TUGAS SP EFI Makalah Full
TUGAS SP EFI Makalah Full
DISUSUN OLEH:
1
PEMBELAJARAN EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION ) DENGAN
A.PENDAHULUAN
1. Pengertian Pendidikan
kebudayaan yaitu suatu usaha memberikan nilai luhur kepada generasi baru dalam
berpendapat bahwa pendidikan di mulai dari sejak lahir dan berakhir setelah
pembelajaran yang sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku Hal ini juga
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
negara.
2
Dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 bahwasannya Pendidikan
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja bersama-sama dengan
yang berupa tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak dengan tujuan untuk
memajukan tumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak, agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
juga tercantum tujuan dari pendidikan menengah kejuruan yaitu, (1) menyiapkan
3
ekerjaan sesuai dengan kompetensi keahlian yg di pilih.(2) menyiapkan peserta
didik agar mampu meilih karir ,ulet dan gigih dalam berkmetensi,beradaptasi di
dan seni agar mampu mengembangka diri dikemudian hari baik secara mandiri
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dan (4)membekali eserta
3.KOPETENSI DASAR
4.KOMPETENSI INTI
4
Sehubungan dengan standar kometensi lulusan SMK ,terdpat standar
kompetensi mata pelajaran yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah
menempuh mata pelajaran. Sistem injectin merupakan salah satu bagian dari mata
kelas XI. Kompetensi dasar atau kemampuan yg harus diperoleh siswa setelah
Sebgaimana kompetensi mata pelajaran sistem EFI yang telah di jelskan ,maka
guru harus memilih strategi pembelajaran yang sesuia dengan mata pelajaran
tersebut, agar mampu mencapai target kompetensi yang telah di tentukan. Untuk
mencpai hal tersebut maka ,strategi yang harus digunakan dalam sistem EFI adalah
situasi suatu benda,metode ini sangat cocok diterapkan di SMK karena guru dapat
mencontohkan apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus tidak dilakukan di
tempat kerja, agar peserta didik mencapai Kompetisi diatas maka pembelajaran
B. PENJELASAN
5
1. PEMBELAJARAN EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION ) DENGAN
MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI.
Proses Pembelajaran EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION) di bedakan
menjadi dua yaitu : pembelajaran teori yang di lakukan di dalam ruang kelas di
samping ruang praktek di bengkel, dan pembelajaran praktek yang di lakukan di
lingkungan bengkel. Pembelajaran EFI di tujukan untuk memberikan penjelasan
atau pendahuluan tentang teori EFI,cara kerja atau proses EFI,alat yang
digunakan,bagian-bagian dari sistem EFI,tata pengerjaan perbsiksn sistem
EFI,keselamatan kerja yang harus dipahaami,dan tindakan atau keputusan yang
harus di ambil dalam pekerjaan sistem EFI.
Pembelajaran sistem EFI dirancang untuk memperbaiki sistem EFI ,dan
mengganti komponen EFI bila mengalami kerusakan.Peserta didik dapat
melakukan perbaikkan dengan tepat dan teliti. Dalam kurun waktu tertentu peserta
didik dapat memiliki pengetahuan tentang sistem EFI. Jenis-jenis alat yang
digunakan (kemampuan kognitif),memiliki sikap positif selama melakukan
pembelajaran sistem EFI (kemampuan afektif),serta memiliki keterampilan yang
baik dalam pembelajaran sistem EFI(kemampuan psikomotor) sehingga dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini seperti apa yang dikemukakan oleh Reiser
Robert yang dikutip oleh Ngalimun (2015:3) bahwa pembelajaran memiliki tiga
ranah yaitu ranah (kognitif,afektif,dan psikomotor).
Pada ranah kognitif kemampuan intelektual siswa dalam
berpikir,mengetahui,dan memecahkan masalah. Dominasi ini terjadi dari dua
bagian : Bagian pertama adalah pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa
kemampuan dan keterampilan intelektual (kategori 2-6). Aspek kognitif ini di
urutkan secara piramida. Keenam aspek bersifat kontinum dan overlap (saling
tumpang tidih) dimana aspek yang lebih tinggi meliputi semua aspek dibawahnya.
Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir (intelektua),berikut
kemampuan yang termasuk didalam kemampuan intelektual
,menghafal,memahami,mengaplikasikan,menganalisis,mesintesis dan kemampuan
mengevaluasi. Tujuan belajar ranah kognitif pada sistem EFI yaitu agar peserta
6
didik memiliki penngetahuan tentang bagaimana proses perbaikan EFI itu
dilakukan.
Ranah kognitif dibagi menjadi enam bagian :
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan tejemahan dari knowledge dalam taksonomi
bloom. Dilihat dari segi proses belajar ,materi pembelajaran memang perlu
dihafal dan diingat agar dapat dikuasai sebagai dasar bagi pengetahuan atau
pemahaman konsep – konsep lainnya. Terdapat beberapa cara untuk
mengingat dan menyimpan di dalam ingatan seperti teknik
memo,mengurutkan kejadian,membuat singkatan yang bermakna .
b. Pemahaman
Dalam taksonomi Bloom,pemahaman merupakan kesanggupan memahami
setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan.Pemahaman dapat dibedakan
ke dalam tiga kategori,yaitu tingkat rendah,pemahaman penafsiran,dan
pemahaman tingkat tinggi.Tingkat terendah adalah pemahaman
terjemahan,mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya. Pemahaman
penafsiran,yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang
diketahui berikutnya. Pemahaman tingkat tinggi adalah pemahaman
ekstrapolasi yaitu seseorang mampu melihat di balik yang tertulis,dapat
membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi
dalam arti waktu,dimensi,kasus,ataupun masalahnya.
c. Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi
khusus,misalnya berupa ide,teori,atau petunjuk teknis.Mengulang-ulang
menerapkan aplikasi pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan
hafalan atau ketrampilan.
d. Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu intregasi menjadi unsur-unsur atau
bagian sehingga jelas susunanya,yang memanfaatkan kecakapan analisis
telah dapat berkembang pada seseorang,maka ia akan dapat
mengaplikasikannya pada situasi baru secara kreatif.
7
e. Sintesis
Analisi merupakan penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam
bentuk menyeluruh .Berpikir sintesis adalah berpikir divergen.Dalam
berpikir divergen pemecahan atau jawabnnya belum dapat
dipastikan.Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk
menjadikan orang lebih kreatif.Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil
yang hendak dicapai dalam pendidikan.Seseorang yang kreatif sering
menemukan atau menciptakan sesuatu.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan,gagasan,cara
kerja,pemecahan,metode,materi,dll.Mengembangkan kemampuan evaluasi
penting bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.mengembangkan
kemampuan evaluasi yang pemahaman,aplikasi,analisis,dan sintesis akan
mempertinggi mutu evaluasi.
Untuk menguasai teori sistem EFI ,setiap peserta didik harus menguasai
setiap peringkat dalam ranah kognitif mulai dari tingkatan pengetahuan sampai
pada tingkatan evaluasi.
Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan,minat,sikap,emosi,dan
nilai. Tujuan belajar ranah afektif pada sistem EFI yaitu agar peserta didik
mempunyai kepercayaan diridalam melakukan perbaikan EFI ,memperhatikan
keselamatan kerja,disiplin dalam melakukan perbaikan sistem EFI,disipllin waktu
pada proses permbelajaran sistem EFI. Ranah afektif di sendiri dibagi menjadi 5
yaitu :
1. Penerimaan (receving) adalah kepekaan peserta didik dalam menrima
materi sistem EFI yang diberikan dalam bentuk masalah,gejala,dan lain-
lain
8
2. Tanggapan (responding) kemampuan yang dimiliki oleh perserta didik
untuk mengikut sertakan secara aktif dalam pembelajaran sitem EFI dan
membuat reaksi terhadap salah satu cara.
3. Pengharggan (valuing) adalah memberikan peserta didik nilai atau
pengharggaan atas kegiatan praktek.
4. Pengorganisasian (organisation) mempertemukan perbedaan nilai
sehingga terbentuk nilai baru yang universal , dan membawa pada
perbaikan umum.
