lain manajer memiliki tujuan lain untuk
memaksimalkan manfaat yang mereka harapkan, menyebabkan perbedaan
kepentingan yang mengarah pada konflik keagenan (Agency Problem). Tata
kelola perusahaan bertujuan untuk mencegah masalah keagenan. Manajemen
bertindak tidak sesuai dengan kepentingan prinsipal dapat menyebabkan biaya
agensi yang lebih tinggi (biaya agensi). Biaya agensi mewakili biaya yang
dikeluarkan atas pemilik atau manajer untuk mengatur dan mengontrol kinerja
manajemen sehingga mereka bekerja untuk kepentingan perusahaan. Biaya agensi
tinggi dapat mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan.
Perusahaan harus lebih memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi biaya agency. Menurut Chamidah dan Asandimitra (2017) terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi biaya agency yaitu diantaranya Leverage,
Managerial Ownership, dan Institutional Ownership. Sedangkan menurut Owusu
dan Weir (2018) size board dan remunaration commitee juga dapat
mempengaruhi biaya agency. Selain beberapa faktor tersebut menurut Aziz,
Majeed, dan Saleem (2015) chairman duality juga dapat mempengaruhi biaya
agency.
Biaya agensi dapat dikontrol dengan penggunaan utang (leverage).
Menurut Chamidah dan Asandimitra (2017) leverage merupakan rasio yang
menunjukkan proporsi penggunaan utang oleh perusahaan. Kebijakan utang
memiliki efek disipliner terhadap perilaku manajer. Penggunaan hutang atau
leverage mendorong kinerja manajer yang lebih baik. Perusahaan dengan tingkat
utang yang tinggi akan dikendalikan oleh debitur dan karenanya manajer hanya
memiliki sedikit peluang untuk melakukan kegiatan yang dapat merugikan
perusahaan. Penelitian Chamidah dan Asandimitra (2017) menyatakan bahwa
leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap biaya agency. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian Javaid dan Javid (2017) yang juga menyatakan bahwa
Page 3
2. Tinjauan Pustaka
a. Agency Theory
Agency Theory adalah teori untuk menjelaskan hubungan antara
pemegang saham (prinsipal) dan manajer (agen). Mereka bekerja untuk
kepentingan perusahaan, jadi manajer bertindak sebagai agen pemegang saham.
Page 5
3) The Residual Loss, adalah pengurangan utilitas prinsipal atau agen untuk
hubungan agensi mereka. memanfaatkan fasilitas perusahaan seperti
pengeluaran yang berlebihan untuk perjalanan dinas dan akomodasi kelas
satu, mobil dinas mewah atau dengan kata lain biayanya bukan untuk
kepentingan perusahaan.
c. Signaling Theory
Menurut Chamidah dan Asandimitra (2017) Signalling theory adalah
teori untuk menjelaskan bagaimana seharusnya tanda keberhasilan atau
kegagalan manajemen (agen) disampaikan kepada pemilik (principal). Signaling
theory membahas dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada
pihak eksternal. Modignali dan Miller berasumsi bahwa investor memiliki
informasi yang sama tentang prospek perusahaan sebagai manajer, ini disebut
informasi simetris. Namun pada kenyataannya, para manajer sering memiliki
informasi yang lebih baik daripada pihak luar investor; ini disebut informasi
asimetris (Brigham dan Houston, 2006: 38). Informasi asimetris dapat
menyebabkan biaya agensi.
Salah satu tanda diberikan oleh manajer perusahaan melalui keputusan
pendanaan. Perusahaan dengan prospek yang sangat menguntungkan akan
berusaha menghindari penjualan saham dan lebih memilih mendapatkan modal
dengan cara-cara baru yang lain, termasuk menggunakan utang di luar target
normal. Sebaliknya, perusahaan dengan prospek yang tidak menguntungkan
akan ingin menjual saham, yang berarti menarik investor baru untuk berbagi
kerugian mereka. (Brigham dan Houston, 2006: 39)
d. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Tata kelola Perusahaan adalah sistem tata kelola yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah bagi semua
pemangku kepentingan (Chamidah dan Asandimitra, 2017). Good Corporate
Governance adalah sistem tata kelola yang diterapkan di perusahaan sebagai
langkah antisipatif untuk mengatasi masalah keagenan atau konflik keagenan.
Biaya agensi yang tinggi dapat disebabkan oleh implementasi sistem tata kelola
yang buruk.
Page 7
5) Komite Remunerasi
Menurut Yegon, Sang, dan Kirue (2014) semakin tinggi remunerasi
direktur akan menjadikan biaya agensi lebih rendah karena insentif ini
akan mendorong manajer untuk bekerja dalam yang terbaik Untuk
kepentingan pemegang saham perusahaan.
6) Chair Duality / CEO
Menurut Yegon, Sang, dan Kirue (2014) sangat disarankan memisahkan
jabatan CEO dan ketua tidak hanya akan meningkat kinerja perusahaan
tetapi juga membantu dalam meminimalkan biaya agensi. Demikian jika
kedua posisi dipegang oleh orang yang sama, akan sangat sulit bagi dewan
untuk mencapai tujuan utamanya yaitu, untuk menilai kinerja manajer.
Jadi keberadaan ketua independen sangat penting dalam pembuatan
keputusan.(Aziz, Majeed, dan Saleem, 2015).
c. Penelitian Aziz, Majeed, dan Saleem (2015) yang berjudul The Impact of
Corporate Governance Mechanism on Agency Cost: An Empirical
Evidence of Pakistani Listed Companies.
d. Penelitian Javaid dan Javid (2017) yang berjudul Determining Agency
Theory Framework through Financial Leverage & Insider Ownership
e. Penelitian Chamidah dan Asandimitra (2017) yang berjudul Determinant
of Agency Cost In Indonesia
f. Penelitian Owusu dan Weir (2018) yang berjudul Agency costs, ownership
structure and corporate governance mechanisms in Ghana
5. Kesimpulan
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi masalah dan isu-isu yang
berkaitan dengan teori agensi melalui survei literatur. Survei literatur ini akan
memberikan informasi pada praktisi dan peneliti dalam memahami, menganalisis
masalah keagenan dan akan membantu dalam mengurangi masalah agensi
(Agency Problem). Artikel ini membahas aspek teoritis dan bukti empiris yang
berkaitan dengan peran tata kelola perusahaan (Corporate Gorvernance) terhadap
biaya agensi (Agency Cost). Konflik kepentingan dan biaya agensi muncul karena
pemisahan kepemilikan dari kontrol (separation of ownership from control),
preferensi risiko yang berbeda (different risk preferences), informasi asimetri
(information asymmetry) dan bahaya moral (moral hazards). Literarur yang
digunakan adalah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal internasional
antara tahun 2012-2018. Literatur telah mengutip banyak solusi seperti leverage,
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, board size, remunerasi, dan
chair duality/ CEO yang dapat berguna dalam mengendalikan konflik keagenan
(Agency Problem) dan biayanya (Agency Cost).
6. Reference
Aziz. T., S. Majeed., dan S. Saleem. 2015. The Impact of Corporate Governance
Mechanism on Agency Cost: An Empirical Evidence of Pakistani Listed
Companies. Business, Management and Economic Research Academic
Research Publishing Group. 1(6) : 79-91.
Fauzi. F., dan S. Locke. 2012. Do Agency Costs Really Matter? A Non-linear
Approach of Panel Data. Asian Journal of Finance & Accounting. 4(1) :
359-376.
Owusu. A., dan Weir. C. 2018. Agency costs, ownership structure and corporate
governance mechanisms in Ghana. J. Accounting, Auditing and
Performance Evaluation. 14(1) : 63-84.
Yegon. C., J. Sang., dan J. Kirue. 2014. The Impact of Corporate Governance on
Agency Cost: Empirical Analysis of Quoted Services Firms in Kenya.
Research Journal of Finance and Accounting www.iiste.org ISSN 2222-
1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online). 5(12) ; 145-154.
Page 15
LAMPIRAN