5. Karakteristik berdasarkan nilai – nilai (characterization by a value or
value complex) kemampuan yang lebih mengacu pada karakter dan daya
hidup peserta didik. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan
keteraturan pribadi,sosial,dan emosi jiwa
9
Ranah psikomotor dibagi menjadi 7,yaitu:
10
Kedua motivasi ini sangat penting dalam belajar, tetapi motivasi
intrinsik yang paling penting. Apabila motivasi sudah timbul dalam diri
peserta didik, proses keinginan untuk belajar sudah terjadi.
b. Fase konsentrasi, fase ini menuntut adanya pengamatan terhadap
lingkungan untuk melakukan suatu gerakan. Pemberian perhatian ini
timbul dengan baik setelah ada motivasi. Ada tiga proses yang terjadi,
yaitu proses memperhatikan, proses menanggapi (memasukkan kedalam
persepsi), dan proses memahami. Kuat-lemahnya proses-proses itu banyak
bergantung pada cara penyajian materi kuliah, situasi belajar pengajar, dan
motivasi.
c. Fase pengolahan, fase ini menuntut siswa untuk mempelajari dan melatih
gerakan yang akan dilakukan.
d. Fase menggali, pada fase ini siswa dituntut untuk dapat memproduksi
gerakan.Pada fase ini siswa dapat menyatakan apa yang telah dipelajarinya
dengan tindakan nyata. Fase inilah sesungguhnya tujuan akhir belajar.
e. Fase balikan, fase ini berfungsi untuk mengevaluasi kemampuan
psikomotorik yang telah diperoleh siswa. Umpan balik berguna untuk
peningkatan (perbaikan) mutu. Dari umpan balik dapat diketahui apa yang
harus diperbaiki.
11
C. METODE DEMONSTRASI
Metode demontrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demontrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan,
akan tetapi demontrasi dapat menyajikan nahan pelajaran lebih konkret. Dalam
strategi pembelajaran, demontrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan
strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri (Wina Sanjaya,2014:152)
Metode demontrasi dan eksperimen ialah sebuah upaya atau praktek dengan
menggunakan peragaan yang di tunjukan pada siswa agar semua siswa lebih mudah
dalam memahami dan mempraktekan apa yang telah di perolrh dan didapatkan
ketika berhasil mengatasi suatu permasalahanketika ada perbedaan dalam kaitannya
untuk proses pembelajaran. Metode demontrasi ialah metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada
siswa, dan untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di
lakukan oleh guru atau siswa itu sendiri.
12
Dari pemaparan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa Metode
Demonstrasi adalah Pembelajaran yang dilakukan dengan memperagakan dan
mempertunjukan tentang suatu proses dan situasi suatu benda,metode ini sangat
cocok diterapkan di SMK karena guru dapat mencontohkan apa yang harus
dikerjakan dan apa yang harus tidak dilakukan di tempat kerja
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih
memahami pembelajaran sesuai dari apa yang dilihat oleh siswa itu sendiri.
antaranya :
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,
untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan
13
Adapun kelemahan dari metode demonstrasi diantaranya sebagai
berikut diantaranya:
metode ini tidak efektif lagi bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukkan
suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu,
yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal
sehingga guru dituntut untuk berkerja lebih profesional. Di samping itu demostrasi
juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan
14
Langkah- langkah pembelajaran SistemEFI dengan Metode Demonstrasi
Menurut Wina Sanjaya di dalam bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran
menyatakan Tahap pelaksanaan pembelajaran dengan metode Demonstrasi sebagai
berikut:
A. Tahap persiapan
15
Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan
memperhatikan reaksi seluruh siswa.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demostrasi itu
16
D.SIMPULAN
Berdasarkan materi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan di Indonesia berujuan untuk mengembangkan kemampuan
masyarakatnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.. Setiap mata
pelajaran dalam pendidikan Indonesia mempunyai kompentensi atau kemampuan
yang harus didapat setelah seorang murid mengikuti pembelajaran. Untuk mencapai
kompetensi tersebut ada beberapa hal yang perlu ditempuh oleh setiap guru, guna
mendapatkan hasil belajar yang sesuai.
Pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan cara
interaksi antara satu dengan yang lainnya. Ada banyak metode pembelajaran yang
dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan mata pelajaran yang
dikuasainya.seorang Guru harus memilih metode yang sesuai dengan pembelajaran
yang akan disampaikan. Salah satu Metode pembelajaran tersebut adalah Metode
Demonstrasi yaitu Pembelajaran yang dilakukan dengan memperagakan dan
mempertunjukan tentang suatu proses dan situasi suatu benda,metode ini sangat
cocok diterapkan di SMK karena guru dapat mencontohkan apa yang harus
dikerjakan dan apa yang harus tidak dilakukan di tempat kerja
17
DAFTAR PUSTAKA
Pressindo
18